Forim Iman Kristen
FIK Cafe => Cinta dan Keluarga => Topic started by: steavan_lop on August 01, 2012, 10:58:38 AM
-
Pernikahan merupakan dambaan setiap orang, maka dari itu harus dipersiapkan dengan persiapan yang super matang. Karena pernikahan merupakan salah satu momen yang takkan terlupakan di seumur hidup kita. Berikut ini ada beberapa checklist dan tips-tips yang bisa membantu Anda dalam mempersiapkan acara pernikahan Anda.
WEDDING CHECKLIST :
TEMPAT
[ ] Tempat upacara pernikahan
[ ] Tempat resepsi
DEKORASI
[ ] Dekorasi tempat upacara pernikahan
[ ] Dekorasi pelaminan
[ ] Dekorasi rumah
MAKANAN
[ ] Catering upacara pernikahan
[ ] Catering resepsi
[ ] Catering di rumah
SALON / MAKE UP & HAIR DO
[ ] Test make up
[ ] Mempelai wanita
[ ] Mempelai pria
[ ] Keluarga mempelai wanita
[ ] Keluarga mempelai pria
[ ] Bridesmaid
[ ] Penerima tamu
[ ] Pagar ayu
[ ] Flower girl
[ ] Lain-lain, …
GAUN / BUSANA
[ ] Gaun pengantin
[ ] Accessories pengantin wanita
[ ] Jas pengantin pria
[ ] Accessories pengantin pria
[ ] Gaun bridemaid
[ ] Accessories bridesmaid
[ ] Jas bestman
[ ] Accessories bestman
[ ] Gaun Ibu (untuk klrg pria & wanita)
[ ] Jas Ayah (untuk klrg pria & wanita)
[ ] Gaun pagar ayu
[ ] Penerima tamu
[ ] Flower girl
[ ] Lain-lain, …
BUNGA
[ ] Hand bouquet tangan / dipegang
[ ] Hand bouquet lempar
[ ] Bunga bridesmaid
[ ] Bunga pagar ayu
[ ] Corsage pengantin (untuk di kenakan di jas)
[ ] Corsage untuk klrg pihak pria
[ ] Corsage untuk klrg pihak wanita
KUE PENGANTIN
[ ] Kue untuk dibagi-bagi stlh upacara pernikahan
[ ] Kue di pelaminan
[ ] Kue untuk dibagi-bagi di resepsi (mingle time)
MOBIL PENGANTIN
[ ] Mobil mempelai
[ ] Transportasi klrg wanita
[ ] Transportasi klrg pria
[ ] Perijinan, keamanan & parkir tamu
DOKUMENTASI
[ ] Photo prewedding
[ ] Photo liputan
[ ] Video prewedding
[ ] Video liputan
KARTU UNDANGAN
[ ] Kartu undangan
[ ] Kartu ucapan terima kasih
[ ] Kartu RSVP
[ ] Kartu nomor meja
[ ] Amplop plastic
[ ] Label stiker nama
[ ] List tamu undangan & print
SOUVENIR
[ ] Souvenir + packaging
ENTERTAIN
[ ] MC upacara pernikahan
[ ] MC resepsi
[ ] Music / Wedding Singer upacara pernikahan
[ ] Music / Wedding Singer resepsi
[ ] Sound system upacara pernikahan
[ ] Sound system resepsi
PENDUKUNG ACARA
[ ] Kembang api / Converti (wedding kiss)
[ ] Wine (wedding toast)
[ ] Gelas susun
[ ] Galeri foto (prewedding)
[ ] Stand foto + Foto
[ ] Meja display
[ ] Album foto / Bingkai foto
[ ] Snow Machine, Bubble Machine, Dryice machine, Fireworks indoor and outdoor, Balon, Merpati, dll
CATATAN SIPIL
[ ] Catatan Sipil
LAIN-LAIN
[ ] Cincin
[ ] Buku tamu
[ ] Alat tulis
[ ] Kotak angpau
[ ] Tempat souvenir
TIM PENDUKUNG
[ ] Koordinator lapangan
[ ] Checker jumlah piring catering
[ ] Pagar ayu / bagus
[ ] Bridesmaid & Bestman
[ ] Pengantin kecil / Flower Girl
[ ] Penerima tamu
[ ] Penerima angpau
[ ] Pembawa cincin
Tips :
1. Apabila Anda merasa kerepotan dalam mengurus persiapan keseluruhan, Anda dapat menggunakan jasa Wedding Organizer, karena WO dan & Vendor-vendor di pameran wedding memiliki paket-paket yang menguntungkan buat pengantin, selain harga bisa lebih murah, beberapa point mereka gabung menjadi satu paket.
2. Wedding checklist ini dibuat cukup lengkap, untuk resepsi yang lebih sederhana bisa menghapus beberapa point, apabila dirasa kurang, silahkan ditambahkan sendiri.
Sumber :
* “Bella Donna The Wedding”, Mar 2008
* Inspiration Organizer
* Dokumen Pribadi
Wedding progress
11 – 12 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Tentukan tujuan bulan madu anda dan mulailah mencari tour yang akan anda pakai.
* Cari informasi bagaimana mendaftarkan pernikahan anda di Catatan Sipil atau KUA.
* Cari informasi bila anda ingin menikah di Gereja atau tempat ibadah lainnya.
* Tentukan tanggal pernikahan, cari beberapa alternatif jika tanggal yang diinginkan tidak tersedia
* Cari informasi mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pernikahan, seperti bridal, tempat resepsi, jas pengantin, dan lain-lain. Informasi bisa didapat dari keluarga, teman atau kunjungi pameran-pameran pernikahan.
* Tentukan besar budget
Susun budget berdasarkan anggaran, dari paling besar sampai paling kecil Dimulai dari tempat+catering, lalu gaun+foto, dst.
* Buat daftar tempat tempat resepsi. Mulai pikirkan akan diadakan dimana pesta pernikahan anda nanti, apakah di hotel, restoran, atau ball room gedung gedung yang disewakan.
* Lakukan test kesehatan pra nikah.
* Buat daftar catering-catering. Kunjungi mereka, dan lakukan test food. Mulailah menyusun menu untuk pesta pernikahan anda nanti.
9 – 10 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Pesan tempat resepsi untuk pernikahan anda segera agar tidak didahului oleh pasangan lain.
* Tentukan pengiring pengantin anda. 1 orang remaja pengiring wanita , 1 orang pengiring pria, dan 2 orang pengiring anak kecil.
* Tentukan penerima tamu dan penjaga buku tamu.
* Tentukan siapa yang akan menjadi pengawas catering.
* Beritahu tanggal pernikahan anda di Gereja atau tempat ibadah lainnya, bila anda ingin menikah disana.
* Tentukan catering yang akan anda pakai, berikut menu utama dan pondokan.
* Tentukan jumlah tamu yang datang dari kedua belah pihak. Mulailah menulis daftar tamu, tanyakan kedua orang tua anda, nama-nama sanak keluarga yang harus diundang.
* Segera tentukan model baju pengantin anda, dan pilih salah satu dari bridal-bridal yang ada.
* Bila anda menginginkan kedua orang tua perempuan memakai baju dari bahan yang sama pada saat resepsi, mulailah mencari bahan sekarang.
* Tentukan seragam yang akan dipakai oleh penerima tamu, penjaga buku tamu dan keluarga. Mulailah mencari bahannya sekarang.
* Tentukan jas pengantin untuk mempelai pria
7 – 8 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Mulailah menentukan warna yang akan ditonjolkan agar pesta tampil selaras
* Pesan kartu undangan
* Pesan benda-benda ungkapan terima kasih untuk tamu
* Pesan dekorasi ruang resepsi
* Sewa kendaraan segera agar memperoleh jenis dan warna yang diinginkan
* Pesan keperluan dokumentasi, meliputi: foto studio, foto liputan dan video
* Pesan jas mempelai pria lengkap dengan asesorisnya
* Pesan kue pengantin
5 – 6 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Serahkan segera surat-surat untuk pembuatan akta nikah kepada yang berwenang
* Beli atau sewa pernak-pernik kamar pengantin
* Belanja perlengkapan rumah tangga dan keperluan seserahan
* Mengantar pengiring untuk ukur badan untuk pembuatan gaun yang baru
* Rawatlah muka dan tubuh secara teratur
3 – 4 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Kelompokkan kartu undangan untuk memudahkan pengiriman
* Buatlah janji dengan perancang untuk pengepasan gaun pengantin
* Pastikan susunan menu serta hitung jumlah pesanan secermat mungkin
* Ambil pesanan cincin kimpoi
* Pilih bingkisan untuk mereka yang banyak membantu Anda
* Diskusikan model rambut yang diinginkan dengan penata rambut Anda
* Lakukan test make up
* Foto studio sebaiknya dilakukan pada waktu test make up agar mendapat hasil yang prima
1 – 2 Bulan Sebelumnya
———————————-
* Jangan lupa mengkonsumsi multivitamin setiap hari
* Susun jadwal acara hari H mulai dari sebelum dirias sampai selesai pesta dan berikan copynya pada pihak yang terkait
* Konfirmasikan semua pesanan Anda atas dekorasi ruang resepsi, foto, video, kue, MC, pemain musik (tentukan pula lagu-lagu yang harus dimainkan), pagar ayu/bagus dan bunga tangan
* Selenggarakan rapat dengan semua panitia
* Lakukan pengepasan terakhir gaun pengantin lengkap dengan asesorisnya
* Lakukan perawatan wajah dan tubuh secara lengkap
* Konfirmasikan kembali semua pesanan
* Istirahat yang cukup
Sumber : http://www.gsn-soeki.com/wouw/
yg mau merid dan uda merid ayo bagi pengalaman..haha
-
Bagi rekan2 kristen baik katolik/protestan/orthodox
Jangan lupa acara di Gereja... juga perlu dipersiapkan...
minta Pendeta/ pastornya...
biasanya kalau katolik ada kursus perkawinan, imho yang prostestan ada konseling juga ...jangan sampai dilewatkan :)
Nanti ada pengumuman di Gereja 3 kali berguna untuk mengetahui apakah ada halangan untuk menikah secara katolik dll..
Organis dan paduan suaranya juga dihubungi...
cincin kawinnya..dipersiapkan juga...
Dan timing...ini penting juga...biasanya kan acaranya nyambung antara kebaktian/ misa di Gereja dengan resepsi perkawinan di tempatnya...nah kalau jarak gedung/ tempat perkawinan dan Gerejanya cukup jauh perlu diperhatikan juga tuh kapan selesai dan mulainya resepsi perkawinannya.
Oh iya jangan lupa mempersiapkan cuti juga dari kantor..biasanya sehabis nikah kita mau liburan dulu hehe...atau mau bulan madu hehe...jadi jangan lupa dipersiapkan juga cuti dari bos bagi yang bekerja, bagi yang buka usaha juga dipersiapkan usahanya dll
salam damai :)
-
Bagi rekan2 kristen baik katolik/protestan/orthodox
Jangan lupa acara di Gereja... juga perlu dipersiapkan...
minta Pendeta/ pastornya...
biasanya kalau katolik ada kursus perkawinan, imho yang prostestan ada konseling juga ...jangan sampai dilewatkan :)
Nanti ada pengumuman di Gereja 3 kali berguna untuk mengetahui apakah ada halangan untuk menikah secara katolik dll..
Organis dan paduan suaranya juga dihubungi...
cincin kawinnya..dipersiapkan juga...
Dan timing...ini penting juga...biasanya kan acaranya nyambung antara kebaktian/ misa di Gereja dengan resepsi perkawinan di tempatnya...nah kalau jarak gedung/ tempat perkawinan dan Gerejanya cukup jauh perlu diperhatikan juga tuh kapan selesai dan mulainya resepsi perkawinannya.
Oh iya jangan lupa mempersiapkan cuti juga dari kantor..biasanya sehabis nikah kita mau liburan dulu hehe...atau mau bulan madu hehe...jadi jangan lupa dipersiapkan juga cuti dari bos bagi yang bekerja, bagi yang buka usaha juga dipersiapkan usahanya dll
salam damai :)
wuih thanks buat masukannya bro..hehe
anggota keluarga masing2 capeng jg perlu diperhatikan tuh..jgn sampe ada ribut2 kecil yg bikin susana hari H tidak enak..hehe
-
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.
Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.
Ternyata saya salah.
Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.
Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.
;D ;D
-
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.
Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.
Ternyata saya salah.
Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.
Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.
;D ;D
Hehehehehe
Maka dari itu kita memegang teguh prinsip Monogami karena alasan diatas ya Bro :whistle:
-
Hehehehehe
Maka dari itu kita memegang teguh prinsip Monogami karena alasan diatas ya Bro :whistle:
Yaaa, anda bisa bayangkan saja, gimana rasanya di posma seperti itu, he he he. Dulu, saya pernah terpikir untuk menikah tamasya saja, cukup pasang iklan di koran, kemudian dana untuk pernikahannya bisa diergunakan untuk keliling Eropa, tentu lebih menyenangkan. Tetapi, rupanya orang tua tidak ada yang bersedia/setuju jika putranya menikah tamasya. He he he he.
:doh:
-
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.
Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.
Ternyata saya salah.
Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.
Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.
;D ;D
wow nice share...apakah and a setuju dengan penggunaan WO utk membantu pengantin?
anda nikah dimana bro?ceritakan dunk gmn perjuangannya ketika dimulai kesepakatan kalian utk menikah sampe hari H nya :)
gw malah bepikir merid di gereja, catatan sipil, trus makan keluarga besar aja ama temen2 deket kyk westren wedding style tp sptnya ortu ga ngasih..haha
-
wow nice share...apakah and a setuju dengan penggunaan WO utk membantu pengantin?
anda nikah dimana bro?ceritakan dunk gmn perjuangannya ketika dimulai kesepakatan kalian utk menikah sampe hari H nya :)
gw malah bepikir merid di gereja, catatan sipil, trus makan keluarga besar aja ama temen2 deket kyk westren wedding style tp sptnya ortu ga ngasih..haha
Jika memungkinkan, terutama dalam hal biaya, penggunaan WO jelas sangat sangat membantu. Semua sudah one-stop shopping.
Saat saya menikah, semua keputusan harus dibuat sendiri, termasuk hari H nya. Setelah hari H kami sepakati, kami mendaftar ke paroki untuk mengikuti kursus perkawinan, berikut juga permohonan ijin menikah beda keyakinan dari keuskupan (istri saya protestan). Setelah itu kami (istri dan ibu saya) mencari ruang pesta dan caterring. Sementara saya juga mencari tailor untuk membuat jas. Kemudian kami mencari penjahit untuk membuat gaun pengantin. Dilanjutkan dengan mencari studio foto. Masih dilanjutkan dengan salon kecantikan. Pekerjaan tambahan sepulang kantor adalah diantara kursus perkawinan, mengantar calon istri untuk perawatan menjelang pernikahan di salon. Justru karena itulah pencetakan kartu undangan menjadi terlambat, tak urung percetakan marah marah dan nyaris menolak menerima order kartu undangan saya, he he he.
Intinya, tanpa WO, semua harus dikerjakan sendiri, tidak masalah jika kita tidak bekerja, tetapi menjadi masalah besar jika calon pengantin bekerja dua duanya. Dalam hal ini, WO sepertinya suatu keharusan, kecuali bagi yang senang berpetualang di tengah rimba kekacauan, ha ha ha.
Nah, seperti yang saya katakan di atas tadi, memang paling nikmat jika kita hanya makan keluarga, ke gereja dan jalan jalan. Seluruh biaya yang ada bisa digunakan untuk tour keliling Eropa. Tetapi ortu pastilah keberatan, mengingat bahwa saat pernikahan itulah saat ortu mengakhiri tugasnya dengan melepas anak anak mereka menjadi pribadi mandiri. Ini yang tidak akan diterima oleh setiap ortu. Belum lagi 'omongan' para sanak keluarga.
Oiya, satu hal lagi yang perlu anda tambahkan di daftar checklist anda bro, yakni menentukan berapa orang yang diundang, dan siapa saja yang diundang. Ini susah susah gampang, karena meleset satu undangan saja bisa berakibat panjang bagi keluarga yang peka terhadap hal hal seperti itu.
Syalom
-
Ehhhm, sebuah thread yang sangat menarik.
Sayang telat lihatnya, he he he he.
Dulu, saat menjelang ujian lisan, saya mempersiapkan sangat matang. Dan ketika selesai presentasi di hadapan dosen penguji, rasanya lega luar biasa. Saya anggap inilah kelegaan yang paling besar yang pernah saya alami.
Ternyata saya salah.
Saat persiapan pernikahan, semua kami lakukan sendiri, dan repotnya kami berdua bekerja. Sehingga waktu untuk mempersiapkan acara sungguh repot. Bahkan 5 minggu sebelum hari H, saya belum mencetak kartu undangan, dikebut hingga selesai dalam waktu 3 minggu menjelan hari H. Maka pengiriman undangan saya andalkan bagian collection kantor, dan kilat khusus untuk pengiriman luar kota. Ha ha ha. Acara diawali sejak jam 7 pagi, ke salon, upacara di gereja jam 10, jam 12 acara di rumah, istirahat sebentar kemudian ke salon lagi, kemudian ke studio foto, dan ke tempat resepsi, hingga jam 22 baru bisa pulang ke rumah. Akhirnya, ketika semua beres dan acara berjalan lancar, malam hari sekembalinya dari acara pesta, saya duduk bersandar di sofa, menarik nafas legaaaaaa banget.
Ternyata melaksanakan upacara pernikahan stressing nya lebih besar dibanding ujian lisan. Hadeeeeh, ngga kepingin lagi ngadain persta pernikahan lagi. He he he he.
;D ;D
nanti jadi ketua panitia buat nikahkan anak2nya bro ;D ;D
-
Jika memungkinkan, terutama dalam hal biaya, penggunaan WO jelas sangat sangat membantu. Semua sudah one-stop shopping.
Saat saya menikah, semua keputusan harus dibuat sendiri, termasuk hari H nya. Setelah hari H kami sepakati, kami mendaftar ke paroki untuk mengikuti kursus perkawinan, berikut juga permohonan ijin menikah beda keyakinan dari keuskupan (istri saya protestan). Setelah itu kami (istri dan ibu saya) mencari ruang pesta dan caterring. Sementara saya juga mencari tailor untuk membuat jas. Kemudian kami mencari penjahit untuk membuat gaun pengantin. Dilanjutkan dengan mencari studio foto. Masih dilanjutkan dengan salon kecantikan. Pekerjaan tambahan sepulang kantor adalah diantara kursus perkawinan, mengantar calon istri untuk perawatan menjelang pernikahan di salon. Justru karena itulah pencetakan kartu undangan menjadi terlambat, tak urung percetakan marah marah dan nyaris menolak menerima order kartu undangan saya, he he he.
Intinya, tanpa WO, semua harus dikerjakan sendiri, tidak masalah jika kita tidak bekerja, tetapi menjadi masalah besar jika calon pengantin bekerja dua duanya. Dalam hal ini, WO sepertinya suatu keharusan, kecuali bagi yang senang berpetualang di tengah rimba kekacauan, ha ha ha.
Nah, seperti yang saya katakan di atas tadi, memang paling nikmat jika kita hanya makan keluarga, ke gereja dan jalan jalan. Seluruh biaya yang ada bisa digunakan untuk tour keliling Eropa. Tetapi ortu pastilah keberatan, mengingat bahwa saat pernikahan itulah saat ortu mengakhiri tugasnya dengan melepas anak anak mereka menjadi pribadi mandiri. Ini yang tidak akan diterima oleh setiap ortu. Belum lagi 'omongan' para sanak keluarga.
Oiya, satu hal lagi yang perlu anda tambahkan di daftar checklist anda bro, yakni menentukan berapa orang yang diundang, dan siapa saja yang diundang. Ini susah susah gampang, karena meleset satu undangan saja bisa berakibat panjang bagi keluarga yang peka terhadap hal hal seperti itu.
Syalom
wow pengalaman bgt neh sptnya..haha
nah soal dana gmn tuh diketahui namanya merid perlu biaya yg tidak sedkit bahkan gaji pun ga cukup..
apakah ada yg dpt bantuan dari ortu atau yg hanya kalian berdua coba dishare2?
-
wow nice share...apakah and a setuju dengan penggunaan WO utk membantu pengantin?
anda nikah dimana bro?ceritakan dunk gmn perjuangannya ketika dimulai kesepakatan kalian utk menikah sampe hari H nya :)
gw malah bepikir merid di gereja, catatan sipil, trus makan keluarga besar aja ama temen2 deket kyk westren wedding style tp sptnya ortu ga ngasih..haha
hehe...nggak usah pakai WO kemahalan tanya aja di gedungnya biasanya ada paket2 an...berarti makanan, kue, photo, rias pengantin , mc , sampai mobil pengantin udah disediakan...
Kalau pengalaman saya kami ketemu , pacaan di batam tapi menikah di Manado hehe...karena ortu isteri dan kebetulan aku juga orang sana walaupun lahir dan besar di Jakarta.
Dulu sempat tawar menawar mau nikah di mana..Jakarta ...tempat saya, atau manado tempat isteri.
Ternyata papaku mengalah karena rupanya dia juga rindu balik kampung hehe...
Jadilah kami menikah di manado...dari gedungnya kita ambil paket kecuali rias pengantin, berhubung proyek KKN sama saudara...bukan2 apa justru kalau nggak make dia bisa nggak enak dan diomongin ke mana2 wkk...
Puji Tuhan semuanya lancar...baik di Gereja maupun di Gedung...
pulang ke Batam sibuk cari kontrakan hehe...maklum dua2nya anak kost yang sama2 bekerja.
Yah gitu deh pengalaman saya dulu
Ayo monggo bagi yang lain yang mau sharing :)
-
Sependapat dengan bro Leon. Bagi yang masih punya keluarga besar di luar Jakarta. Pesan saya adalah MANFAAT kan. Mengapa? Karena di Jakarta biaya segala macam lebih besar, dalam hal sewa gedung, makanan, pakaian, semua lebih mahal. Dan satu lagi yang paling terasa adalah jarak dan kemacetan. Jika jarak antara rumah, gereja, salon, studio foto, dan ruang resepsi berada pada lintas jakarta (seperti yang saya alami), terlebih lagi kondisi sekarang ini, pasti sudah stress di jalan.
:frantic:
-
hmmm..paling praktis pernikahan saya dulu deh..
waktu itu pacar langsung bikin surat nikah (dibantu kenalannya), semua serba kilat --> tidak pakai izin orang tua pula, tidak pakai resepsi, tidak pakai pasang pengumuman di koran
resepsi direncanakan setelah saya lulus kuliah saja
setelah itu saya langsung pergi dari rumah, tinggal di rumah mertua (dia masih kerja di luar kota)
saya meneruskan kuliah, suami kerja di luar kota
kami baru serumah ketika saya lulus kuliah
hasil akhir: PERNIKAHAN KANDAS setelah 4 tahun :scold:
EASY COME, EASY GO..
HARD TO COME, (MOGA2) HARD TO GO
THE END
jangan ditiru ya.. :grining:
-
hmmm..paling praktis pernikahan saya dulu deh..
waktu itu pacar langsung bikin surat nikah (dibantu kenalannya), semua serba kilat --> tidak pakai izin orang tua pula, tidak pakai resepsi, tidak pakai pasang pengumuman di koran
resepsi direncanakan setelah saya lulus kuliah saja
setelah itu saya langsung pergi dari rumah, tinggal di rumah mertua (dia masih kerja di luar kota)
saya meneruskan kuliah, suami kerja di luar kota
kami baru serumah ketika saya lulus kuliah
hasil akhir: PERNIKAHAN KANDAS setelah 4 tahun :scold:
EASY COME, EASY GO..
HARD TO COME, (MOGA2) HARD TO GO
THE END
jangan ditiru ya.. :grining:
Keberatan ngga sis, jika anda membuat sharing sebatas yang anda bisa ungkap kepada kami, mengenai sejarah kegagalan pernikahan anda itu, di thread sharing tentunya. Sehingga menjadi pembelajaran bagi kami semua, baik yang sudah maupun akan menikah, supaya kegagalan yang sama tidak menimpa kami.
Thanks jika anda berkenan.
Syalom
-
yg mau merid dan uda merid ayo bagi pengalaman..haha
Nah.. bro steaven kan dari potografi....
Boleh dong share di sini apa apa saja yang bagus di foto pada saat menikah.
Biar pembaca yang amatir bisa dapet masukan.
siapa tahu nanti bro kebagian order.. ya ngga ??? he he he he
-
Nah.. bro steaven kan dari potografi....
Boleh dong share di sini apa apa saja yang bagus di foto pada saat menikah.
Biar pembaca yang amatir bisa dapet masukan.
siapa tahu nanti bro kebagian order.. ya ngga ??? he he he he
apa2 aja?yg pasti pengantinnya lah dan pengantin itu harus heppi, ga boleh mikirin masalah2 yg tjd..
pengantin harus gokil..hehe
fotografer hrs bs gak hanya sekedar jadi tukang foto tp jadi sahabat pengantin istilahnya fotografer itu joker..hrs bikin senyum pengantin, ini bagian yg paling susah..
dan yg penting itu adalah doa..
dan syukur hasilnya tp jgn pernah puas dengan hasil yg ada..harus ber[ikir "I want more creative..more awesome"
-
@Steavan
hmmm..lagi bayangin pake gaun pengantin nih.. :think1:
kayaknya memang sulit tersenyum ya? bajunya kan panas n gatal, terus wajah di-make up, plus pake kerudung dan high heel pula.
kalau pengantin cowok, kan pake jas panjang gitu..panas pasti --> sulit tersenyum juga
tantangan tersendiri tuh buat fotografernya..
mungkin paling enak pake kaos dan celana jeans biar pengantin-nya gampang tersenyum :rofl: :rofl:
-
@Steavan
hmmm..lagi bayangin pake gaun pengantin nih.. :think1:
kayaknya memang sulit tersenyum ya? bajunya kan panas n gatal, terus wajah di-make up, plus pake kerudung dan high heel pula.
kalau pengantin cowok, kan pake jas panjang gitu..panas pasti --> sulit tersenyum juga
tantangan tersendiri tuh buat fotografernya..
mungkin paling enak pake kaos dan celana jeans biar pengantin-nya gampang tersenyum :rofl: :rofl:
yup baju pengantin pada bilang berat dan bikin susah jalan..hehe
-
yup baju pengantin pada bilang berat dan bikin susah jalan..hehe
Nah, fotografer pengantin yang belum pernah merasakan jadi pengantin mana bisa ikut merasakan 'penderitaan' nya? :rofl:
-
Nah, fotografer pengantin yang belum pernah merasakan jadi pengantin mana bisa ikut merasakan 'penderitaan' nya? :rofl:
paling tidak ada sdkt gambaran lah bos..hehe
-
paling tidak ada sdkt gambaran lah bos..hehe
Buruan jadi pengantin lah, nunggu apa lagi?
-
Buruan jadi pengantin lah, nunggu apa lagi?
buruan??ckck..sing sabar yah...aye yg merid kok situ yg suruh buruan hehe
-
buruan??ckck..sing sabar yah...aye yg merid kok situ yg suruh buruan hehe
Kalau steaven jadi pengantin,.. yang foto nanti ... bro Bruce.. ha ha ha ha
-
Kalau steaven jadi pengantin,.. yang foto nanti ... bro Bruce.. ha ha ha ha
Saya ngga keberatan, bisa diatur lah.
:ballspin:
-
Saya ngga keberatan, bisa diatur lah.
:ballspin:
Ha ha .. good bro..
Kalau ngga salah saya pernah baca artikel , tentang daftar saat2 tepat yg harus difoto ...
nanti kalau ketemu saya akan postingkan disini..
-
8 Hal yang Perlu Diketahui Pengantin Baru
KOMPAS.com — Menyatukan dua kepala dalam satu perahu bukan hal yang mudah, meski saat pacaran Anda dan si dia merasa satu jiwa, satu napas, atau saling klop satu sama lain. Perlu Anda ketahui, hidup bersama perlu banyak penyesuaian dan hal itu terjadi hampir kepada semua pasangan pengantin baru.
1. "Sudah isi belum?"
Pertanyaan ini akan muncul lebih cepat dari yang Anda kira. Padahal, pesta pernikahan saja baru seminggu yang lalu, dan akan semakin sering timbul seiring dengan bertambahnya usia pernikahan. Sangat mungkin hal ini akan menimbulkan stres tersendiri. Tetapi, perlu Anda ingat, ada hal-hal yang memang di luar kendali manusia. Mungkin saja orang yang bertanya tak punya ide topik pembicaraan saat bertemu dengan Anda. Nah, bagaimana jika Anda yang menentukan topik dan mengarahkan percakapan?
2. Lebih sering bertengkar
Gabungan dari dua kehidupan dapat membuat kericuhan sendiri, bahkan bagi pasangan yang sabar sekalipun. Hal sepele, seperti ia selalu saja sembarangan meninggalkan pakaian kotor di lantai, handuk basah di tempat tidur, atau kebiasaan Anda berganti-ganti pakaian sebelum keluar rumah membuatnya gila. Semua itu akan memicu adu mulut, pertengkaran kecil, hingga saling melontarkan ejekan kasar yang selama pacaran tak pernah keluar. Ini bukan sesuatu yang buruk, sebab setelah pertengkaran dan berbaikan terus-menerus, justru mampu menguatkan ikatan kalian. Konflik bisa memecah belah, tapi juga menguatkan hubungan. Meski Anda tak mungkin menghindari konflik dengan suami, tapi tetap bisa mengendalikan hasilnya.
3. Keluarganya ikut campur
Harus disadari bahwa hasil dari pernikahan adalah penambahan anggota keluarga baru yang juga penting. Orang tua suami akan berada dalam hidup Anda untuk jangka panjang (selamanya). Ibu mertua sangat mungkin membuat Anda stres oleh semua nasihat yang tidak Anda minta. Mulai dari dekorasi rumah hingga menu makan malam. Anda akan sangat mungkin dengan mudah menganggap beliau turut campur atau ikut mengatur kehidupan rumah tangga Anda. Kuncinya adalah dengan tetaplah menganggap semua itu sebagai nasihat orang tua kepada anaknya. Terima saja semua masukan darinya, dengarkan lebih dahulu, toh semua keputusan ada di tangan Anda.
4. Kangen ibu sendiri
Sekarang Anda sudah hidup bersama suami, jangan heran jika Anda merindukan hari-hari ketika orang lain mengurus semua tugas domestik yang membosankan. Segala tanggung jawab, mulai dari kebersihan rumah hingga mengatur menu yang dulunya dikerjakan oleh ibu Anda, sekarang menjadi domain Anda. Bahkan jika suami bersedia membantu, tetap saja Anda akan merindukan masa-masa bebas tanggung jawab.
5. Seks menjadi hal yang rutin
Tenang, hal ini tidak berarti bahwa setelah menikah gairah akan semakin melemah atau lenyap. Sebenarnya hanya lebih mudah diprediksi dan menjadi hal rutin yang diulang-ulang. Jangan buru-buru mengambil kesimpulan Anda bosan, karena hal yang sebenarnya terjadi adalah proses perubahan. Bayangkan saja, hal yang dulu masa pacaran bikin kalian penasaran setengah mati sekaligus takut untuk kebablasan, setelah menikah semuanya bebas dilakukan kapan saja. Tak hanya urusan seks, kehidupan bersamanya pada umumnya menjadi pola yang lebih dapat diprediksi. Kurang deg-degannya. Dalam departemen seks tak perlu khawatir, sebab untuk yang satu ini sudah banyak panduannya, misalnya majalah perempuan atau klik saja Kompas Female bagian artikel seks. Masalah teratasi!
6. Kebiasaan buruk terungkap
Mungkin saat pacaran dulu Anda tak pernah mengetahui betapa joroknya dia. Seperti kebiasaan makan di atas tempat tidur sambil menonton televisi dan meninggalkan remah-remah di seprai. Minum soda langsung dari botolnya tanpa gelas, kemudian sisanya ditaruh kembali di kulkas atau meninggalkan piring kotor di meja makan begitu saja. Ingatlah dua hal, pertama, tak ada lelaki yang sempurna. Kedua, Anda menikahinya karena cinta, dan sedikit demi sedikit atas nama cinta ia bisa berubah kok. Apalagi dengan rayuan lembut perempuan yang dicintainya.
7. Mendapatkan hadiah yang tidak romantis
Hal seperti ini tidak selalu terjadi sih, tapi ada kemungkinan tahun depan, saat merayakan ulang tahun pernikahan (atau ulang tahun Anda) sangat mungkin diberi hadiah yang sangat tidak romantis. Misal, Anda mendapatkan hadiah satu set cangkir atau blender. Kebanyakan laki-laki memang selalu berpikir praktis, mungkin ia berpikir Anda membutuhkannya. Saran: tak ada salahnya memberi dia sedikit petunjuk tentang hadiah yang Anda inginkan. Percayalah, seiring waktu ia akan belajar dan tahu hadiah yang Anda suka tanpa diberi petunjuk.
8. Pentingnya liburan berdua
Saat ini, setelah menikah, bulan madu masih terasa baru kemarin. Tetapi, setelah sekian lama menikah dengan banyaknya hal yang selalu saja lebih mendesak dan penting dibanding berlibur berdua, kalian akan lupa untuk mengagendakannya. Sayang sekali, maka sejak awal berkomitmenlah untuk melakukannya rutin. Tak perlu harus menguras kocek banyak seperti liburan keluar negeri, cukup pergi keluar kota berduaan saat akhir pekan. Hal ini akan menjaga romantisme dan mengingatkan kembali alasan kalian berdua menikah, apa lagi kalau bukan cinta.
Sumber: Shine
http://female.kompas.com/read/2012/08/23/16033249/8.Hal.yang.Perlu.Diketahui.Pengantin.Baru
-
Bro steavan kurang satu yang harus diperhatikan.. uang suami adalah uang istri.. :doh: :doh: :pray3: :doh:
-
Bro steavan kurang satu yang harus diperhatikan.. uang suami adalah uang istri.. :doh: :doh: :pray3: :doh:
wah ada yg curcol neh..wkwk...
coba di share pengalamannya hehe
-
Bro steavan kurang satu yang harus diperhatikan.. uang suami adalah uang istri.. :doh: :doh: :pray3: :doh:
kata teman kantor saya yang ibu2 : uang suami adalah uang isteri, tapi uang isteri bukan uang suami :takethat: :takethat:
-
kasihan sekali..
itu tidak akan terjadi kalau saya yang menjadi istri Anda.. :onion8:
-
kasihan sekali..
itu tidak akan terjadi kalau saya yang menjadi istri Anda.. :onion8:
Bagaimana bro Leon? Minat ditukar?
:rofl:
-
Bagaimana bro Leon? Minat ditukar?
:rofl:
hihihihihi..kalau ditukar, bisa terjadi inkuisisi, Bro..
kabur dulu ah.. :m09:
-
tgl: ??/??/2014
tmpt resepsi: palm ballroom tp jadi tanda tanya
bridal: Kaneta
jas: ??
foto liputan: lop.
catering: ??
kue: ??
merid thn depan, awalnya pertengahan thn depan dan tgglnya sudah diketahui dan uda sreg neh ama 1 tempat, ortu pun awalnya spt memberikan kebebasan pada aye.. eh tnyt baru2 ini dibilang tglnya diliat dl apakah susai dengan adat gw, dan tmptnya maunya yg laen krn tkt tmpt pilihan gw ga aman lah. dll..cm bs bersabar..fiuh...
-
tgl: ??/??/2014
tmpt resepsi: palm ballroom tp jadi tanda tanya
bridal: Kaneta
jas: ??
foto liputan: lop.
catering: ??
kue: ??
merid thn depan, awalnya pertengahan thn depan dan tgglnya sudah diketahui dan uda sreg neh ama 1 tempat, ortu pun awalnya spt memberikan kebebasan pada aye.. eh tnyt baru2 ini dibilang tglnya diliat dl apakah susai dengan adat gw, dan tmptnya maunya yg laen krn tkt tmpt pilihan gw ga aman lah. dll..cm bs bersabar..fiuh...
suit...suit....ada yang mau merid nih.. :whistle:
-
suit...suit....ada yang mau merid nih.. :whistle:
suhu, mohon petunjuk..hehe