Forim Iman Kristen
FIK Cafe => Teknologi dan Sains => Topic started by: WorldPeace8281 on October 20, 2012, 11:19:51 AM
-
Mohon bantuan penerjemahannya bagi yang bisa agar membantu menjelaskannya ya :) Penerjemahannya harus tanpa Google Translate atau mesin penerjemah lainnya ya :)
dari sini: http://urbanlegends.about.com/od/religion/a/einstein_god.htm
Einstein Proves God Exists
In this viral anecdote of unknown origin, a university student named Albert Einstein humiliates his atheist professor by proving that God exists.
Description: Urban legend
Circulating since: 2004 (this version)
Status: False (see details below)
Analysis: This apocryphal tale of a college-age Albert Einstein proving the existence of God to his atheist professor first began circulating in 2004. One reason we know it isn't true is that the same story was already making the rounds five years earlier with no mention of Einstein in it at all.
Another reason we know it isn't true is that Einstein was a self-described agnostic who didn't believe in what he called a "personal God." He wrote: "[T]he word God is for me nothing more than the expression and product of human weaknesses, the Bible a collection of honorable but still primitive legends which are nevertheless pretty childish."
And, finally, we know it isn't true because Einstein was a careful thinker who wouldn't have abided the specious logic attributed to him here. As written, the argument neither disproves the existence of evil nor proves the existence of God.
(Note: None of what follows is intended to disprove the existence of God, nor suffices to do so.)
Specious logic
The claim that cold "doesn't exist" because according to the laws of physics it's merely "the absence of heat" amounts to semantic game-playing. Heat is a noun, the name of a physical phenomenon, a form of energy. Cold is an adjective, a description. To say that something is cold, or that we feel cold, or even that we're going out in "the cold," is not to assert that cold "exists." It's simply a way of describing the relative temperature of things. (It's helpful to recognize that the proper antonym for cold isn't heat; it's hot.)
The same applies to light (in this context a noun denoting a form of energy), and dark (an adjective). It's true that when we say, "It's dark outside," the phenomenon we're actually describing is a relative absence of light, but that doesn't mean that by speaking of "the dark" we mistake it for a thing that "exists" in the same sense that light does. We're simply describing the degree of illumination we perceive.
So it's a philosophical parlor trick to posit heat and cold (or light and dark) as a pair of opposite entities only to "reveal" that the second term doesn't really refer to an entity at all, but merely the absence of the first.
The young Einstein would have known better, and so would his professor.
Defining evil
Even if we allow those false dichotomies to stand, the argument would still founder on the conclusion that evil "doesn't exist" because, we're told, evil is simply a term we use to describe "the absence of God's presence in our hearts." It doesn't follow.
The case, such as it is, has been built on the unpacking of purported opposites — heat vs. cold, light vs. dark. What's the opposite of evil? Good. To keep the argument consistent, the conclusion therefore ought to be: Evil doesn't exist because it's only a term we use to describe the absence of good.
You may wish to claim that good is the presence of God in men's hearts, but in that case you'll have launched a whole new debate, not finished one.
Augustine's theodicy
Albeit thoroughly butchered in the above instance, the argument as a whole is a classic example of what's known in Christian apologetics as a theodicy — a defense of the proposition that God can be understood to be all-good and all-powerful despite having created a world in which evil exists. This particular form of theodicy, based on the idea that evil is to good as darkness is to light (the former, in each case, supposedly being reducible to the absence of the latter), is usually credited to Augustine of Hippo, who first laid out the argument some 1600 years ago. God didn't create evil, Augustine concluded; evil enters the world — which is to say, good departs from it — via man's free will.
Augustine's theodicy opens up an even bigger can of philosophical worms — the problem of free will vs. determinism — but we needn't go there. Suffice it to say that even if one finds the free will loophole persuasive, it doesn't prove that God exists. It only proves that the existence of evil isn't inconsistent with the existence of an omnipotent, omnibenevolent deity.
Einstein and religion
From everything we know about Albert Einstein, all this scholastic navel gazing would have bored him to tears. As a theoretical physicist he found the order and complexity of the universe awe-inspiring enough to call the experience "religious." As a sensitive human being he took a profound interest in questions of morality. But none of this, to him, pointed in the direction of a supreme being.
"It does not lead us to take the step of fashioning a god-like being in our own image," he explained when asked about the religious implications of relativity. "For this reason, people of our type see in morality a purely human matter, albeit the most important in the human sphere."
-
hari gini kok masih mencari terjemahan gratisan, Dik? saya terus terang heran dengan posting2 Anda di sini.
Anda tidak apa2 kan? :think:
boleh tahu Anda umur berapa sekarang? :'o
kita tunggu saja, siapa tahu ada yang rela melakukan. :giggle: :giggle:
mengapa tidak terpikir belajar membaca langsung dalam bahasa Inggris? bukankah itu bisa sekalian melatih kemampuan Anda?
-
Damai sejahtera menyertaimu WP.
Mohon bantuan penerjemahannya bagi yang bisa agar membantu menjelaskannya ya :) Penerjemahannya harus tanpa Google Translate atau mesin penerjemah lainnya ya :)
dari sini: http://urbanlegends.about.com/od/religion/a/einstein_god.htm
Saya kira, kalo WP mau mempersulit diri sendiri, silahkan saja, tanpa harus mempersulit teman. Era sudah sedemikian maju, dapat melakukan penerjemahan tanpa bersulit-sulit, mengapa harus memilih yang sulit sih? Jadi ingat semboyan yang sering diucapkan orang meski salah kaprah, "Kalau bisa mempersulit, kenapa harus mempermudah?" gitu. Apakah WP penganut semboyan seperti itu?
Tapi, siapa tahu ada sukarelawan, monggooo... saya tidak berniat menghalangi.
Damai, damai, damai.
-
Sebenarnya saya juga setuju jika argumentasi (mengenai eksistensi Allah) yang diungkapkan oleh situs tersebut tidak dapat diatributkan kepada Einstein, karena akan nampak terlihat murahan bagi salah satu pemikir terbesar dunia untuk menggunakan argumentasi dimana definsi filosofis-apologisnya saja salah
(dan situs urband entah apa itu telah dengan jelas membeberkan letak kesalahannya, dingin dan gelap berbicara mengenai tingkat atau derajat terang atau kalor, bukan mengenai eksistensinya, dan malah aneh jika Einstein justru terjebak dalam kesalahan nomenklatur seperti ini. Bahkan ketika definisi tersebut diterima, konklusi dari argumentasi tersebut tidak membuktikan apa apa, dan bahkan ketika argumentasi tersebut dipaksakan, justru akan menimbulkan perdebatan klasik yang nampaknya tidak akan pernah usang: ALL BENEVOLENT GOD vs EVIL WORLD)
Lalu kemudian, masalahnya apa?
Karena saya pernah menjumpai banyak argumentasi mengenai eksistensi Allah yang lebih baik dari analogi terang gelap tersebut, yang jika dikompilasikan menjadi satu, maka akan diketemukan Allah versi orang orang Kristen sebagai Allah yang "benar"
Salam
-
Damai sejahtera menyertaimu WP.Saya kira, kalo WP mau mempersulit diri sendiri, silahkan saja, tanpa harus mempersulit teman. Era sudah sedemikian maju, dapat melakukan penerjemahan tanpa bersulit-sulit, mengapa harus memilih yang sulit sih? Jadi ingat semboyan yang sering diucapkan orang meski salah kaprah, "Kalau bisa mempersulit, kenapa harus mempermudah?" gitu. Apakah WP penganut semboyan seperti itu?
Tapi, siapa tahu ada sukarelawan, monggooo... saya tidak berniat menghalangi.
Damai, damai, damai.
Nope
saya tidak mempersulit diri cmn kl pake penerjemahan otomatis justru makin sulit krn hasilnya acak2an sehingga hrs dirangkai sendiri & itu yg sulit
-
Nope
saya tidak mempersulit diri cmn kl pake penerjemahan otomatis justru makin sulit krn hasilnya acak2an sehingga hrs dirangkai sendiri & itu yg sulit
Ooo... begitu.
-
Sebenarnya saya juga setuju jika argumentasi (mengenai eksistensi Allah) yang diungkapkan oleh situs tersebut tidak dapat diatributkan kepada Einstein, karena akan nampak terlihat murahan bagi salah satu pemikir terbesar dunia untuk menggunakan argumentasi dimana definsi filosofis-apologisnya saja salah
(dan situs urband entah apa itu telah dengan jelas membeberkan letak kesalahannya, dingin dan gelap berbicara mengenai tingkat atau derajat terang atau kalor, bukan mengenai eksistensinya, dan malah aneh jika Einstein justru terjebak dalam kesalahan nomenklatur seperti ini. Bahkan ketika definisi tersebut diterima, konklusi dari argumentasi tersebut tidak membuktikan apa apa, dan bahkan ketika argumentasi tersebut dipaksakan, justru akan menimbulkan perdebatan klasik yang nampaknya tidak akan pernah usang: ALL BENEVOLENT GOD vs EVIL WORLD)
Lalu kemudian, masalahnya apa?
Karena saya pernah menjumpai banyak argumentasi mengenai eksistensi Allah yang lebih baik dari analogi terang gelap tersebut, yang jika dikompilasikan menjadi satu, maka akan diketemukan Allah versi orang orang Kristen sebagai Allah yang "benar"
Salam
bisa tolong diterjemahin seluruhnya gak :onion2:
-
bisa tolong diterjemahin seluruhnya gak :onion2:
Dicari. Sukarelawan penerjemah handal.
-
Dicari. Sukarelawan penerjemah handal.
Wani piro...???? :lol:
-
Wani piro...???? :lol:
Hedeehhh... sukarelawan jaman ini, kenapa nanya wani piro sih? Jadi mengingatkan kepada pendoa yang menggerung-gerung di makam ketika berziarah, kemudian setelah itu menadahkan tangan minta bayaran. :D :P
-
Hedeehhh... sukarelawan jaman ini, kenapa nanya wani piro sih? Jadi mengingatkan kepada pendoa yang menggerung-gerung di makam ketika berziarah, kemudian setelah itu menadahkan tangan minta bayaran. :D :P
Wekekekek... :lol:
-
Mohon bantuan penerjemahannya bagi yang bisa agar membantu menjelaskannya ya :) Penerjemahannya harus tanpa Google Translate atau mesin penerjemah lainnya ya :)
dari sini: http://urbanlegends.about.com/od/religion/a/einstein_god.htm
Sayang bhs Inggris saya enggak bagus.
Maaf enggak bisa bantu Bro Worldpeace :(
-
Wani piro...???? :lol:
wkwkwkwk..... bro Shake_peare pelit. inget lho bang, org pelit kuburannya sempit :lol:
yg ikhlas lah bang, ntar biar Yang Maha Kuasa yg membalasnya di akhirat nanti :D
-
@worldpeace,..
Kan sudah jelas tuh...
Cerita-cerita yg beredar tentang einstein mengalahkan profesornyan (yg atheis) mengenai keberadaan Tuhan, adalah cerita-cerita yg bohong (urban legend) alias hoax.
Itu saja kok intinya.
Nah,.. kalau mau selengkapanya,.. silahkan PM saya,.. jangan lupa disertai penawaran.. he he
-
@worldpeace,..
Kan sudah jelas tuh...
Cerita-cerita yg beredar tentang einstein mengalahkan profesornyan (yg atheis) mengenai keberadaan Tuhan, adalah cerita-cerita yg bohong (urban legend) alias hoax.
Itu saja kok intinya.
Nah,.. kalau mau selengkapanya,.. silahkan PM saya,.. jangan lupa disertai penawaran.. he he
bang, ngomong "intinya" doank mah gampang, semua org mah bisa :onion9: tp kl gak disertai penjelasan lengkap ya gak jelas namanya :onion9:
btw kan abang tau maksudnya kan. kalo gitu mohon diterjemahin donk biar menambah wawasan org lain. lumayan kan bersedekah :hug:
-
bang, ngomong "intinya" doank mah gampang, semua org mah bisa :onion9: tp kl gak disertai penjelasan lengkap ya gak jelas namanya :onion9:
btw kan abang tau maksudnya kan. kalo gitu mohon diterjemahin donk biar menambah wawasan org lain. lumayan kan bersedekah :hug:
Engga mau ah..
Kecuali ada amplopnya. :think:
Capek cing... :sad_bye:
-
ateist ngak perlu dibodohin lagi, atheis sudah bodoh.. =))
kalu dibodohin lagi jadi dobel bodohnya..
-
Engga mau ah..
Kecuali ada amplopnya. :think:
Capek cing... :sad_bye:
"amplopnya" berupa pahala utk di akhirat nanti :D
-
ateist ngak perlu dibodohin lagi, atheis sudah bodoh.. =))
kalu dibodohin lagi jadi dobel bodohnya..
sejujurnya maksudnya bukan itu :onion9: begimana sih :onion9: