1
Ngobrol Santai / Re: update status mu
« Last post by steavan_lop on July 31, 2015, 09:43:39 AM »pada ke mana neh yah.. masih pada libur kah, kok tdk ada yg post..sama di forum saya sepi pisan.. huhuh
Karena ular itu dulunya memang bijaksana (baca : Pinter)
Ikut berpendapat ya sdr Gavin.Allah adalah Roh. Segambar dan serupa Allah dimaksud bukalah dalam fisik namun roh.
Saya berpendapat : mrk tdk memiliki keturunan.
alasan:
1.Mrk dalam keadaan mulia segambar dan serupa Allah, bila dalam keadaan mulia ini mrk beranak mk anaknya akan segambar dan serupa Allah juga , mk ini tdklah mungkin krn ciptaan tdk mungkin dapat mencipta/menurunkan keturunannya yg segambar dan serupa Allah.
2.Kalau mrk dapat beranak mk: nama2 di kitab kehidupan selain mrk ( banyak nama di kitab itu , dan nama2 itulah yg direncanakanNya sejak sebelum dunia dijadikan untuk dicipta ) menjadi tdk berguna lagi/ Allah kehilangan otoritas atas manusia , krn manusia ciptaanNya bisa membuat kitab kehidupan versi mrk sendiri2.Allah tidak pernah merencanakan apa pun. Sebab 'rencana' adalah absurd bagi Allah yang tak bermula dan berakhir dan tak mengenal durasi/sekat waktu..... .
3.Manusia mempunyai gairah sex/kemampuan bereproduksi setelah Kej3:16, jadi setelah mrk jatuh, walau perintah beranakcucu telah diberikan sebelum jatuh Kej1:28.Kenapa gak sekalian aja Anda katakan bahwa manusia baru memiliki alat kelamin (P & V) setelah Kej 3:16???
Kej3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."
Tidak.
medice :Emang harus dimengerti seperti itu. Jadi, starting pointnya adalah setelah manusia pertama itu melanggar larangan Tuhan dan bukan sejak mereka dibentuk/dicipta.
Pembuktiannya bukan lagi pada kisah Adam, melainkan pada kondisi/kriteria menjelang Adam diciptakan Allah.
Apakah saya bener nangkepnya begini, medice ? sbb :
berangkat dari pertanyaan :
Begimana mungkin Adam yg diciptakan sangat baik - seimage dgn Allah cenderung berbuat dosa ?
maka jawabannya :
Adam yg diciptakan sangat baik - seimage dgn Allah tidak mungkin cenderung berbuat dosa.
Setelah Adam makan buah, barulah dia cenderung berbuat dosa.
Kalo emang bener begitu maksud medice, (imo) kalimat "setelah Adam makan buah" --- ini gpp kalo saya ganti dengan kalimat "setelah Adam berbuat dosa" --->so, kalimatnya menjadi : Setelah Adam berbuat dosa, barulah dia cenderung berbuat dosa
Kalo emang gpp di pov medice, maka yang menarik buat saya adalah :For God is spirit (John 4:24).... that image of God in man (Gen 1:26), must be in the soul.
yg "seimage dgn Allah" itu maksudnya begimana ?
apakah maksudnya adalah HANYA roh-nya Adam itu yg se-image dengan Allah ?
sulit juga saya menjelaskan-nya medice.... hehehe...Kejahatan ada pada person nya, bukan pada media atau alat yang digunakan.
coba ilustrasi laen secara pertanyaan :
Pestol itu sesuatu yg jahat ato nggak, kalo menurut medice ?
Saya jawab dulu :
Pestol bukan sesuatu yg jahat, namun biar bagaimanapun pestol menaikkan probabilitas kejahatan.
Taroh kata nggak ada pestol, kejahatan tetep didalam posibilitas.
ilustrasi,
sebelon ada pestol - kejahatan yg eksis pake batu, centong, tali, dlsb.
setelah ada pestol - kejahatan yg eksis pake batu, centong, tali, dlsb PLUS pestol .
secara didalam ranah keinginan ---> "saya ingin HP" ---> pada asumsi ybs belon/tidak mampu membeli HP, kalo menurut saya disitulah yg membuka peluang baru atas terjadinya kejahatan yg dimana terwujud dgn mencuri HP misalnya.Perbedaan seperti itu bukanlah esensi dari suatu kejahatan.
maap, saya tidak/belon nangkep maksud kalimat diatas.Jangan-jangan Anda mengira bahwa hingga sekarang semua manusia cenderung berdosa???
IMO, kalimat di ayat tsb aplikasinya ya saat itu, saat Nuh hidup ..... bukan utk segala jaman.
Maksud saya begini : saat itu yg Allah liat adalah ungu minus Nuh ---> dgn demikian (imo) tidak sertamerta artinya di setiap saat Allah melihat bumi (s/d akhir jaman), ya disetiap saat itulah yg Allah dapati ungu.
Secara ilustrasi misal, pada hari ini ketika saya ngetik ... Allah ngliat bumi ---> ini belon tentu yg Allah dapati pasti ungu, melainkan ungu minus si X Y Z adalah posibilitas.
Saya pernah dapet pengetahuan (dr baca2 internet) bhw pada jaman dulu itu kayaknya dosa berlaku bagi balita ?Yang saya protes adalah 'penjabaran' kecenderungan berbuat dosa karena os dengan menggunakan anak-anak sbg contoh. Bocah A mukul bocah B karena rebutan mainan.... si bocah A gak berdosa karena perbuatan 'memukul' tsb. Dan karena tindakannya itu bukanlah dosa... maka itu bukan salah satu contoh 'kencenderungan berdosa' karena OS.
Yg dimana ada pandangan kalo gak di baptis maka mereka masuk neraka ?Misalkan si Bocah A diatas kemudian langsung meninggal setelah mukul si bocah B dalam state masih mewarisi dosa asal (belum dibaptis), kalaupun dia masuk neraka... itu bukan karena memukul si bocah B, melainkan karena dia keturunan Adam. first sin of the first man is transmitted to his descendants, by way of origin===> demikian iman Katolik, hingga SEKARANG.
hehehe... saya masih tidak mengerti dengan kalimat diatas, med.
Begimana itu ceritanya kita bisa bilang bhw person Adam itu sebelon makan buah state-nya tidak cenderung berbuat dosa --- segera setelah Adam makan buah state-nya jadi cenderung berbuat dosa, sementara kita sendiri tidak mempunyai data bhw setelah makan buah - Adam ada bbrp kali lagi melakukan perbuatan dosa ?
Kalopun misal perihal "cenderung" ini di acu ke hanya dua titik : Yes - No ---> maka (imo) hal hal yg menyulut "cenderung" itu adalah eksternal, bukan internal.
Misal koin (sisi A dan sisi B) dilempar.
Koin jatoh di sisi A atopun di sisi B adalah posibilitas.
Penyebab koin cenderung jatoh di sisi A adalah faktor eksternal, misal koin B ditempelin sesuatu shg lebih berat, dlsb.
Misal "jangan makan buah" di dua titik : Yes patuh - No tidak patuh.
Maka penyebab jatoh di No and/or jatoh di Yes (imo) ini eksternal.
Terkait kisah di Eden, penyebab eksternal-nya misal :
1. uler menggoda
2. Hawa sendiri didalam posibilitas tergoda tanpa uler krn Hawa sudah timbul pikiran bhw buah itu keliatannya enak dimakan. Tanpa adanya kalimat "jangan makan buah" pun (imo) point-2 itu eksis karena PBJ itu sendiri ada di Eden.
kalo menurut medice begimana ?
Nah itu medice. Maksud saya disini adalah "informasi" yg kita dapati (imo) tidak/belon cukup utk bisa menyatakan spt orange diatas. (kalimat saya ini pada asumsi memang begitulah orange yg medice maksudkan)
Bold, maksud medice :
A. oleh karena itu bayi yg keburu mati masuk neraka kalo nggak di baptis ?
ataukah :
B. bayi yg keburu mati tidak masuk neraka sekalipun tidak/belon di baptis ?
Memang kenapa Om kalo jaman dulu.jaman dl, pas romadon, org2 terlihat "lbh baik" khususnya dlm penggunaan kendaraan di jalanan..yg melanggar peraturan tiba2 nda atau berkurang.. hehe
Sama saja kog
OK. Sekarang saya tanya dulu, (pertanyaan selanjutnya, sepertinya) :IMO, mengenai PBJ mungkin ini secara dalam artian melanggar nasehat. Dengan demikian mengetahui mana yg baik mana yg buruk itu baru terjadi ya setelah terjadi pelanggaran ("nggak nurut nasehat ortu").
Bagaimana caranya adamhawa bisa punya anak.
Kan logikanya gini :
1. Kalo tidak makan buah pengetahuan, berarti
2. Tidak ada pengetahuan baik dan buruk, berarti,Sebelum AdamHawa makan PBJ, menurut saya mereka sudah bisa tau yg mana baik - yg mana buruk seturut jalan pikiran mereka :
3. Tidak memiliki DESIRE untuk MEMILIKI (hati si hawa/tubuh si hawa), yg berarti,entah juga ini. Namun (imo) kalo diliat ayat 20 diatas saya rasa Adam logikanya akan merasa "sudah" memiliki, segera Hawa dikasih Tuhan utkNya. Dengan demikian ya tidak ada keinginan utk memiliki Hawa, karena sikon-nya Hawa itu ya milik Adam.
4. Adam hanya tau bagahia di hati yang bener2 pure tanpa harus punya istri atau melakukan kegiatan sex.IMO, belon tentu juga bold ... karena ya itu dah ... ayat 20 diatas.
5. Kalau udah gitu, ... berarti,... adam (seharusnya) tidak memiliki keturunan.Tergantung menempatkan perintah "beranak cucu" itu dimana. Kalo perintah itu di-interpretasikan bunyinya stlh makan buah ya saya rasa memang Adam Hawa tidak akan beranakpinak. Kalo perintah itu di-interpretasikan bunyinya sebelum makan buah ya saya rasa memang Adam Hawa secara natur akan beranak pinak sekalipun tidak ada event mereka makan buah.
Tul gak ?
Kalau adam mati jasmani, berarti surga bukan lah tempan abadi.Nah itu... sepertinya ada orang yg berpendapat bhw Eden itu = sorga abadi ... ada juga yg berpendapat bhw Eden itu bukan sorga, melainkan sebuah tempat di bumi.
tul ga ?.
Buah pengetahuan juga engga ber-efek. Soalnya baik makan atau ngga makan, tetep aja mati jasmanibold, mungkin maksudnya gavin - buah pohon kehidupan (PK) kali yah ? Kalo iya maksud gavin adalah PK (imo) PK itu mungkin kayak darah, dimana AdamHawa itu vampire
Nah ini juga muncul pertanyaan baru.
Kalau adam mati jasmani, berarti surga bukan lah tempan abadi.
Buah pengetahuan juga engga ber-efek. Soalnya baik makan atau ngga makan, tetep aja mati jasmani.
tul ga ?
Ya, dalam usia ribuan tahun.
3. AdamHawa ungu, tidak sertamerta artinya seluruh keturunannya juga ungu.
Ada suatu ketika dimana ada keturunannya yg makan buah, akibatnya :
4. keturunan yg makan buah itu keluar dari Eden, yang laen (sisanya) tetep di Eden.
5. namun tidak pula sertamerta artinya para sisa tsb ungu.
Ada suatu ketika dimana ada keturunannya para sisa tsb makan buah, akibatnya balik lagi ke no.4
6. dst dst no.4 dan no.5 looping
7. sampe disuatu ketika nggak ada sisa lagi di Eden .
versi laen :
pada asumsi AdamHawa dan seluruh keturunan mereka ungu DAN tidak bisa mati jasmani ...
bumi penuh sesak, sampe2 Tuhan mesti bikin bumi yg laen lagi ---atopun--- bikin melar itu bumi yg ada .
salam.