Author Topic: Predestinasi/freewill (lagi)  (Read 43225 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #585 on: November 29, 2013, 07:41:31 PM »
  Nah disini-lah kita berbeda ... hehehe :D.

Seperti ilustrasi komputer di post saya sebelumnya,
opsi yg ditawarkan komputer itu BUKAN : kamu mau kehilangan hasil kerjamu atau tidak ? sambil ditampilkan tombol Yes/No .... melainkan komputer memberikan informasi (SebabAkibat), Continue? ketika ditampilkan dua tombol Yes dan No tsb.

Salesman memberikan informasi2 muluk dgn syarat.
Opsi yang ditawarkan adalah ngerujuk ke Yes/No -nya syarat tsb terpenuhi ataukah tidak terpenuhi ... bukan ngerujuk ke "muluk"nya informasi tsb.
Salesman tidak menawarkan opsi : "bapak mau hidup sengsara tanpa benda ini atau tidak ?" :D.

Coba deh budi perhatiin kalimat budi sbb :
Saya ajukan pertanyaan :
Apakah Tuhan JUGA memberikan will untuk memilih Iblis ?

Entah jawaban budi, jawaban dalam pengertian saya adalah : Tuhan tidak memberikan will untuk memilih siapa2. Tuhan memberikan will, YA. .... Tuhan memberikan informasi, YA ... ini masing2 "berdiri sendiri" :).

Kalau saya lihat yg merah itu, sepertinya apa yg biasa terjadi di antara kita terjadi lagi: redaksionalnya beda, ujung-ujungnya sama....hehehehe  :giggle:

Kalau bro oda: will dan informasi diberikan sendiri-sendiri.
Kalau saya: will dan informasi diberikan.

IMO, ujung2nya sama: sso menerima will dan informasi dari Tuhan sehingga ia mengambil pilihan yg sedemikian.

Thus, pertimbangan dan keputusannya tidak "keluar" dari yg bold itu.

Hmmm... kok jadi seperti predestinasi juga yah?

Quote
Anyway, kata "free" (imo.... setidaknya bagi odading) sangat sulit utk diterapkan (utk saya mengertikan) apabila pilihannya itu cuma ada dua buah yg saling bertolakbelakang.

Sekalipun masih tidak bisa dibilang "free", namun setidaknya keliatannya cenderung "lebih free" ... maka yang agak pas, ilustrasi utk "free" ini adalah : tersedianya sejumlah aliran kepercayaan : adanya aliran A, B, C, D dan E misalnya. Nah disini si pemilih "bebas" utk mao pilih yang mana ... fokusnya bukan dikarenakan adanya informasi ujung akibat dari memilih A/B/C/D - melainkan kenyamanan si pemilih pada pilihannya ---> ini masih bisa disebut "free" :D

Dan kembali lagi menjadi komedi puter, ketika diantara ke 5 buah tsb - dicanangkan cuma satu yang berujung/berakibat positif, 4 lainnya berujung/berakibat negatif ---> karena dengan demikian ya kembali lagi mengerucut ke dua pilihan yg saling berlawanan :D.


Iya. Saya juga lama-kelamaan jadi semakin suspicious sama konsep "free" dalam konsep "freewill". KAlau "free" ya seharusnya seperti yg bro oda bilang itu (opsinya banyak).

Lha kalau ujung-ujungnya opsinya cuma "bahagia kekal atau sengsara kekal". Ya nggak free lagi namanya... (sebab siapa sih yg mau sengsara kekal?)

Ini membuat saya berpikir apakah kita masih bisa memakai konsep freewill ketika berbicara ttg keselamatan, mengingat keselamatan adalah soal "bahagia kekal atau sengsara kekal"?


Cheers

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #586 on: November 29, 2013, 10:36:20 PM »
IMO, ujung2nya sama: sso menerima will dan informasi dari Tuhan sehingga ia mengambil pilihan yg sedemikian.
hihihi... iya betul... ujung2nya sama sih bud :D.

Saya menggunakan pengertian "khayalan" sendiri, karena buat saya terasa "janggal" apabila saya : Tuhan JUGA memberikan will utk memilih iblis ---> nah "escape" saya dari kejanggalan tsb adalah Tuhan nggak memberikan DUA : Will untuk memilih Dia dan Will untuk memilih Iblis :D.

Bukankah budi sendiri juga jadi bertanya-tanya : "lah, kalo emang Tuhan sendiri yg memberikan JUGA merah - kenapa Tuhan jadi mesti ngomel2 / tidak suka ??"  :'o

Quote
Thus, pertimbangan dan keputusannya tidak "keluar" dari yg bold itu.
Hmmm... kok jadi seperti predestinasi juga yah?
hahaha... ya itu dah... ditambah lagi, biru diberikan ke yang dipilihNYA SBJ - merah diberikan ke yg tidak dipilihNYA SBJ ...   :frantic:  :giggle:

Quote
Iya. Saya juga lama-kelamaan jadi semakin suspicious sama konsep "free" dalam konsep "freewill". KAlau "free" ya seharusnya seperti yg bro oda bilang itu (opsinya banyak).
Kembali lagi, (seperti istilah TOTALdepravity) jangan2 istilah "FREEwill" itu sendiri sebenernya adalah hiperbolis ? Dimana maksud pengertiannya adalah Will ...  hehehe :D.

Quote
Lha kalau ujung-ujungnya opsinya cuma "bahagia kekal atau sengsara kekal". Ya nggak free lagi namanya... (sebab siapa sih yg mau sengsara kekal?)
Nah itu.... "ujungnya" (dalam pengertian odading) adalah masih dalam bentuk informasi :).

Quote
Ini membuat saya berpikir apakah kita masih bisa memakai konsep freewill ketika berbicara ttg keselamatan, mengingat keselamatan adalah soal "bahagia kekal atau sengsara kekal"?
IMO, adalah sangat sulit utk menjabarkan bold itu ibarat makan cabe, bud. Dimakan dengan syarat makan 1000 biji "ujung"nya kepedesan - Gak dimakan "ujung"nya gak kepedesan :D.

:)
salam.
« Last Edit: November 29, 2013, 10:38:11 PM by odading »

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #587 on: December 02, 2013, 12:47:14 PM »
TApi, kalau mencekoki berarti melanggar freewill. JAdi, dari sudut pandang ini, saya malah melihat freewill ini menjadi penghalang besar bagi keselamatan seseorang.

Jangankan kselamatan Bro...
Free-will adalah phalang besar bagi penegakan hukum.
Free-will juga adalah phalang besar utk jadian sama cewe pujaan hati.

Kl sana free-will-nya ngga mau, maka pcuma sini punya big-will.

Unless ikuti pepatah kuno:
Batu karang kl ditetesi air trus-mnerus akan somplak juga (slama si batu karang ngga bisa bgerak dan entah sampe brapa lama - dan manusia bukan batu karang yg statis).



Quote
Btw, ada nggak sih orang yg akhirnya selamat karena dia akhirnya milih untuk ikut Tuhan tapi bukan atas freewillnya? (alias terpaksa)?

Ini saya ngga tau...
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)