Penjelasan lain yang mungkin relevan dari
http://katoliksederhana.blogspot.com/2011/03/eli-eli-lama-sabakhtani.html"Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Itulah kalimat dari Injil Mat 27:46.
Saya yakin banyak orang Katolik mendengar dan mengerti arti kata ini. Tetapi ketika ditanya lebih dalam (terutama menyangkut "keanehan") mengenai hal ini, pasti banyak yang tidak bisa menjawab.
Apa keanehannya ?
Arti kata itu ialah "Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? "
Disinilah anehnya.... Yesus kan satu dengan Bapa. Kenapa Yesus berteriak seperti ini ? Apakah betul Bapa meninggalkan Dia ? Kalo gitu Yesus bukan Tuhan dong (tidak bersatu dengan Bapa seperti doktrin Tri Tunggal) ?
Beberapa saudara tidak seiman bahkan menggunakan ayat ini untuk menggugat ke-Ilahian Yesus.
Seperti biasa, kondisi diperparah dengan jawaban-jawaban tidak bertanggung jawab oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Sebenarnya, Yesus itu mengucapkan Mazmur 22. Ayat pembukanya berbunyi gini : "Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku? Aku berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku. "
Trus ? Emang kenapa dengan Mazmur 22 ?
Mazmur 22 adalah salah satu Mazmur Todah. Todah adalah nama salah satu jenis kurban, subkategori dalam Kurban Keselamatan (Im 7:11-13). Kita tahu dalam tradisi Yahudi, seperti yang diatur dalam kitab Imamat, ada berbagai jenis kurban. Ada kurban syukur, kurban penghapus salah, dsb. Naaah....Todah secara literal berarti "ucapan syukur". Kurban Todah ini biasanya dipersembahkan oleh orang yang merasa hidupnya telah diselamatkan atau terluput dari suatu bahaya besar. Biasanya orang menyembelih seekor anakdomba dan mempersembahkan roti, yang kemudian disucikan oleh Imam, utk kemudian dagingnya dibawa pulang, beserta roti dan anggur.
Makanan ini kemudian disantap bersama keluarga, dengan didahului dengan nyanyian Mazmur dan doa syukur. Mazmur inilah yang disebut Mazmur Todah.
Mazmur Todah memiliki karakteristik yaitu : isinya bergerak dari ratapan, menjadi pujian/nyanyian kemenangan. Mazmur 22 adalah mazmur paling terkenal dan paling sering dipakai. Isinya yang berupa ratapan bisa kita baca dari ayat 1 - 21 dan pujian bisa dibaca dari ayat 22 - 31.
Yesus, yang notabene sangat taat pada hukum dan tradisi Taurat, jelas tahu sekali mengenai Mazmur Todah ini. Saat Yesus meneriakkan "Eli, Eli, lama sabakhtani?", Dia bukan sedang mengeluh.... Dia sedang menghunjukkan kurban Todah yang paling agung, paling mulia dan abadi, yaitu diriNya sendiri. !!!
Dialah Anak Domba Allah, Roti Kehidupan dan sekaligus Anggur Keselamatan. Dialah Kurban Todah, dan disaat yang sama, Dia adalah Imam Agung-nya. Jadi sangatlah tepat jika saat itu dia menyanyikan Mazmur Todah, karena seluruh umat manusia telah diselamatkan dari bahaya besar yaitu dosa dan maut. Dia sedang menghunjukkan diriNya sendiri sebagai kurban Todah. Jadi bukanlah suatu kebetulan, kata itu yang dipilih Yesus.
Tetapi, saya juga yakin, saat itu Yesus dibuat oleh Allah Bapa, merasakan rasanya "ditolak dan diabaikan Allah" yang sebenarnya. Kenapa ? Karena itulah rasanya dosa. Ingat, Yesus disini perannya sebagai kurban penghapus dosa manusia. Sesuai fungsinya, kurban dimaksudkan untuk menanggung kesalahan beserta segala hukuman dan rasanya.
Apa dasarnya saya berkata demikian ?
Pada penampakanNya kepada Sr. Faustina (skrg Beata), Yesus mengajarkan tentang Devosi Kerahiman Ilahi, yang salah satunya ttg Jam Kerahiman.
"At three o'clock , implore My Mercy, especially for sinners; and , if only for a brief moment , immerse yourself in My Passion, particularly in my abandonment at the moment of agony. This is the hour of great Mercy for the whole world. I will allow you to enter into my mortal sorrow. In this hour, I will refuse nothing to the soul that makes a request of me in virtue of My Passion.
I remind you my daughter that as often as you hear the clock strike the third hour, immerse yourself completely in My Mercy, adoring and glorifying it; invoke its omnipotence for the whole world, and particularly for poor sinners; for at that moment Mercy was opened wide for every soul.
Pada jam tiga (sore), mohonlah Kerahimanku, terutama utk para pendosa; dan, meskipun hanya untuk saat yang singkat, benamkanlah dirimu dalam Sengsara-Ku, terutama dalam ke-terabaian-Ku disaat kesakitan. Inilah jam Kerahiman yang besar bagi seluruh dunia....(sisanya mohon diterjemahkan sendiri)"
Ini yang kita dapat dari Mat 27:46
Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Jadi menurut saya, Tuhan telah mengatur segalanya. Disaat yang sama Yesus merasakan rasanya "ditolak dan diabaikan oleh Allah akibat dosa" (padahal seharusnya manusia yang merasakan hukuman ini), karena dia statusnya sbg kurban penanggung dosa (domba + roti + anggur), sekaligus dialah Imam Agung yang mempersembahkan kurban dengan Salib sebagai mezbahnya. Dia pun memilih Mazmur 22 sebagai Mazmur Todah, sekaligus benar-benar menghayati isinya. Jadi disaat itu, dia betul-betul merasakan dan menghayati deritanya, sekaligus bersyukur karena Dia tahu, Dia telah menang dan umat manusia telah terbebas dari dosa dan maut.
Lihatlah, dalam kalimat terakhirnya kpd Beata Faustina :
;for at that moment Mercy was opened wide for every soul.
;karena pada saat itu, Kerahiman terbuka lebar bagi setiap jiwa.--> a.k.a penebusan
Lihatlah ! Sangat Perfect ! Sangat Jenius ! dan sangat konsisten. Sama sekali tidak ada kesalahan antara yang tertulis di Injil dengan yang disampaikan oleh Yesus sendiri sekian ratus tahun kemudian !
Terpujilah Allah yang sungguh Sempurna !
Referensi ttg Todah :
http://stephenpimentel.tripod.com/papers/eucharist1.htmlKalau bisa berandai-andai: jika saat itu kitab-kitab PL telah memiliki nomor Bab dan Ayat, mungkin Tuhan Yesus akan berteriak "Mazmur 22" dari atas salibNya.