Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Karena saya tergelitik oleh yang saya garis bawahi berikut ini, dengan mohon izin pada Budi dan Salt, saya urun pendapat, ya?
Jadi, maksud bro salt, Yesus telah mengetahui bahwa Yudas akan mengkhianatinya? Kalau benar begitu, seiring dengan pengetahuanNya tsb, Yesus juga punya pilihan untuk menyelamatkan Yudas dan tidak menyelamatkan Yudas dari kebinasaannya.
Benar begitu?
Salam
Menurut pengimanan saya, Jesus Kristus itu tidak pemaksa. Dia memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, tetapi tidak memaksakan. Kalau manusia itu tidak meminta, Jesus Kristus tidak 'menjejalkan' kebaikanNya untuk dipaksakan diterima, dan sejak semula, Jesus Kristus sudah memberikan segala sesuatunya, baik.
Saya pikir, saya imani, Tuhan Jesus Kristus itu menginginkan kemerdekaan manusia yang sejati. Tuhan Jesus Kristus sudah memberikan contoh, sudah menyampaikan permintaan (perintah), tetapi tidak memaksa harus dituruti (diterima) oleh manusia. Dengan bahasa sederhana, menurut saya, Tuhan Jesus Kristus sudah menunjukkan jalan yang sebaiknya ditempuh oleh manusia. Jika manusia itu menuruti petunjuk (perintah) yang diberikan olehNya, artinya, si manusia itu menerima dan mengakui kemesiasanNya, selamatlah manusia itu. Tanda bahwa manusia itu menerima dan mengakui kemesiasan Tuhan Jesus Kristus, berarti si manusia harus menuruti segala perintah Jesus Kristus. Jika si manusia menjalankan apa yang diinginkannya saja dengan merugikan orang lain, manusia itu bebas melakukannya, lhah... hasil akhirnya, harus juga diterima.
Dalam hal kejatuhan Yudas Iskariot, Jesus Kristus tidak proaktif menyelamatkan Yudas karena Yudas tidak meminta. Yudas tidak meminta karena keinginannya sendiri (mungkin tergoda dengan uang yang dijanjikan para Ahli Agama). Dan dari penyesalan Yudas kemudian, ketahuan, Yudas tidak menduga bahwa penerimaan uang dari Ahli Agama akan berujung pada penyaliban Jesus Kristus.
Kejatuhan Yudas itu sudah diketahui oleh Jesus Kristus, dan saya sependapat dengan Salt, bahwa selama pelayanan Tuhan Jesus Kristus, pencegahan kejatuhan itu sudah dilakukan dengan mengajar, dan memberi contoh. Hanya saja, Yudas Iskariot tidak sepenuh hati melakukan segala yang diperintahkan oleh Jesus Kristus. Karena Yudas berpikiran, Jesus Kristus adalah orang baik, tidak mungkin hanya karena Yudas Iskariot memberitahukan tempat perkumpulan Jesus Kristus bersama muridNya lantas Jesus Kristus akan dihukum mati. Dengan memberitahukan tempat perkumpulan itu, Yudas akan menerima uang (yang dia kira tidak akan berpengaruh apa-apa pada perkumpulannya).
Ternyata, dengan itu pula proses penyaliban terjadi, yang sudah diketahui Jesus Kristus (ketahuan ketika Dia berdoa, BUKAN KEHENDAKKU, MELAINKAN KEHENDAKMULAH YANG JADI). Dengan ditangkapnya Jesus Kristus, maka Jesus Kristus harus 'minum dari cawan kematian' dan, lagi-lagi itu adalah contoh bagi manusia, harus diikuti oleh manusia yang pecaya dan menerima Jesus Kristus sebagai Penebus.
Menarik, muncul pertanyaan, andaikan Yudas Iskariot tidak menjual Jesus Kristus (memberitahukan tempat berkumpul itu), apakah akan terjadi penyaliban? Menurut saya, rencana penyelamatan oleh Tuhan tidak akan gagal. Tuhan punya cara sendiri mewujudkan rencanaNya.
Itu saja, mohon maaf kalo tidak berkenan.
Damai, damai, damai.