Author Topic: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?  (Read 5491 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #15 on: December 04, 2012, 11:58:13 AM »
Menurut pengamatan saya, kehidupan seseorang (yang ungu) memang berupa sederetan (satu deret) event ke event.
Jadi utk dari pov bumi, kita sudah sama persepsinya ya ... :).

Quote
Tapi, saya comment buat yang ungu saja. Yang hijau, saya nggak tahu.
iyah... saya tentu mengerti, kita tidak akan bisa tau seperti apa di alam sono, secara kita sendiri kan emang belon mati jasmani ... hehehe :D.

Namun maksud saya disini, apabila kita sendiri sudah "berani" berpendapat bahwa ADA kehidupan di alam sono (di afterlife, di alam spiritual ? di keKekalan ? alam barkah? entahlah :)). - masakan kita "nggak brani" utk setidaknya mengambil pengertian kata "hidup/kehidupan" itu sendiri yg secara general - ya "begitulah" disegala tempat (alam sini dan alam sono) ?

Saya gak tau ayat mana yang pasti, namun saya rasa Alkitab ada juga menyatakan : ADA event event yang BUKAN terjadi di alam sini (alam materi) dan itu diketahui dari visi para Nabi.

Tentu disini saya juga tidak sedang meliteralkan visi Nabi tsb (karena kita tidak tau kayak gimana disono) blekplek begitulah yg terjadi di alam sono : (misal) ada being menerima gulungan kitab. --- namun secara "intisari" (imo) bisa kita simpulkan bhw di alam sono PUN ada event event ... karena ada yang "hidup"... ada "kehidupan".

Begitu maksud saya pinoq:).

Jadi, apakah tidak logik - kalo saya berpendapat ijo ? :)
Apakah pinoq (secara logik) membuka kemungkinan utk menerima pada ijo ? (dgn kata lain : sependapat).

Quote
Quote
Bagaimana dgn sebutan : Allah yang Hidup ?
Apakah boleh dikatakan aksiNYA infinite sequence ? (event event event)
Yang ini juga saya nggak tahu pasti.
Ya gpp pinoq :).
Pelan2 mungkin point pembicaraan bisa ke arah sana.

Makasih atas masukan pendapatnya yaaa..

salam.

  • apakah Roh hidup didalam manusia (Roh terbungkus daging jasmani) ?
Tidak (menyatu dgn daging jasmani).[/list]
Makasih phooey atas masukannya :).
Untuk jawaban no.1 : "menyatu dgn daging jasmani", boleh ya saya anggap pada kesimpulan yg sama --- bahwa Roh yg menyatu dgn daging = menjadi "terbatas".

Bisa dikatakan bgitu.
Mngalami kejadian demi kejadian (series of event).

Kalau menurut saya… hidup atau kehidupan futuristik memang bersifat event dan kekal.  :nod:

@phoeey & siip & eprafas

berdasarkan masukan phoeey, siip dan eprafas .. secara garis besar, menurut saya, kayaknya kita udah sama persepsi. :).

Makasih siip, phoeey dan eprafas

(bersambung)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #16 on: December 04, 2012, 12:06:26 PM »
Quote
Makasih phooey atas masukannya :).
Untuk jawaban no.1 : "menyatu dgn daging jasmani", boleh ya saya anggap pada kesimpulan yg sama --- bahwa Roh yg menyatu dgn daging = menjadi "terbatas".

Saya membayangkan kalo roh tidak menyatu dengan daging jasmani, maka semasa hidup.....roh manusia dapat diperintahkan untuk keluar dari daging jasmani....berpindah2 tempat.
Seperti film2 horor.

 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #17 on: December 04, 2012, 01:13:44 PM »
Saya membayangkan kalo roh tidak menyatu dengan daging jasmani, maka semasa hidup.....roh manusia dapat diperintahkan untuk keluar dari daging jasmani....berpindah2 tempat.
Seperti film2 horor.

 :think:

Emang bisa lho...
Roh manusia bisa keluar dari jasmaninya...
Hanya ada 2 kuasa yg mfasilitasi hal ini, yaitu antara kuasa Allah atau kuasa Setan.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #18 on: December 04, 2012, 01:15:55 PM »
Buat temen2 semua yang disini,

dari masukan2, saya rasa --secara general-- kita sudah sama persepsi bahwa :
Kata "hidup" (atopun "kehidupan") bisa kita simpulkan mengandung arti minimal adanya state state state (event event event).

Selanjutnya ijinkan saya bertanya sbb : (please, ya atao tidak - yaaa :)).

Di alam sini : (terbatas, bermateri, dan "mekanikal"). Apakah :
  • sederetan event ke event ke event "menciptakan" durasi ?
  • sederetan event ke event ke event "mempunyai" durasi ?
  • "Time" menyebabkan sederetan event event event ?
  • sederetan event event event mempunyai "Time"nya sendiri sendiri ?
  • durasi --misal: 1 menit, 2 bulan, 3 tahun-- adalah "hanyalah" suatu definisi ?

Quote
roh itu memiliki intelektualitas, emosi, pikiran dan bahkan ‘tindakan’ (produktif).
Saya sempet ngubek internet, katanya 3 atribut yg ada pada Roh : Mind, Will & Emotions :).

Di alam sono : (tidak-terbatas, non-materi, non-"mekanikal"). Apakah :
  • Istilah Timeless = dikarenakan ijo dari pov ungu ?
  • sederetan event ke event ke event tidak berdurasi ?
  • "realisasi" Mind & Will menyebabkan sederetan event event event ?

Mohon maap atas pertanyaan "aneh2" saya yaaa...
(sekali sekali gpp kan kita berfantasi-ria..hehehe :D).

Terimakasih sekali lagi buat semuanya.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #19 on: December 04, 2012, 01:35:40 PM »
Saya membayangkan kalo roh tidak menyatu dengan daging jasmani, maka semasa hidup.....roh manusia dapat diperintahkan untuk keluar dari daging jasmani....berpindah2 tempat.
Sependapat dgn siip, dikala sso mempercayai bahwa manusia = body, spirit & soul ---> maka seyogyanya "tidaklah aneh" apabila sso juga mempercayai bahwa "tubuh" Roh bisa "terlepas" dari tubuh jasmani --- tetapi tidak semudah seperti yg di bold pada quote phoeey ---> yakni "diperintah" :).

Quote
Hanya ada 2 kuasa yg mfasilitasi hal ini, yaitu antara kuasa Allah atau kuasa Setan.
Bisa juga begitu... namun untuk sementara ini saya cenderung utk berpendapat bahwa Mind & Will dari Soul masing2 pribadi inilah yg membedakan apakah itu hal positif (yg menurut siip : kuasa Allah) ataupun hal negatif (yg menurut siip kuasa setan).

Mimpi.
Di dunia Iptek (science), tidak berpedoman sama-sekali ttg Roh (spiritual) ---> Mimpi adalah suatu state dimana mereka mempunyai eksplanasi secara science.

Bagi orang2 yg percaya Body, Spirit and Soul ---> "tidaklah aneh" ada sebagian yg percaya bahwa Mimpi adalah suatu state dimana tubuh Roh terlepas dari jasmani - namun Mind&Will nya tidak bisa "memerintah" ---> maka jadilah mimpi yang sering loncat2 atopun campur aduk... hehehe :).

salam.
« Last Edit: December 04, 2012, 01:38:33 PM by odading »

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #20 on: December 04, 2012, 02:48:09 PM »
Di alam sini : (terbatas, bermateri, dan "mekanikal"). Apakah :
  • sederetan event ke event ke event "menciptakan" durasi ?
  • sederetan event ke event ke event "mempunyai" durasi ?
  • "Time" menyebabkan sederetan event event event ?
  • sederetan event event event mempunyai "Time"nya sendiri sendiri ?
  • durasi --misal: 1 menit, 2 bulan, 3 tahun-- adalah "hanyalah" suatu definisi ?
Saya sempet ngubek internet, katanya 3 atribut yg ada pada Roh : Mind, Will & Emotions :).

Di alam sono : (tidak-terbatas, non-materi, non-"mekanikal"). Apakah :
  • Istilah Timeless = dikarenakan ijo dari pov ungu ?
  • sederetan event ke event ke event tidak berdurasi ?
  • "realisasi" Mind & Will menyebabkan sederetan event event event ?

Mohon maap atas pertanyaan "aneh2" saya yaaa...
(sekali sekali gpp kan kita berfantasi-ria..hehehe :D).

Terimakasih sekali lagi buat semuanya.

:)
salam.

Ga ngerti ptanyaannya Bro...
Hahahaha
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #21 on: December 04, 2012, 05:06:18 PM »
Ga ngerti ptanyaannya Bro...
Hahahaha
hahaha ..  :giggle: ... ya udah gpp siip ... abaikan aja pertanyaan2 saya ... hehehe.

Kalo pertanyaan ini gimana :
Apakah sebutan Allah Timeless, gak cocok ? Ya ato kagak ?  :D

Saya sering mendapat jawaban "alasan utama" Allah MahaHadir dan MahaTahu adalah dikarenakan Allah Timeless --- sementara menurut saya dikarenakan Allah MahaKuasa.

salam.
PS (sebelumnya minta maap... sebenernya kayaknya saya semestinya buka thread baru, namun bingung juga - karena pertanyaan ini "dasar"nya adalah berkaitan dgn awal topik ... :)).

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #22 on: December 05, 2012, 08:00:02 AM »
Jujur, sebenarnya saya agak susah nangkap pertanyaan Odading yang "berat", mungkin para filsuf yang bisa jawab   :grining:
Tetapi saya coba berpendapat, entah ini menjawab keingintahuan Oda atau tidak.  :)

Sebagaimana dijawab teman-teman yang lain, saya sependapat bahwa hidup adalah rangkaian event. Saya juga percaya bahwa setiap event mengandung durasi waktu, dan itu tidak hanya berlaku di bumi, melainkan juga di sorga (alam roh..??). Meskipun demikian tentu waktu bersifat relatif. Misalnya di bumi satu bulan berarti 30 hari, satu hari berarti 24 jam, satu jam berarti 60 menit, dst...dst... Sementara di planet lain, misalnya Yupiter yang memiliki ukuran dan diameter lebih besar, ukuran satu bulan, satu hari dan satu jam-nya mungkin akan berbeda.

Demikian juga di sorga atau di alam roh, saya percaya adanya rangkaian event, dimana tiap even mengandung durasi yang sifatnya relatif (berbeda dengan durasi waktu di bumi). Orang Kristen, tanpa disadari, sebenarnya juga memiliki anggapan demikian, meskipun saya juga tidak yakin apakah memang demikian yang dimaksudkan Alkitab.
Sebagai contoh, orang Katolik percaya bahwa ketika seseorang meninggal dia akan dimasukkan ke api penyucian untuk beberapa waktu, sampai dirasakan cukup untuk membayar dosa2nya.  Durasi waktu ini akan dipersingkat jika ada "pertolongan" atau doa dari orang-orang kudus (cmiiw), sesudah itu berlanjut ke penghakiman untuk menempatkan seseorang tsb di sorga. Jelas di sini ada rangkaian event ke event yang mengandung durasi.

Bagi orang Kristen Injili juga demikian, orang Kristen yang meninggal tidak akan langsung masuk ke sorga, melainkan ada di tempat perhentian/penantian hingga hari penghakiman. Penghakiman pertama adalah untuk menghakimi pelayanan mereka di dunia (pembagian mahkota/pahala), kemudian bersama-sama mereka hadir dalam perjamuan bersama Kristus/mempelai (saya tidak tahu apakah perjamuan ini literally atau simbol), kemudian ada event pengadilan bagi orang2 tidak percaya, pengadilan iblis dan para malaikatnya, diciptakannya langit dan bumi baru...... Intinya, bahwa rangkaian event tersebut terjadi baik di bumi maupun di alam sana, meskipun dengan durasi atau ukuran waktu yang berbeda (bersifat relatif).

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #23 on: December 05, 2012, 09:03:16 AM »
hahaha ..  :giggle: ... ya udah gpp siip ... abaikan aja pertanyaan2 saya ... hehehe.

Kalo pertanyaan ini gimana :
Apakah sebutan Allah Timeless, gak cocok ? Ya ato kagak ?  :D

Saya sering mendapat jawaban "alasan utama" Allah MahaHadir dan MahaTahu adalah dikarenakan Allah Timeless --- sementara menurut saya dikarenakan Allah MahaKuasa.

salam.
PS (sebelumnya minta maap... sebenernya kayaknya saya semestinya buka thread baru, namun bingung juga - karena pertanyaan ini "dasar"nya adalah berkaitan dgn awal topik ... :)).

Mnrt saya,
Kemahatahuan adl krn Ia tidak diikat dan dibatasi oleh waktu.
Allah tidak perlu mngalami suatu event sebelum maju ke event lainnya.
Dimensinya beda.

Ia seperti punya akses utk masuk ke semua rangkaian pristiwa dari awal pciptaan sampai akhir jaman.
Satu prubahan dlm rangkaian pristiwa itu, akan mnyebabkan prubahan pd ending, tetapi Ia pun punya akses utk lgs mngetahuinya.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #24 on: December 05, 2012, 10:22:46 AM »
Makasih shakes atas masukannya.

Jujur, sebenarnya saya agak susah nangkap pertanyaan Odading yang "berat", mungkin para filsuf yang bisa jawab   :grining:
Sebenernya saya cuma mau nyamain persepsi dulu sebelum saya mengemukakan pendapat ttg "Waktu" yg katanya di bumi Time = physically exist (sementara saya berpendapat Time = sebuah definisi karena jasmani terbatas pada materi)... maka yg menjadi pertanyaan apakah diKekalan (alam sono, alam roh?) = Timeless ? :)

Jadi saya ambil awal pertanyaan awal dulu pada pengertian kata "hidup"/"kehidupan" --- karena kan di alam sini secara materi (mekanikal) memang jelas ada kehidupan, dan di alam sono dipercayai juga ada kehidupan :).

Quote
Saya juga percaya bahwa setiap event mengandung durasi waktu, dan itu tidak hanya berlaku di bumi, melainkan juga di sorga (alam roh..??).
Nah disinilah point-nya .... karena menurut saya : durasi waktu sudah tidak ada lagi (atau sudah tidak penting lagi) di alam sono, mengingat alam sono tidak bermateri dan para penghuninya adalah roh2 yg juga tidak bermateri.

IMO - Kekal/keKekalan adalah hanya ditinjau dari pov (point of view) roh roh itu sendiri. SekaliPUN alam "ternyata" bermateri, namun selama roh tidak bermateri maka "sifat/bawaan/substansi?" roh2 tsb tetap kekal ---> "hidup" para roh "tidak perduli" pada durasi, melainkan Mind & Will. (utk apalagi "mikirin" definisi waktu apabila hidup = selamanya ? :)).

Quote
Meskipun demikian tentu waktu bersifat relatif. Misalnya di bumi satu bulan berarti 30 hari, satu hari berarti 24 jam, satu jam berarti 60 menit, dst...dst... Sementara di planet lain, misalnya Yupiter yang memiliki ukuran dan diameter lebih besar, ukuran satu bulan, satu hari dan satu jam-nya mungkin akan berbeda.
Ya betul, dan terlihat disini : ukuran definisi waktu itu selalu terkait dgn materi yang "hidup lebih lama", dimana si pendefinisi-nya juga berjasad materi yang "hidup jasmaninya lebih pendek".

Quote
Demikian juga di sorga atau di alam roh, saya percaya adanya rangkaian event, dimana tiap even mengandung durasi yang sifatnya relatif (berbeda dengan durasi waktu di bumi).
Ya...saya sadar bhw saya tidak mungkin tau pasti seperti apa "kehidupan" di alam sono ... apakah berdurasi ato tidak. Disini saya cuma mencoba mengambil kesimpulan dari apa yang sudah diketahui disini --- dan IMO kesimpulannya bagi para roh (pov roh), durasi atopun definisi waktu is not a big deal :).

Quote
kemudian bersama-sama mereka hadir dalam perjamuan bersama Kristus/mempelai (saya tidak tahu apakah perjamuan ini literally atau simbol), kemudian ada event pengadilan bagi orang2 tidak percaya, pengadilan iblis dan para malaikatnya
Betul, yg di bold saya-pun demikian :), sementara ...

Quote
Intinya, bahwa rangkaian event tersebut terjadi baik di bumi maupun di alam sana, meskipun dengan durasi atau ukuran waktu yang berbeda (bersifat relatif).
sementara, menurut kesimpulan saya "durasi waktu" tsb hanya ada di Mind.

btw, sekedar ilustrasi :
pernahkah shakes disaat menunggu dalam definisi waktu yg durasinya katakanlah 1 jam :
A. Terasa lama banget menunggu sso ?
B. Sama sekali tidak terasa lama saat menunggu sso ?

Saya pernah, dan kalau shakes juga pernah mengalaminya ... maka saya rasa (mudah2an) shakes "nangkep" apa yg saya maksudkan pada coklat :).

Masih ada "curhat2" laen saya, namun saya rasa pelan2 akan keluar seiring thread berjalan :D.

Makasih shakes atas respond-nya.

:)
salam.
« Last Edit: December 05, 2012, 10:26:23 AM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #25 on: December 05, 2012, 11:21:13 AM »
Mnrt saya,
Kemahatahuan adl krn Ia tidak diikat dan dibatasi oleh waktu.
Allah tidak perlu mngalami suatu event sebelum maju ke event lainnya.
yang di bold, saya sependapat apabila kata "waktu" diganti materi jasmani :).

Quote
Dimensinya beda.
Dimensi alam sini bermateri dan penghuninya berjasmani, ya saya sependapat - dimensinya berbeda dgn alam sono :)

Quote
Ia seperti punya akses utk masuk ke semua rangkaian pristiwa dari awal pciptaan sampai akhir jaman.
Nah disini kita berbeda :).
Saya cenderung mengertikan, Allah itu berkuasa atas Hidup/Kehidupan ... baik kehidupan alam materi yg penghuninya berjasmani sehingga ada definisi ungu maupun kehidupan di alam keKekalan.

Sementara sering saya dapet penjelasan bhw MahaHadir + MahaTahu Allah adalah dikarenakan Dia Timeless (diluar dimensi ruang dan waktu) ... setelah mikir2 (maap, saya kebanyakan mikir nih.. :D) ---IMO--- Time ataopun Timeless state tidak ada hubungannya sama sekali dgn atribut MahaHadir dan MahaTahu.

Kesukaran disini adalah : saya belum tau jawaban siip ttg kata "Timeless" pada post saya #18 ---> saya tidak tau, apakah siip juga sependapat bhw : istilah "Timeless" itu hanyalah dikarenakan alam sini bermateri dgn penghuni manusianya berjasmani.

:)
salam.

Offline epafras

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 82
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #26 on: December 05, 2012, 12:24:56 PM »
hahaha ..  :giggle: ... ya udah gpp siip ... abaikan aja pertanyaan2 saya ... hehehe.

Kalo pertanyaan ini gimana :
Apakah sebutan Allah Timeless, gak cocok ? Ya ato kagak ?  :D

Saya sering mendapat jawaban "alasan utama" Allah MahaHadir dan MahaTahu adalah dikarenakan Allah Timeless --- sementara menurut saya dikarenakan Allah MahaKuasa.

salam.
PS (sebelumnya minta maap... sebenernya kayaknya saya semestinya buka thread baru, namun bingung juga - karena pertanyaan ini "dasar"nya adalah berkaitan dgn awal topik ... :)).

Kalau boleh saya sumbang saran, nih, Bro....

Sebaiknya dirunut dulu seperti ini:
1. Pada mulanya haruslah tentang "Allah": ini berarti include sifat-sifat-Nya yang kekal (Mahahadir, Mahatahu, Mahakuasa, dll), yang TIDAK dipengaruhi oleh keberadaan ciptaan.
2. Ciptaan, yang muncul kemudian, yang sedang kita hidupi ini: ada ruang, waktu ('time') dan event.
3. Kekekalan (alam 'nanti' di 'sono', sebagian orang mengatakan 'penciptaan baru' tapi beberapa aspek merupakan 'kelanjutan' dari #2 tadi): disini muncul istilah Anda 'timeless'.

Karena muncul istilah 'timeless' pada #3, lalu istilah itu Anda kenakan pada sifat Allah (sehingga 'Allah timeless'). Inilah yang keliru.
Seharusnya, mengkaitkan 'waktu' haruslah pada posisi #1, sebelum posisi#2 muncul, terlebih lagi bukan setelah muncul #3.
Mengapa? Karena kalau sifat "Allah yang timeless" itu dirujuk SETELAH #3, maka seolah Sifat Allah (yang 'timeless') itu sebagai 'akibat' (yaitu akibat dari #3).

Perhatikan juga kalimat Anda: "alasan utama" Allah MahaHadir dan MahaTahu adalah... dikarenakan Allah MahaKuasa".

Sifat Allah yang kekal (#1), yaitu Mahahadir, Mahakuasa, Mahatahu, dll., ADA secara kekal, DAN BUKAN karena 'dikarenakan', bukan sebagai 'akibat', bukan karena memiliki 'alasan'. 


Gitu, Bro... Kalau menurut rekan lain ini adalah keliru, ya... abaikan saja... hehehe...



Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #27 on: December 05, 2012, 03:03:45 PM »
Kalau boleh saya sumbang saran, nih, Bro....
saya sambut dengan senang hati, eprafas :).

Quote
Sebaiknya dirunut dulu seperti ini:
1. Pada mulanya haruslah tentang "Allah": ini berarti include sifat-sifat-Nya yang kekal
Benak saya bertanya-tanya : apa maksud dari kata "kekal" ? Benak saya menjawab : ada dua pengertian : boundless infinite & bounded infinite (maap saya gak tau mesti gunakan istilah apa yg tepat, namun semoga eprafas "nangkep" maksud saya). Please CMIIW apabila eprafas ada pendapat laen.

Quote
(Mahahadir, Mahatahu, Mahakuasa, dll), yang TIDAK dipengaruhi oleh keberadaan ciptaan.
Allah = boundless infinite.
Ciptaan / being --dimanapun, di alam sono maupun sini-- bounded infinite.


Quote
3. Kekekalan (alam 'nanti' di 'sono', sebagian orang mengatakan 'penciptaan baru' tapi beberapa aspek merupakan 'kelanjutan' dari #2 tadi): disini muncul istilah Anda 'timeless'.
Yang bold, bukan  istilah saya, eprafas. Masukan2 yang saya dapat itulah yang menggunakan istilah "Timeless" ... sementara pengertian saya sendiri adalah : Time itu tidak-ada, jadi tidak pernah mungkin ada istilah Timeless :).

Quote
2. Ciptaan, yang muncul kemudian, yang sedang kita hidupi ini: ada ruang, waktu ('time') dan event.
Bagi saya, saya tidak berpedoman : Manusia didalam waktu (Time) - otomatis sayapun tidak menimbulkan pendapat : Allah diluar waktu (Timeless), karena Time itu sendiri (menurut saya) : tidak ada, not physically real, tidak specially diciptakan. Time hanyalah tanda (marker) = sebuah term untuk mendefinisikan jeda event event event, musim2, dlsb dikarenakan alam sini bermateri dan penghuninyapun berjasad materi :).

Quote
Karena muncul istilah 'timeless' pada #3, lalu istilah itu Anda kenakan pada sifat Allah (sehingga 'Allah timeless'). Inilah yang keliru.
Itulah mengapa di awal topik, saya berusaha menimalkan utk jangan sampe "lari" ke istilah Time/Timeless dulu --- karena buat saya sendiri, takutnya orang salah "nangkep" dari apa yg saya maksud ... hehehe :).

Seperti pada post #18, saya tanyakan dulu :
Quote
Istilah Timeless = dikarenakan ijo dari pov ungu ?
Tapi saya tidak mendapat jawaban :D. Dan sengaja saya gunakan kata "istilah" --- karena bagi saya sendiri : Time itu tidak ada, namun sebuah definisi yang disebut Time (pov bumi) sehingga timbul istilah Timeless (pov Allah).

Quote
Seharusnya, mengkaitkan 'waktu' haruslah pada posisi #1, sebelum posisi#2 muncul, terlebih lagi bukan setelah muncul #3.
Maksud saya disini justru tidak sedang yg bold itu, eprafas :).

Quote
Mengapa? Karena kalau sifat "Allah yang timeless" itu dirujuk SETELAH #3, maka seolah Sifat Allah (yang 'timeless') itu sebagai 'akibat' (yaitu akibat dari #3).
Saya kepingin ngulang pertanyaan saya (yg di post #18 dan belon saya dapet jawabannya) : bisa tolong eprafas/teman2 jabarkan istilah Timeless ? (atau terserah, kalo temen2 mau katakan itu bukan istilah melainkan real).

Saya jabarkan pengertian saya juga - pada istilah : "Timeless"-nya Allah - namun tanpa menggunakan definisi "Time" ... --->: Allah boundless infinite.
Mao ada Time kek, tidak ada Time kek (Timeless), gak ada sangkut pautnya dgn boundless infinite :).

Saya pernah denger istilah keKristenan bhw Allah adalah Allah yang hidup ---> maka "kehidupan"NYA Allah ada event event event event infinitely.

Di alam sono, (keKekalan? alam roh?) makhluk2 roh sebagai penghuninya juga hidup, ada event event event event infinitely.

Perbedaan antara Allah dgn para penghuni adalah ... ya itu dah, roh roh bounded infinite. "Hidup/Kehidupan" para roh sekaliPUN kekal (infinite) adanya, tetap bounded "didalam" yg boundless :).

Quote
Perhatikan juga kalimat Anda: "alasan utama" Allah MahaHadir dan MahaTahu adalah... dikarenakan Allah MahaKuasa".
oalaah... eprafas salah nangkep...hehehe :).

Munculnya "SebabAkibat" pada pertanyaan saya itu, dikarenakan duluan muncul jawaban : Karena Allah Timeless. ---> dimana jawaban ini kan menuntun saya utk bertanya : jadi ? kalo Allah NGGAK-Timeless ?? ---> ini kan jadi menuntun ke jawaban absurd :
A. yah... kalo Dia Nggak-Timeless, Dia Nggak MahaTahu/ Nggak MahaHadir
B. yah... kalo Dia Nggak-Timeless, Dia menjadi DobelMaha-Tahu/ DobelMaha-Hadir.

hehehe .. :D.

Jadi, saya ganti aja deh pernyataan saya yg eprafas salah ngerti-in, dari kata MahaKuasa ke MahaSegalanya.... "Karena Allah MahaSegalanya" ... nah, gimana ? "masuk" gak boss ?  :giggle:

Quote
Sifat Allah yang kekal (#1), yaitu Mahahadir, Mahakuasa, Mahatahu, dll., ADA secara kekal, DAN BUKAN karena 'dikarenakan', bukan sebagai 'akibat', bukan karena memiliki 'alasan'.
Sebenernya saya juga tidak sedang berpendapat bahwa sebuah jawaban "Karena Allah Timeless" adalah sebuah alasan ataupun sebuah SebabAkibat kok, eprafas :).

Melainkan itu sebuah ulasan penjelasan manusia, begimana itu utk "melogika-kan" MahaHadir dan MahaTahu .... maka ya "mao gak mao" digunakan penjelasan dgn kata "karena" ---> karena Allah itu timeless, diluar dimensi waktu.

Quote
Gitu, Bro... Kalau menurut rekan lain ini adalah keliru, ya... abaikan saja... hehehe...
Santai aja bro... saya nggak sedang mencari mana yg keliru dan mana yg tidak keliru kok, eprafas :).

Thread ini sekedar mau nunjukin "perang" di benak saya pada kata : Kekal dan Timeless.
Bagi saya, penggunaan istilah Timeless membingungkan, karena saya berpedoman Time itu tidak ada. Sedangkan pada kata "Kekal", membingungkan karena utk mendefinisikan Kekal --- keKristenan menggunakan definisi Time, yakni : "selamanya" (or Abadi).

Allah yang kekal = Allah selamanya, abadi
Hidup yang kekal = Hidup selamanya, Hidup abadi.
Kekal = tidak ada waktu (dimana waktu = physically exist di bumi).

oleh karena itu, "alternatif" saya adalah :
Allah yang Hidup = Kekal (boundless)
Roh yang hidup = Kekal (bounded)
Roh dibungkus daging (manusia) yang hidup = Kekal (bounded), yang tidak kekal adalah materi (jasmaninya) karena materi yang "hidup" bersifat terbatas dan "mekanikal".

Coba deh, eprafas ngaju-in "teori" ttg physical Time exist, Timeless dan Kekal,
saya bisa bisa komedi puter utk terus "ngejar" bagaimana penjelasan sso yg berpedoman pada istilah Timeless dan kekal tsb .... wkwkwk :).

omong2 juga jadi timbul pertanyaan :
"mekanikal" bumi itu kekal gak yah ?  :think:
hahaha... gak kelar kelar deh ... :D.

Makasih atas masukan2nya eprafas.

:)
salam.
« Last Edit: December 05, 2012, 03:11:10 PM by odading »

Offline SworDPen

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Departement of Philosophy
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #28 on: December 05, 2012, 04:05:55 PM »
hmm, lama gak liat forum ini ternyata ada juga pertanyaan yang menarik

Salam Bro Oda, long time no see
Baik kehidupan jasmani di alam materi maupun kehidupan di alam sono (saya gak tau mesti pake istilah apa, mungkin alam spiritual? alam keKekalan ? alam roh?) --- apakah "sebenernya" hanyalah sederetan even ke even ? Dimana yg ungu terbatas karena materi sedangkan yg ijo tidak terbatas ?

Bagaimana dgn sebutan : Allah yang Hidup ?
Apakah boleh dikatakan aksiNYA infinite sequence ?

Well, saya tidak benar benar menangkap apa yang anda tanyakan, tapi marilah kita merabanya dalam kegelepan

Menurut saya, terdapat tiga dimensi atau tiga level kehidupan

Satu
Level Divine, yang "menempati" kekekalan,
Seperti yang anda tahu, saya percaya bahwa Allah berada di luar ruang waktu, dengan demikian, kehidupan afterlife (manusia yang meninggal, assume ada kehidupan setelah kematian), tidak menempati kekekalan (please, bukan kekekalan populer yang dimaksud orang orang Kristen)
kekekalan, hanya ditempati oleh Allah
(jika ada obyek di luar ruang waktu, so, obyek tersebut akan bersifat "Allah" karena akan memiliki atribut OMNIPRESENCE-OMNISCIENCE-TRANSCEND)

Dua
Level kehidupan yang saat ini anda dan saya tempati
Kehidupan yang berawal dan berakhir
Diawali dengan Big bang dan diakhiri dengan kematian thermal
 
Tiga
yang mungkin disebut afterlife
Saya menyebutnya potentially infinite time
Dimensi ini memiliki ruang dan waktu, namun secara potensial unlimited
sebab itu orang Kristen menyebutnya "tak berakhir", "kekal"
waktu sendiri ada, berawal, namun berpotensi tidak berakhir
(coba anda mengawali hitungan dari nol, kapankah anda akan berada di angka terakhir? nah, setiap angka yang anda lewati sendiri bersifat finite, namun hitungan anda betawal, serta tak berakhir...)

Dalam dimensi 1
tentu saja tidak ada sequence to sequence

namun dalam dimensi dua ada
sequence to sequence yang finite dan accountable..
Ruang dan waktu memiliki besar yang finite, namun memiliki sebaran continu yang infinite

Sounds speculative..
take it or leave it
fides quaerens intellectum

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: apakah "kehidupan" = infinite sequence ?
« Reply #29 on: December 05, 2012, 06:13:51 PM »
Mas oda,
emang berat nih pertanyaannya...

saya cuma pengen nambahin points berikut aja:

1. Waktu adalah berada di dalam mind kita saja
a. Mungkin banget mas... anyway belum bisa diketahui secara pasti
b. Einstein dkk mencoba membuat hipotesis bahwa waktu adalah dimensi ke-4, yang oleh karenanya dapat dikuantifikasi, dan dapat di-ukur, serta dapat dimodifikasi
c. cuman emang belum ketemu aja teknologi & hitungannya kali ya  --> yang barangkali yield-nya adalah time travel

2. Waktu, Mimpi, Fenomena supranatural, dll.. menurut saya memang merupakan suatu science yang belum mampu ter-eksplor oleh manusia

a. Apakah suatu saat bisa ter-eksplor semua??
i doubt it... soalnya setiap kita ketemu 1 jawaban pertanyaan --> pasti langsung muncul 10 pertanyaan baru --> more un-explainable phenomenon  ---> (disinilah titik letak keyakinan saya akan ke-maha-an Tuhan yang luar biasa: never ending mystery)

b. Science dan Religion BUKANLAH diametral dan dikotomis sifatnya..
jadi imho, tidak pas kalo mengkontradiksikan apakah ini Ilmu Pengetahuan ataukah Kemahaan Tuhan?
sebab menurut saya: itu adalah Keduannya... dan bukankah Ilmu Pengetahuan juga merupakan kemahaan Tuhan bagi manusia?

3. Roh itu apa?
itu juga part of the great mystery, kan ya?
- bahkan ketika dolly berhasil di clone dan tumbuh dewasa.. dia juga bisa hidup kan sperti kambing yang dilahirkan induknya..
- Kalo kita merasa physical body bisa disintesis / di reproduksi secara biotech.. tapi mungkin tidak ber-roh dsb....
- mungkinkah suatu hari bisa men-sintesis Roh saja TANPA physical body?? nggak tahu juga kan ya?

4. Well, jadi posisi saya hari ini:
a. Buanyaaakkkk banget misteri yang belum dan tidak akan terpecahkan oleh manusia sampai kapan pun
b. dari pov psikologis --> hal ini lah yang kita rumuskan sebagai HOPE & GOAL bahwa kita terus berusaha lebih baik & lebih maju lagi
c. Mungkin barangkali Tuhan memang menciptakan misteri demi misteri agar manusia terus berada dalam FASE IMPROVEMENT agar kegiatan PERBAIKAN itu NEVER ENDING..
d. Coba bayangkan, kalau semua misteri itu SUDAH TERJAWAB, atau kita bersikap apatis dgn bilang POKOKNYA SAYA PERCAYA Tuhan YA GITU ITU DEH.... --> manusia akan masuk ke fase COMPLACENCY --> wah... bahaya lho....

Gitu dulu mas...