Author Topic: Agama Baru atau Perkayaan Agama yang Sudah Ada?  (Read 582 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Agama Baru atau Perkayaan Agama yang Sudah Ada?
« on: December 11, 2012, 11:08:26 AM »
FIKers sekalian.

Ini dikemukakan agar FIKers bisa urun rembug, guna menambah wawasan. Targetnya ialah untuk melihat sebaru apa sih agama Muhammad? Banyak asumsi yang melandasi trit in, asumsi yang berdasar, bukan asumsi asal njeblak. Mari saling berbagi pemahaman secara santun untuk mendekatkan pengetahuan kepada kebenaran sejati. Sedikit ato banyak, diharapkan dengan berdiskusi secara santun akan menambah wawasan. Semoga.

Kis 2:41-47 berkisah tentang cara hidup jemaat Kristus yang pertama. Kis 11:26 Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen. Itu menunjukkan bahwa para pengikut Kritus disebut sebagai Kristen (tanpa embel-embel) untuk pertama kali, di Antiokia. Para murid dan orang percaya saling berbagai sukacita dan dukacita. Semakin hari, jumlah mereka bertambah terus. Jumlah yang banyak itu melahirkan kelompok-kelompok kecil. Kelompok di dalam kelompok.
Ebionisme adalah sebuah sekte yang muncul di dalam komunitas orang-orang Kristen Yahudi. Muncul sekitar abad pertama atau pada awal kekristenan dan pengikutnya disebut kaum Ebionit. Ebionit merupakan sekte di kalangan orang Kristen Yahudi yang muncul pada awal kekristenan. Kata ebonit berasal dari bahasa Ibrani, artinya miskin. Sekte ini berkembang di sebelah timur sungai Yordan. Ebionit mengajarkan bahwa Yesus hanyalah anak Maria dan Yusuf, yang pada waktu pembabtisan diangkat menjadi putera Allah dan dipersatukan dengan 'Kristus abadi', yang lebih tinggi dari malaikat agung, tetapi bukan Allah. Menurut mereka, Kristus telah menjelma beberapa kali di dalam diri tokoh-tokoh seperti Adam. Hal ini menyebabkan pandangan mereka tentang Yesus hanyalah sebatas guru dan bukan penyelamat. Kelompok Ebionit menekankan bahwa hukum Taurat masih berlaku. Mereka mempertahankan hukum Sabat, pembasuhan sebelum berdoa, peraturan tentang makanan haram, dan melakukan sunat. Injil yang dipakainya hanyalah Injil Matius (tanpa bab 1 dan 2), yang mereka sebut sebagai injil ebionit atau 'injil menurut umat Ibrani'. Mereka menolak surat-surat Paulus dan menekanka hidup askese yang berat.
Itu menunjukkan bahwa belum satu abad ragawi Jesus Kristus meninggalkan para murid dan orang percaya, mulai muncul pengelompokan. Kelompok yang berbeda dari kelompok mula-mula. Injilnya adalah Injil Matius tanpa bab 1 dan 2. Mereka menolak surat-surat Paulus. Jesus Kristus dipandang sebagai manusia yang diangkat menjadi Kristus yang lebih tinggi dari malaikat, tetapi bukan Allah.
Nestorianisme adalah doktrin (ajaran) bahwa Yesus eksis sebagai dua pribadi, yakni sebagai manusia Yesus dan sebagai Putera Allah (Logos), bukannya sebagai satu pribadi yang manunggal. Doktrin ini dikaitkan dengan Nestorius (c. 386–c. 451), Patriark Konstantinopel. Pandangan mengenai Kristus ini dikutuk dalam Konsili Efesus tahun 431, dan konflik mengenai pandangan ini mengakibatkan Skisma Nestorian, yang memisahkan Gereja Timur Asiria dari Gereja Byzantium.
Memperhatikan tahun hidup Nestorius sebagai penggagas aliran ini, menunjukkan bahwa di Konstantinopel dan sekitarnya, menganut pikiran dan iman Nestorian pada masa itu. Yaitu, Jesus Kristus adalah dua pribadi terpisah, sebagai manusia dan sebagai Putera Allah (Logos).

Tokoh kedua sekte itu (Ebionisme dan Nestoriaisme) berinteraksi dengan Muhammad, yang lahir sebagai anak yatim dimana telah ditinggal oleh ayahnya sebelum lahir. Setelah lahir, Muhammad disusukan oleh keluarga Sa'd bin Bakr hingga berumur 5 tahun. Setelah itu, Muhammad kembali ke ibunya, beberapa saat kemudian ibunya meninggal. Yatim piatu Muhammad diasuh oleh kakeknya sampai berusia 8 tahun. Pada saat usia 8 tahun, kakeknya meninggal, dia diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
Buhaira (Arabبحير, Buheira, Bahira) adalah seorang mantan Yahudi yang menjadi rahib Kristen Nestorian yang melihat tanda-tanda kenabian Muhammad.
Salah satu daerah yang menerima kabar itu adalah Yastrib. Disana ada dua kabilah, Aus dan Khazraj, yang hidup berdampingan dengan pemeluk Yahudi. Sudah lama mereka mendengar para rahib meramalkan tentang munculnya seorang nabi yang ditunggu-tunggu. Tentu saja kabar munculnya agama baru di Mekkah membuat mereka penasaran.
Para pembesar Quraisy pun telah mendengar bahwa akan ada seseorang dari kalangan mereka yang akan menjadi nabi dan akan menerima wahyu dari langit. Ramalan itu mereka dengar dari para peramal, rahib Yahudi dan Pendeta Nasrani. Diam-diam mereka berharap bahwa orang yang ditakdirkan menjadi nabi adalah dirinya sendiri. Dengan status kenabian tentu mereka akan memperoleh kekuasaan atas Mekkah dan sekitarnya.
Ketika Muhammad membawa dagangan Khadijah bersama Maysarah. Sesampainya di sana, ia kemudian bersandar di bawah sebatang pohon dekat gereja, kemudian seorang Pendeta yang bernama Nestor (Nestorius). Kemudian Pendeta itu bertanya kepada Maysarah, siapa orang yang berteduh di bawah pohon tersebut kemudian Maysarah menjawab bahwa dia adalah seorang laki-laki dari suku Quraisy, keluarga pengurus ‘al-Haram’ (Kaabah). Lalu Nestorius pun berkata kembali bahwa tidak ada seorang pun yang datang berteduh di bawah pohon tersebut, kecuali dia seorang nabi.
Nestorius yang ini bisa dipastikan bukan yang Patriark Konstantinopel yg hidup sampai tahun 451 saja. Kenabian yang dimaksud ialah kenabian menurut Nestorian.
Waraka ibn Nawfal (Arabic: ورقة بن نوفل) was the parental cousin of Khadija, the first wife of the prophet Muhammad, and was also the son of Muhammad's great-grandfather Hashim ibn 'Abd Manaf's half brother Nawfal ibn Abd Manaf. Waraka was a Christian Ebionites priest and is revered in Islamic tradition for being one of the first monotheists to believe in the prophecy of Muhammad.
According to the Islamic sources, Waraka was a Christian Ebionites priest living in Mecca, and one who had made detailed studies of the Gospels and the Old Testament scriptures. Muslim tradition maintains that Waraka was one of the believers in the Age of Ignorance, meaning that he was a believer before the prophecy of Muhammad. Waraka would frequently contemplate and pray at the Kaaba and began to read the Biblical texts in their original language and even learned to read Hebrew. Around this time, Waraka, with another member of his tribe, is said to have found Muhammad as a young infant and immediately returned him to Abdul Muttalib[disambiguation needed], which has been interpreted to be a foreshadowing to his acceptance of Muhammad's prophecy. As Muhammad grew in age, Waraka's knowledge of the sacred scriptures increased. Several years later, when told of Muhammad's first revelation (which is understood to be Q. XCVI: 1-5), Waraka recognized his call to prophecy as authentic and tradition recounts Waraka saying: "There has come to him the greatest Law that came to Moses; surely he is the prophet of this people". Waraka, upon accepting Muhammad's prophecy, remained a Christian and, in later accounts, was counted among Muhammad's companions. Muhammad is later said to have said of Waraka: "Do not slander Waraka ibn Nawfal, for I have seen that he will have one or two gardens in Paradise."
Muhammad telah berinteraksi dengan Pendeta Nestorian, dan Pendeta Ebionit. Kemudian, lahirlah agama yang digagasi Muhammad.
Mungkin, perbedaan yang mencolok antara Nestorian/Ebionite terhadap agama bawaan Muhammad, adalah dalam soal poligami. Selaku sempalan Kristen, kemungkinan Nestorian dan Ebionit menganut monogami. Setelah Khadijah istri pertamanya (kuat kemungkinan sebagai penganut Ebionit seperti Waraka bin Nawfal) wafat, kemudian birubah menjadi poligami. Selama Khadijah masih hidup, Muhammad tidak berani melanggar monogami anutan Ebionite.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA