Tuhan menciptakan semuanya baik. Segala pemberontakan-lah yang menjadikan semua yang baik menjadi tidak baik. Termasuk ketika bumi diciptakan masih dalam keadaan kosong pun adalah ciptaan yang baik, hanya saja belum sempurna karena masih berproses (ini kalau digabung dengan teori evolusi sih... ).
Tetapi penekanan saya adalah, bahwa semua yang diciptakanNya baik, meskipun beberapa mungkin harus berproses untuk menjadi sempurna.
Pandangan yang menarik, hehe.....
Pada saat penciptaan hingga selesai, untuk saat itu sudah dapat dikatakan sempurna. Karena saat itu manusia belum jatuh dalam dosa, dan ditentukan kekal.
Dan sekali lagi kita manusia tidak dapat melebihi Tuhan dan menyelami hikmat-Nya yang terlalu tinggi;
bahwa Tuhan juga telah menetapkan manusia pasti jatuh dalam dosa, ini terbukti dengan adanya pohon pengetahuan baik dan jahat (hikmat yang lebih tinggi dari pada manusia sebelum jatuh).
Serta pohon Kehidupan, yaitu juga menggambarkan Yesus sendiri Sang Juruselamat.
Walaupun saat itu manusia dikatakan sempurna dalam arti hidup kekal selama tidak berdosa, tetapi sesungguhnya juga manusia saat itu belum sempurna; faktanya: mereka karena tidak memiliki pengetahuan baik dan jahat sehingga mereka tidak merasa malu padahal mereka telanjang.
Dan telanjang di sini juga sudah dikiaskan menjadi dosa; suatu ketentuan kiasan di masa sekarang ini.
Di sini jelas Tuhan mempunyai hak predestinasi, tetapi dengan catatan; manusia tidak boleh melebihi Tuhan dengan berpikir kalau sudah dipredestinasikan, maka manusia tidak perlu berusaha lagi untuk menjadi lebih baik.
Karena predestinasi Tuhan tidak diketahui mutlak oleh manusia, karena manusia bukan Alfa Omega.
Tetapi kalau dalam pemahaman saya, saya lebih memilih percaya bahwa kejatuhan Lusi adalah sebelum enam hari penciptaan. Mengenai kalimat bahwa dia berjalan-jalan di Eden sebelum kejatuhannya, memang sulit juga untuk memahami bahasa2 nubuatan yang penuh simbol. Ingat bahwa nubuatan tersebut ditujukan kepada Raja Tirus, namun kemudian ditafsirkan sebagai peristiwa kejatuhan Lucifer. Karena itu saya juga tidak akan secara harafiah menyamakan Eden di ayat tersebut sebagai Eden di bumi (ingat gambaran tentang batu permata yang berharga: yaspis merah, krisolit dan yaspis hijau, permata pirus, krisopras dan nefrit, lazurit, batu darah dan malakit yang agak berbeda dengan Eden yang ditempati Adam).
Memang diyakini bahwa Taman Eden terletak di bumi, tetapi karena nubuat di atas penuh bahasa simbol, saya kok yakin Eden yang dimaksud di ayat tersebut sebenarnya merujuk kepada sorga. Just my opinion sih.....
Yap. Kira2 semacam gap theory gitu..
Salam
Saya sependapat; nama yang sama tempat yang berbeda.
Demikian juga dengan kata bintang; nama yang sama pribadi yang berbeda.
Tks.