IMO ya, sebab naluri selalu menginginkan untuk di puaskan, dimana ini dlm banyak kasus bertentangan dgn nurani. Misalnya mengumbar nafsu birahi, makanan yg berlebihan, ego. Tapi perlu di ingat bahwa "default nature" manusia setelah adam jatuh adalah "fallen state" nature. , ==> roh "mati" => daging nongol..
kenapa perasaan, saya nggak nemuin perbedaan ya ? antara default nature Adam yg roh-nya "hidup" dgn default nature manusia setelah Adam yg roh-nya "mati" ataupun yg roh-nya telah "hidup" kembali ?
Apakah jangan2 Adam adalah jenis manusia malaikat gak ya ?
Dimana satu malaikat ---setelah jatuh--- seluruh "keturunan"nya ber-default nature "rusak" ?
Atau begimana ya ?
soalnya kan Adam dgn roh-nya yang "hidup" tsb toh ternyata tetep aja bisa melakukan dosa yg kutuknya ampe ke semua turunan dia ---> jadi ya nggak ada bedanya kan dgn keturunan setelah Adam yg semua roh-nya "mati" ? ataupun juga, nggak ada bedanya kan dgn keturunan setelah Adam yg roh-nya mati namun sudah di-"hidup"kan kembali ?
Nurani artinya adalah cahaya, hati nurani = cahaya/terang hati, Jadi Nurani itulah wujud dari Roh Kudus yg ada dlm manusia.
So ... kenapa Adam yg mempunyai RK didalam dirinya masih bisa berbuat dosa ya ? (itulah sebabnya saya tidak menemukan perbedaan antara Adam dgn manusia setelah Adam
). Karena ....
Sedangkan naluri itu seperti "program" bawaan dlm diri manusia untuk kelangsungan hidup jasmaninya.
karena dengan kata lain ...
default nature manusia adalah selalu dibawah pengaruh Nurani VS Naluri .... terserah apakah itu Adam maupun manusia2 stelah Adam ... iya kan ? bener nggak yah ?
. Juga karena....
Sebenarnya baik naluri maupun nurani itu merupakan program yg tertanam dlm manusia, cuma masalahnya program yg bernama "nurani" itu tdk berfungsi dgn baik (disfungsi nurani).
karena toh, si Adam yang program "nurani"nya tidak error/belon error (dgn kata lain, masih berfungsi dgn baik) ... ternyata melakukan dosa juga
.
Nurani tdk mungkin under RJ, sesuai namanya, cahaya tdk mungkin berasal/di kontrol oleh kegelapan. Sebaliknya jika "cahaya" itu hadir, maka kegelapan langsung kabur.
"Kondisi" naluri yg berkuasa dan tdk terkontrol, adalah kondisi yg di inginkan pihak RJ.
apakah dari quote diatas, bisa saya simpulkan sbb ?
Ada nurani = Ada RK didalam manusia.
Ada naluri terkontrol = masih ada RK didalam manusia.
RJ adalah pihak "eksternal" ...
menanti/menunggu saat yang tepat... yaitu disaat Naluri tidak terkontrol - dimana RK sso menjadi lemah.statement Ungu ... salah dink.
RJ menggoda/mempengaruhi agar Naluri tidak terkontrol. (jadi gak perlu menanti/menunggu saat yang tepat, setiap saat RJ pasti menggoda agar Naluri tidak terkontrol) ----> dgn begitu, ini = Naluri dibawah pengaruh RJ --- Sedangkan Nurani dibawah pengaruh RK.
Naluri Hawa menjadi tidak terkontrol dikala ngerumpi ama si RJ. Hawa berbenak :
(6) Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Pertanyaannya :
apakah sudah pasti itu
gara2 ngerumpi dengan RJ, maka Hawa jadi ayat 6 ?
ataukah
jangan2 tanpa ada RJ-pun, masih terbuka kemungkinan Naluri si Hawa menjadi tidak terkontrol dikala melihat buah pohon tsb ? So... jadi disini murni
problem intern dari manusia itu sendiri ... yaitu Nurani VS Naluri secara default nature.
hehe...saya melihat RK adalah roh yg mendorong manusia untuk hidup kudus=> menjadi orang benar/ orang "hidup", kira2 masuk kategori A atau B ya? (A aja deh)
yang masih saya bertanya di benak :
Dikala RK mendorong Nurani manusia utk hidup kudus (dgn kata lain, Nurani dibawah pengaruh RK) ---- mengapa Naluri masih bisa menang dari Nurani ya ... terserah apakah itu Naluri yg tidak terkontrol dikarenakan godaan RJ, ataupun Naluri yg tidak terkontrol secara intern dari pihak manusia itu sendiri.
Loh kok sampai ke predestenasi?
Terlanjur saya makan coklat valentine nya....
hehehe... maap... lupakan ya... saya OOT disitu
.
Kl di baptis belum tentu, tp kl sudah ada RK tdk mungkin kesurupan.
tapi quote diatas ini, kok menuntun saya utk berpendapat "sulit" ya ? Kan, sso yg dari lahir ampe mati nggak pernah kesurupan - apa bisa dikatakan pasti - dikarenakan ybs sudah ada RK?
Jadi .... (imo) ....
Saya ada pengalaman tentang orang yg sudah di baptis tapi masih kesurupan juga.
jadi (imo) sso yg sekalipun sudah ada RK (dibaptis / dimateraikan RK), masih terbuka kemungkinan kesurupan ---> hal ini kemungkinan dari begimana/kayak apa "hidup"nya RK tsb didalam diri sso (pilihan saya ada di point.A). Baru "hidup" ? masih "bayi" ? sudah "remaja" ? ataukah sudah "dewasa" ?
(walopun saya berusaha menghindari faktor durasi, mao gak mao ya tetep aja gak bisa lepas dari asumsi faktor durasi )..
Dilain sisi, kecuali RK tsb adalah "absolut" (pilihan point. B) --- maka tentu memang harus saya akui, sso yg ada RK - pasti tidak mungkin kesurupan.
(sayangnya benak saya berada di pilihan point.A ... ).Taroh kata saya sejalan dgn pendapat simon pada yg bold orange, (pilihan point.B) bagaimana saya
sebagai pihak pov (point of view) orang laen, bisa mengetahui
sso sudah mempunyai RK sehingga tidak mungkin kesurupan ?
mudah2an simon gak jadi "greget/gemes" dgn pertanyaan2 saya... hehehe
.
salam.