Author Topic: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?  (Read 11661 times)

0 Members and 14 Guests are viewing this topic.

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #90 on: December 20, 2014, 05:24:24 PM »
Iya , saya ulang lagi ; kalau manusia itu merasa/mengetahui itu artinya manusia itu lewat suatu pembelajaran atau pengalaman , tetapi itu adalah kenyataan riil saat itu atau potret dia ini bisa dibayangkan seperti orang yg berjalan dg suatu plakat yg menempel di dahinya yg bertuliskan "manusia mulia".

Salam.

Tapi bagaimana mungkin manusia mengetahui, jika ia tidak pernah melakukan dosa?

Adam/hawa mengetahui dirinya bugil setelah ia makan pohon pengetahuan.
Jika tidak makan pohon pengetahuan, ia tidak akan pernah tau dirinya bugil

Adam mengetahui dirinya dulu adalah mahluk mulia, SETELAH ia makan pohon pengetahuan (melanggar/dosa)
Jika adam tidak pernah makan buah pengetahuan, maka, pengetahuan (bahwa dirinya itu mulia) tidak akan pernah ada.

Salam.
Back to TOPIC!

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #91 on: December 20, 2014, 05:27:27 PM »
di reply di atas saya telah jelaskan sbb:
Dalam kita ingin menguji apakah suatu tujuan terpenuhi oleh karena suatu proses, maka sangat diperlukan banyak pertanyaan penguji.

Artinya untuk kepentingan kita pertanyaan penguji itu di pakai.
Bukan pada manusia mulia itu ditanyakan, siapa yg akan menanya ?, kita yg melayangkan pertanyaan itu kan tdk disana ?, sekali lagi saya tekankan untuk kepentingan kita lah ( krn kita di beri FT adl unt mengerti )  pertanyaan penguji itu di layangkan.

Salam.

Jadi kesimpulannya, BELUM TENTU pertanyaan tersebut akan muncul.
Sebab pertanyaan tsb. hanyalah penguji untuk membuktikan sebuah teori.
Back to TOPIC!

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #92 on: December 20, 2014, 06:12:14 PM »
Sdr Gavin, kita yg berada saat ini adl dari suatu perjalanan sejarah dan semua itu dicatat di Alkitab, Alkitab itu diberikanNya agar kita mengerti, mengerti apa ?.
Mengerti tentang rencana total Allah ( unt apa mencipta?, asalnya dari apa dan bagaimana ?, nantinya/akhirnya berbentuk seperti apa ? dll ).

Kalau kita tidak mengutipnya dari yg telah diberikan Allah itu ?,bagaimana kita bisa mengerti ?, lalu FT yg Dia berikan itu unt apa , kalau semua manusia harus tidak mengerti ? .

Kalau pada benak kita telah terbentuk suatu konsep, kmdn dari konsep itu berupaya mengartikan Alkitab supaya sesuai konsep kita , lalu apa manfaatnya Alkitab?, kerendahan hati adl awal yg baik dalam mempelajari FirmanNya ( bersikaplah seperti org yg belum mengerti, biarkan Alkitab berbicara tentang dirinya sendiri ), kita harus selalu mengingat "selamat = anugerah, mengerti =anugerah, percaya = anugerah , dan anugerah itu bukan upaya /perbuatan ", dari sini pastilah kita tdk akan merasa risih kalau ada suatu pandangan yg sangat mungkin berbeda dg yg kita yakini, sebab cara inipun dipakai Allah dalam membelajarkan umatNya.

Salam.

Bener juga sih.
Tapi Alkitab itu rawan tafsir.
Banyak orang menafsir Alkitab secara seenaknya dirinya saja.

sebagai contoh tulisan adhi yang berikut:



Kalau kita lihat dr FT berikut :
Ef1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
di dalam Dia = oleh karena anugerah yg Dia sendiri kerjakan.
sebelum dunia dijadikan= Ketika Alam semesta ini belum ada /masih berupa konsep = berupa blueprint Allah.
Kedua cetak tebal di atas mengajarkan kepada kita bhw : bukan dalam keadaan tetap mulia
manusia itu dikehendaki Allah , tetapi mrk harus lewat dianugerahi hidup oleh Allah.

Pertanyaan penguji:  APAKAH BETUL bahwa ayat EF1:4 memiliki arti yang demikian?
Apakah tafsiran EF1:4 milik Adhi ini sudah benar  atau masih perlu perbaikan?

Berikutnya yang ini:
Sebab kalau memang Allah menghendaki mrk Kudus tak bercacat sejak penciptaan, Allah dg mudah untuk tdk menaroh iblis di Eden ( agen penipu ), Allah bisa pula tdk perlu memberikan larangan makan bpbj.

Bagaimana kalau diartikan begini:

- Allah memang menghendaki mereka kudus tak bercacat sejak penciptaan.
- Tetapi Allah perlu memberikan larangan. Mengapa ? Sebab tanpa ada larangan, tidak ada tantangan/godaan/keinginan, tidak ada free will.
- Mengapa kok tiba2 muncul kata free will ? karena manusia dicipta serupa dengan Allah.


Sedangkan yang ini saya tidak jelas dimana hubungan antara pengenalan hari ke tujuh dengan manusia harus mati dan bangkit lagi.
Allah tdk perlu pula mengenalkan hari ketujuh ( hari ketujuh = anugerah keselamatan ) ketika penciptaan ( sbb pada waktu itu manusia masih mulia belum jatuh dalam dosa ).
Tetapi dg mengenalkan hari ketujuh sejak penciptaan, ini menginformasikan kekita bhw " pasti dan harus manusia itu mengalami mati secara rohani dan kemudian dihidupkanNya dg anugerah keselamatan " .


Salam.

Back to TOPIC!

Offline adhi darma wijaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 68
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #93 on: December 20, 2014, 06:17:04 PM »
Tapi bagaimana mungkin manusia mengetahui, jika ia tidak pernah melakukan dosa?

Adam/hawa mengetahui dirinya bugil setelah ia makan pohon pengetahuan.
Jika tidak makan pohon pengetahuan, ia tidak akan pernah tau dirinya bugil

Adam mengetahui dirinya dulu adalah mahluk mulia, SETELAH ia makan pohon pengetahuan (melanggar/dosa)
Jika adam tidak pernah makan buah pengetahuan, maka, pengetahuan (bahwa dirinya itu mulia) tidak akan pernah ada.

Salam.
Di atas saya telah jelaskan itu potret dia.
Potret itu adl wajah dan bentuk persis tentang obyek yg di potret.
Itu artinya semua bau, bentuk, warna , aura menyatakan dia identitasnya adl makhluk mulia.

Suatu hari ada harimau datang kepada seekor gajah.
harimau : " hai !, mengapa kamu sebesar gajah ini tubuhmu, ada belalainya , ada gading panjangnya , kenapa tdk seperti semut saja yg kaki2nya kecil2 ?.

gajah: " saya memang gajah, dari sononya memang saya diciptakan sbg gajah ".


Salam.

Offline adhi darma wijaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 68
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #94 on: December 20, 2014, 06:25:40 PM »
Jadi kesimpulannya, BELUM TENTU pertanyaan tersebut akan muncul.
Sebab pertanyaan tsb. hanyalah penguji untuk membuktikan sebuah teori.
Didalam diskusi , memang ruang kita adl menguji akan sesuatu apakah sesuai acuan ( Firman Tuhan/Alkitab ), bukan cari bukti forensik.

Ketika sesuatu yg kita uji itu menunjukkan kemungkinan hasil yg bertolak belakang dg acuan mk kesimpulannya adl teori yg kita asumsikan sebelumnya adl salah.


Salam.

Offline adhi darma wijaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 68
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #95 on: December 20, 2014, 07:11:17 PM »
Bener juga sih.
Tapi Alkitab itu rawan tafsir.
Banyak orang menafsir Alkitab secara seenaknya dirinya saja.

sebagai contoh tulisan adhi yang berikut:
Pertanyaan penguji:  APAKAH BETUL bahwa ayat EF1:4 memiliki arti yang demikian?
Apakah tafsiran EF1:4 milik Adhi ini sudah benar  atau masih perlu perbaikan?

Berikutnya yang ini:
Bagaimana kalau diartikan begini:

- Allah memang menghendaki mereka kudus tak bercacat sejak penciptaan.
- Tetapi Allah perlu memberikan larangan. Mengapa ? Sebab tanpa ada larangan, tidak ada tantangan/godaan/keinginan, tidak ada free will.
- Mengapa kok tiba2 muncul kata free will ? karena manusia dicipta serupa dengan Allah.


Sedangkan yang ini saya tidak jelas dimana hubungan antara pengenalan hari ke tujuh dengan manusia harus mati dan bangkit lagi.

Quote
Bener juga sih.
Tapi Alkitab itu rawan tafsir.
Banyak orang menafsir Alkitab secara seenaknya dirinya saja.

sebagai contoh tulisan adhi yang berikut:
Pertanyaan penguji:  APAKAH BETUL bahwa ayat EF1:4 memiliki arti yang demikian?
Apakah tafsiran EF1:4 milik Adhi ini sudah benar  atau masih perlu perbaikan?
Itulah manfaatnya ruang diskusi ini untuk saling mengoreksi, atau saling menguatkan , shg pengetahuan akan bertambah.


Quote
Bagaimana kalau diartikan begini:

- Allah memang menghendaki mereka kudus tak bercacat sejak penciptaan.
- Tetapi Allah perlu memberikan larangan. Mengapa ? Sebab tanpa ada larangan, tidak ada tantangan/godaan/keinginan, tidak ada free will.
1. Kalau ada larangan, tp disitu tdk ada ular( gambaran iblis ): apakah manusia mulia itu akan melanggar ketentuan ?.
2. Kalau tdk ada larangan , tp ada iblis : akankah manusia mulia itu menjadi mati rohani ?.
( si iblis mungkin ngeganggunya : mencubit, menjewer dll ).


Pengartian sdr Gavin spt :
Ada seorang pengusaha , mendirikan pabrik besar sekaligus kantor pemasaran.
Seorang Buyer asing lewat , dia merasa tertarik dg besarnya pabrik dan kantor itu, lalu si buyer mampir, disambutlah dia dg ceo nya.

buyer: produk apa yg dihasilkan pabrikmu ini /, aku lihat demikian besar dan banyak buruhnya ?.
ceo :  Nah itu yg sedang dicampur2 oleh buruh2 ku, entah nanti jadinya produk yg bagaimana.
buyer : ??????????????????????, (waras kaga nih orang? kata dia dalam hati).


Quote
- Mengapa kok tiba2 muncul kata free will ? karena manusia dicipta serupa dengan Allah.
Manusia mulia itu hanya punya will positif ( will +, kehendak yg baik: patuh, taat dll dlm arti baik ).
Dia tdk punya will negatif ( will - , kehendak memberontak, melawan dll dlm arti buruk ).

Maka untuk dia melanggar ketentuanNya harus ada penipu disitu, kalau dia punya freewill (will+,will - ) gak perlu nunggu ditipu baru makan, bisa saja langsung dimakannya dari dulu2nya krn ada will -.


Quote
Sedangkan yang ini saya tidak jelas dimana hubungan antara pengenalan hari ke tujuh dengan manusia harus mati dan bangkit lagi.
Ini saya copy paste , ttg sabat yg pernah saya tulis di forum lain:
Quote
Sejak perjanjian lama, umatNya selalu diperingatkan untuk memelihara dan menguduskan hari sabat, tetapi manusia belum tahu apa sebenarnya maksud dari " memelihara dan menguduskan hari sabat itu ", dan sangat disayangkan bahwa sampai saat ini ( zmn anugerah ) manusia pada umumnya masih juga belum tahu maksud tsb shg banyak sekali komentar2 yg salah mengartikan ttg hari sabat.

Kel31:16 Maka haruslah orang Israel memelihara hari Sabat, dengan merayakan sabat, turun-temurun, menjadi perjanjian kekal.

Kel56:2 Berbahagialah orang yang melakukannya, dan anak manusia yang berpegang kepadanya: yang memelihara hari Sabat dan tidak menajiskannya, dan yang menahan diri dari setiap perbuatan jahat.


Apakah yg dimaksudkan dg hari sabat atau hari ketujuh atau hari perhentian ?.
Kalau kita pelajari dari Alkitab, hari sabat ini dikenalkanNya kepada kita sejak awal mula ketika Allah mencipta bumi dan seisinya.
Kej2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.
2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.

Pernahkah kita terbersit suatu pertanyaan: mengapa Allah harus mengenalkan hari ketujuh ?( mengapa harus ada hari ketujuh ?) kalau pekerjaanNya telah selesai dg baik sampai hari ke enam, bukankah bisa saja dalam siklus mingguan hanya ada enam hari ? apa keharusannya tujuh ?.
Dari pertanyaan itu pastilah dalam pikiran kita mengatakan : pasti Allah mempunyai arti khusus dari hari ketujuh itu dari enam hari lainnya, hal ini semakin nyata dg FirmanNya yg kemudian yg berkaitan dg hari ke tujuh itu.

Kel31:14 Haruslah kamu pelihara hari Sabat, sebab itulah hari kudus bagimu; siapa yang melanggar kekudusan hari Sabat itu, pastilah ia dihukum mati, sebab setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari itu, orang itu harus dilenyapkan dari antara bangsanya.
31:15 Enam hari lamanya boleh dilakukan pekerjaan, tetapi pada hari yang ketujuh haruslah ada sabat, hari perhentian penuh, hari kudus bagi Tuhan: setiap orang yang melakukan pekerjaan pada hari Sabat, pastilah ia dihukum mati.

Ib4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah.

Sampai disini apakah kita menyimpulkan bhw sabat itu adl salah satu hari dalam satu minggu yaitu hari sabtu ? dimana hari itu mempunyai nilai khusus lebih dari ke enam hari lainnya ?.
Kalau kita telah belajar dg baik dr Alkitab pasti jawab kita adl : bukan .
alasannya: Yesus saja yg adl penggenapan dr hk taurat melakukan pekerjaaan pada hari sabat (sabtu), demikian juga murid2Nya ( tidak ada yg bisa menjelaskan dg : ancaman hukuman mati bagi yg bekerja pada hr sabat atau tdk ada yg bisa menjelaskan korelasinya antara yg bekerja pada hari sabat dg ancaman hukuman mati ).
Lebih lagi kalau kita telah tahu bhw Yesus adl mesias, yg menjalankan fungsi penebusan dosa umatNya / manifestasi dari anugerah keselamatan/ menghidupkan milikNya dari mati, pastilah kita tahu bhw apa yg Yesus perbuat (mukjizat ) semasa hidupNya adl menggambarkan dari anugerah keselamatan itu, mengapa Yesus mengerjakannya di hari sabat ?.
Nah sampai sini perlahan lahan kita telah tahu bahwa hari sabat yang Allah maksudkan itu adl anugerah keselamatan , disebut anugerah krn : hanya otoritas Allah saja yg mengerjakannya / murni adalah pekerjaan Allah sendiri , manusia tdk pernah bisa mencapainya dg upaya sebaik apapun (= dihukum mati bila melakukan pekerjaan pada hari sabat ).

Jadi " memelihara dan menguduskan hari sabat " itu artinya adl Mengakui bahwa selamat adalah anugerahNya, dan mengamini di setiap laku hidup nya ( tidak pernah mencoba mencapai keselamatan dg pekerjaan baik atau ritual apapun ).

Maka jelas pula sekarang bhw Allah memang mempunyai rencana sejak sebelum dunia dijadikan bhw manusia itu harus diselamatkanNya dg anugerahNya/ dihidupkan dg anugerahNya supaya manusia itu bisa memuliakan Allah, maka dari itu sejak awal (sebelum manusia jatuh dalam dosa ) Allah telah mengenalkan hari ketujuh itu kepada manusia ( Kej2:1-3)

Salam.
« Last Edit: December 20, 2014, 07:25:11 PM by adhi darma wijaya »

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #96 on: December 20, 2014, 07:13:30 PM »
Di atas saya telah jelaskan itu potret dia.
Potret itu adl wajah dan bentuk persis tentang obyek yg di potret.
Itu artinya semua bau, bentuk, warna , aura menyatakan dia identitasnya adl makhluk mulia.

Suatu hari ada harimau datang kepada seekor gajah.
harimau : " hai !, mengapa kamu sebesar gajah ini tubuhmu, ada belalainya , ada gading panjangnya , kenapa tdk seperti semut saja yg kaki2nya kecil2 ?.

gajah: " saya memang gajah, dari sononya memang saya diciptakan sbg gajah ".


Salam.

Tapi tetap saja dia tidak akan MENGETAHUI bahwa kemuliaan yg dimilikinya itu adalah sesuatu yg bisa dibanggakan.
Rasa bangga muncul setelah manusia makan buah pengetahuan.

Salam.
Back to TOPIC!

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #97 on: December 20, 2014, 07:18:52 PM »
Didalam diskusi , memang ruang kita adl menguji akan sesuatu apakah sesuai acuan ( Firman Tuhan/Alkitab ), bukan cari bukti forensik.

Ketika sesuatu yg kita uji itu menunjukkan kemungkinan hasil yg bertolak belakang dg acuan mk kesimpulannya adl teori yg kita asumsikan sebelumnya adl salah.


Salam.

Penguji itu bisa digambarkan sebagai suatu alat.
Bagaimana kita bisa tahu bahwa alat penguji yang kita pakai itu adalah alat yang benar
Lalu bagaimana jika yg dipakai sebagai penguji itu sudah salah?

Tidak bisa kita menguji kecepatan angin dengan thermometer.

Pertanyaan yang Adhi sampaikan itu dikatakan oleh adhi sebagai penguji.
Lalu saya tanya apa betul pertanyaan seperti itu akan ada?
Apakah alat penguji yg Adhi pakai sudah betul ?
Back to TOPIC!

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #98 on: December 20, 2014, 07:25:18 PM »

Pengartian sdr Gavin spt :
Ada seorang pengusaha , mendirikan pabrik besar sekaligus kantor pemasaran.
Seorang Buyer asing lewat , dia merasa tertarik dg besarnya pabrik dan kantor itu, lalu si buyer mampir, disambutlah dia dg ceo nya.

buyer: produk apa yg dihasilkan pabrikmu ini /, aku lihat demikian besar dan banyak buruhnya ?.
ceo :  Nah itu yg sedang dicampur2 oleh buruh2 ku, entah nanti jadinya produk yg bagaimana.
buyer : ??????????????????????, (waras kaga nih orang? kata dia dalam hati).


saya terus terang tidak paham dengan analogi ini, bisa dijelaskan korelasinya bagaimana?

Pengusaha = Tuhan ?
buruh = ?
buyer = ?
Back to TOPIC!

Offline adhi darma wijaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 68
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #99 on: December 20, 2014, 07:29:57 PM »
Tapi tetap saja dia tidak akan MENGETAHUI bahwa kemuliaan yg dimilikinya itu adalah sesuatu yg bisa dibanggakan.
Rasa bangga muncul setelah manusia makan buah pengetahuan.

Salam.

Gak ada hubungan org yg merasa bangga, yg bangga itu adl karena suatu pencapaian/prestasi, disini hubungannya adl keadaan asli/potret.

Salam.


Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #100 on: December 20, 2014, 07:33:46 PM »
Gak ada hubungan org yg merasa bangga, yg bangga itu adl karena suatu pencapaian/prestasi, disini hubungannya adl keadaan asli/potret.

Salam.

Adam mengetahui bahwa dia diciptakan mulia. Dan dia tidak pernah merasa bangga dengan kenyataan itu.

Apakah ini maksud dari Adhi?
Back to TOPIC!

Offline adhi darma wijaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 68
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #101 on: December 20, 2014, 07:37:27 PM »
Penguji itu bisa digambarkan sebagai suatu alat.
Bagaimana kita bisa tahu bahwa alat penguji yang kita pakai itu adalah alat yang benar
Lalu bagaimana jika yg dipakai sebagai penguji itu sudah salah?

Tidak bisa kita menguji kecepatan angin dengan thermometer.

Pertanyaan yang Adhi sampaikan itu dikatakan oleh adhi sebagai penguji.
Lalu saya tanya apa betul pertanyaan seperti itu akan ada?
Apakah alat penguji yg Adhi pakai sudah betul ?

Kita untuk mengerti harus , merenungkan FT siang dan malam = menyelidikinya dg seksama dg memakai acuan yg benar yaitu Firman Tuhan sendiri ( Alkitab menjadi kamus unt dirinya sendiri ), dalam diskusi ini kan kita pakai acuan FT, jadi apa yg salah?.

Kita setujukan kalau FT itu kebenaran mutlak ?, kalau ya , artinya kebenaran itu ditinjau dr sudut manapun hasilnya akan tetap sbg kebenaran.

Salam.

Offline adhi darma wijaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 68
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #102 on: December 20, 2014, 07:39:58 PM »
Adam mengetahui bahwa dia diciptakan mulia. Dan dia tidak pernah merasa bangga dengan kenyataan itu.

Apakah ini maksud dari Adhi?
Ya iya, apa dia pernah minta untuk tercipta spt itu ?, dia hanya menerima .



Salam.

Offline adhi darma wijaya

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 68
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #103 on: December 20, 2014, 07:42:28 PM »
saya terus terang tidak paham dengan analogi ini, bisa dijelaskan korelasinya bagaimana?

Pengusaha = Tuhan ?
buruh = ?
buyer = ?

Kalau Allah yg maha sempurna , sampai mencipta sesuatu dimana Dia hasil akhirnya tdk tahu akan spt apa , apakah itu maha sempurna ?.

Salam.

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Apakah Yesus adalah Ilah dan Tuhan (God dan Lord)?
« Reply #104 on: December 22, 2014, 05:55:39 AM »
Kita untuk mengerti harus , merenungkan FT siang dan malam = menyelidikinya dg seksama dg memakai acuan yg benar yaitu Firman Tuhan sendiri ( Alkitab menjadi kamus unt dirinya sendiri ), dalam diskusi ini kan kita pakai acuan FT, jadi apa yg salah?.

Kita setujukan kalau FT itu kebenaran mutlak ?, kalau ya , artinya kebenaran itu ditinjau dr sudut manapun hasilnya akan tetap sbg kebenaran.

Salam.

Setuju kalau FT kebenaran mutlak.
Tapi tidak setuju kalau ditinjau dari sudut manapun hasilnya akan tetap sebagai kebenaran.
Sebab, kalau yang mengartikan  FT itu tidak benar, maka hasilnya juga tidak benar.

Back to TOPIC!