Author Topic: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)  (Read 4488 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #45 on: May 29, 2013, 01:23:15 PM »
saya perkecil skalanya : terlepas apakah selamat/tidakselamat - maka artinya 613 butir tsb "sebenernya" emang belum/nggak batal donk ya ?

Karena kalo dikatakan batal, maka nanti disaat penghakiman ... kan Yesus jadi bingung : "waoduh! ini musti diadilin berdasarkan apa ya ?".

Ilustrasi : peraturan dilarang melanggar lampu merah sudah batal.
Peraturan barunya adalah berhati-hatilah berkendaraan, nabrak orang di penjara.

Terus ada orang yg nggak dibawah peraturan baru tsb, berkendaraan nabrak orang karena nylonong di lampu merah. Pemerintah bingung, ni orang mesti diadilin pake apa ? :D.

Mksdnya dibatalkan bagi orang yg beriman pd Yesus Kristus.

Kl dia ngga beriman, maka orang itu akan tetap mngerjakan hukum itu dan akan dhakimi dg hukum itu.

Saya mbayangkannya gini :
Si A mati lalu dhakimi.
Ptama-tama Tuhan hakimi dg hukum Kristus.
Lalu org itu gagal sgagal gagalnya mmenuhi standar Kristus.
Tp org itu protes: Kan saya ngga pake hukum Kristus.
Maka Tuhan pake hukum yg orang itu pake, yaitu hukum yg di mata Tuhan itu percuma.
Dg hukum yg percuma itupun org tsb ada kgagalannya.
Maka dhukumlah org itu.

Di atas ilustrasi aja ya.

Quote
Saya agak "nggak ngudeng" dengan kalimat di quote atas ... :). Bukankah kalo gak salah (samar2) ada ayat yang menyatakan bhw Nuh dan Abraham adalah contoh dari orang yang ber-iman ? ---> jadi mereka kan artinya nggak "nunggu" iman dinyatakan ? :).

Jaman itu pan blm pake Taurat.
Jd Abraham dan Nuh dhakimi bdsk iman akan perintah Tuhan pd saat itu.

Abraham dan Nuh taat kan pd printah Tuhan?
Makanya mreka benar.

Quote
Maksud saya begini, siip :

Hukum Taurat yang dibatalkan adalah literally hukuman-nya ---> isi penghukumannya.

Misal, (Pra Yesus)
Allah : jangan cabul ! .... kalo kamu cabul maka pihak authority berhak merajam batu ke kamu.

(36) Lalu segenap umat menggiring dia ke luar tempat perkemahan, kemudian dia dilontari dengan batu, sehingga ia mati, seperti yang difirmankan Tuhan kepada Musa.

Yang dibatalkan adalah pemberian otoritas dari Allah ke manusia untuk BOLEH merajam dgn batu ke orang yang melanggar hukum tsb.

Pasca Yesus :
Yang cabul tetep cabul .... tidaklah menjadi tidak cabul dikarenakan (diasumsikan) Taurat telah batal ... malah "terdakwa"nya jadi nambah kalo ada sso dgn semena-mena merajam batu ke si pencabul dgn dalil : "Allah yg nyuruh kooook ...." ---> si perajam ... DULU, oke oke aja - sekarang malah jadi dikategorikan si "terdakwa" juga :D.

Begitu maksud odading, siip ... hehehe :).

Makasih atas masukan siip.

:)
salam.

Ngga bro..

Misalnya ya.

Dulu itu Sabtu itu Sabat.
Skrg Sabtu itu bukan lagi Sabat, mlainkan stiap hari adalah Sabat.

Jd hukumnya disempurnakan, bukan hanya hukumannya.

Kl 10 Perintah, itu tetap remain.
Yg dsempurnakan adl aturan pelaksanaannya dan tentu saja hukumannya.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #46 on: May 30, 2013, 12:12:53 AM »
Mksdnya dibatalkan bagi orang yg beriman pd Yesus Kristus.
Kalimat diatas itu sulit buat saya, siip ... :).

IMO, kalimat tsb cuma bisa berlaku pada individual Yahudi/Israel ... yang TADI-nya berada dibawah 613 butir ... dan setelah menjadi OP Yesus ... 613 tsb batal ----> cocok :).

Kalo buat kita2 yang bahkan nenek moyang kita sendiri (WNA Tiongkok misalnya) gak pernah tau apa itu 613 butir,  bagaimana bisa dikatakan batal ? sementara kita memang tidak pernah dibawah hukum tsb ? :).

Quote
Saya mbayangkannya gini :
Si A mati lalu dhakimi.
Ptama-tama Tuhan hakimi dg hukum Kristus.
Lalu org itu gagal sgagal gagalnya mmenuhi standar Kristus.
Tp org itu protes: Kan saya ngga pake hukum Kristus.
Maka Tuhan pake hukum yg orang itu pake, yaitu hukum yg di mata Tuhan itu percuma.
Dg hukum yg percuma itupun org tsb ada kgagalannya.
Maka dhukumlah org itu.
YA ... sependapat  :afro: :D.

Quote
Jaman itu pan blm pake Taurat.
Jd Abraham dan Nuh dhakimi bdsk iman akan perintah Tuhan pd saat itu.
Oh iya ya... bener juga yg bold ... hehehe :D.

Namun maksud odading, terlepas ada Taurat atopun belon ada Taurat - (imo) IMAN kepada The Most High itu bisa dimiliki sso (anyone), siip. Hanya saja ... (mungkin) kesempurnaannya tidak sama (tidak sedang saya maksudkan iman yg levelnya dibawah) dengan  IMAN di PB.

Quote
Dulu itu Sabtu itu Sabat.
Skrg Sabtu itu bukan lagi Sabat, mlainkan stiap hari adalah Sabat.

Jd hukumnya disempurnakan, bukan hanya hukumannya.
Yang bold, sependapat ... tapi yang ungu (imo) isi hukumannya dibatalkan ---> yakni pemberian otoritas ke manusia secara narative HARUS melakukan apa dikala sso melakukan kesalahan ... salah satu contohnya Allah nyuruh merajam batu ke si Pelanggar.

Jaman sekarang, udah gak dipake lagi kan ... sso menyerahkan ke polisi kalo ada yang cabul dengan berkata "Allah sendiri kok yang nyuruh... " ---> inilah yang maksud odading udah gak ada (batal) :D.

Saya coba perhatikan kalimat sbb :
sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.

Disitu ada kata "AKAN" ---> ini berlaku untuk kapan yah, siip ?

Quote
Kl 10 Perintah, itu tetap remain.
Yg dsempurnakan adl aturan pelaksanaannya dan tentu saja hukumannya.
Iya... saya juga sependapat dengan yang bold kok, siip :).

Namun saya tidak bisa "nangkep" untuk mengertikan punishment yang disempurnakan :D.
Kayak apa itu punishment yang disempurnakan ? makin parah hukumannya yg tadi dirajam batu, sekarang jadi dirajam garpu rumput ? :D.

Ini sebenernya menyangkut dgn thread saya "instant karma" ---> dimana order-nya adalah direct dari Allah di jaman baheula ... sedangkan di jaman sekarang, Allah nggak lagi ada memberi order : "kalo ada yang salah, di lemparin batu aja" :D --- in fact, malah yang DULU pernah Allah katakan seperti demikian ke Musa - tidak lagi berlaku (batal) atau setidaknya dirubah?? (please ... odading need some more info about this) di jaman sekarang.

ilustrasi :
cabul - rajam (suruhan Allah)
cabul - berurusan dgn polisi ("hukum" universal).
Keduanya instant-karma, namun yang pertama direct order dari Allah - yang kedua bukan lagi berdasarkan direct order dari Allah.

:)
salam.
« Last Edit: May 30, 2013, 12:14:24 AM by odading »

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #47 on: May 30, 2013, 01:06:54 PM »
Oda,
10 Perintah kan remain
Sisanya batal, tmsk phukumannya jg batal.
Namun dganti Hukum Kristus.

---------

Utk mreka yg dari sononya ngga pernah hidup dlm 613 hukum, maka yg jd phakiman mreka adl agama/adat/aturan apapun yg mreka yakini.
Krn apapun agama org, itu akan masuk dlm hati nuraninya.

Misal nih...
Ada agama yg ngajari boleh poligami tp harus adil.
Maka 'standar adil' di hati nuraninya yg akan jadi hakimnya.

Hati nurani = Taurat di dalam hati.

-------

Soal 'akan' :
Ketentuan skrg adl : Jika mminta ampun pd Yesus Kristus, maka diampuni.

-------

Soal 'instant karma' :
Disini rasanya Bro kurang pas mmahami Taurat Yahudi.
Taurat Yahudi itu spt undang undang hukum negara.
Skrg di Indonesia, kl Anda mbunuh, maka langsung jeblos ke penjara (kl ketangkap).
Bagi org Kristen pun, kl mlanggar hukum negara, maka langsung kena hukuman. Bedanya kl jaman skrg mlalui proses pradilan. Kl jaman dulu hanya bdsk ktrangan saksi.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #48 on: May 30, 2013, 03:08:24 PM »
Oda,
10 Perintah kan remain
Sisanya batal, tmsk phukumannya jg batal.
Namun dganti Hukum Kristus.

Saya coba ngerujukin "hukum2" ini ke spesifik ybs ya....

10P remain bagi SEMUA orang (general).
Apakah dia orang Indo, Cina, Jepang, Bule, dlsb ---> 10P adalah patokan dasar.
Secara general, saya asumsikan hukum Moral.

Sisa-nya 10P tsb :
  • A. tidak pernah berlaku bagi orang2 yg tidak pernah hidup dibawah 613 butir (orang Indo, orang Cina, timbuktu, dlsb :D --secara bangsa--).
  • B. masih berlaku bagi orang2 yg hidup dibawah 613 butir dan BUKAN OP Yesus (orang Israel/Yahudi secara bangsa).
  • C. Batal/tidak berlaku lagi bagi yang tadinya ungu, namun sekarang OP (secara individual).

Bagi OP Yesus, 10P "dipermanis" dengan ajaran Kasih (Hukum Kasih) PLUS tatacara/adat-istiadat yg berlaku tergantung apakah ybs orang Indo/Cina/Afrika, dlsb :).

Quote
Utk mreka yg dari sononya ngga pernah hidup dlm 613 hukum, maka yg jd phakiman mreka adl agama/adat/aturan apapun yg mreka yakini.
Krn apapun agama org, itu akan masuk dlm hati nuraninya.
Ya ... saya sependapat :).
Secara general, 10P tetep ada didalamnya PLUS tatacara/adat-istiadat mereka.

Quote
Soal 'akan' :
Ketentuan skrg adl : Jika mminta ampun pd Yesus Kristus, maka diampuni.
Nah... kalimat diatas juga masih belum odading bisa tangkep :).

Belum bisa nangkep karena "bertabrakan" dengan masa Penghakiman --- dimana semua orang akan diadili berdasarkan perbuatannya.

berdasarkan quote siip diatas :
Kalo sso Kristen, setiap saat memohon ampun pada Yesus atas dosa perbuatannya ... maka artinya dosa itu di nihilkan Yesus ... otomatis perbuatan dosanya tsb = deleted.
Kesimpulan ---> di masa Penghakiman, KHUSUS bagi orang Kristen - Penghakiman adalah = penghitungan kwalitas dan kwantitas pahala, karena perbuatan dosa sudah di delete, dosa sudah diampuni ---> menentukan level : duduk disebelah kanan Allah diatas meja ataukah duduk di meja lain ---> OSAS. (sementara saya sendiri belon mengerti / percaya ajaran OSAS :)).

Oleh karena itu odading berpendapat pada kalimat "diampuni" itu adalah = instant-karma yg direct order dari Allah itu sudah tidak diberlakukan lagi. Dimata Allah, perbuatan dosa is perbuatan dosa - dan akan tetap dijadikan sebagai salah satu "formula" di masa penghakiman ---> tidak di delete :) ---> yang "diampuni" itu adalah = tidak ada lagi Allah memerintahkan rajam batu bagi si pelanggar :)

Quote
Soal 'instant karma' :
Disini rasanya Bro kurang pas mmahami Taurat Yahudi.
Taurat Yahudi itu spt undang undang hukum negara.
yang bold sudah saya pendapati demikian dan sudah sempet saya post (saya lupa di thread mana) di FIK sini, siip :).

Cuma saya disana juga ada bilang, bedanya : undang2 hukum negara Yahudi dengan instant-karmanya ---> jaman baheula itu order-nya datang langsung dari Allah ... di jaman sekarang ordernya dateng dari manusia si pembuat Rule ... presiden, misalnya :D.

Sempet ngubek internet - BAHKAN Rule Yahudi di jaman sekarang ... kayaknya udah gak sama lagi dengan 613 butir tsb PADA CARA menentukan punishment-nya ttg rajam batu. (ini yang saya mohon siip, please CMIIW).

Jaman baheula ada orang cabul - langsung di rajam batu ampe modar
Jaman sekarang - ada perhitungan2 lain dan walaopun rajam batu ampe modar tetep ada, tapi sepertinya sudah hampir tidak pernah di aplikasikan lagi oleh Yahudi / pemerintah Yahudi dikarenakan "perhitungan2" tsb ---> please CMIIW.

:)
salam.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #49 on: May 30, 2013, 03:59:32 PM »
Mgkn liatnya bgini ya Oda :

Jaman PL :

Yahudi = dberlakukan Hukum Allah + Taurat Musa sbg standar pmbenaran dan undang-undang hukum.
Phakiman dlakukan scr fisik jasmaniah dan djatuhkan scr langsung saat tjd planggaran.
Stelah mati? Tidak ada satupun ktentuan Taurat yg mngatur ttg hidup stelah kmatian bdsk perbuatan.

Non Yahudi = Allah mbiarkan mreka bjalan mnurut hukum/adat/aturan/agama yg dianut tiap-tiap suku.
Phakiman dlakukan scr fisik jasmaniah dan djatuhkan sbg konsekuensi planggaran.
Stelah mati? Tidak ada satupun ktentuan Allah yg mngatur ttg hidup stelah kmatian bdsk perbuatan.

Jaman PB :

Allah mberlakukan iman pd Yesus Kristus sbg standar pembenaran.

Orang-orang tidak percaya :
Scr iman tidak bkenan kpd Allah,
Scr khidupan diatur oleh hati nurani bdsk hukum/adat/aturan yg dianut tiap-tiap suku yg djalankan oleh negara/agama.
Stelah mati masuk alam maut mnunggu phakiman,
Pd saat phakiman akan dlakukan psidangan utk mbuktikan kbradaan dosa mlalui hati nurani.
Stelah itu masuk lautan api

Orang-orang pcaya :
Scr iman bkenan kpd Allah,
Scr khidupan diatur oleh hukum Kristus dan hukum/adat/aturan yg dianut tiap-tiap suku yg djalankan oleh negara.
Stelah mati masuk tahta pengadilan Kristus utk mbagi upah,
Abis itu ke surga.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #50 on: May 31, 2013, 12:53:37 AM »
Terimakasih atas masukan2 siip.

Kayaknya saya mesti "nyerah" ... soalnya sepertinya dasar pengertian saya ama siip kayaknya agak berbeda  :onion14:

Bedanya sbb :



Jaman PB :

Allah mberlakukan iman pd Yesus Kristus sbg standar pembenaran.

Orang-orang tidak percaya :
Scr iman tidak bkenan kpd Allah,
Scr khidupan diatur oleh hati nurani bdsk hukum/adat/aturan yg dianut tiap-tiap suku yg djalankan oleh negara/agama.
pada kategori ini, siip sepertinya tidak mengikut-sertakan adanya 10P melainkan hanya ungu ... sementara odading tetep mengikut-sertakan adanya 10P (yang secara general saya istilahkan hukum Moral) PLUS ungu :).

Quote
Stelah mati masuk alam maut mnunggu phakiman,
Pd saat phakiman akan dlakukan psidangan utk mbuktikan kbradaan dosa mlalui hati nurani.
Stelah itu masuk lautan api
pada yang bold, 10P BUKAN utk membuktikan kebradaan dosa ... melainkan "patuh/langgar" 10P-nya sebagai salah satu formula yg dipakai ketika penghakiman ---> dengan demikian bukan serta merta merah :).

Pembuktian keberadaan dosa itu ---secara general manusia--- terjadi semasa ybs hidup.
Sso membunuh (secara general manusia yah, bukan individual yg psikopat :D), akan merasa dikejar dosa ---> = "bukti" bhw dia berdosa.


Quote
Orang-orang pcaya :
Scr iman bkenan kpd Allah,
Scr khidupan diatur oleh hukum Kristus dan hukum/adat/aturan yg dianut tiap-tiap suku yg djalankan oleh negara.
Stelah mati masuk tahta pengadilan Kristus utk mbagi upah,
Abis itu ke surga.
Saya percaya akan adanya "pembagian upah" bagi orang Kristen ... namun secara individual.
Kalo secara general ... (imo) masih ada orang Kristen yang "patuh/langgar" 2P-nya masih menjadi formula yang dipake dikala Penghakiman ---> sehingga tidak serta merta biru :D.

BTW, kalo boleh nanya secara pribadi .... siip berpahaman OSAS ya sepertinya ?
Please CMIIW ... hehehe :D.

Makasih siip atas masukan2nya.

:)
salam.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #51 on: May 31, 2013, 09:55:36 AM »
Saya bukan Calvinist walau saya sadar teori Calvin ada benarnya hanya tidak mutlak benar semua.

Di jaman PB ini, di mata Tuhan hukum Musa ga ada bedanya dg agama manapun di dunia.
Cuma kan Tuhan itu adil.
Manusia yg tidak pcaya Yesus Kristus tetap harus dbuktikan apa saja dosa-dosanya.
Dg cara apa?
Dg cara mngukurkannya pd aturan hukum yg manusia itu anut spanjang hidupnya.

Misalkan ada seorang rohaniwan agama seberang.
Tuhan akan hakimi dia dg standar agamanya.
Ga mungkin si rohaniwan itu diadili dg standar Kristus, krn rohaniwan agama sbrang itu kan ngga pcaya sama Kristus.
Ngga adil bagi dia utk diadili dg hukum yg ngga dia anut.

Bagi org Kristen, yg jadi ukuran adl Hukum Kristus (yg mjelaskan 10 P).
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #52 on: May 31, 2013, 10:53:52 AM »
Saya bukan Calvinist walau saya sadar teori Calvin ada benarnya hanya tidak mutlak benar semua.

Di jaman PB ini, di mata Tuhan hukum Musa ga ada bedanya dg agama manapun di dunia.
Cuma kan Tuhan itu adil.
Manusia yg tidak pcaya Yesus Kristus tetap harus dbuktikan apa saja dosa-dosanya.
Dg cara apa?
Dg cara mngukurkannya pd aturan hukum yg manusia itu anut spanjang hidupnya.

Misalkan ada seorang rohaniwan agama seberang.
Tuhan akan hakimi dia dg standar agamanya.
Ga mungkin si rohaniwan itu diadili dg standar Kristus, krn rohaniwan agama sbrang itu kan ngga pcaya sama Kristus.
Ngga adil bagi dia utk diadili dg hukum yg ngga dia anut.

Bagi org Kristen, yg jadi ukuran adl Hukum Kristus (yg mjelaskan 10 P).

Naaaah, kala tidak beragama, apakah berarti tidak diadili, brow?

 :shrug:

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #53 on: May 31, 2013, 11:19:22 AM »
@Sniper,
Tetap diadili, yaitu di hati nuraninya.
Skalipun orang ga ber-agama, tp mreka kan ikut aturan ttentu dan ada suara hati nuraninya juga.
Mreka akan diadili pake itu.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #54 on: May 31, 2013, 02:27:45 PM »
@Sniper,
Tetap diadili, yaitu di hati nuraninya.
Skalipun orang ga ber-agama, tp mreka kan ikut aturan ttentu dan ada suara hati nuraninya juga.
Mreka akan diadili pake itu.

Nah, kalau orang yang tidak waras? Sedangkan dia melakukan pembunuhan? Sebutlah membantai ibu kandungnya sendiri serta memakan hati nya?


Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #55 on: May 31, 2013, 02:30:42 PM »
Nah, kalau orang yang tidak waras? Sedangkan dia melakukan pembunuhan? Sebutlah membantai ibu kandungnya sendiri serta memakan hati nya?



Kl org diberi banyak, dtuntut banyak.
Tuhan tau gimana cara mngadili org tidak waras.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #56 on: May 31, 2013, 02:37:09 PM »
Kl org diberi banyak, dtuntut banyak.
Tuhan tau gimana cara mngadili org tidak waras.

 :what: :whistle:

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #57 on: June 01, 2013, 02:44:53 PM »
Nah, kalau orang yang tidak waras? Sedangkan dia melakukan pembunuhan? Sebutlah membantai ibu kandungnya sendiri serta memakan hati nya?

Kalaau orang tidak waras dia tidak punya perasaan

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #58 on: June 01, 2013, 02:52:03 PM »
Kalaau orang tidak waras dia tidak punya perasaan

Tuhan Yesus memberkati

Han

Jadi gak dosa om?

Bagaimana kalau setengah waras? Apakah hukumannya separo, dosanya juga separo?


Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Hukum Allah (God's Law) vs Hukum Musa (Moses Law)
« Reply #59 on: June 01, 2013, 03:12:40 PM »
Jadi gak dosa om?


Kalau nggak punyaperasaan tandanya dia tidak punya hati

Tuhanyesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )