:MENGAPA, SETELAH Yesus MEMBATALKANNYA,Tidak SEKALIAN DI LENyAPKAN AJA ?? Kan buat APA huykum yang Sudah batal dibiarkan masih ada exis ??
nah pertanyaan ini oom jawab dengan ayat
Roma 2
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.
Roma 3
3:19. Tetapi kita tahu, bahwa segala sesuatu yang tercantum dalam Kitab Taurat ditujukan kepada mereka yang hidup di bawah hukum Taurat,
Salam oom Han,
Apakah Yesus pernah bilang 'membatalkan' Hukum Taurat, Oom?
Yesus 'menggenapi' Hukum Taurat, betul.
Tapi membatalkan, saya sendiri tidak menemukannya, baik secara langsung maupun tersirat.
Coba Oom baca ayat2 selanjutnya, Mat 5:21-48.
Kalau kita membacanya dan bisa mengerti, kita bisa melihat bahwa Hukum Kristus 'terlihat' jauh lebih
berat dari Hukum Taurat.
Contoh :
Jangan membunuh. Tapi Yesus berfirman, marah saja sudah dosa.
Jangan berzinah. Tapi Yesus berkata, mengingini saja sudah dosa.
dst.
Nah, bagaimana tuh?
Kesannya, maaf loh oom..
Oom ngga mau ada di bawah Hukum Taurat karena mungkin berat.
Tapi kenyataannya, Hukum Kasih karunia jauh lebih berat loh oom..
Anehnya,
Mengapa Yesus mengatakan 'kuk' yang Dia berikan itu 'ringan' ya?
Nah, bagaimana tuh maksudnya?
Tuhan Yesus sengaja membiarkan Taurat tetap ada dan utuh tidak dibagi bagi
karena pada hari penghakiman akan dipakai buat menghukum orang orang yang ngeyel/ngotot taurat masih berlaku dan masih mau hidup dibawah hukum taurat
jadi buat yang ngeyel mau pakai hukum taurat silahkan saja dengan resiko akan dihakimi menurut taurat secara utuh (tanpa satu iotapun dihilangkan)
Menurut saya, Yesus tidak pernah menyatakan batal atau membiarkan Taurat.
Mungkin Oom bisa melihat lagi beberapa peristiwa dimana Yesus menekankan kepada umat Israel,
jangan kamu taat kepada adat istiadat, tapi mengabaikan apa yang Allah perintahkan.
Contoh :
Oom bisa baca di Mat 15:1-9
Dalam ayat ini, kita bisa lihat bahwa Yesus kembali berpegang pada Hukum Allah, yaitu Hormatilah ayah
ibumu, dan Yesus mengatakan Siapa yang mengutuki orang tuanya, mati.
Kemudian, kita bisa lihat di ayat 5-6, Aturan yang ditambahkan oleh Para Imam yang menjadi Tradisi Yahudi, yang artinya bagi bangsa Yahudi, menjadi bagian dalam Hukum Taurat.
Dalam peristiwa ini, saya kira sangat jelas bahwa Yesus tetap berpegang dan mengajarkan Hukum Allah.
Namun Dia menentang adat istiadat yang ada dalam Tradisi Yahudi, peraturan yang dibuat manusia, yaitu
para Imam yang hanya mementingkan kepentingan diri sendiri.
Maaf , Oom bukan memaksakan, itu pilihan dengan resikonya
kalau dibawah taurat maka akan lepas dari kristus/ diluar kasih karunia
Pengertian singkatnya begini oom,
Yesus menggenapi seluruh tuntutan Hukum Taurat, baik Hukum yang Allah berikan langsung, maupun
Hukum yang diberikan lewat Musa dan Para Nabi.
Sebagai Juruselamat, syarat dan kriterianya jelas harus sempurna menjalankan semua Hukum Allah.
Dan hanya Dia, yang tidak bercacat cela oleh dosa, boleh menjadi korban penebusan dosa, sekali saja, dan
bagi semua orang yang percaya.
Dan Hukum ini diteruskan dan dikabarkan oleh murid-muridNya sampai saat ini dalam bentuk Injil, yaitu
Hukum Kasih, yang didalamnya termaktub juga Hukum Allah.
Hukum Musa adalah gambaran korban penebusan dosa, yang adalah Kristus itu sendiri.
Nubuatan Para nabi adalah gambaran kedatangan sang penebus dosa, yang adalah Kristus itu sendiri.
Inilah yang Yesus genapi buat kita semua yang percaya.
Namun jelas, Yesus menolak segala hukum manusia, buatan dan rekayasa manusia, yang terdapat dalam
Tradisi Yahudi / Rabbinical Tradition yang menyimpang dari pesan dan maksud Perintah Allah.
Mudah2an bisa membantu memahami Hukum Taurat secara keseluruhan, sehingga kita bisa lebih mudah mengerti maksud Paulus dan Para Rasul saat mereka berbicara Hukum Taurat sesuai dengan konteks dan keadaan yang sedang terjadi/berlaku saat itu.
Tuhan Yesus memberkati