Author Topic: Pemberkatan perkawianan  (Read 11807 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #150 on: April 09, 2013, 09:22:45 PM »
Di sinilah makanya Maria mengatakan (dalam bahasa saya): "bagaimana mungkin saya punya anak, lha wong senggol2an sama lelaki saja belum pernah?"
YA... yang di bold, begitulah kira kira maksud saya, shakes :). Tapi.....

Quote
Jelas bahwa yang dibicarakan di sini adalah konotasi seksual karena berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran bayi.
tapi kok saya nggak nangkep bhw ungu ya ?  :think1:

Jadi maksud saya begini (harap maklum, shakes kan kayaknya juga udah tau si odading mikirnye sering komplikasi....hehehe :D)

Ibarat suatu ilustrasi :
Mr.X makan sop.
Mr.X berkata : sop-nya tawar !
Ada yang menjawab : garam-nya habis pak.

IMO, penekanan dari si penjawab adalah : garam-nya habis.
Dengan demikian "otomatis" mr.X segera nangkep komparasi-nya :
Karena garam-nya habis, maka sop tidak dikasih garam - sehingga sop terasa tawar :).

Si penjawab memang sengaja tidak berkata : sop-nya tidak saya kasih garam, pak.

Quote
Dalam hal ini Alkitab ingin menegaskan bahwa Maria masih suci, belum pernah berinteraksi (seksual) dengan laki-laki lain, termasuk Yusuf tunangannya.   :nod:
jadi  pada statement Bunda Maria ---sesuai di jaman tsb--- (imo), penekanannya tidak sedang bermaksud berkonotasi seksual.

IMO,
Penekanan-nya adalah :
know not a man = garam-nya habis

Penekanannya bukan :
masih suci/perawan or belon pernah berhubungan seksual (union) = tidak dikasih garam.

otomatis "penangkapan" komparasinya :
Karena know not a man, maka tidak mungkin ada union - sehingga mustahil hamil.
Karena garam-nya habis, maka tidak mungkin sop dikasih garam - sehingga mustahil sop terasa asin.

Quote
Jadi menurut saya seorang ibu mengatakan hal di atas tidak janggal, karena ingin menekankan bahwa anak gadisnya adalah anak baik-baik, tidak terkontaminasi dengan pergaulan anak muda jaman sekarang.
YA... tidak janggal - apabila sang ibu ungu shakes :).

Yang saya nyatakan janggal adalah :
Quote from: odading
terasa janggal seorang ibu sedang menekankan ke lawan bicaranya bahwa anaknya (yang jelas2 belon kawin/menikah) tsb belum pernah melakukan hubungan sex dengan laki2 dengan membuat statement "anak saya belon tau laki2"
Apabila sang ibu ingin menekankan bahwa anak gadisnya masih suci/perawan ataupun belon pernah berhubungan sex ---> janggal :D.

Jadi pada case ibu ini, bagi si pendengar - otomatis menangkapnya :
Karena belon tau laki2 (know not a man), maka tidak mungkin anak gadis pernah pacaran apalagi sentuhan, pelukan, ciuman, atau cumbuan --- sehingga adalah mustahil anak gadis tidak perawan lagi :).

Maap... komplikasi ... hehehe :D.

:)
salam.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #151 on: April 10, 2013, 02:10:54 PM »

Jadi maksud saya begini (harap maklum, shakes kan kayaknya juga udah tau si odading mikirnye sering komplikasi....hehehe :D)

Ibarat suatu ilustrasi :
Mr.X makan sop.
Mr.X berkata : sop-nya tawar !
Ada yang menjawab : garam-nya habis pak.

IMO, penekanan dari si penjawab adalah : garam-nya habis.
Dengan demikian "otomatis" mr.X segera nangkep komparasi-nya :
Karena garam-nya habis, maka sop tidak dikasih garam - sehingga sop terasa tawar :).

Si penjawab memang sengaja tidak berkata : sop-nya tidak saya kasih garam, pak.

Analogi yang menarik, tapi jujur saya agak susah nangkep perbandingannya dengan kasus Maria..  :giggle:
jadi  pada statement Bunda Maria ---sesuai di jaman tsb--- (imo), penekanannya tidak sedang bermaksud berkonotasi seksual.

IMO,
Penekanan-nya adalah :
know not a man = garam-nya habis

Penekanannya bukan :
masih suci/perawan or belon pernah berhubungan seksual (union) = tidak dikasih garam.

otomatis "penangkapan" komparasinya :
Karena know not a man, maka tidak mungkin ada union - sehingga mustahil hamil.
Karena garam-nya habis, maka tidak mungkin sop dikasih garam - sehingga mustahil sop terasa asin.


Yang bagian ini saya mulai agak nangkep maksud Oda. Tapi saya pikir sebenarnya sama saja ujung2nya.

Karena know not a man, maka tidak mungkin ada union (interaksi seksual dengan laki-laki) - sehingga mustahil hamil.  :)

Saya pikir mau di jaman sekarang, mau di jaman dulu, seseorang melakukan hubungan sekdual di luar pernikahan pun banyak terjadi. Alkitab banyak menunjukkan contoh, misalnya kasus Daud dan Betsyeba, kasus Yehuda dan menantunya, dll.. Belum menikah tapi sudah tidak perawan juga saya yakin bahkan di jaman tersebut banyak terjadi. Makanya kitab Imamat juga mengatur persoalan ini (menikahi perempuan yang sudah tidak perawan).
Jadi kalau menurut saya (dan saya bersikeras, hehe.....), bahwa penekanannya bukanlah bahwa Maria belum bersuami, tetapi bahwa Maria masih perawan.  :grining:

YA... tidak janggal - apabila sang ibu ungu shakes :).

Yang saya nyatakan janggal adalah : Apabila sang ibu ingin menekankan bahwa anak gadisnya masih suci/perawan ataupun belon pernah berhubungan sex ---> janggal :D.

Jadi pada case ibu ini, bagi si pendengar - otomatis menangkapnya :
Karena belon tau laki2 (know not a man), maka tidak mungkin anak gadis pernah pacaran apalagi sentuhan, pelukan, ciuman, atau cumbuan --- sehingga adalah mustahil anak gadis tidak perawan lagi :).


Benar sih, maksud saya memang bahwa si Ibu sedang menekankan bahwa anak gadisnya adalah anak baik-baik, bukan yang ungu di atas.

Salam


πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #152 on: April 10, 2013, 03:14:57 PM »
Yang bagian ini saya mulai agak nangkep maksud Oda. Tapi saya pikir sebenarnya sama saja ujung2nya.
iyah shakes... ujung2nya sama ... namun (imo) nilai penekanan-nya berbeda :).

Cara menjawab sso (setidaknya bagi saya) mempunyai nilai berbeda, sekalipun ujung2nya sama :).

Statement : Sopnya tawar !
Respond : Nggak dikasih garam

Setidaknya bagi saya, respond tsb spt mem"bodohi" si pembuat statement --- atau bisa juga suatu respond yg "bodoh" .... hehehe :).

Quote
Jadi kalau menurut saya (dan saya bersikeras, hehe.....), bahwa penekanannya bukanlah bahwa Maria belum bersuami, tetapi bahwa Maria masih perawan.  :grining:
ya... ujung2nya adalah : "saya belon pernah union" ... namun respondnya yg dikeluarin : know not a man.

"Level/Nilai" dari know not a man (imo) lebih tinggi dari berhubungan badan ...:).

Yah... ini mungkin cuma karena komplikasi yang ada, terdapat pada saya... bukan shakes .... hehehe :D.

:)
salam.

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #153 on: April 10, 2013, 04:19:02 PM »
ya... ujung2nya adalah : "saya belon pernah union" ... namun respondnya yg dikeluarin : know not a man.

"Level/Nilai" dari know not a man (imo) lebih tinggi dari berhubungan badan ...:).
padahal Maria sudah "know a man". Ini jelas tidak bisa dipungkiri, karena Maria sudah bersuami, bagaimana mungkin Maria nggak kenal seorang lelaki pun...

Saya setuju dgn Shakes bahwa penekanannya pada konotasi seksual, bahwa Maria masih perawan.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #154 on: April 10, 2013, 04:50:23 PM »
Maksud saya, kata know disitu sedang saya rujuk ke kata ginosko, Djo :).

ginōskō
ghin-oce'-ko

A prolonged form of a primary verb; to “know” (absolutely), in a great variety of applications and with many implications (as shown at left, with others not thus clearly expressed): - allow, be aware (of), feel, (have) known (-ledge), perceive, be resolved, can speak, be sure, understand.

Coba deh Djo perhatiin kata KNOW di penjabaran ginosko tsb digunakan tanda petik "know" --- jadi (imo) artinya ini tidak dimaksudkan literal harafiah, seperti yang Djo tulis sbb :
padahal Maria sudah "know a man". Ini jelas tidak bisa dipungkiri, karena Maria sudah bersuami, bagaimana mungkin Maria nggak kenal seorang lelaki pun...

Jadi apabila yang saya bold, pada kata KENAL digunakan tanda petik "kenal" ... maka semuanya itu adalah sangat mungkin, kan Djo ? :).

Quote
Saya setuju dgn Shakes bahwa penekanannya pada konotasi seksual, bahwa Maria masih perawan.
"omongan" yang ada di benak saya : apabila maksud Maria penekanannya adalah konotasi seksual, maka Maria bisa menjawab secara straight to the point : Saya belum pernah berhubungan badan dgn Yusuf suami saya tsb.

Dan imo (setidaknya bagi saya) Bunda Maria menjawab dengan semacam degree of comparison, respond "cerdas" saya menganggapnya :) ---> "kenal" lelaki saja tidak, bagaimana saya bisa mengandung ?

Saya gunakan tanda petik pada kata KENAL ("kenal") dari rujukan kata ginosko. Dan kata ini sendiri secara penjabaran pengertiannya tidak dalam skala kecil yakni di lingkup yg berbau/berkonotasi sex --- namun skala luas, mencakup segala aspek yang semua jatohnya didalam pengertian dari kata KENAL dgn tanda petik ("kenal") ----> to "know" absolutely.

Jadi...
YA betul... ujung2nya memang artinya Bunda Maria tidak pernah ber-union / masih suci ... namun entah kenapa, buat saya yg complicated ini cenderung berpendapat Bunda Maria memang tidak sedang menekankan konotasi sexual pada respondnya tsb .... kalimat "garamnya habis" memang itulah penekanan yang dimaksudkan oleh si responder ... dia tidak membuat dan tidak juga memilih statement "karena gak dikasih garem" :).

salam.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #155 on: April 12, 2013, 07:40:27 AM »
"omongan" yang ada di benak saya : apabila maksud Maria penekanannya adalah konotasi seksual, maka Maria bisa menjawab secara straight to the point : Saya belum pernah berhubungan badan dgn Yusuf suami saya tsb.

Dan imo (setidaknya bagi saya) Bunda Maria menjawab dengan semacam degree of comparison, respond "cerdas" saya menganggapnya :) ---> "kenal" lelaki saja tidak, bagaimana saya bisa mengandung ?

Saya gunakan tanda petik pada kata KENAL ("kenal") dari rujukan kata ginosko. Dan kata ini sendiri secara penjabaran pengertiannya tidak dalam skala kecil yakni di lingkup yg berbau/berkonotasi sex --- namun skala luas, mencakup segala aspek yang semua jatohnya didalam pengertian dari kata KENAL dgn tanda petik ("kenal") ----> to "know" absolutely.

Jadi...
YA betul... ujung2nya memang artinya Bunda Maria tidak pernah ber-union / masih suci ... namun entah kenapa, buat saya yg complicated ini cenderung berpendapat Bunda Maria memang tidak sedang menekankan konotasi sexual pada respondnya tsb .... kalimat "garamnya habis" memang itulah penekanan yang dimaksudkan oleh si responder ... dia tidak membuat dan tidak juga memilih statement "karena gak dikasih garem" :).


Mungkin Maria memilih gaya bahasa yang paling sopan menurut tradisi dan budaya waktu itu?  :)

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #156 on: April 12, 2013, 11:26:41 AM »
Mungkin Maria memilih gaya bahasa yang paling sopan menurut tradisi dan budaya waktu itu?  :)

Salam
aduh... shakes baek banget ama saya, yah ? ---> Ngambil jalan tengah :).

Ya - saya rasa terbuka kok semua kemungkinan. (mungkin penyampaian secara sopan, mungkin memang penekanan Bunda Maria dalam konotasi sex / hubungan badan, mungkin juga seperti yang ada di pikiran odading).

Kan saya sudah akui ... "kesalahan" ada pada diri saya (komplikasi) :).
(btw, kalo shakes nggak keluarin ttg ginosko ... kayaknya saya gak akan jadi norak kayak gini deh, mikir komplikasi ....hahaha :D).

Makasih shakes atas masukan2nya.

:)
salam.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Pemberkatan perkawianan
« Reply #157 on: April 12, 2013, 01:21:13 PM »
aduh... shakes baek banget ama saya, yah ? ---> Ngambil jalan tengah :).

Ya - saya rasa terbuka kok semua kemungkinan. (mungkin penyampaian secara sopan, mungkin memang penekanan Bunda Maria dalam konotasi sex / hubungan badan, mungkin juga seperti yang ada di pikiran odading).

Kan saya sudah akui ... "kesalahan" ada pada diri saya (komplikasi) :).
(btw, kalo shakes nggak keluarin ttg ginosko ... kayaknya saya gak akan jadi norak kayak gini deh, mikir komplikasi ....hahaha :D).

Makasih shakes atas masukan2nya.

:)
salam.

It's ok Oda. Udah lama juga gak diskusi dengan Oda nih..  :afro:

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ