Kondisi skrg memang tidak ideal.
Org luar 'tpaksa' mlihat kaum protestan 'seakan' terpecah-pecah, beda-beda dan ngga sepikiran, tetapi mreka akan tau juga bhw kaum protestan dimanapun berada akan mpunyai inti berita Injil yg sama.
Dan efek positifnya adalah :
Atmosfer protestan mbuka peluang bagi jemaat utk mbaca dan mmahami Alkitab.
Ya akan ada risiko beda arti, beda tafsir dan mgkn bbrp akan jatuh dlm kesesatan.
Tp kl dalam opini saya, masih mendingan atmosfer org didorong utk baca Alkitab dan mmahaminya sendiri.
----------
Kl soal freewill, baptisan, dll, itu lain ksempatan sajalah.
sebenernya bukan masalah persepsi atau bagaimana orang luar protestan melihat nya bro..
ini adalah masalah dimana protestan tidak dapat menjawab pertanyaan2 soal iman secara definitif..
protestan akan bingung jika ditanya Alkitab bicara apa soal baptisan, Alkitab bicara apa tentang moralitasm Alkitab bicara apa tentang keselamatan. apakah a dilarang Alkitab, apakah b diperbolehkan oleh Alkitab dan seterusnya.
protestan memang tidak dapat menjawabnya..
artinya disini sudah jelas terbukti bahwa dengan metode solascriptura, kita tidak dapat menimba secara pasti "apa kata Alkitab"
lalu yang bro bilang efek positifnya..
atmosfer protestan membuka peluang untuk membaca dan memahami Alkitab.. justru dalam katolik umat wajib memahami Alkitab, nah lalu apa peran magisterium? Magfisterium berperan "MEMAGARI" melindungi umat dari tapsir2 liar seperti yang anda bilang diatas.. sehingga melindungi umat dari kemungkinan tersesat. Alkitab tidak hanya bicara mengenai "percaya Yesus selamat" bro siip... kita perlu guru dan pembimbing..
dalam tataran implementasi, kita perlu tuntunan lebih banyak untuk menghadapi masalah moral dan problema hidup dari Alkitab.. jika hal2 tersebut anda sebut bukan fundamental, saya jadi penasaran, apa saja yang fundamental itu? yang anda sebut sebagai perbedaan tidak fundamental, nyatanya hanyalah retorika, namun pada kenyataannya tidak demikian bro siip...