Author Topic: Sola Scriptura lagi  (Read 88912 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #855 on: July 26, 2013, 10:57:47 AM »
Nah, kalau nekad maju terus, jidad bolong jangan salahkan siapa siapa.

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #856 on: July 26, 2013, 11:16:19 AM »
Tenangkan batinmu OSAS.Sama sekali saya tidak ingin mengkaitkan seperti yang OSAS maksudkan.

Maksud saya, agar tidak terjadi pendomplengan nama Martin Luther. Meskipun Martin Luther disebut sebagai Bapa Protestanisme, tetapi bukan berarti setiap protes berasal dari Martin Luther. Kalo OSAS mau protes, silahkan saja, tetapi jangan mengatasnamakan Martin Luter. OSAS pernah membaca Scriptura yang mengajarkan agar mengatakan "YA" kalau "YA", dan mengatakan "TIDAK" kalau "TIDAK", bukan? Jadi, kalo OSAS mau protes, dan itu murni protesmu, jangan meminjam nama Martin Luther. Kalau OSAS melakukan protes dan meminjam nama Martin Luther, itu menunjukkan bahwa OSAS masih ragu mengenai apa yang OSAS protes itu. Di Rindam, pernah saya baca motto, "RAGU-RAGU LEBIH BAIK KEMBALI".

Damai, damai, damai.

Memang gerakan Reformasi diwakili oleh banyak orang seperti Martin Luther,John Calvin,Theodore Beza,Ulrich Zwingli,dll, tetapi Martin Lutherlah sebagai pendobrak pertama dengan semua tesisnya tsb.



« Last Edit: July 26, 2013, 11:23:27 AM by OSAS »

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #857 on: July 26, 2013, 11:35:07 AM »
Damai bagimu OSAS.
Kalau saya boleh respon
Tentu saja setiap partisipan yang mematuhi aturan forum bebas merdeka merespon. Silahkan.
Quote
maka :
Efesus 4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar
Nats yang OSAS kutip itu berada di perikop berjudul Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda. Dari judul perikopnya sudah menunjukkan bahwa tidak dikehendaki terjadinya pemisahan diri. Jadi, kekatolikan Roma khususnya, sudah dan masih melaksanakan seperti yang dimaksudkan oleh judul perikop tersebut. Bahwa di Katolik Roma itu, semua ordo menginduk ke Roma, tetapi masing-masing ordo mengkhususkan pelayanan sesuai dengan karunia yang ingin dimiliki. Dengan demikian, ada ordo yang mengkhususkan diri mendalami pelayanan kesehatan, ada yang mendalami pendidikan, dll, dll.

Jadi Efe 4:11 yang OSAS kutip itu adalah ayat yang ingin menjelaskan bahwa segala sesuatu kebaikan bersumber dari Kristus Jesus. Dan ayat 11 itu merupakan kesatuan sampai dengan ayat 15, terbukti dari tanda baca yang digunakan, belum diakhiri oleh titik, atau tanda tanya, atau tanda seru sampai ke ayat 15. Inti perikop itu terdapat di ayat 16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Pengertian yang ingin diajarkan ialah pengertian judul perikop, yaitu meskipun karunia-karunia yang diterima tiap orang (kelompok) berbeda dari karunia yang diterima orang (kelompok) lain, namun kesemuanya merupakan satu kesatuan, merupakan tubuh Kristus.

Sekarang, coba OSAS renungkan yang saya garis bawahi itu, bandingkan dengan yang OSAS anut, berjalan seperti itukah? Untuk mengujinya, coba tanya hatimu, apakah pengajar dari protestan denom lain diterima untuk mengajar di denom OSAS? Jika diterima, itu tandanya denommu sudah memaknai Efe 4:11 dengan benar. Jika tidak diterima, itu tandanya bahwa OSAS mengutip ayat yang tidak OSAS mengerti. 
Quote
1.Jabatan "Pengajar" memang merupakan salah satu jabatan gerejawi bukan untuk semua orang awam ,dan merupakan jabatan lain diluar nabi dan rasul.
Puji Tuhan, akhirnya kita mempunyai pengertian yang sama.
Quote
2.Sebagai penyandang imamat rajani maka semua orang percaya berhak menjadi pemberita Injil guna membawa jiwa jiwa kepada Kristus.
Sepanjang materi yang diajarkannya sesuai dengan SEGALA SESUATU YANG TELAH DIPERINTAHKAN OLEH Tuhan JESUS KRISTUS KEPADA 11 MURIDNYA DI MATIUS 28:16 DAN DITERUSKAN KEPADA SEMUA ORANG YANG DITETAPKAN OLEH MEREKA. Bila materi yang diajarkan itu bukan dari apa yang diajarkan Jesus Kristus kepada muridNya, itu bukan seperti yang dimaksudkan oleh Efe 4:1-16.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #858 on: July 26, 2013, 11:43:07 AM »
Memang gerakan Reformasi diwakili oleh banyak orang seperti Martin Luther,John Calvin,Theodore Beza,Ulrich Zwingli,dll, tetapi Martin Lutherlah sebagai pendobrak pertama dengan semua tesisnya tsb.

Itu bukan berarti bahwa apa yang diprotes oleh Martin Luther, sama materinya dengan apa yang diprotes John Calvin, sama materinya dengan yang diprotes Theodore Beza, sama materinya dengan yang diprotes Ulrich Zwingli, dll.
Martin Luther adalah orang paling pertama yang tidak mau taat, bukan berarti apa yang ditolaknya sama dengan yang protestan lain tolak, bukan? Karena itu pula maka Lutheran tidak seluruhnya mau menerima Calvinis, dll. Akhirnya, terjadi kelompok-kelompok yang terpisah, sehingga mengingkari Efe 4:1-16 dan OSAS mencoba menukil ayat 11-nya.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #859 on: July 26, 2013, 11:46:59 AM »

Namun kalau pengertian si pembaca tadi itu hendak disampaikan, atau diajarkan, atau disharingkan kepada orang lain, menurut saya, dengan mengacu ke Mat 28:20 itu, si pembaca tadi tidak kompeten, tidak berhak, tidak memiliki otoritas, jika dia bukan bagian dari ke-11 murid dan yang mereka tetapkan, yang mendapat otoritas mengajar.

Maksud saya, begini. Mari bayangkan ke masa Mat 28:20 itu disampaikan oleh Jesus Kristus sendiri. Mat 28:20 itu berada pada perikop Perintah untuk memberitakan Injil yang ayat 16 berkata: Dan kesebelas murid itu berangkat ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka. Ayat 20 berkata, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. Dari ayat 16, saya artikan bahwa yang mendapat otoritas, atau hak untuk mengajarkan segala sesuatu yang diperintahkan oleh Jesus Kristus kepaa orang lain, adalah mereka yang ber-11. Padahal, saat itu, pengikut Jesus Kristus sudah banyak, terbukti dari kemana saja Jesus Kristus pergi, Dia selalu diikuti secara berduyun-duyun, lepas dari apa tujuan para pengikut itu. Jadi, pada saat itu, walau pengikut Jesus Kristus sudah banyak, tetapi yang mendapat kewenangan, ato kompetensi, ato hak untuk mengajarkan segala seuatu yang diperintahkan oleh Jesus Kristus, adalah yang 11 orang murid perdanaNya. Pun kalau bertambah dari mereka ber-11, pertambahan itu adalah atas keputusan mereka.

Ringkasnya, apa yang tertulis di Scriptura, pembaca mempunyai otoritas untuk mengartikannya sesuai pemahamannya.
Namun, orang itu tidak berhak mengajarkan pemahamannya itu kepada orang lain kalau dia bukan bagian dari yang 11 atau tambahan berdasarkan keputusan yang 11, yang menerima hak mengajar dari Jesus Kristus. Kalau karena kekerasan hati pembaca itu, dia memaksakan mengajarkan pemahamannya kepada orang lain, sementara dia bukan dari penerus hak mengajar, menurut saya, dia melampaui perintah Jesus Kristus.

Halo bro husada,

Dari pst bro husada yg di atas, saya menemukan beberapa tanda lagi (yg saya tebali). Tanda-tanda tsb menunjukan otoritas bro husada, yaitu bro husadalah yg membuat semuanya itu sah dan benar.

Di atas, bro husada menunjukan dan menjelaskan Mat 28:20 untuk menunjukan kepada saya bahwa bro husada bukan pemegang otoritas mengajar. Apa yg bro husada lakukan adalah membaca, memikirkan, dan sekarang mengajarkan kepada saya. Bro husada adalah subyek pelaku hal-hal tsb. Bila saya terima/tolak penjelasan bro husada atas Mat 28:20 tsb, maka apa yang saya terima/tolak bukan Mat 28:20 melainkan otoritas bro husada atas Mat 28:20.

Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa menginterupsi hubungan prifat ini (teks dan pembaca). Katakanlah, bro husada kemudian mengatakan bahwa interpretasi di atas sebenarnya didapatkan dari pengajaran suatu gereja/lembaga tertentu. Bukankah itu berarti otoritas ada pada gereja tsb? Tidak juga. Otoritas tetap ada pada bro husada sebab supaya dapat diterima dan "tinggal" dalam hati dan pikiran, pengajaran gereja tsb harus di"approve" dulu oleh bro husada sendiri. Kalo nggak di"approve" ya paling cuma masuk ke telinga kiri dan keluar di telinga kanan.


Quote
Untuk yang saya garisbawahi itu, ingin saya tambahkan penjelasan begini.
Jika interpretasi pribadi seseorang berbeda dari interpretasi pemegang hak mengajar berdasarkan Mat 28:20 itu, maka interpretasi orang itu wajib diafiliasikan kepada interpretasi pemegang hak mengajar. Jika orang itu tidak mau mengafiliasikan interpretasinya kepada interpretasi pemegang hak mengajar, maka dia bukan bagian dari kelompok pengikut Kristus, meskipun dia hafal isi Scriptura. Karena, Mat 28:20 memberikan hak mengajar hanya kepada 11 murid perdanaNya yang diundang ke bukit seperti yang dikatakan pada Mat 28:16, walaupun pada masa itu, pengikut Kristus sudah banyak, yaitu mereka yang selalu berduyun-duyun mengikuti kemana Jesus Kristus mengajar. Menurut pemahaman saya, jika seseorang mengajar, padahal dia tidak memiliki kompetensi, atau otoritas, atau hak mengajar, maka apa yang diajarkannya adalah menurut seleranya sendiri.

Saya tebali kata "wajib" di atas karena di baliknya ada yg "mewajibkan", atau "membuat hal tsb menjadi sebuah kewajiban". Ini sudah merupakan pemaknaan pembaca (bro husada). Jadi, kalo saya terima, apa yang saya terima adalah otoritas bro husada atas teks Mat 28:20 tsb.

Saya beri warna merah frasa "Mat 28:20 memberikan.." karena frasa itu bersifat metaforis. Mat 28:20 itu teks dan teks tidak memberikan. Yang memberikan adalah pembaca. Dengan kata lain, "Mat 28:20 memberikan..." sebenarnya adalah kamuflase dari "Saya mengartikan Mat 28:20 sebagai bukti bahwa hak mengajar .....".

Kasus ini sering saya jumpai di gereja-gereja (both katholik and protestant). Orang yang bicara di mimbar2 itu sering berkata "Alkitab mengatakan...", "Alkitab membuktikan...". Padahal, teks tidak mengatakan, teks tidak membuktikan. Yang mengatakan dan membuktikan adalah pembacanya. Hal semacam ini bisa dilakukan (retorika) dan dilakukan karena ada tujuan-tujuan praksis tertentu yang ingin dicapai.


Salam

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #860 on: July 26, 2013, 12:29:49 PM »
Itu bukan berarti bahwa apa yang diprotes oleh Martin Luther, sama materinya dengan apa yang diprotes John Calvin, sama materinya dengan yang diprotes Theodore Beza, sama materinya dengan yang diprotes Ulrich Zwingli, dll.
Martin Luther adalah orang paling pertama yang tidak mau taat, bukan berarti apa yang ditolaknya sama dengan yang protestan lain tolak, bukan? Karena itu pula maka Lutheran tidak seluruhnya mau menerima Calvinis, dll. Akhirnya, terjadi kelompok-kelompok yang terpisah, sehingga mengingkari Efe 4:1-16 dan OSAS mencoba menukil ayat 11-nya.

Damai, damai, damai.

Kalau mau meringkas semua prinsip reformasi dapat disimpulkan menjadi "PANCA-SOLA",dan prinsip ini tentunya bertentangan dengan doktrin dan tradisi Katolik.

« Last Edit: July 26, 2013, 12:37:44 PM by OSAS »

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #861 on: July 26, 2013, 12:36:07 PM »
Damai bagimu OSAS.Tentu saja setiap partisipan yang mematuhi aturan forum bebas merdeka merespon. Silahkan.Nats yang OSAS kutip itu berada di perikop berjudul Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda. Dari judul perikopnya sudah menunjukkan bahwa tidak dikehendaki terjadinya pemisahan diri. Jadi, kekatolikan Roma khususnya, sudah dan masih melaksanakan seperti yang dimaksudkan oleh judul perikop tersebut. Bahwa di Katolik Roma itu, semua ordo menginduk ke Roma, tetapi masing-masing ordo mengkhususkan pelayanan sesuai dengan karunia yang ingin dimiliki. Dengan demikian, ada ordo yang mengkhususkan diri mendalami pelayanan kesehatan, ada yang mendalami pendidikan, dll, dll.

Jadi Efe 4:11 yang OSAS kutip itu adalah ayat yang ingin menjelaskan bahwa segala sesuatu kebaikan bersumber dari Kristus Jesus. Dan ayat 11 itu merupakan kesatuan sampai dengan ayat 15, terbukti dari tanda baca yang digunakan, belum diakhiri oleh titik, atau tanda tanya, atau tanda seru sampai ke ayat 15. Inti perikop itu terdapat di ayat 16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Pengertian yang ingin diajarkan ialah pengertian judul perikop, yaitu meskipun karunia-karunia yang diterima tiap orang (kelompok) berbeda dari karunia yang diterima orang (kelompok) lain, namun kesemuanya merupakan satu kesatuan, merupakan tubuh Kristus.

Sekarang, coba OSAS renungkan yang saya garis bawahi itu, bandingkan dengan yang OSAS anut, berjalan seperti itukah? Untuk mengujinya, coba tanya hatimu, apakah pengajar dari protestan denom lain diterima untuk mengajar di denom OSAS? Jika diterima, itu tandanya denommu sudah memaknai Efe 4:11 dengan benar. Jika tidak diterima, itu tandanya bahwa OSAS mengutip ayat yang tidak OSAS mengerti.  Puji Tuhan, akhirnya kita mempunyai pengertian yang sama.Sepanjang materi yang diajarkannya sesuai dengan SEGALA SESUATU YANG TELAH DIPERINTAHKAN OLEH Tuhan JESUS KRISTUS KEPADA 11 MURIDNYA DI MATIUS 28:16 DAN DITERUSKAN KEPADA SEMUA ORANG YANG DITETAPKAN OLEH MEREKA. Bila materi yang diajarkan itu bukan dari apa yang diajarkan Jesus Kristus kepada muridNya, itu bukan seperti yang dimaksudkan oleh Efe 4:1-16.

Damai, damai, damai.

Ayat tsb saya kutip hanya untuk menyoroti jabatan jabatan gerejawi yang pernah diajarkan oleh Alkitab makanya jabatan jabatan diluar itu pasti mengundang pertanyaan seperti jabatan Paus,Kardinal dll.

Ayat itu juga meneguhkan bahwa setiap orang percaya mempunyai tanggungjawab sebagai penyandang imamat bagi manusia lainnya yang belum menerima Kristus,jadi berhak memberitakan dan memberikan penafsiran Alkitab kepada seseorang yang belum beriman.

Kesatuan tubuh Kristus harus berdiri diatas semua tulisan nabi dan rasul dimana Yesus sebagai batukarangnya dan batu penjurunya.

Semua tradisi gereja yg bertentangan dengan Kitab Suci tsb wajiblah ditolak karena sangat berbahaya bagi keselamatan sso.


Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #862 on: July 26, 2013, 01:19:00 PM »
Memang kasihan kalau gereja tanpa pemimpin. Berjalan tanpa Ada yang membimbing. Nyasar Dan saling tubruk berakhir saling tunjuk sesat. Parahhhhh.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #863 on: July 26, 2013, 02:41:15 PM »
Damai bagimu Budi.
Halo bro husada,

Dari pst bro husada yg di atas, saya menemukan beberapa tanda lagi (yg saya tebali). Tanda-tanda tsb menunjukan otoritas bro husada, yaitu bro husadalah yg membuat semuanya itu sah dan benar.
Sampai sejauh ini, apa yang Budi simpulkan bahwa Husada dengan otoritas yang dimilikinya (menginterpretasi, mengartikan, menerjemahkan atas nats topik) ada benarnya. Sebab, dalam hal itu memang demikianlah pemahaman Husada atas Mat 28:20 itu. Dalam hal itu, Husada tidak memaksudkan untuk mengajar Budi tentang nats itu, melainkan untuk berbagi pengertian. Tidak tertutup kemungkinan, bahwa pengertian seperti yang saya berikan itu masih berbeda dari pengertian yang seharusnya, yaitu pengertian yang diajarkan oleh Jesus Kristus kepada murid perdanaNya.

Kalau Budi mengemukakan pengertian yang Budi peroleh atas nats tersebut, mungkin kita akan dapat mencari perbedaannya. Kalau sudah sama, tidak masalah. Tapi kalau berbeda, maka rujukan yang harus kita ambil ialah pengertian menurut pemegang otoritas mengajar. Mengapa? Karena kepada pemegang otoritas mengajar itulah diberikan oleh Jesus Kristus kompetensi mengajar seluruh apa yang diperintahkan oleh Jesus Kristus. Sepanjang Budi tidak mengemukakan pemahaman yang Budi tarik dari membaca nats tersebut, saya kira, tidak ada masalah.

Quote
Di atas, bro husada menunjukan dan menjelaskan Mat 28:20 untuk menunjukan kepada saya bahwa bro husada bukan pemegang otoritas mengajar. Apa yg bro husada lakukan adalah membaca, memikirkan, dan sekarang mengajarkan kepada saya. Bro husada adalah subyek pelaku hal-hal tsb. Bila saya terima/tolak penjelasan bro husada atas Mat 28:20 tsb, maka apa yang saya terima/tolak bukan Mat 28:20 melainkan otoritas bro husada atas Mat 28:20.
Menjadi agak sulit membedakan antara mengajar dan  membagikan pengertian, ya? Kalau saya memaknainya, dalam forum begini, tidak dapat dikatakan mengajar, meskipun substansinya ya mengajar juga. Para partisipan di forum ini, saya pikir, layak dikategorikan sebagai saling mengajar. Tetapi, mengajar secara tidak formal. Paling pas menurut saya, adalah saling berinteraksi.

Quote
Tidak ada kekuatan di dunia ini yang bisa menginterupsi hubungan prifat ini (teks dan pembaca).
Saya setuju.
Quote
Katakanlah, bro husada kemudian mengatakan bahwa interpretasi di atas sebenarnya didapatkan dari pengajaran suatu gereja/lembaga tertentu.
Tidak. Saya tidak mengatakan bahwa apa yang saya sampikan itu saya dapat dari Ajaran Gereja, karena seingat saya, Gereja tidak mengajar saya khusus mengenai nats itu. Tetapi, jika diartikan bahwa saya menarik simpulan seperti itu atas nats itu berlandaskan kepada seluruh ajaran Gereja yang saya terima, MUNGKIN. Jadi, sampainya saya pada pemaknaan seperti itu, tentu karena berlandaskan pada seluruh Ajaran Gereja yang saya terima, meskipun tidak khusus membahas nats tersebut.
Quote
Bukankah itu berarti otoritas ada pada gereja tsb? Tidak juga. Otoritas tetap ada pada bro husada sebab supaya dapat diterima dan "tinggal" dalam hati dan pikiran, pengajaran gereja tsb harus di"approve" dulu oleh bro husada sendiri.
Untuk ini, ingin saya beri komentar, Ajaran Gereja yang saya terima sepanjang ini, belum bertentangan dengan apa yang saya simpulkan. Seandainya, sekali lagi seandainya, Ajaran Gereja menyampaikan bahwa pemaknaan nats itu bukan seperti yang saya maknai itu, maka pemaknaan saya harus diafiliasikan ke pemaknaan Gereja, sebab, yang mendapat otoritas mengajar adalah Gereja. Dalam hal itu, bila saya tidak dapat mengafiliasi pemaknaan saya sesuai ke pemaknaan oleh Gereja, maka saya yang harus memisahkan diri dari Gereja. Sebab, Gereja yang diberi kompetensi dan otoritas mengajar oleh Jesus Kristus, tetapi saya membentuk pemaknaan sesuai pemahaman saya, itu artinya bahwa saya tidak menerima Ajaran Gereja, lebih lanjut, saya di luar Gereja.
Quote
Kalo nggak di"approve" ya paling cuma masuk ke telinga kiri dan keluar di telinga kanan.
Substansi dari masuk ke telinga kiri dan keluar di telinga kanan adalah bahwa saya bukan bagian dari Gereja.
Quote
Saya tebali kata "wajib" di atas karena di baliknya ada yg "mewajibkan", atau "membuat hal tsb menjadi sebuah kewajiban". Ini sudah merupakan pemaknaan pembaca (bro husada). Jadi, kalo saya terima, apa yang saya terima adalah otoritas bro husada atas teks Mat 28:20 tsb.
Dan saya tidak berharap agar Budi menerima itu karena otoritas Husada. Sebelum kitas bicarakan nats tersebut, saya yakin bahwa Budi (atau siapa saja) yang membaca nats itu, akan memiliki pemahaman sendiri berdasarkan otoritasnya, yaitu sejauh yang mampu dipikirkannya. Bila ternyata pemahaman Budi terhadap nats itu sudah mempunyai substansi yang sama dengan yang saya sampaikan, saya kira, dalam hal seperti itu, Budi bukan menerimanya karena otoritas Husada, melainkan karena otoritas Budi. Kalau ada perbedaan pemaknaan oleh kita berdua, tentu kita berdua akan saling berargumen bahwa pemaknaan kitalah yang lebih pas sesuai dengan maksud nats bahasan. Bila ternyata berbeda, maka kita harus mencari Ajaran dari pemegang komptensi/otoritas mengajar, dan kita harus mengafiliasikan pemaknaan kepada Ajaran Gereja, kalau kita masih bagian dari Gereja. Jika kita tidak berkenan mangafiliasikan pemaknaan kita, artinya, kita berada di luar Gereja.
Quote
Saya beri warna merah frasa "Mat 28:20 memberikan.." karena frasa itu bersifat metaforis. Mat 28:20 itu teks dan teks tidak memberikan. Yang memberikan adalah pembaca. Dengan kata lain, "Mat 28:20 memberikan..." sebenarnya adalah kamuflase dari "Saya mengartikan Mat 28:20 sebagai bukti bahwa hak mengajar .....".
Saya kira bukan kamuflase. Saya menyampaikan demikian itu, seperti saya katakan di atas, adalah dari simpulan saya berlandaskan kumpulan Ajaran Gereja yang saya terima selama ini, meskipun saya belum pernah menerima Ajaran Gereja yang khusus membahas nats itu. Budi, sebagai partner diskusi, kita bebas dan merdeka kalau mau menerima tau menolak penjelasan pasangan diskusi. Tetapi, untuk lebih bermanfaat, ada baiknya, kalau Budi tidak sependapat, disampaikan dalam hal apa ketidaksepakatan itu.

Quote
Kasus ini sering saya jumpai di gereja-gereja (both katholik and protestant). Orang yang bicara di mimbar2 itu sering berkata "Alkitab mengatakan...", "Alkitab membuktikan...". Padahal, teks tidak mengatakan, teks tidak membuktikan. Yang mengatakan dan membuktikan adalah pembacanya. Hal semacam ini bisa dilakukan (retorika) dan dilakukan karena ada tujuan-tujuan praksis tertentu yang ingin dicapai.
Dengan paragraf ini, dikaitkan dengan judul trit, saya menyimpulkan bahwa Budi juga sudah menemukan bahwa Sola Scriptura tidak mungkin menghidupkan dinamika Gereja. Tentang seringnya Budi jumpai kasus yang sama atau mirip, saya akan no comment.

Namun, rasanya perlu menyampaikan lagi, bahwa saya tidak bermaksud beretorika menyampaikan yang begitu. Saya hanya menyampaikan pemahaman saya. Kita bebas merdeka untuk menerima karena memang sependapat meskipun beda redaksional, atau menolak karena secara substansial bertentangan dengan pengertian, ato interpretasi, ato penjelasan yang telah kita peroleh sebelumnya.
Quote
Salam
Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #864 on: July 26, 2013, 02:44:42 PM »
Berhubung belum dijawab..
saya ijin repost yg ini ya http://forumimankristen.com/index.php/topic,1467.msg48405.html#msg48405

isinya:

mas osas..

jadi kalau menambahi Scriptura itu ENGGAK BOLEH ya mas?

tapi kalau MENGURANGI SCRIPTURA dengan mebuang beberapa kitab, itu boleh enggak ya? dan apakah masih termasuk "Sola Scriptura versi mas osas"?
(NB: mas djo, maaf lho mas.. saya paham bahwa ini BUKAN Sola Scriptura yg mas djo jelaskan di sini --> makanya saya lengkapi dengan "versi-nya" hehe..)

soalnya kalo gak salah di salah satu cuplikan Scriptura --> ada tulisannya: Jangan Menambah & MENGURANGI apa yang SUDAH TERTULIS..

maaf lho mas osas..
saya masih agak bingung..
udah saya doakan 5 hari 5 malam, tapi Roh Kudus belum menjawab.. mungkin lagi buka puasa kali ya... ehehe...

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #865 on: July 26, 2013, 02:49:57 PM »
Kalau mau meringkas semua prinsip reformasi dapat disimpulkan menjadi "PANCA-SOLA",dan prinsip ini tentunya bertentangan dengan doktrin dan tradisi Katolik.
Ooo... ternyata bukan Sola Scriptura tok, ya?

Apakah "PANCA-SOLA" yang OSAS maksudkan itu semuanya hasil pikiran Martin Luther? Saya kira, berapa SOLApun itu, sebaiknya ditempatkan pada porsi yang pas. Kalau bersumber dari hasil pikiran seseorang, ya dinyatakan atas nama seseorang. Jika bersumber dari pemikiran-pemikiran orang zaman ini, yah... tak perlu malu mengungkapkan bahwa itulah pikirannya. Kalau tidak salah, para pengikut Kristus diajar juga untuk tidak malu mengaku sebagai pengikut Kristus, kan?

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #866 on: July 26, 2013, 02:53:40 PM »
Ooo... ternyata bukan Sola Scriptura tok, ya?

Apakah "PANCA-SOLA" yang OSAS maksudkan itu semuanya hasil pikiran Martin Luther? Saya kira, berapa SOLApun itu, sebaiknya ditempatkan pada porsi yang pas. Kalau bersumber dari hasil pikiran seseorang, ya dinyatakan atas nama seseorang. Jika bersumber dari pemikiran-pemikiran orang zaman ini, yah... tak perlu malu mengungkapkan bahwa itulah pikirannya. Kalau tidak salah, para pengikut Kristus diajar juga untuk tidak malu mengaku sebagai pengikut Kristus, kan?

Damai, damai, damai.

mas.. kayanya memang agak sulit..

soalnya sudah di brainwash untuk TAKUT MENGAKUI atas hasil Interpretasi Otaknya sendiri kok mas..
alias MEROBOTKAN diri sendiri..

artinya kebiasaan pinjam nama & pinjam tangan..

kalo dalam dunia akademis, itu lagi ngetren disebut: PLAGIARISM..
dan sanksinya: Gelarnya di copot mas...

lah ini.. bukan plagiarism lagi.. melainkan HIPER-PLAGIARISM, dimana Hasil Interpretasi-nya sendiri di-AKU-AKU sebagai Bisikan Tuhan langsung..
enaknya sanksi-nya apa.. gak tahu deh ya..

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #867 on: July 26, 2013, 03:14:20 PM »
Damai bagimu OSAS.
Ayat tsb saya kutip hanya untuk menyoroti jabatan jabatan gerejawi yang pernah diajarkan oleh Alkitab makanya jabatan jabatan diluar itu pasti mengundang pertanyaan seperti jabatan Paus,Kardinal dll.
Ooo... begitu. Karena OSAS tidak menjelaskannya sebelumnya, maka pemikiran saya yang terbatas sempat menduga bahwa posting-an OSAS agak bergeser dari topik. Ternyata masih di topik yang sama, meskipun dijelaskan kemudian. :grining:
Quote
Ayat itu juga meneguhkan bahwa setiap orang percaya mempunyai tanggungjawab sebagai penyandang imamat bagi manusia lainnya yang belum menerima Kristus,jadi berhak memberitakan dan memberikan penafsiran Alkitab kepada seseorang yang belum beriman.
Weh, dalam hal itu, pemahaman kita berbeda. Saya kira, kalo mengajar, itu adalah otoritas yang diberikan kepada ke-11 murid perdana Jesus Kristus, meskipun saat itu sudah banyak pengikut Kristus. Artinya, pada saat perintah mengajar itu disampaikan, sudah benyak pengikut Kristus, tetapi yang mendapat otoritas mengajar hanya yang 11 orang. Kalau pengikut Kristus yang tidak memegang otoritas mengajar, tetapi harus mengajar, menurut hemat saya, dia harus menolak, sebab dia tidak kompeten. Kalau dia ingin menyebarkan kabar sukacita menganai Jesus Kristus, dia cukup berbuat dan berbicara sebagaimana diajarkan, yaitu berlaku sebagai rahmat bagi sesama, selalu bertutur sapa yang santun, menghormati orang yang pantas dihormati, memberikan kepada negara apa yang menjadi hak negara, dll, dll.
Quote
Kesatuan tubuh Kristus harus berdiri diatas semua tulisan nabi dan rasul dimana Yesus sebagai batukarangnya dan batu penjurunya.
Saya membaca Mat 16:18, Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya, saya artikan bahwa jemaat (Gereja) yang didirikan Jesus Kristus hanya satu. Sebab, Jesus Kristus menyatakan jemaat, dan bukan jemaat-jemaat.
Quote
Semua tradisi gereja yg bertentangan dengan Kitab Suci tsb wajiblah ditolak karena sangat berbahaya bagi keselamatan sso.
Bagaimana OSAS tahu suatu Tradisi bertentangan dengan Kitab Suci, kalau dalam Kitab Suci sendiri dikatakan bahwa belum seluruh yang diperbuat oleh Jesus Kristus dicatat di Kitab Suci? OSAS pernah membaca Injil Yoh 21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. Atau, Kitab Suci yang OSAS gunakan berbeda dengan Kitab Suci yang saya gunakan?

Jika sesuatu tidak tercatat di Kitab Suci, apakah OSAS akan menyimpulkan bahwa sesuatu itu bertentangan dengan Kitab Suci? Saya pikir, bila sesuatu tidak tercatat di Kitab Suci, belum dapat disimpulkan apakah itu bertentangan dengan Kitab Suci atau tidak.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #868 on: July 26, 2013, 10:54:57 PM »

Unity is not uniformity sepanjang tidak ada penyimpangan dari ajaran Alkitab maka keragaman tidak menafikan kesatuan didalam roh.

Oh... jadi Babi itu adalah HARAM sekaligus HALAL ya???

Quote
Banyak denominasi tetapi satu prinsip Sola Scriptura adalah kesatuan yang indah.
Denominasi bayak dan bertambabah banyak adalah karena; sebagai contoh:

Dari satu BABI bisa muncul 2 Denominasi==>
1) Yang setuju bahwa Babi menurut Alkitab adalah Halal
2) Yang setuju bahwa Babi itu menurut Alkitab adalah Najis

Dari satu BAYI... bisa muncul 2 Denominasi==>
1) Yang setuju bahwa BAPTIS bayi itu adalah bertentangan dengan Alkitab
2) yang setuju bahwa BAPTIS bayi itu tidak bertentangan dengan Alkitab

Dari satu SATUAN mata uang.... bisa muncul 2 denominasi ===>
1) yang Setuju bahwa sesuai Alkitab PERPULUHAN itu wajib
2) yang Setuju bahwa sesuai Alkitab Perpuluhan itu tidak wajib

"Mereka sama-sama mengklaim menaruh Alkitab sebagai Otoritas tertinggi; tetapi Alkitab yang sama juga yang membuat mereka silang sengketa karena soal BABI, BAYI, PERPULUHAN, etc.

Quote
Allah Tritunggal juga merupakan simbul kesatuan didalam keragaman.

Allah Trituggal bukan merupakan simbol dari apa pun. Jangan sok teu dan asbun.

Quote
1.   Kalau Tuhan berfirman hanya satu penebus tetapi gereja mengatakan masih ada lagi yang lain sudah pasti ini pelanggaran berat,karena sudah menghujat Tuhan.
Kalau Tuhan mengatakan bahwa Gereja merupakan tiang dan dasar penopang kebenaran.... masa masih mergukan penafsiran Gereja???

Quote
2.   Kalau Tuhan mengatakan hanya ada satu perantara manusia dengan Allah tetapi gereja mengatakan masih ada yang lain maka ini juga merupakan pelanggaran berat,karena sudah menghujat Tuhan
Kalau Tuhan mengatakan bahwa manusia adalah juga rekan sekerja....  kenapa masih sok pinter mengatakan bahwa manusia tidak dapat berperan apa pun.
Lha kalau utk kedatanganNya saja Putera Allah dilahirkan manusia.... kenapa masih banyak yang sok teu dan asbun???

Quote
3.   Kalau Tuhan mengatakan semua manusia sudah berdosa tetapi gereja mengatakan ada manusia (diluar Kristus) yang tidak berdosa,sudah pasti itu hanyalah kebohongan belaka dan melanggar kebenaran Scriptura.
Kalau Tuhan mengatakan bahwa DIA itu kudus dan tak mungkin bersatu dengan dosa... masa kita mesti memaksakan bahwa Bunda Maris itu berdosa. Masa juga mesti memaksakan bahwa Yesus sebagai manusia harus berdosa, yaitu dosa asal yg diwarisiNya dari ibu manusiaNya dan dari nenek moyang manusiaNya??

Quote
4.   Kalau Tuhan mengatakan hanya kepada Allah saja kita harus berdoa tetapi gereja mempraktekkan segala macam penyembahan kepada arwah orang yang sudah mati secara fisik maka sudah pasti ini ajaran yang berbau berhala.
- Lah, kalau Rasul Paulus sendiri minta didoakan oleh orang lain.... masa kita gak bisa minta didoakan orang lain?
- Lah, Kalau Tuhan Sendiri secara terang dan jelas sudah mengatakan bahwa siapa pun yang percaya KepadaNya akan hidup selamanya.... kenapa masih ada saja orang yg sok lebih pintar dari Kristus dan megngaggap bahwa mereka yg percaya kepada Kristsu dan dipenuhi rahmat dan hidup kudus... masih dikatakan MATI juga???

Quote
5.   Kalau Alkitab mengajarkan hanya Tuhan yang tidak mungkin salah tetapi gereja mengajarkan bahwa ada manusia yang tidak mungkin salah didalam mengeluarkan ajaran baru kalau duduk disuatu kursi  maka ini pastilah hanya kebohongan belaka dan sudah mengkhianati ajaran para Rasul.

- Lha, kalau Tuhan sendiri sudah mengatakan bahwa sampai akhir zaman dia akan menyertai murid-muridNya dalam menjalankan perintah dari Tuhan sendiri; kenapa masih ada saja yang nekat mengataan bahwa orang-orang tersebut bisa salah dalam mengajar??

- Lha, kalau Tuhan sendiri sudah menggaransi bahwa apa yag diikat oleh orang2 tertentu (yg ditunjuk dan dipilihNya)di bumi akan terikat di surga; dan apa yg dilepas di bumi akan lepas juga di surga..... masa masih ada saja orang-orang yg sok pintar yang nekat mengatakan bahwa orang-orang pilihan tersebut bisa salah dalam mengikat dan melepaskan??

Quote
Masih banyak lagi kalau mau dibicarakan.
Tentu masih banyak karena berkali-kali..... dari zaman Luther  hingga sekarang pun ....  ya tetap saja itu yang diulang?
Mau dijawab dengan apa pun tetap saja merasa bahwa penafsirannya akan Alkitab lah yang benar.

Hari, minggu, bulan, tahun, abad.... nanti dan nanti .... ya tetap saja itu yang diulang??? Jadinya ya banyak. Dijelasin pun.... nanti itu-itu juga yang diulang. Anda tua nanti, lalu meninggal.... anak dan cucu-cucu Anda akan mengulang itu-itu saja. Akan muncul lagi manusia baru Protestan yang akan mengusung ocehan yg sama. Itu sudah semacam jargon di kalangan Protestan.

Quote
Yesus sudah mengajarkan bahwa soal Kerajaan Sorga bukan soal makanan dan minuman,makanya kalau ada yang mempersoalkan hal tsb jelas tidak memahami Alkitab sama sekali.

Yang mempersoalkan makanan.... siapa????

Jika BABI haram dan halal secara bersamaan, atau BAPTIS bayi boleh dan tidak boleh secara bersamaan ===>dan menurut Anda itu suatu Keindahan dalam keberagaman===> maka ada sesuatu yg tidak beres di dalam kepala Anda.

Sesuatu yang kontradiksi gak bisa keduanya benar atau keduanya salah disaat bersamaan


Bisa gak sih menyadari apa yang sebenarnya terjadi disini??? [Koq malah lari ke soal makanan????]

aya aya wae; sai na adong do. :think1: :think:



Quote
Didalam Katolik hanya magisterium yang dikepalai Paus saja yang boleh menafsirkan Alkitab secara benar ,kalau menyimpang dari itu resikonya eks-komunikasi,padahal banyak ajarannya yang tidak benar.
TIDAK BENAR nya menurut kamu....

Sekali lagi... siapa pun bisa menafsirkan Alkitab. Bahwa itu benar atau salah bukan dia yang menentukan. Banyak pendapat, pemikiran dan penafsiran para teolog, Bapa Gereja [misal: St Thomas, St. Augustinus, etc.... ] yang digunakan oelh Gereja dan dinyatakan benar oleh Magisterim; banyak juga yg dinyatakan salah; ada juga yg tidak dinyatakan apa pun... salah atau benar tidak diketahui.

Jika, penafsiran si X oleh Gereja dinyatakan salah.... tapi si X atau orang lain tetap mengajarkan penafsiran tersebut barulah tindakan-tindakan diambil, termasuk meng-ex komunikasikannya.

Quote
Inilah yang dikatakan Alkitab sebagai :

Matius  15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."

Itu sebabnya Martin Luther memprotes semua ajaran dan praktek gereja yang sudah menyimpang jauh dari kebenaran Alkitab.

Itu klaim buta mu.

Kalau klaim saya adalah: para si butanya yang dituntun adalah kalian.... dan si Buta yang menuntun kalian adalah Martin Luther. Itu sebabnya begitu banyak denominasi dan aliran berbeda... karena tidak bisa melihat kebenaran. Maka jatuhlah lah ke lembah penafsiran masing-masing.
=====

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #869 on: July 26, 2013, 11:16:53 PM »
Lebih celaka lagi kalau orang yang sedang jatuh tidak sadar kalau sedang jatuh, dan dengan kemampuan tafsir pribadinya yang pas pasan menunjuk tiang penopang utamanya yang melenceng.

Memang semakin aneh saja aliran ini. Entah kapan bisa sadarnya.