Menurut saya kalau gereja berpegang hanya kepada Alkitab saja apa salahnya,apakah Alkitab tidak cukup bagi iman percaya ?
Weisss... secara tidak langsung Quovadis menyatakan bahwa Quovadis menganut
Sola Scriptura, bukan?
Tentang benar atau salah bila Gereja berpegang hanya kepada Alkitab saja, saya tidak kompeten menghakimi. Tetapi muncul pertanyaan di benak saya, sejak kapan ada Gereja mengambil sikap seperti itu? Sepengetahuan saya, bahkan sejak Perjanjian Lama, dimana Tuhan berkenan kepada hanya Yahudi, Tradisi Suci sudah dilaksanakan, yaitu semua hal yang dilakukan dalam menggalang persekutuan dalam hidup di hadapan Tuhan. Tradisi Suci itu tidak dituliskan, hanya dilakoni pada kehidupan menggereja. Demikian juga dengan
Magisterium (kewenangan mengajar), bahwa tidak seluruh anggota persekutuan kompeten mengajar. Itu sudah dipraktikkan sejak Perjanjian Lama.
Jadi, kalau ada perkumpulan orang-orang yang menamakan diri Kristen, kumpulan mana gerangan yang menganut
Sola Scriptura? Dan, perlu dipertanyakan, pengertian
Sola Scriptura itu diartikan bagaimana? Sebab, kalau berpegang pada terjemahan dari
Sola Scriptura yang berarti
Hanya Alkitab Saja, akan segera ketahuan salahnya. Sebab, di perkumpulan itu pasti ada tata ibadat, ada pemimpin ibadat, ada tempat menanyakan sesuatu, dll, dll, yang artinyan bukan lagi
Hanya Alkitab Saja. Dan lagi, jika ada Gereja yang mengambil sikap seperti itu, artinya Gereja bukan satu lagi? Paling sedikit ada dua Gereja.
Kalau mengacu kepada Mat 16:18
Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya, kayaknya Tuhan Jesus Kristus mendirikan hanya satu jemaat (Gereja). Atau, Quovadis ada menemukan ayat di Kitab Sucinya Kristen bahwa Tuhan Jesus ada mendirikan jemaat (Gereja) selain yang di Mat 16:18 itu?