Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Kawan-kawan, di forum ini ada board Ajaran-ajaran Kristen, yang berisi enam sub board yaitu Pengetahuan Kristen, Katolik, Orthodox, Lutheran, Anglikan/Episkopal, Reformed, dan Karismatik. Bila setelah membaca-baca keenam sub board itu ada partisipan yang ingin mendalaminya, atau ternyata ada pertanyaan dalam benak partisipan belum terjawab oleh keenam sub board tersebut, bisa saja dibuatkan trit. Tidak perlu ber-OOT-ria.
Kurang bijaksana kalau di suatu trit yang judulnya sudah jelas, malah menanyakan ato membicarakan hal yang berbeda dari judul trit. Partisipan yang mengupayakan membicarakan hal yang lain selain topik trit, akan menggiring ke Out Of Topic. Kurang elok. Idealnya, setiap partisipan memahami respon pasangan diskusinya. Kalo ada yang kurang jelas, minta dijelaskan ulang. Tetapi kalo sudah Out Of Topic, hendaknya dibukakan trit baru di sub board yang sesuai.
Namun demikian, saya teringat pada pepatah Melayu yang bilang, "Kalau kail panjang sejengkal, jangan laut hendak diduga." Pepatah tersebut perlu dicamkan seluruh partisipan, bahwa mungkin sudah dijawab seperlunya sesuai topik trit, tetapi masih ada partisipan yang hanya punya 'kail' mengira belum dijawab padahal jawaban sudah diberikan di forum yang seperti 'lautan' luas ini. Lalu ngedumel. Atau, bisa saja seorang partisipan 'merasa' mengajukan bukti, tetapi hanya menyajikan 'sampah'.
Memang memprihatinkan kalau diskusi dengan orang yang hanya mau didengar, tidak mau mendengar. Memprihatinkan juga atas sikap partisipan yang merasa lebih mengerti atas ajaran suatu kumpulan daripada anggota kumpulan dimaksud. Memprihatinkan juga kalau ada partisipan yang karena 'merasa' sudah banyak membaca Alkitab sampai mempersamakan diri dengan Tuhan, mengetahui Tuhan secara paripurna, padahal partisipan bersangkutan membaca ayat Alkitab yang dipenggal.
Semoga partisipan forum terhormat ini terhindar dari hal-hal yang memprihatinkan.
Damai, damai, damai.
Satu satunya alasan gereja yang mengaku kristen tapi menolak prinsip Sola Scriptura adalah karena semua tradisi rekayasa mereka selama ribuan tahun yang sudah jelas jelas anti Scriptura dan sampai sekarang tidak ada yang sanggup menyanggahnya walau semua buktinya sudah diberikan.
Jadi selain Scriptura landasaan gereja adalah magisterium dan tradisi tambahan selama ribuan tahun yang jelas jelas sama sekali tidak ada dasar Alkitabnya.
Walau Scriptura sebagai salah satu landasan gereja tetapi hanya petinggi gereja saja yang boleh menafsirkan secara indoktrinatif dengan menyesuaikannya dengan apa yang mereka kehendaki agar cocok dengan segala macam rekayasa tradisi yang bertambah terus sepanjang jaman.
Jemaat secara robotis harus menerima begitu saja semua hasil penafsiran gereja dan tradisi,kalau berani membantah..... algojo “ekskomunikasi” siap menanti.
Padahal Tuhan sendiri memerintahkan agar semua ajaran harus diuji kebenarannya dengan kebenaran yang sudah diwahyukan-Nya dan ditulis itu (Scriptura).
Bagaimana pulak mau diuji dengan Scriptura wong isinya anti Scriptura.
Makanya tidak heran kalau ada yang kebakaran jenggot kalau tradisi yang anti Alkitab tsb diungkapkan semua kekeliruannya sebagai bukti alasan mereka menolak Sola Scriptura.
Yesus dan para Rasul saja mengutip ratusan apa yang sudah tertulis didalam Kitab Suci sehingga merupakan bukti bagaimana mereka bersola Scriptura.
Ada pula argumentasi yang mencomot satu ayat dan menganggap Scriptura tidak lengkap sehingga wahyu Tuhan harus ditambah dengan segala macam ajaran yang berisi isapan jempol belaka dengan melawan perintah Tuhan sendiri untuk tidak menambahai wahyu-Nya.
Mereka juga lupa bahwa ayat tsb ditulis ribuan tahun yang lalu dan sekarang mereka hidup diabad 21,tetapi masih merasa sejaman dengan para Rasul ???
Seharusnya semua tradisi gereja sekarang hanyalah hasil dari penggalian Kitab Suci yang sudah selesai ditulis ribuan tahun yang lalu bukan membikin tradisi baru terus sepanjang jaman padahal isinya hanyalah isapan jempol belaka alias antitesis thd prinsip Sola Scriptura yang dicontohkan Tuhan Yesus dan para Rasul.
Yang lebih konyol lagi ada yang merasa bahwa gerejanyalah yang memproduksi Alkitab padahal semua tulisan Nabi dan Rasul sudah jauh hari selesai ditulis sebelum gerejanya eksis dibumi ini.
Ada pula yang sok menuntut bukti kutipan Yesus thd ayat ayat PL sebanyak 3 ayat tetapi setelah diberikan maunya ratusan ayat,sungguh tidak konsisten argumentasinya.
Gereja dianggap sebagai warisan hanya salah satu Rasul saja tetapi kenyataannya hanya segi negatifnya saja yaitu kekeliruan rasul tsb yang nampaknya diwariskan oleh gereja dengan semua tradisi yang antitesis thd kebenaran Alkitab tsb.
Jadi kesimpulannya jelas sekali tidak ada dasar yang lain menolak Sola Scriptura selain hanya untuk mempertahankan tradisi isapan jempol gereja yang antitessis terhadap kebenaran Scriptura itu sendiri.
Makanya tidak heran kalau mereka kelimpungan dengan segala bukti tradisi tsb dan keberatan kalau diungkapkan semua kebohongannya,karena tidak mungkin tahan dengan ujian Sola Scriptura.
Demikianlah supaya jelas duduk persoalannya.