Secara samar-samar dalam ingatan saya karena sudah sangat lama, ada juga seorang yang mempelajari Islamologi bilang ke saya, bahwa besar kemungkinan Muhammad itu sempat baca-baca atau dengar-dengar kisah Injil Matius yang belum lengkap diterjemahkan oleh Waraka bin Naufal. Waraka bin Naufal itu adalah seorang Pendeta Ebionite, satu sekte Kristen (kawan-kawan yang mengetahui ini bisa menambahkan). Selain itu, pada saat hidupnya Muhammad, di daerah itu sudah berdiri gereja yang dipimpin oleh Nestorius, sehingga sangat kuat dugaan, segala ajaran Kristen yang bergelora di sana zaman itu ialah ajaran Nestorian.
Berdasarkan informasi yang sangat sedikit itu, maka bila ada pemikir yang menemukan kemiripan-kemiripan antara Islam dengan Kristen, saya pikir wajar saja. Apalagi dengan melihat nabi-nabi Islam banyak yang dikenal oleh Yahudi, maka sulit menyangkal bahwa ajaran Islam berakar dari ajaran Yahudi. Ditambah lagi, konon nenek moyang orang Arab adalah Ismael yang adalah putra dari Abraham (Ibrahim), maka kedekatan-kedekatan ajaran Yahudi dan Islam sangat kentara. Dari segi budaya tulis, aksara Yahudi juga mirip dengan aksara Arab.
Jadi, pertanyaan judul trit, saya kira wajar-wajar saja.
Damai, damai, damai.