Oke, pmikiran Oda ini sama spt pemikiran dari Jacobus Arminius dan pemikiran dari Luis de Molina (Molinism), yaitu God's Middle Knowledge
Saya kurang paham istilah bold, siip
.
Bgini Bro, konsep predestinasi sbj karena Middle Knowledge itu tidak sesuai dg ayat yg td saya angkat, yaitu :
Rm 9:11-16
Tetapi bukan hanya itu saja. Lebih terang lagi ialah Ribka yang mengandung dari satu orang, yaitu dari Ishak, bapa leluhur kita.
Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya--
Saya minta maaf, karena saya sanggupnya menjelaskan cuma sampe semampu logik aja yah siip
, yakni sbb ... :
Dari bold ungu, digunakan kata "rencana". Rencana apa ? disitu dijelaskan Rencana tentang pemilihanNYA ---> dan ini semua saya istilahkan masih berupa "cita2" Allah
SBJ.
Sekarang mari kita masuk ke kata "pemilihan" SBJ dimana anak2 belon lahir. Bagaimana bisa memilih, apabila siapapun belon eksis SBJ ? Dan manusia mentok utk bisa ngejawab pertanyaan tsb, namun tidak putus asa yakni dengan mengganti pengertian kata "memilih" ke yang pengertiannya menjadi kata "akan membuat" (mengingat ini masih SBJ dan juga sedang mengabaikan pengetahuan Allah).
dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"
Ada siapa di SBJ ? Ribka ? Esau Yakub Nuh Musa Abraham AdamHawa dan semua tokoh2 tercatat di Alkitab, terdapat di rancangan cita2 MIND Allah SBJ.
seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau."
Kalimat tsb di SBJ menjadi : "NANTI Saya akan membuat orang, NANTI orang ini Saya nama-in Yakub yang NANTI Yakub akan saya kasihi ... NANTI saya juga akan membuat orang yg tak namain Esau, NANTI Esau akan Saya benci".
Kenapa odading menggunakan kata "nanti" ? Karena saat itu di SBJ manusia belon eksis dan tidak pula melibatkan pengetahuan Allah.
Mudah2an sampe sini siip menangkap pengertian saya
.
So ... kata "nanti" itu bejibun banyaknya SEJAK penciptaan tokoh2 Alkitab PL s/d PB di benak Allah SBJ.
"Ach... akhirnya selesai juga rancangan cita2 Saya tsb", gumamNYA di SBJ
.
sekarang giliran odading bertanya :
Apakah setelah selesai-nya rancangan cita2NYA di SBJ tsb, Allah TAU apa isi rancanganNYA tsb walopun semuanya belon eksis ?Nah, saya masih bingung pada yang kekeuh berpendapat bhw perihal pemilihan tsb
tidak melibatkan pengetahuan Allah dan menjawab :
"YA... Dia tidak tau atau Ya, Dia tidak mao tau" , ... karena (imo) secara logik - sekalipun SBJ, Allah
PASTI TAU keseluruhan isi rancanganNYA tsb ---> 100% Predestinasi.
Dan apa yang "1000 nanti" di MIND Dia, itu simultan dengan pengetahuanNYA ---> bagaimana bisa dikatakan bhw Predestinasi itu
tidak melibatkan pengetahuanNYA, yah ?
Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Kalimat diatas adalah ketika Dia mewujudkan cita2NYA yang Dia rancang SBJ :
"NANTI Saya akan berkata kepada Musa orange".
Siapa Musa di SBJ ? Musa adalah seorang tokoh hasil dari "nanti2" yang terdapat pada awal2 rancanganNYA di SBJ .... Musanya sendiri belum literally eksis.
pertanyaan odading :
Apakah SEBELUM Musa eksis namun SESUDAH keseluruhan rancangan di benakNYA rampung di SBJ, Allah TAU bhw Dia akan berkata orange kepada Musa ? Menurut pendapat logik odading :
ya pasti tau-laaah... ---> 100% Predestinasi
. Dan saya masih bingung KENAPA ampe bisa dikatakan
tidak melibatkan PengetahuanNYA ?
Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
IMO, ini-lah yg justru fokus dari ayat tsb ...
. Kalimat2 sebelumnya adalah cenderung sebuah statement ... tidak mengandung ajaran, kalimat di quote atas mengandung ajaran.
ayat 18
Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
Nah setelah penjelasan pengertian saya diatas ... kalo menurut siip, pada ayat 18 diatas :
di SBJ Allah TAU atau kagak si siapa2 tsb ? .
Jadi kita perlu ketahui bhw predestinasi sbj itu dasarnya bukan dari sisi manusia, tetapi sepenuhnya dari sisi Allah.
Ya, saya sependapat kok siip. Kan juga sudah terlihat dari paparan pengertian saya diatas
.
Tanpa mlihat dahulu perbuatan, kehendak ataupun usaha manusia, tetapi sepenuhnya panggilan Allah.
pertanyaan yang sama buat siip :
Allah TAU nggak bhw panggilanNYA dijawab di SBJ ? Sudah tentu TAU kaan ? karena Dia sendiri kan yang merancang :
NANTI saya akan panggil, NANTI mereka akan saya bikin menjawab, ujar benak Allah di SBJ
.
bersambung.