Kemenperin Pastikan Kebijakan Mobil Murah

[Phooey]

Program mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost and Green Car (LCGC) yang sejak lama dinanti-nanti akhirnya benar-benar terealisasi. Hanya dalam hitung hari, tiga pabrikan mobil yang ada di Indonesia meluncurkan jagoannya masing-masing. Kehadiran mobil-mobil tersebut seolah membawa angin segar bagi masyarakat yang mendambakan kendaraan nyaman dengan harga yang relatif terjangkau. Ketiganya adalah Astra Daihatsu Ayla, Astra Toyota Agya dan Honda Brio Satya.

Masing-masing produsen tentu saja menjanjikan beragam keunggulan pada mobil-mobil jagoannya tersebut. Dan bagi Anda yang berminat untuk memiliki salah satu dari ketiganya, berikut sedikit referensi yang bisa Anda gunakan sebagai bahan pertimbangan.

Astra Daihatsu Ayla
Sejak diperkenalkan pada tahun 2012 yang lalu di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS), Daihatsu Ayla memang sudah mampu menyita perhatian masyarakat. Mobil yang berdimensi panjang 3600 mm, lebar 1600 mm dan tinggi 1520 mm ini hadir dalam 4 tipe, yaitu tipe D, D+, M dan X. Keseluruhan tipe dibekali dengan mesin 1KR-DE, DOHC tiga silinder berkapasitas 998cc yang mampu mengahasilkan tenaga sebesar 65PS/6000Rpm dengan torsi 86Nm/3.600Rpm. Pilihan transmisi manual tersedia untuk seluruh tipe sedangkan transmisi otomatis hanya untuk tipe M dan X.

Pada fitur keamanan, seluruh tipe Ayla hanya dibekali dengan seat belt 3P ELR (untuk tipe D hanya dibaris depan) dan belum bekali dengan airbag. Adapun untuk system kemudi, kecuali tipe D, telah menggunakan power steering.

Daihatsu Ayla dijual pada rentang harga Rp.76 juta hingga Rp.107 juta. (klik: Daftar Harga Daihatsu Ayla)

Astra Toyota Agya
Toyota Agya merupakan “kembaran” dari Daihatsu ayla yang diperkenalkan pada waktu dan ajang yang sama, sehingga daya tariknya pun tak kalah dengan Ayla bahkan lebih. Hadir dalam tiga tipe (E, G dan TRD) Agya dibekali dengan mesin yang sama seperti Ayla yaitu mesin 1KR-DE, DOHC tiga silinder berkapasitas 998cc, sehingga kemampuannya pun tak berbeda.

Perbedaannya, seluruh tipe Toyota Agya telah dilengkapi dengan airbag dan power steering serta pilihan transmisi manual dan otomatis. Dari desain eksterior, Agya pun hadir lebih sporty, khususnya untuk tipe TRD-S yang telah dilengkapi dengan tambahan spoiler, aerokit depan, belakang, samping, emblem dan sticker TRD-S.

Toyota Agya dijual pada rentang harga yang lebih tinggi dari saudara kembarnya yaitu diangka Rp.99 juta hingga Rp.127 juta juta. (klik: Daftar Harga Toyota Agya)

Honda Brio Satya
Brio Satya merupakan mobil murah LCGC ketiga yang hadir menyusul Agya-Ayla. Berbeda dengan duo Astra yang hadir lebih dulu, mobil murah jagoan Honda ini dibekali dengan mesin yang lebih besar yaitu mesin i-VTEC 1.2 liter 4 silinder dengan tenaga sebesar 88PS/4.55Rpm. Selain itu, Honda juga mengklaim bahwa Brio memiliki beragam keunggulan lain dibanding dengan para kompetitornya.   

Beberapa keunggulan yang diklaim oleh Honda tersebut antara lain, dimensi Satya yang lebih besar yaitu panjang 3.610 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 1.486 mm sehingga kabin menjadi lebih lapang. 

Dari segi keselamatan dan keamanan, Satya dibekali dengan rangka G-CON yang mampu memberikan perlindungan maksimal ketika terjadi tubrukan, Dual Airbags, Pretensioner Seatbelt with Load Limiter serta Immobilizer.

Fitur hiburan yang tersemat pun cukup lengkap, diantaranya Audio System Double DIN AM/FM, Single Disc, MP3/WMA dan lainnya.

Adapun rentang harga yang ditawarkan oleh Honda untuk mendapatkan keseluruhan paket mobil murahnya tersebut berada dikisaran angka yang tidak jauh dari harga para pesaingnya, yaitu diantara Rp.106 juta hingga Rp.173 juta. (klik: Daftar Harga Honda Brio Satya)

So, Anda pilih yang mana? Selamat memilih.

dikutip dari http://www.mobilmurahoke.com/2013/09/pilih-mana-agya-ayla-atau-satya.html


Semua 3 silinder kecuali Honda ...  4 silinder

 

[salt]

Mengapa bukan yang ini :


Zejhiang Electric car


BMW i3 Electric car


Ford Focus Electric car


Mengapa bukan yang jenis ini yang dipilih dan dimasukan ke Indonesia disertai pnghapusan bea?

 

[Phooey]

Tabanan (Bali Post) -Ini peringatan bagi warga yang membuang bangkai baterai HP sembarangan. Gara-gara baterai HP meledak di pembakaran sampah, Putu Fernanda (8), siswa SD di Banjar Taman Sari Anyar, Desa Banjar Anyar, Kediri, Tabanan, tewas Rabu (9/1) malam. Korban tewas di rumah sakit akibat luka serius di bagian paha kiri karena terkena pecahan pelat baterai.
Diduga, korban kehabisan darah setelah urat nadinya putus. Kejadiannya pukul 19.00 wita. Kala itu, korban bermain bersama temanya, Maulina Rovika (2,5), di depan rumah kos. Kebetulan di lokasi ada bekas pembakaran sampah. Korban bermain di dekatnya, sambil membakar kertas. Sejurus kemudian, muncul ledakan. Korban langsung menangis histeris. Mendegar tangisan, ayah korban, Made Eka Darmawan, bergegas mendekat. Setelah dilihat, korban sudah ambruk dengan paha berdarah, lalu dilarikan ke RSUD Tabanan.
Sayangnya nyawa korban tak tertolong. Korban meninggal sekitar pukul 22.00 wita. Jasad korban langsung dibawa pulang ke kampung asalnya di Banjar Munduk Kendung, Desa Munduk Tumpeng, Negara, Kamis (10/1) dini hari kemarin.
Mustakim (25), warga yang menolong korban, mengaku saat dievakuasi, korban masih menangis, lalu lemas akibat darah mengucur dari pahanya. ''Saat kita bawa ke rumah sakit, korban sudah lemas, pecahan baterei HP menancap di pahanya,'' kata Mustakim, Kamis kemarin.
Pria asal Lamongan ini mengaku tak tahu asal baterai yang meledak di tempat sampah. Menurutnya, korban memang sering bermain di dekat tempat sampah sambil membakar kertas.
Kasat Reskrim Polres Tabanan AKP Eko Kurniawan mengatakan telah melakukan olah TKP. Polisi juga memeriksa beberapa saksi untuk mengembangkan kasus ini.
Menurut Eko, hasil olah TKP, ditemukan bekas baterai HP yang terbakar. Baterai inilah yang meledak, lalu menancap di paha kiri korban. ''Kami masih menelusuri siapa yang membuang baterai bekas itu ke tempat sampah. Padahal, itu tidak boleh. Sebab, baterai mengandung bahan yang bisa meledak jika terkena panas,'' tegasnya.
Ayah korban, Made Eka Darmawan, ditemui di rumah duka, Kamis kemarin, mengaku tidak melihat kejadian persis ketika ledakan. Saat itu, Darmawan sedang menemani adik korban yang masih bayi Kadek Bintang Asih Harum Pertiwi di kamar. ''Begitu ada teriakan saya langsung keluar dan anak saya sudah terluka di bagian paha kiri bawah keluar darah, tanpa pikir panjang saya bawa anak ke RS Tabanan,'' tukas karyawan perusahaan otobus Gunung Harta itu.
Luka itu, menurutnya, berbentuk lubang sebesar uang koin dan darah terus mengalir keluar. Selang beberapa jam setelah dirawat di ruang ICU, putra pertamanya yang dikenal lincah dan periang itu meninggal. Korban rencananya diaben 17 Januari. (udi/olo)

dikutip dari https://www.facebook.com/balipost/posts/429557093777604

Di Indonesia .... mungkin belum waktunya ya Bro Salt.
Baterai kalo meledak bisa serem lho.

Baterai hp saja kalo meledak seperti itu.
Apalagi baterai mobil

 

[siip]

Trakhir ada mobil buatan lokal yg low cost green nabrak pu'un pas dkemudikan seseorang

[Phooey]

Trakhir ada mobil buatan lokal yg low cost green nabrak pu'un pas dkemudikan seseorang

hahahaha

Pak DI ya ...

Itu favoritnya Bro Salt   

[siip]

ow gitu?

Bukannya Salt mfavoritkan Jokowi???

[Phooey]

ow gitu?

Bukannya Salt mfavoritkan Jokowi???

Gimana kalo diduetkan jadi RI 1&2

Pasti kebijakan mobil murah LCGC berubah ..... hanya untuk mobil listrik saja

 

[siip]

wah, saya ndak suka sama yg nabrak pu'un itu...
mding saya vote JK andaikan dia maju

[salt]

Weeeeeh, battery dan premium sama sama bisa meledak kalau ada kesalahan, om om sekalian.
Begitu juga gas (elpiji), kalau mau yang tidak bisa meledak, pakai yang tenaga rumput aja, mau?

[Phooey]

Weeeeeh, battery dan premium sama sama bisa meledak kalau ada kesalahan, om om sekalian.
Begitu juga gas (elpiji), kalau mau yang tidak bisa meledak, pakai yang tenaga rumput aja, mau?

Waduhhh ........

hehehehe

Ini kebijakan Jokowi atau kebijakan Bro Salt bin ZhaoYun ??

 

[salt]

Lhoh, itu kan usulan yang sangat logis dari beberapa pilihan yang beresiko meledak, kung.
Bahkan sangat green, gas buang dan ampasnya bisa dimanfaatkan untuk penghijauan malah.

Apakah ada yang mendukung jika Real LCGC ini diterapkan untuk DKI dan Surabaya?
Jangan lupa, di P.Lombok ada daerah yang hanya menyediakan transportasi jenis ini.

He he he he

[Leonardo]

Gimana kalo diduetkan jadi RI 1&2

Pasti kebijakan mobil murah LCGC berubah ..... hanya untuk mobil listrik saja

 

LGLC untuk mobil nasional bukan untuk mobil import hehe...terus penyalurannya diatur di kota2 yang belum padat ...yang sudah padat di kasih transportasi masal aja...

[Leonardo]

Lhoh, itu kan usulan yang sangat logis dari beberapa pilihan yang beresiko meledak, kung.
Bahkan sangat green, gas buang dan ampasnya bisa dimanfaatkan untuk penghijauan malah.

Apakah ada yang mendukung jika Real LCGC ini diterapkan untuk DKI dan Surabaya?
Jangan lupa, di P.Lombok ada daerah yang hanya menyediakan transportasi jenis ini.

He he he he

wkk...ngak takut naik harga BBM lagi haha...

[salt]

LGLC untuk mobil nasional bukan untuk mobil import hehe...terus penyalurannya diatur di kota2 yang belum padat ...yang sudah padat di kasih transportasi masal aja...

Betul, sebagai contoh, saat di singapore kita lebih suka naik MRT dibandingkan dengan naik taxi, apalagi naik mobil pribadi. Mengapa di Indonesia tidak bisa?

wkk...ngak takut naik harga BBM lagi haha...

Iya, tapi urusannya repot kalau di Jkt tidak ada lapangan rumput lagi, bisa bisa nyari BBR nya ke Bogor, he he he he.

 

[Phooey]

Betul, sebagai contoh, saat di singapore kita lebih suka naik MRT dibandingkan dengan naik taxi, apalagi naik mobil pribadi. Mengapa di Indonesia tidak bisa?


Iya, tapi urusannya repot kalau di Jkt tidak ada lapangan rumput lagi, bisa bisa nyari BBR nya ke Bogor, he he he he.

 

Bisa di coba di jakarta ya.
Pajak kendaraan pribadi dinaikkan 10x lipat.
Kemudian hasil nya diberikan kepada transportasi umum.

Bisa jadi transportasi umum gratis, sedangkan kalo pake kendaraan pribadi mahal sekali.

Masalahnya .... kog kayak pemerintahan sistem sosialis.
Pemerintah turut campur disegala hal