Author Topic: Menang tanpa ngasorake...  (Read 395 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Menang tanpa ngasorake...
« on: October 02, 2013, 01:03:42 PM »
Quote
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memiliki gaya unik menyelesaikan persoalan komunikasi dengan warganya. Makan siang pun bisa jadi cara. Menghadapi isu-isu sensitif pun, tidak ada spanduk tuntutan dan pengeras suara dari warga, tidak ada pula pentungan Satpol PP. Hanya denting sendok garpu yang berujung pada kata sepakat.

"Makan siang bersama seperti Pak Jokowi dan warga itu istilahnya memang mempersatukan," ujar Kepala Biro Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri DKI Jakarta Heru Budi Hartono kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2013) sore.

Heru adalah orang yang sehari-hari mengatur jadwal orang nomor satu di Jakarta tersebut. Dalam catatannya sejak dilantik hampir satu tahun lalu, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut telah enam kali mengundang warga DKI untuk makan siang bersama di kantor Balaikota.

Kali pertama, Februari 2013, Jokowi mengajak warga korban banjir di Jakarta Utara makan siang setelah beberapa kali mengunjunginya. Tidak ada persoalan yang begitu penting diselesaikan dengan para korban banjir. Misi Jokowi, kala itu, bisa jadi adalah silaturahim dan mengurangi beban saja.

Dua bulan berselang, sekitar awal April, giliran warga yang bermukim di sekitar Waduk Pluit duduk satu meja makan dengan gubernurnya. Misi Jokowi sedikit lebih berat saat itu. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggeser warga masuk ke rumah susun agar dapat menata waduk seluas 80 hektar itu.

Kekerasan hati warga yang puluhan tahun bermukim di sekitar waduk itu sampai membuat Jokowi dua kali mengundang perwakilan warga ke Balaikota. Di meja makan yang tertutup bagi media massa itu, cerita Heru, Jokowi bicara dari ke hati dengan para perwakilan.

Pertimbangan soal kelaikan hidup warga di rusun yang dijamin lebih baik menjadi cara Jokowi bicara mendekati warga. "Bahkan tak jarang, Pak Jokowi yang mengambil nasi misalnya untuk warga. Sambil makan, mereka saling bicara, kita harapkan tentunya juga saling mendengar. Begitulah yang terjadi," lanjut Heru.

Tersulit

Makan siang bersama yang berikutnya berlangsung pada Agustus 2013. Menurut Heru, ini adalah makan siang tersulit. Kali ini yang diundang adalah para pemilik bus metromini di Jakarta. Jokowi mengundang mereka untuk bersama-sama merevitalisasi fasilitas angkutan umum tersebut.

Penolakan, pengajuan pertimbangan, dan adu argumen, tutur Heru, menghiasi jalannya makan siang sang Gubernur. Toh, saat makanan penutup dibuka, para pengusaha metromini itu sudah sepakat untuk masing-masing memperbaiki armada demi keselamatan penumpang, konsumen mereka.

Makan siang tetap menjadi salah satu cara pendekatan Jokowi, ketika berhadapan dengan pedagang Blok G Pasar Tanah Abang dan warga yang bermukim di sekitar Waduk Ria Rio. Dua makan siang digelar pada awal dan akhir September 2013.

Barangkali falsafah Jawa "nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake, sekti tanpa aji-aji" adalah "jurus" andalan Jokowi. Dalam bahasa Indonesia, saloka itu secara harfiah berarti "menyerbu tanpa pengerahan pasukan, menang tanpa mempermalukan, dan ampuh tanpa perlu ilmu kesaktian". Tafsir umumnya, hasil terbaik dapat dicapai tanpa perlu tindakan kekerasan, bersikap merendahkan atau mempermalukan, ataupun strategi yang bertele-tele.

"Setiap setelah makan siang, kami evaluasi, apa yang kurang. Kenyataannya hampir semua di lapangan berjalan. Warga di waduk semuanya mau pindah ke rusunawa, pemilik metromini mulai memperbaiki armada, PKL Tanah Abang mulai masuk ke Blok G, berhasil semua," kata Heru.

Bagaimana dengan penolak Lurah Susan? Heru mengaku langsung mengernyitkan dahi ketika beberapa waktu lalu sang Gubernur menginstruksikannya untuk mengatur jadwal makan siang bersama warga di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Warga diketahui menolak keberadaan lurahnya, Susan Jasmine Zulkifli, yang ditugaskan ke wilayah itu setelah lolos lelang jabatan. Penolakan terjadi karena Susan berbeda agama dengan para penolak yang mengaku sebagai warga setempat.

Heru mengaku ragu, apakah "jurus" makan siang akan efektif untuk kasus ini. "Kami kan punya semacam intelijen di lapangan juga. Kami tahu itu ada pihak yang ada di baliknya. Ada eks PNS yang tak suka dengan lurah baru. Makanya dipakai agama untuk mengakomodasi massa menolak lurah, kami tahu semua itu," lanjut Heru tanpa mau merinci siapa yang dimaksudkannya.

Namun, pengalaman keberhasilan makan siang Jokowi bersama warga sebelumnya menjadi penguat keyakinannya untuk menggelar cara serupa. Apakah hasilnya akan kembali sama? Kita tunggu saja.

Melihat pemimpin seperti ini , pemilu 2014 jadi terasa lama... :)
In Omnibus Caritas

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #1 on: October 02, 2013, 01:10:43 PM »
Melihat pemimpin seperti ini , pemilu 2014 jadi terasa lama... :)

Hehehehe ........
Kog pada "ngebet sih"


 :P
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #2 on: October 02, 2013, 01:18:16 PM »
Hehehehe ........
Kog pada "ngebet sih"


 :P

Kalau anda pernah kerja bakti, dan pernah merasakan rendaman air got, maka keinginan untuk seera cuci kaki pakai desinfektant sesegera mungkin, barangkali bisa menjelaskan perasaannya, kung.

:D :P

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #3 on: October 02, 2013, 05:08:40 PM »
Kalau anda pernah kerja bakti, dan pernah merasakan rendaman air got, maka keinginan untuk seera cuci kaki pakai desinfektant sesegera mungkin, barangkali bisa menjelaskan perasaannya, kung.

:D :P
haha....iya betul...melihat berbagai problem ekonomi, sosial, intoleransi dll...
dan melihat pemimpin yang tenang2 aja

Quote
"Nanti kalau memang politiknya melebihi kewajaran. saya akan masuk. Saya akan bisa menjelaskan kepada rakyat Indonesia duduk perkara dan situasi yang sesungguhnya, sebutlah pangan. Pangan itu di negeri kita ada yang surplus, itulah yang kita ekspor. Ada yang pas-pasan dalam arti, tidak kurang tapi cukup untuk kebutuhan dalam negeri.

waduh padahal sembako sudah mahal, apa2 impor, rupiah anjlok, kasus intoleransi marak dll ....kok bisa pak presiden cuman tenang2 aja.... :doh:



In Omnibus Caritas

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #4 on: October 02, 2013, 05:12:31 PM »
Kalau anda pernah kerja bakti, dan pernah merasakan rendaman air got, maka keinginan untuk seera cuci kaki pakai desinfektant sesegera mungkin, barangkali bisa menjelaskan perasaannya, kung.

:D :P

Pengharapan ya Bro ...
Tapi kenyataannya bisa dapet lebih bagus bisa juga dapet lebih jelek

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #5 on: October 02, 2013, 05:18:01 PM »
Pengharapan ya Bro ...
Tapi kenyataannya bisa dapet lebih bagus bisa juga dapet lebih jelek

 :)

Ehhhm, begini kung analoginya :

Jika kita sudah tebggelam di air kotor dan bau busuk, dan perlahan lahan permukaan air sudah makin tinggi, satu centi lagi sampai hidung. Maka, ketika ada tangga yang diturunkan, segera sambar, urusan apakah di atas sana bakal dirampok atau ditolong, itu urusan nanti, yang penting lepas dulu dari air kotor dan bau busuk.

 :scold:

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #6 on: October 03, 2013, 09:17:40 AM »
Ehhhm, begini kung analoginya :

Jika kita sudah tebggelam di air kotor dan bau busuk, dan perlahan lahan permukaan air sudah makin tinggi, satu centi lagi sampai hidung. Maka, ketika ada tangga yang diturunkan, segera sambar, urusan apakah di atas sana bakal dirampok atau ditolong, itu urusan nanti, yang penting lepas dulu dari air kotor dan bau busuk.

 :scold:

Hehehehe ...
Oke Bro .... Oke ....


 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #7 on: October 04, 2013, 08:50:25 AM »
Sepertinya Jokowi belum tentu "diijinkan" PDIP maju di 2014 ini. Kalau memang begitu, melihat capres2 lain yang ada saat ini, pilihan yang ada menyebalkan semua...  :sad_bye:
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Menang tanpa ngasorake...
« Reply #8 on: October 04, 2013, 09:01:28 AM »
Sepertinya Jokowi belum tentu "diijinkan" PDIP maju di 2014 ini. Kalau memang begitu, melihat capres2 lain yang ada saat ini, pilihan yang ada menyebalkan semua...  :sad_bye:

Kalau PDIP tidak mengijinkan Jokowi maju 2014, maka lupakan Jokowi, karena sampai 2019 nama Jokowi sudah dihapus oleh 'lawan-lawan' politiknya, yang bahkan sudah mulai melakukannya sejak berbulan lalu.

 :shrug: