Nanya ke Bro Soli .....
Rusak Total (Total Depravity).
Berarti : (pilihan berganda)
1. Masih dapat mencari Allah secara parsial tetapi secara global bila ditimbang2 lebih banyak menjauhi Allah.
2. Tidak dapat mencari Allah.
3. ................................ (sesuai jawaban Bro Soli sendiri)
A) Arti yang salah.1) Manusia kehilangan pikirannya, atau perasaannya, atau kehendaknya, atau hati nuraninya.Ini salah dan jelas bertentangan dengan fakta. Baik dalam Kitab Suci maupun dalam hidup sehari-hari, kita bisa melihat dengan jelas bahwa manusia berdosa tetap mempunyai pikiran, perasaan, kehendak, dan hati nuraninya, tetapi semuanya telah dikotori oleh dosa.
2) Manusia kehilangan kebebasannya dalam bertindak.Ini juga salah. Manusia tetap bebas karena dalam setiap tindakannya, ia sendiri yang menentukan tindakannya. Tidak ada suatu apapun atau siapapun yang memaksanya untuk melakukan apapun. Pada saat manusia itu melakukan apapun, ia tetap melakukannya dengan kehendaknya sendiri.
Ungkapan ‘I did that against my will’ (= Aku melakukan itu bertentangan dengan kehendakku), sebetulnya merupakan suatu omong kosong. Apapun yang kita lakukan, kita lakukan dengan kehendak kita sendiri, bahkan pada saat kita dipaksa untuk melakukannya.
Misalnya: kita ditodong dan disuruh menyerahkan uang kita. Kita tetap mempunyai kebebasan memilih, yaitu menyerahkan uang kita, atau nyawa kita. Pada saat kita menyerahkan uang kita, kita yang memilih untuk melakukan hal itu.
3) Manusia sudah mencapai puncak kebejadan dalam arti ia sudah tidak mungkin bisa lebih bejad lagi (sudah notok bejadnya).Ini disebut ‘Utter Depravity’ (kata ‘utter’ artinya adalah ‘sama sekali’, ‘sepenuhnya’ atau ‘mutlak’), bukan ‘Total Depravity’, dan ini jelas salah, karena:
a) Kitab Suci mengatakan bahwa manusia bisa menjadi makin jahat.
2Tim 2:16 - “Tetapi hindarilah omongan yang kosong dan yang tak suci yang hanya menambah kefasikan”.
2Tim 3:13 - “sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan”.Ini membuktikan bahwa manusia belum notok bejadnya / belum mencapai ‘Utter Depravity’.
b) Kita tetap melihat adanya kemungkinan bahwa manusia yang paling bejadpun bisa lebih bejad lagi. Misalnya kalau kita melihat orang seperti Hitler, maka kita bisa melihat bahwa ia tidak memperkosa atau membunuh dan memakan ibunya sendiri.
Seseorang mengatakan: “The ‘total’ in ‘total depravity’ refers to the extent of the damage rather than the degree
” (= Kata ‘total’ dalam ‘total depravity’ menunjuk pada luas kerusakan dan bukannya pada tingkat kerusakan).Loraine Boettner: “His corruption is extensive but not necessarily intensive” (= Kebejadan / kejahatannya luas tetapi tidak harus mendalam) - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 61.
Jadi, sekalipun manusia berdosa di luar Kristus itu selalu berbuat dosa dan tidak bisa berbuat baik, tetapi ia tidak selalu memilih tindakan yang terjahat yang ia bisa lakukan.
4) Manusia semua sama bejadnya.Ini juga salah, karena sekalipun semua manusia itu ada dalam keadaan total depravity, tetapi tidak semua sama bejadnya. Ada orang yang lebih bejad / lebih jahat dari orang yang lain.
5) Semua manusia senang / selalu melakukan segala macam dosa.Ini juga salah. Ada orang yang senang melakukan dosa tertentu, tetapi membenci dosa yang lain. Misalnya: ada orang yang senang berzinah tetapi tidak mau mencuri. Tetapi ada orang lain yang mata duitan tetapi tidak mata kranjang.
6) Manusia sama sekali tidak bisa membedakan yang baik dan yang jahat.Ini juga salah, karena sekalipun pikiran / pengertian manusia juga dikotori / dirusak oleh dosa sehingga manusia sering tidak bisa membedakan yang baik dari yang jahat, tetapi pikiran / pengertian manusia itu tidaklah sebegitu rusak sehingga ia sama sekali / selalu tidak bisa membedakan yang baik dan yang jahat.
7) Manusia sama sekali tidak menghargai kebaikan.Ini juga salah, karena sekalipun manusia itu bejad sehingga ia sering tidak menghargai kebaikan, tetapi ia tidaklah sebegitu rusak sehingga sama sekali / selalu tidak menghargai kebaikan.
8) Manusia sama sekali tidak bisa melakukan kebaikan sosial dan moral.Ini juga salah, karena manusia tetap bisa melakukan kebaikan sosial dan moral di hadapan manusia, tetapi bagaimanapun ia tidak bisa melakukan sesuatupun yang betul-betul baik di hadapan Allah.
Charles Hodge: “Sin cleaves in all he does, and from the dominion of sin he cannot free himself” (= Dosa melekat dalam semua yang ia lakukan, dan dari penguasaan dosa ia tidak bisa membebaskan dirinya sendiri) - ‘Systematic Theology’, vol II, hal 264.
Loraine Boettner: “He may give a million dollars to build a hospital, but he cannot give even a cup of cold water to a disciple in the name of Jesus” [= Ia bisa memberi satu juta dollar untuk membangun sebuah rumah sakit, tetapi ia tidak bisa memberi secangkir air sejuk kepada seorang murid dalam nama Yesus (bdk. Mat 10:40-42)] - ‘The Reformed Doctrine of Predestination’, hal 68.
BERSAMBUNG