Author Topic: White Lies  (Read 5025 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: White Lies
« Reply #15 on: December 17, 2013, 02:00:28 PM »
Nah, mungkin pernah ada yang nonton film yang kisahnya kira kira seperti ini:

Ada peristiwa pembunuhan, yang sangat rapi, tidak ada bukti dan saksi.
Si pembunuh mengisahkan peristiwa yang dilakukannya secara empat mata dengan pastor yang adalah ayah baptisnya. Peristiwa itu dilakukan bukan berupa pengakuan dosa, karena dilakukan bukan di bilik pengakuan dosa.
Sang pastor ketika ditanya oleh detective mengalami dilema, mengisahkan 'pengakuan' sang pembunuh, atau menyembunyikan kisahnya.

Seandainya sang pastor tidak mengisahkan, dengan tidak menjawab pertanyaan detective, apakah itu termasuk white lies?

Syalom

Stau saya di film itu si pastor dg ksatria berkata:
'Apapun yg dcritain si pembunuh tidak dapat saya ceritakan krn dia bcerita kpd saya sbg jemaat kpd pastor'.

(Kl ga salah si detektif merekam pmbicaraan mreka tetapi rekamannya ilegal shg hanya tinggal bgantung pd ksaksian si pastor).
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: White Lies
« Reply #16 on: December 17, 2013, 02:07:48 PM »
Stau saya di film itu si pastor dg ksatria berkata:
'Apapun yg dcritain si pembunuh tidak dapat saya ceritakan krn dia bcerita kpd saya sbg jemaat kpd pastor'.

(Kl ga salah si detektif merekam pmbicaraan mreka tetapi rekamannya ilegal shg hanya tinggal bgantung pd ksaksian si pastor).

Betul, seperti itu, tetapi saya tidak ingat mengenai rekamannya.
Nah, apakah itu termasuk white lies?
Kalau percakapan itu terjadi di bilik pengakuan dosa, maka tidak perlu diperdebatkan itu adalah percakapan pengakuan dosa yang harus dijaga kerahasiaannya oleh sang pastor hingga akhir. Tetapi kalau di ruang kerjanya?

Nah...


Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: White Lies
« Reply #17 on: December 17, 2013, 02:20:18 PM »
Betul, seperti itu, tetapi saya tidak ingat mengenai rekamannya.
Nah, apakah itu termasuk white lies?
Kalau percakapan itu terjadi di bilik pengakuan dosa, maka tidak perlu diperdebatkan itu adalah percakapan pengakuan dosa yang harus dijaga kerahasiaannya oleh sang pastor hingga akhir. Tetapi kalau di ruang kerjanya?

Nah...
pengakuan dosa, atau pemberian sakramen tobat tidak harus dibilik pengakuan dosa bro..

materi terpenting dari sakramen adalah si pengaku, pengakuan, dan tentu saja pastornya... saya pernah melakukan pengakuan dosa di salah satu ruangan pastoran. dan itu sah.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Phooey

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: White Lies
« Reply #18 on: December 17, 2013, 02:21:04 PM »
Betul, seperti itu, tetapi saya tidak ingat mengenai rekamannya.
Nah, apakah itu termasuk white lies?
Kalau percakapan itu terjadi di bilik pengakuan dosa, maka tidak perlu diperdebatkan itu adalah percakapan pengakuan dosa yang harus dijaga kerahasiaannya oleh sang pastor hingga akhir. Tetapi kalau di ruang kerjanya?

Nah...


maap nanya ... ini saya bingung

pastor ... ksatria ... detektif ... alat rekam

ini filmnya menceriterakan di jaman kapan   :giggle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: White Lies
« Reply #19 on: December 17, 2013, 02:21:31 PM »
pengakuan dosa, atau pemberian sakramen tobat tidak harus dibilik pengakuan dosa bro..

materi terpenting dari sakramen adalah si pengaku, pengakuan, dan tentu saja pastornya... saya pernah melakukan pengakuan dosa di salah satu ruangan pastoran. dan itu sah.

Setuju Mod

Forma dan materia ya  :afro:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: White Lies
« Reply #20 on: December 17, 2013, 02:29:22 PM »
pengakuan dosa, atau pemberian sakramen tobat tidak harus dibilik pengakuan dosa bro..

materi terpenting dari sakramen adalah si pengaku, pengakuan, dan tentu saja pastornya... saya pernah melakukan pengakuan dosa di salah satu ruangan pastoran. dan itu sah.

Wah, thakyou om atas keterangannya.
Tapi, apa yang bisa membedakan antara sebuah obrolan biasa dan pengakuan dosa?
Mungkin bisa diperjelas, om.

Thanks

Offline Phooey

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: White Lies
« Reply #21 on: December 17, 2013, 02:43:02 PM »
Wah, thakyou om atas keterangannya.
Tapi, apa yang bisa membedakan antara sebuah obrolan biasa dan pengakuan dosa?
Mungkin bisa diperjelas, om.

Thanks


Quote
Pertama, dalam karya penebusan-Nya, Allah selalu menggunakan sarana-sarana duniawi yang bisa kita cerap dan dekat dengan kita. Sarana yang sekaligus membawa rahmat utama ialah Yesus Kristus sendiri, yaitu Allah Putra yang menjelma menjadi manusia. Kehadiran Yesus Kristus itu menjadi tanda dari Allah yang memberikan pengampunan dan kesejahteraan rohani kepada kita (bdk KGK 1441).

Kehadiran dan pelayanan Yesus itu dilanjutkan Gereja. Yesus mempercayakan pelaksanaan kuasa pendamaian itu kepada jabatan apostolik (bdk 2 Kor 5:18; Yoh 20:21-23). Melalui pelayan apostolik itu, Allah sendiri menasihati dan memohon: “Berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (2 Kor 5:20) (bdk KGK 1442).

Kedua, tentu adalah praktik yang salah jika Sakramen Pengakuan Dosa itu menjadi tindakan mekanis tanpa penghayatan. Gereja mengajarkan supaya sebelum mengakukan dosa, si pentobat memeriksa batin dan menyesali dosa-dosanya. Penyesalan ini harus mendapatkan tempat utama (bdk KGK 1451-1453). Dengan didasari penyesalan, pengakuan dosa menjadi ungkapan eksplisit atas penyesalan itu.

Tentu, dalam penyesalan selalu diandaikan adanya niat untuk bertobat. Artinya, berubah dari keadaan dosa yang digeluti menjadi keadaan rahmat. Niat ini perlu diungkapkan dalam bentuk konkret, yaitu menjauhi keadaan dosa dan hal-hal yang bisa membawa pada kejatuhan kembali. Ketulusan untuk bertobat dan kesungguhan tekad untuk berubah perlu ada ketika mengakukan dosa kepada imam. Penyesalan, pengakuan, dan penitensi adalah ungkapan pertobatan manusia dalam Roh (bdk KGK 1448). Inilah yang disebut materia Sakramen Pengakuan Dosa. Jika materia ini kemudian disatukan dengan pengampunan (forma sacramenti) yang diberikan imam, maka terjadilah Sakramen Pengakuan Dosa. Ketulusan dan kesungguhan niat itulah yang menjamin bahwa Sakramen Pengakuan Dosa bukan sekadar sarana untuk menenteramkan hati, tetapi benar-benar sarana pengampunan dosa.

Ketiga, manusia itu lemah sehingga bisa saja niat yang sudah dibuat itu dilanggar dengan jatuh lagi dalam dosa yang sama. Jika hal ini terjadi tanpa direncanakan, maka kejatuhan ini haruslah menjadi sarana pembelajaran untuk kebangkitan berikutnya. Kejatuhan dalam memanggul salib perlu diikuti dengan kebangkitan kembali. Tuhan mengerti dan akan menguatkan kita untuk mengalahkan dosa. Pertobatan Petrus menjadi sarana Tuhan untuk mengangkatnya menjadi pemimpin Gereja.

Apakah tujuan penitensi? Apakah boleh penitensi bukan dalam bentuk doa? Bagaimana kalau penitensi itu dirasa terlalu berat atau tidak mungkin dilakukan?

Fransiskus Ismanto Harianto, Surabaya

Pertama, kita sadar bahwa dosa-dosa kita menyebabkan kerusakan dan kerugian. Bukan hanya kerusakan dalam relasi kita dengan Allah, tetapi juga kerusakan dan kerugian sesama. Pengampunan dosa menghapuskan dosa, tetapi tidak mengatasi semua kerusakan dan kerugian yang ditimbulkan oleh dosa kita. Karena itu, penitensi tidak harus dalam rupa doa, tetapi sangat dianjurkan juga dalam rupa tindakan perbaikan. Misalnya, mengembalikan barang yang dicuri, memperbaiki nama baik yang difitnah, memberi silih untuk penghinaan, menghibur hati yang disusahkan, dan lain-lain (bdk KGK 1459).

Kedua, selain “luka-luka rohani” pada orang lain, perlu juga disadari bahwa dosa-dosa kita juga melemahkan diri kita sendiri. Setiap kali kita jatuh ke dalam dosa, daya tahan rohani kita menjadi lemah. Penitensi berguna juga untuk memperkuat kembali daya tahan rohani diri kita sendiri. Penitensi itu bagaikan makanan suplemen yang menguatkan daya tahan rohani kita agar mencapai kesehatan rohani yang penuh (KGK 1459).

Ketiga, penitensi harus memperhatikan keadaan pribadi peniten dan melayani kepentingan rohaninya. Tentu dibutuhkan sikap batin yang pertama-tama mau melakukan penitensi yang diberikan secara tulus sebagai ungkapan pertobatan kita. Jika kemudian, penitensi itu dirasa terlalu berat atau tidak bisa dilakukan, sebaiknya peniten membicarakan hal ini dengan imam yang bersangkutan. Imam itu bisa saja mengganti penitensinya (KGK 1460).

Pastor Dr Petrus Maria Handoko CM - See more at: http://www.hidupkatolik.com/2013/01/15/pengakuan-dosa#sthash.WN0fWWCB.dpuf


dikutip dari http://www.hidupkatolik.com/2013/01/15/pengakuan-dosa


Yang di bold biru Om Salt

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: White Lies
« Reply #22 on: December 17, 2013, 02:59:21 PM »
Bentuk forma nya bagaimana yang bisa diterima kung?

Thanks sebelumnya


Offline Phooey

  • Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: White Lies
« Reply #23 on: December 17, 2013, 03:12:17 PM »
Bentuk forma nya bagaimana yang bisa diterima kung?

Thanks sebelumnya

Waduhhh ...
Mungkin Pastor Jenova yang bisa.


 :whistle:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: White Lies
« Reply #24 on: December 17, 2013, 03:32:30 PM »
Waduhhh ...
Mungkin Pastor Jenova yang bisa.


 :whistle:

He he he he, ya sudah, kita balik ke judul topik aja deh, daripada kena semprit, sekarang pelanggaran lalin mahal dendanya.

 :D

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: White Lies
« Reply #25 on: December 17, 2013, 08:27:38 PM »
Wah, thakyou om atas keterangannya.
Tapi, apa yang bisa membedakan antara sebuah obrolan biasa dan pengakuan dosa?
Mungkin bisa diperjelas, om.

Thanks
ada semacam tatacara/formatnya...

misalnya, ada berkat dari pastor di saat pertama.. lalu ada pengakuan akan dosa kita, kemudian pastor akan memberi nasihat dan denda dosa (penitensi).. kemudian ada pemberian absolusi (Pastor dalam persona Christy)

  "Dalam nama Tuhan Yesus, saya mengampuni dosamu”,
     kemudian Pastor memberkati, sambil kita membuat Tanda Salib.

selesai.. dan kita kemudian bayar denda dosa itu... :)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: White Lies
« Reply #26 on: December 17, 2013, 08:39:30 PM »
Nah kalau tanpa format seperti itu tentunya gak bisa dinamakan (sakramen) pengakuan dosa. Begitu kan om?

Thanks atas penjelasannya.

Syalom

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: White Lies
« Reply #27 on: December 17, 2013, 09:42:13 PM »
Nah kalau tanpa format seperti itu tentunya gak bisa dinamakan (sakramen) pengakuan dosa. Begitu kan om?

Thanks atas penjelasannya.

Syalom
tanpa pengakuan, tentu tanpa absolusi.. sehingga namanya sudah pasti bukan sakramen pengakuan dosa lagi.. kan? :)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: White Lies
« Reply #28 on: December 18, 2013, 08:26:19 AM »
Kebohongan putih... seperti melati, ya? Ato putihnya itu seperti bendera Indonesia?
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: White Lies
« Reply #29 on: December 18, 2013, 08:55:35 AM »
bohong putih hehe ...iya kalau casenya sperti memberitahukan kabar buruk pada orang sakit jantung gimana yah

In Omnibus Caritas