Author Topic: Dinamika Dunia Sejarah: Komunis =/= Ateis Diterima, Kristen =/= Penjajah Ditolak  (Read 978 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
bila Anda yg ngomongin sejarah pasti sering merasakan hal ini

seperti yg kalian semua tau bahwa 2 golongan di negeri ini memiliki 1 stigma sejarah yg buruk di tengah masyarakat
Ateis disebut Komunis
dan Kristen disebut Penjajah

tentu saja akibat dari stigma tersebut Ateis & Kristen segera membuat sangkalan2 terkait hal tersebut
contohnya
Ateis menyatakan bahwa ada pula golongan komunis beragama macam Aidit & Tan Malaka yg dikatakan masih menganut Islam
sementara Kristen menyatakan bahwa ada pula tokoh pahlawan dr golongan Kristen macam Uskup Soegija dan Pattimura

herannya kedua golongan tersebut mengalami nasib yg berbeda

bantahan dari Ateis diterima bahkan hingga umat beragama (bahkan Krispus pernah membenarkan bantahan tersebut)
namun bantahan dari Kristen ditolak besar2an

ditambah lagi, tuduhan Ateis=Komunis lebih sering kita temui bahkan di pelajaran Pancasila & sejarah mengenai Revolusi Indonesia
berbeda dgn tuduhan Kristen=Penjajah yg baru ditemui di sejarah mengenai Kolonialisme (itu pun kebanyakan baru mengenai gold, glory, gospel)

tentu saja seperti ada kemunafikan dalam hal ini

bagaimana tanggapannya saudara2 sekalian ?

silahkan kalo ada mau berargumen tentang sejarah

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Thread dipindahkan ke board obrolan santai karena topik yg tidak memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam board diskusi FIK.

Btw, IMO, stigma yg Anda ajukan ini tidak bisa dijadikan acuan, karena stigma ini adalah subjektif dan tidak berlaku universal.
Communism, by definition, adalah ideologi yang bertujuan utk menghilangkan strata2 dalam society, semuanya adalah sama dalam hal kepemilikan harta/benda, hak2, kewajiban2, dsb.
Atheism adalah ideology yg tidak mengakui keberadaan makhluk ilahi (divine being).
Keduanya adalah dua ideology yg tidak ada sangkut pautnya sama sekali.
Rusia, contohnya, adalah negara yg memegang ideologi komunism, tetapi seperti yg kita ketahui, Kristen Orthodox sangat kuat dianut oleh masyarakat di sana.
Cina sebagai contoh lainnya, adalah negara komunis, tetapi Budhism berkembang sangat pesat di sana.
Benar, komunism dipelopori oleh seorang atheis (Marxist–Leninist ), dan kebanyakan tokoh2 communism adalah orang2 atheis, tetapi by definition adalah tidak tepat jika communism disamakan dengan atheism.

Begitu juga dengan stigma kristen = penjajah, by definition tidak cocok dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali.
Kalo agama yg dianut oleh seorang penjajah diasosiasikan dengan penjajahan itu sendiri, apakah kita akan mengecap "Norske old religion" sebagai penjajah karena bangsa Viking dulunya adalah penjajah?
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline nothingman

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 81
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
bila Anda yg ngomongin sejarah pasti sering merasakan hal ini

seperti yg kalian semua tau bahwa 2 golongan di negeri ini memiliki 1 stigma sejarah yg buruk di tengah masyarakat
Ateis disebut Komunis
dan Kristen disebut Penjajah

tentu saja akibat dari stigma tersebut Ateis & Kristen segera membuat sangkalan2 terkait hal tersebut
contohnya
Ateis menyatakan bahwa ada pula golongan komunis beragama macam Aidit & Tan Malaka yg dikatakan masih menganut Islam
sementara Kristen menyatakan bahwa ada pula tokoh pahlawan dr golongan Kristen macam Uskup Soegija dan Pattimura

herannya kedua golongan tersebut mengalami nasib yg berbeda

bantahan dari Ateis diterima bahkan hingga umat beragama (bahkan Krispus pernah membenarkan bantahan tersebut)
namun bantahan dari Kristen ditolak besar2an

ditambah lagi, tuduhan Ateis=Komunis lebih sering kita temui bahkan di pelajaran Pancasila & sejarah mengenai Revolusi Indonesia
berbeda dgn tuduhan Kristen=Penjajah yg baru ditemui di sejarah mengenai Kolonialisme (itu pun kebanyakan baru mengenai gold, glory, gospel)

tentu saja seperti ada kemunafikan dalam hal ini

bagaimana tanggapannya saudara2 sekalian ?

silahkan kalo ada mau berargumen tentang sejarah

sy msh bingung mo kasi tanggapan apa..  :think1:

nunggu pemaparan TS lebih lanjut aj deh... anda fokusin dulu tuh bro, trus jelasin apa kaitannya, jelasin spt apa pendapat anda sendiri, jgn cuma pake pendapat orang lain..
baru setelah itu anda minta pendapat orang lain dan didiskusikan.. :afro1:

Syalom,  :peace:

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
TS nya binun, bro, gal tahu mau bahas apa. TS belum tahu kalo dia tanya siapa penjajah kepada orang Timor Leste, Tibet, Palestina, Kashmir, apa jawaban mereka orang Kristen ya?

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Thread dipindahkan ke board obrolan santai karena topik yg tidak memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam board diskusi FIK.

Btw, IMO, stigma yg Anda ajukan ini tidak bisa dijadikan acuan, karena stigma ini adalah subjektif dan tidak berlaku universal.
Communism, by definition, adalah ideologi yang bertujuan utk menghilangkan strata2 dalam society, semuanya adalah sama dalam hal kepemilikan harta/benda, hak2, kewajiban2, dsb.
Atheism adalah ideology yg tidak mengakui keberadaan makhluk ilahi (divine being).
Keduanya adalah dua ideology yg tidak ada sangkut pautnya sama sekali.
Rusia, contohnya, adalah negara yg memegang ideologi komunism, tetapi seperti yg kita ketahui, Kristen Orthodox sangat kuat dianut oleh masyarakat di sana.
Cina sebagai contoh lainnya, adalah negara komunis, tetapi Budhism berkembang sangat pesat di sana.
Benar, komunism dipelopori oleh seorang atheis (Marxist–Leninist ), dan kebanyakan tokoh2 communism adalah orang2 atheis, tetapi by definition adalah tidak tepat jika communism disamakan dengan atheism.

Begitu juga dengan stigma kristen = penjajah, by definition tidak cocok dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali.
Kalo agama yg dianut oleh seorang penjajah diasosiasikan dengan penjajahan itu sendiri, apakah kita akan mengecap "Norske old religion" sebagai penjajah karena bangsa Viking dulunya adalah penjajah?

nah, itu dia yg saya permasalahkan
masalahnya meskipun dikatakan banyak tokoh pahlawan nasional beragama Kristen tetep aja mereka blunder dgn mengatakan "Udah segitu doang ? Sisanya yg jadi penjajah ribuan.... sampe jutaan... selama 350 tahun.."

& jg pernyataan yg justru dr yg bikin trit mengenai Ateis Bukan Komunis

http://www.kaskus.co.id/show_post/000000000000000762046608/108/

Quote
nah, menurut lu Belanda = penjajah (yang lu pahami adalah semua jenis orang Belanda, bukan lembaga negara, bukan pula suatu kelompok)
sementara menengok istilah "penjajah" dalam definisi tekstual sejarah kita adalah Hindia-Belanda, yang merupakan colonial state yang bertanggung-jawab langsung pada Pemerintah Pusat, yaitu Kerajaan Belanda...

jika, dan hanya jika, kita hendak membuktikan bahwa Kristen bukan agama penjajah dengan mengambil contoh 1 orang Belanda pro-Pribumi vs negara kolonial Hindia-Belanda, tidak akan memungkiri bahwa keduanya memang Kristen, individu dan badan berbeda indikator, kita tak bisa menyamakan kedua jenis indikator tsb, karena memang parameternya beda...
sehingga analisis harus dikenakan pada negara kolonial Hindia-Belanda...

kita sudah temukan asumsi bahwa penjajah adalah Hindia-Belanda, bukan Giovanni Van Bronkhorst ataupun Marco Van Basten yang dianalogikan seperti Franciscus Xaverius, apalagi Soegija, walaupun semuanya sama-sama Kristen...

padahal sama aja dgn ungkapan Ateis≠Komunis

kita juga bisa mengungkapkan pernyataan yg sama terhadap pernyataan mengenai komunis bukan Ateis:

"Udah, cuman Tan Malaka & Aidit doank. Selebihnya ratusan bahkan ribuan Ateis jadi dedengkot Stalin, Lenin, Mao Zedong, Kim Il-sung, Kim Jong-il, dan Kim Jong-un yg menganiaya umat beragama karena analisisnya BUKAN dikenakan pd individu macam Tan Malaka & Aidit doank, tapi juga negara macam Korut, Uni Soviet, & RRC, walaupun semuanya sama2 komunis"

maka dari itu saya katakan kalo org2 yg membenarkan ungkapan Ateis≠Komunis adalah munafik krn pd kasus yg sama (penyataan Kristen≠Penjajah) justru mereka tolak

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
ngomong2, atas hal apa pula Jenova ngebelain bantahan Ateis≠Komunis ?

bukannya sebagai org kristen kalian jg sering ngeliat tentang penganiayaan komunis terhadap org kristen terutama di Laos, Korut, & RRC yg tentunya sangat membuat sakit hati. tp herannya kalian masih aja ngebelain sangkalan Ateis tersebut.

Offline nothingman

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 81
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
ngomong2, atas hal apa pula Jenova ngebelain bantahan Ateis≠Komunis ?

bukannya sebagai org kristen kalian jg sering ngeliat tentang penganiayaan komunis terhadap org kristen terutama di Laos, Korut, & RRC yg tentunya sangat membuat sakit hati. tp herannya kalian masih aja ngebelain sangkalan Ateis tersebut.

mnurut sy kayaknya bro Jenova tidak bermaksud membela ato mendukung statement Atheis =/= Komunis deh bro..
coba anda perhatikan pernyataan dr bro Jenova :

Btw, IMO, stigma yg Anda ajukan ini tidak bisa dijadikan acuan, karena stigma ini adalah subjektif dan tidak berlaku universal.

Communism, by definition, adalah ideologi yang bertujuan utk menghilangkan strata2 dalam society, semuanya adalah sama dalam hal kepemilikan harta/benda, hak2, kewajiban2, dsb.
Atheism adalah ideology yg tidak mengakui keberadaan makhluk ilahi (divine being).
Keduanya adalah dua ideology yg tidak ada sangkut pautnya sama sekali.
Rusia, contohnya, adalah negara yg memegang ideologi komunism, tetapi seperti yg kita ketahui, Kristen Orthodox sangat kuat dianut oleh masyarakat di sana.
Cina sebagai contoh lainnya, adalah negara komunis, tetapi Budhism berkembang sangat pesat di sana.
Benar, komunism dipelopori oleh seorang atheis (Marxist–Leninist ), dan kebanyakan tokoh2 communism adalah orang2 atheis, tetapi by definition adalah tidak tepat jika communism disamakan dengan atheism.

Begitu juga dengan stigma kristen = penjajah, by definition tidak cocok dan tidak ada sangkut pautnya sama sekali.
Kalo agama yg dianut oleh seorang penjajah diasosiasikan dengan penjajahan itu sendiri, apakah kita akan mengecap "Norske old religion" sebagai penjajah karena bangsa Viking dulunya adalah penjajah?

sepertinya yg ingin dibantah ol bro Jenova adlh pernyataan dr anda sendiri bro, bukan ttg masalah Atheis =/= Komunis..

(IMO) pernyataan dr bro Jenova sudah sangat tepat kok,  antara Atheis dgn Komunis tidak bisa dibanding2kan ato dikait2kan, krn kedua hal tsb adlh masalah yg jelas berbeda, begitu pula dgn Kristen dgn Penjajah.. seorang Atheis bisa berpaham Komunis, Demokratis maupun Liberal, seorang Kristen bisa mjd Penjajah, Perampok, atau seorang Pahlawan atau mjd Korban Penjajahan..
sy jg bingung kenapa anda bs mengkait2kan kedua hal tsb..  :think1:

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
mnurut sy kayaknya bro Jenova tidak bermaksud membela ato mendukung statement Atheis =/= Komunis deh bro..
coba anda perhatikan pernyataan dr bro Jenova :
sepertinya yg ingin dibantah ol bro Jenova adlh pernyataan dr anda sendiri bro, bukan ttg masalah Atheis =/= Komunis..

(IMO) pernyataan dr bro Jenova sudah sangat tepat kok,  antara Atheis dgn Komunis tidak bisa dibanding2kan ato dikait2kan, krn kedua hal tsb adlh masalah yg jelas berbeda, begitu pula dgn Kristen dgn Penjajah.. seorang Atheis bisa berpaham Komunis, Demokratis maupun Liberal, seorang Kristen bisa mjd Penjajah, Perampok, atau seorang Pahlawan atau mjd Korban Penjajahan..
sy jg bingung kenapa anda bs mengkait2kan kedua hal tsb..  :think1:

Thanks, bro nothingman.
Very well explained, I have nothing more to add.  :afro:
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)