Ada berita menarik dan sekaligus membuat kita berpikir.
Menarik jika kita cermati, karena tidak mudah menyatakan siapa yang salah, aturannya, atau si perancis yang arogan.
Betul, cukup aneh.
Tapi, saya kok kurang sependapat kalo dikatakan si Perancis (juru masak yang buka restoran) itu arogan. Dia sudah memberitahukan alasannya, mengapa dia tidak melayani pribumi yang datang sendiri. Dia tidak melayani karena 'perda'-nya Pakistan. Nah, kalo ada pribumi yang datang beserta orang asing, dilayani juga, kan? Dengan demikian, dia menyimpulkan bahwa si orang asing yang datang dengan pribumi itu sudah mengetahui bahwa makanan dan minuman di resto itu adalah yang terlarang menurut 'perda'-nya Pakistan. Jadi, 'keharaman' yang dialami oleh si pribumi teman orang asing itu, menjadi tanggung jawab si orang asing yang membawa pribumi makan minum di sana. Nah, saya pikir, si Perancis itu tidak arogan, tetapi pintar melihat peluang bisnis kuliner.