Manusia modern hadir di bumi 200 ribu tahun lalu

[salt]

Alkitab untuk diimani
Science untuk dipelajari

 

Jadi maksudnya, kalau Alkitab dipercaya aja sembari merem, sementara kalau baca science baru pakai logika, begitu om?

 

[Phooey]

Jadi maksudnya, kalau Alkitab dipercaya aja sembari merem, sementara kalau baca science baru pakai logika, begitu om?

 

Enggak ekstrim seperti itu.
Fides et ratio dong.

Tapi ga boleh full ratio

 

[salt]

Enggak ekstrim seperti itu.
Fides et ratio dong.

Tapi ga boleh full ratio

 

Kalau baca Alkitab kurangi logika, kalau baca science kurangi iman, begitukah?

 

[Phooey]

Kalau baca Alkitab kurangi logika, kalau baca science kurangi iman, begitukah?

 

Faith and reason are like two wings on which the human spirit rises to the contemplation of truth; and God has placed in the human heart a desire to know the truth—in a word, to know himself—so that, by knowing and loving God, men and women may also come to the fullness of truth about themselves (cf. Ex 33:18; Ps 27:8-9; 63:2-3; Jn 14:8; 1 Jn 3:2).

selanjutnya baca disini om ..
http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/encyclicals/documents/hf_jp-ii_enc_15101998_fides-et-ratio_en.html

 

[salt]

Waaaaa, si om bawa bawa Vatican, curang dong itu namanya.

[siip]

skak mat dah om garam

[siip]

Alkitab untuk diimani
Science untuk dipelajari

 

Logika harus dgunakan tetapi sampai suatu titik, dia akan mnaklukkan diri pd iman.

Misalnya neh,
Logika ttg 'tritunggal' harus dipelajari dan dpertanggungjawabkan.
Tetapi ada suatu titik dimana logika itu takluk pd iman bhw konsep tritunggal itu memang tbatas utk dformulasikan.

[salt]

Saya memahami Tritunggal dengan logika koq om. Sangat masuk akal, sejauh kita memang percaya bahwa Tuhan itu mahakuasa Dan Mahaada.

[siip]

itu krn logika om Salt brada dalam koridor imannya om Salt.
coba tanya sama yg beda imannya, mreka akan punya logika yg bbeda (pdhl mreka melogikakan Tuhan spt logika anak kecil - puokoke Tuhan itu satu ya satu tok).

jd logika sso seringkali bermain di dalam kyakinan org tsb.
kl sso mnaruh kyakinan pd metode empirik, maka logikanya akan bmain di ranah empirik saja.
Namun kl sudah bicara empirisme, maka sso harus mbedakan mana yg empiris dan mana yg asumtif.

[salt]

itu krn logika om Salt brada dalam koridor imannya om Salt.
coba tanya sama yg beda imannya, mreka akan punya logika yg bbeda (pdhl mreka melogikakan Tuhan spt logika anak kecil - puokoke Tuhan itu satu ya satu tok).

jd logika sso seringkali bermain di dalam kyakinan org tsb.
kl sso mnaruh kyakinan pd metode empirik, maka logikanya akan bmain di ranah empirik saja.
Namun kl sudah bicara empirisme, maka sso harus mbedakan mana yg empiris dan mana yg asumtif.

Nah, itu yang saya anggap mengimani tanpa logika, karena kalau mengimani dengan logika, hasilnya berbeda.

Begitu juga dalam memahami kasus awal thread ini, kalau cuma mempertentangkan Alkitab dan science, pasti tidak ketemu.

 

[siip]

(ngga dewasa iman ya bro)

[salt]

(ngga dewasa iman ya bro)

Siapa ?

 

[Phooey]

(ngga dewasa iman ya bro)

Sebenarnya .... teman bro Siip yang mengatakan ga dewasa iman itu siapa sih ..


 

[salt]

Sebenarnya .... teman bro Siip yang mengatakan ga dewasa iman itu siapa sih ..


 

Nah, itu perlu diusut tuntas dan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

 

[Phooey]

Jadi beres kan

Kesimpulannya :

Neanderthal berhenti a/d tahun 100.000 SM
Manusia tiba2 "poof" muncul di tahun 80.000 SM