Membaca posting ini saya jadi teringat pada Erusi.
Diskusi dg Erusi lebih mirip debat kusir yg tiada habisnya karena pbedaan sudut pandang mengenai 'keabsahan' Kitab Suci Kristen.
Nevertheless,
Karena ptanyaan ini tetap harus dtanggapi, maka saya akan utarakan pendapat saya.
Permasalahan ayat genesis 11:12 dalam bible kristian
Ditemukan kesalahan kritikal ayat-ayat dalam bible.
Sebelum melanjut ke pmbahasan inti, maka saya perlu meluruskan bahwa ini
bukanlah kesalahan kritikal sbagaimana yg dituduhkan.
Jenis tuduhan ini adalah
tuduhan kontradiksi minor.
Bahwa mdzin mnganggapnya kritikal, itu karena mdzin mngukur
bdasarkan definisi subyektif mdzin sendiri mengenai keabsahan Kitab Suci (kmungkinan mdzin mnggunakan standar Islam utk mngukur Alkitab).
Kekristenan tidak menerapkan definisi dan ukuran yang sama.
Misalkan saja,
Kata 'begat' di Alkitab tidak harus berarti
'keturunan langsung ayah-anak kandung'.
'Begat' dlm arti luasnya brarti
'menurunkan' yg mana bisa 'langsung', bisa 'beberapa generasi', bisa juga melalui sistem 'levirate marriage'.
Penafsiran silsilah dalam Alkitab tidak dapat dilakukan dengan kaku, mlainkan harus diukur dengan kebiasaan Alkitabiah (yg terdapat di seluruh Alkitab).
Dengan ini pula sebetulnya kasus yg diangkat mdzin sudah bisa digugurkan.
Misalnya,
Arphaksad 'begat' Selah dan konteks 'begat' disana adalah menjadi kakeknya (versi Hebrew).
Scr riil Arphaksad adalah ayah bagi Kenan dan kakek bagi Selah (versi Septuagint).
Model pnafsiran ini tentunya akan
sangat mbingungkan bagi peyakin Kitab Suci agama lain tetapi
sama skali dapat diterima dengan baik oleh peyakin Alkitab.
Nevertheless,
Karena sudah ada ptanyaan, maka kita wajib mbrikan ptanggung-jawaban.
Mari kita masuk pd pembahasan,
--------
Mdzin mengangkat 2 problema yg sangat mbingungkan hatinya, yakni:
1. Siapakah Kenan?
Mengapa Hebrew Text (Masoretic) tidak mcantumkannya tetapi Septuagint dan Lukas mencantumkan namanya?
Jika Masoretic tidak mcantumkannya, bukankah Septuagint salah?
Jika Septuagint benar, bukankah Masoretic salah?
2. Usia Arphaxad saat 'begat' Selah, apakah 35 atau 135?
---------
Kita bahas yg pertama,
Alkitab tidak hanya dilihat sbg buku acuan sejarah yg digunakan secara luas bahkan oleh sejarawan sekuler (tidak pcaya? coba lihat film dokumenter sejarah, biasanya mreka akan mengutip timeline di Alkitab, sangat jarang menggunakan 'Kitab Suci' lainnya).
Alkitab juga diyakini sbg tulisan yang diinspirasikan oleh Tuhan sehingga memiliki kandungan kebenaran dan pesan moral yang menunjukkan kehendak Allah.
Karena itu kami meyakini bahwa Lukas terinspirasi oleh Roh Allah ketika Lukas menuliskan nama 'Kenan' sbg anak dari Arphaxad.
Lalu dari manakah Kenan ini berasal?
Nama 'Kenan' sbg anak Arphaxad memang tidak ada di Masoretic Text, tetapi nama Kenan masuk dalam Septuagint.
Mengapa bisa ada di Septuagint?
Rupanya nama Kenan ini beredar di kalangan Yahudi sbg suatu tradisi lisan.
(Dalam hal ini saya berkolaborasi dg Saudara Yopi yg menyakini bahwa tradisi lisan berjalan bersama tradisi tertulis)
Dalam benak orang Yahudi, beredar beberapa kitab-kitab yang menjadi tradisi lisan walau tidak memiliki kedudukan yg setara dengan Masoretic Text, misalnya ada Talmud, ada Book of Enoch, ada Book of Jubilee, ada Book of Jasher, dll.
Jika kita pelajari mengenai Kenan, maka nama Kenan ada di Book of Jubilee sbg keturunan ke-13 dari Adam.
Kenan adalah anak dari Arphaxad dari istri bernama Rashueya, tetapi Kenan kemudian melakukan kedosaan dengan mengikuti ajaran sesat sehingga mendapat kutuk.
Kutukan ini kemudian menjadikan Kenan tidak mendapatkan tempat dalam barisan silsilah Masoretic Text.
Mengapa tidak?
Karena orang-orang Ibrani hendak menyampaikan pesan bahwa keturunan yang mendapat kutuk tidak akan menjadi garis langsung Messianik.
Keluarnya Kenan dari garis silsilah membuat Selah menjadi keturunan langsung dari Arphaxad.
Mengapa Lukas tetap mencantumkan Kenan?
Tentu saja Lukas yang diinspirasikan Tuhan mencantumkan Kenan dalam silsilah karena segala kutuk telah ditebus oleh Sang Mesias yang lahir 77 generasi setelah Adam.
--------
Sekarang yg kedua.
Naskah-naskah bahasa Ibrani yg lebih tua dari naskah Masoret menunjukkan bhw usia Arphaxad adalah 135.
Pd dasarnya para Masoret brusaha mnunjukkan keutamaan Abraham yg melahirkan Ishak di usia 100 tahun.
Jadi kita skrg tau bhw Alkitab tidak sekadar buku sejarah.
Di balik angka dan nama-nama
yg tidak harus tersusun persis harafiah kronologis, tkandung makna yg disampaikan secara simbolisasi.
Simbolisasi itu juga penting.
Misalnya,
Hilangnya Kenan dari silsilah Masoretic mbuat kita mmahami makna di baliknya,
Atau keutamaan Abraham mjd latar blakang pbedaan hitungan angka.
Jadi jangan hanya lihat hurufiah redaksionalnya tetapi maknanya.