Author Topic: Kunci Kerajaan Surga  (Read 14637 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kunci Kerajaan Surga
« Reply #225 on: September 16, 2014, 07:51:04 AM »
Quote
Ya benar, “kunci” yang diberikan di sini maksudnya adalah kuasa untuk memimpin dan mengatur Kerajaan Sorga. Dan karena Kerajaan Sorga yang ada di dunia ini adalah Gereja, maka Rasul Petrus (dan para penggantinya) diberi kuasa untuk memimpin Gereja. Karena Gereja direncanakan oleh Yesus untuk terus eksis sampai akhir jaman (Mat 16:18; 28:19-20), maka kuasa memimpin ini diberikan juga kepada para penerus Rasul Petrus.

Di Perjanjian Lama, memang tugas “pemegang kunci” ini telah digambarkan oleh Eliakim (Yes 22) yang diberi tanggungjawab untuk memegang kunci Rumah Raja Daud, sebagai pengatur rumah tangga, yang menjadi simbol kekuasaan Kerajaan Yehuda. Dengan diberikannya kuasa ini kepada Eliakim, tentu bukan berarti Eliakim menjadi “lebih tinggi daripada” Raja Daud. Pemberian kunci ini hanya dimaksudkan agar Eliakim menjadi pengurus, pengajar bagi kerajaan raja Daud. Di Perjanjian Baru, oleh Yesus, Sang Raja keturunan Daud, kerajaan Yehuda disempurnakan menjadi Gereja-Nya yang dibangun di atas Rasul Petrus (Mat 16:18-19). Maka dengan analogi yang sama, kuasa yang diberikan oleh Yesus kepada Rasul Petrus juga tidak membuat Petrus lebih tinggi daripada Yesus. Sebab biar bagaimanapun, Yesus tetaplah Sang Pemilik kunci yang menguasai kunci itu. Jadi kunci yang disebutkan itu baik yang di kitab Yesaya 22:22 maupun Why 3:7, adalah kunci Kerajaan yang sama, sebab memang sudah sejak dahulu, Allah mempersiapkan Kerajaan Allah, dari bangsa Israel di kerajaan Yehuda pada jaman Raja Daud, sampai sekarang saat Kerajaan-Nya nyata di dalam Gereja Katolik yang didirikan-Nya. Pada PL tugas mengatur rumah/ kerajaan Daud diberikan kepada Eliakim, sedangkan pada PB, tugas mengaturKerajaan Surga diberikan kepada Rasul Petrus dan para panerusnya.

Maka istilah ‘kunci’ ini adalah untuk menggambarkan pemberian kuasa yang penuh dan otoritas/ kuasa yang penuh, absolut dan tertinggi yang diberikan kepada Petrus, tentu setelah Kristus sendiri. Jadi “kunci” ini bukanlah hanya berarti kunci pintu masuk saja (pembuka pintu bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus untuk mengimani-Nya), tetapi seluruh kunci bagi semua pintu rumah/ Kerajaan Allah tersebut, yang menyangkut seluruh kepemimpinan umat beriman. Tugas ini kemudian dijalankan oleh Magisterium (Paus dan para uskup dalam persekutuan dengan Paus), yaitu tugas/ wewenang untuk mengikat atau melepaskan dalam hal pengajaran iman dan moral (Mat 16:19; 18:18). Jadi “kunci” ini selain untuk membuka dan menutup Kerajaan Allah di Surga, adalah untuk juga kunci untuk mengatur Kerajaan Allah yang ada di dunia ini, yaitu di dalam Gereja. Menurut para Bapa Gereja, termasuk di sini, selain kuasa mengajar, adalah kuasa untuk mengampuni dosa (Mat 16:19). Maka menurut Suarez, seorang Teolog Scholastik yang menggabungkan ajaran St. Gregorius dan St. Maximus, kuasa memegang kunci ini meliputi tiga hal, yaitu kuasa memberikan sakramen- sakramen, kuasa memimpin/ mengatur dan kuasa untuk mendefinisikan ajaran iman dan moral (lihat Suarez, De Poenit., disp xvi). Jadi di sini “kunci” bukan sesuatu yang dibagi-bagikan sama rata kepada semua pengikut Kristus. Interpretasi yang “kunci” pada PB harus melihat juga konteks penggenapan yang dimaksud pada PL, sebab pemberian kunci kerajaan Yehuda pada PL hanya diberikan kepada Eliakim, maka pada PB, juga hanya kepada Rasul Petrus. Sedangkan karena Yesus menginginkan agar Kerajaan-Nya/ Gereja-Nya terus bertahan sampai akhir jaman, maka pemberian “kunci”/ wewenang ini berlangsung terus kepada para penerus Rasul Petrus. Dan karena secara prinsip: yang diberi wewenang selalu tidak pernah mengatasi Yang Memberi wewenang, maka Petrus (dan penerusnya) yang diberi wewenang tidak akan pernah menjadi lebih tinggi daripada Kristus Sang Pemberi wewenang. Sebab apapun yang ditetapkan oleh Petrus adalah yang menjadi ketetapan Kristus dan Petrus hanya menjalankan tugas ini, sesuai dengan wewenang yang diberikan kepadanya.

Jadi Kerajaan Allah menurut pengajaran para Bapa Gereja memang dapat diartikan menjadi tiga hal, dan hal ini diajarkan oleh Paus Benediktus XVI dalam bukunya Jesus of Nazareth, yaitu: 1) Yesus sendiri, karena seperti diajarkan oleh Origen, Yesus adalah Kerajaan Allah yang menjelma menjadi manusia; 2) Kerajaan Allah ada di dalam hati manusia yang berdoa memohon kedatangan Kerajaan Allah itu; 3) Gereja yang merupakan perwujudan Kerajaan Allah di dalam sejarah manusia. (Joseph Ratzinger, Pope Benedict XVI, Jesus of Nazareth, (Double Day, New York, USA, 2007), p.49-50).

Jadi pengertian yang diajarkan oleh guru agama anda adalah hal yang ketiga, yaitu Gereja. Sedangkan untuk melihat apakah Kerajaan Surga sama persis dengan Kerajaan Allah, maka kita melihatnya demikian:

Kerajaan Surga adalah kepenuhan Kerajaan Allah di Surga kelak, yang sebenarnya adalah pemenuhan ketiga hal di atas sekaligus, sebab di Kerajaan Surga maka kita semua sebagai umat beriman yang tergabung dalam Gereja, akan bersatu dengan Kristus yang adalah Kepalanya, sehingga Kristus meraja di hati semua manusia. Silakan membaca ulasan mengenai hal ini di sini, silakan klik dan di sini, silakan klik.

Atau jika kita melihat bahwa Kerajaan Surga adalah Kerajaan Allah di Surga kelak, maka di sini pengertian “Kerajaan Allah” terlihat lebih luas artinya, karena mencakup Kerajaan-Nya yang masih mengembara di dunia ini, yaitu Gereja-Nya. Gereja sebagai Kerajaan Allah ini akan mencapai kesempurnaannya di dalam Kerajaan Surga. Maka Surga dan Kerajaan Surga itu sama, hanya penekanannya agak berbeda. Kata “Surga” biasanya dipakai untuk menyatakan tempat/ keadaan terberkati yang ilahi, biasanya untuk dikontraskan dengan neraka. Sedangkan Kerajaan Surga biasanya untuk menekankan kesempurnaan Kerajaan Allah, yang telah dibentuk Allah sejak awal mula, sejak dari masa Penciptaan, pembentukan bangsa Israel (Kerajaan Allah di PL), dan Gereja (Kerajaan Allah di PB) yang akan terus bertahan sampai akhir jaman, dan yang disempurnakan sebagai Kerajaan Surga. Silakan anda membaca lebih lanjut dalam artikel ini: Kesempurnaan Rancangan Keselamatan Allah, silakan klik

Demikian yang dapat saya tuliskan tentang “kunci” dan Kerajaan Allah yang anda tanyakan. Semoga berguna.

Salam kasih dalam Kristus Tuhan,
Ingrid Listiati- www.katolisitas.org

dikutip dari http://katolisitas.org/3347/arti-kunci-rasul-Petrus-dan-kerajaan-surga

Daripada dikerjai Om Salt, ambil tanya jawab dari Katolisitas saja.   :blush: :blush: :blush:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Kunci Kerajaan Surga
« Reply #226 on: September 16, 2014, 09:16:25 AM »
Jadi sudah tidak diharapkan reply lagi ya oom....

Hiks hiks..

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kunci Kerajaan Surga
« Reply #227 on: September 16, 2014, 09:24:25 AM »
Jadi sudah tidak diharapkan reply lagi ya oom....

Hiks hiks..

Enggak juga.
Artikel diatas kan berdasarkan Gereja Katolik.
Gereja Kristen tentunya mempunyai penafsiran yang berbeda

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Kunci Kerajaan Surga
« Reply #228 on: September 24, 2014, 08:47:35 AM »
suka-suka yg punya surga om..

siapa tahu tiba-tiba lagi mood pengen ganti model kunci...

kalau kata oom Bergoglio...
"Who are we to judge..."

wah siapa tuh oom bergoglio?
Back to TOPIC!