Author Topic: Tuhan maha kasih atau maha adil  (Read 4099 times)

0 Members and 7 Guests are viewing this topic.

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #30 on: July 25, 2014, 09:18:16 AM »


Melanjutkan analogi Jenova berhutang kepada Oda, di sini Gereja diibaratkan memiliki "simpanan harta" yg berlimpah2 berkat jasa Kristus dan para kudus, sehingga Gereja membantu Jenova membayar impas hutang yg telah dihapus itu, sehingga Jenova terbebas dari "penderitaan" beban untuk melunasi hutang kepada Oda.



Dengan kata lain, bilamana saya berbuat dosa kemudian saya melakukan sakramen pengakuan dosa, hutang2 sudah lunas sehingga tidak perlu dimurnikan di purgatory ?

hmm, gitu ya
enak donk bisa berbuat dosa sebanyak-banyaknya toh udah ada yg menanggung dan membayar lunas
hidup senang-senang di dunia menuruti keinginan daging, lalu sering2 ngaku dosa aja, nga usah bertobat dari hati yg terdalam, nanti mati langsung masuk Surga lewat jalan tol
mau... mauu...   :drool:
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #31 on: July 25, 2014, 09:57:09 AM »


Dengan kata lain, bilamana saya berbuat dosa kemudian saya melakukan sakramen pengakuan dosa, hutang2 sudah lunas sehingga tidak perlu dimurnikan di purgatory ?


hmm, gitu ya
enak donk bisa berbuat dosa sebanyak-banyaknya toh udah ada yg menanggung dan membayar lunas
hidup senang-senang di dunia menuruti keinginan daging, lalu sering2 ngaku dosa aja, nga usah bertobat dari hati yg terdalam, nanti mati langsung masuk Surga lewat jalan tol
mau... mauu...   :drool:

Trims sis lily sudah menjelaskan apa yg saya ingin utarakan.

Pertanyaan saya itu sebenarnya berkisar seperti itu.
Roh kuat tapi daging lemah. Kita sudah tau itu dosa tapi masih melakukannya, lalu minta ampun dan diampuni, lalu melakukan lagi hal yang sama. Ketika mati, apakah dosa kita tersebut diperhitungkan ?
Kalau Ya berarti Tuhan benar maha adil, tetapi tidak maha kasih.

Sebaliknya kalau Tidak, berarti Tuhan benar maha kasih, tetapi tidak maha adil.
Back to TOPIC!

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #32 on: July 25, 2014, 11:04:31 AM »
Trims sis lily sudah menjelaskan apa yg saya ingin utarakan.

Pertanyaan saya itu sebenarnya berkisar seperti itu.
Roh kuat tapi daging lemah. Kita sudah tau itu dosa tapi masih melakukannya, lalu minta ampun dan diampuni, lalu melakukan lagi hal yang sama.

manusia selalu punya sisi kelemahan di samping kelebihan yang dimilikinya, sisi lemah itulah yang biasanya membuat kita jatuh dalam dosa.
kelemahan itu biasanya sudah bawaan, kita tidak bisa menghapusnya sama sekali, hanya bisa meminimalkan.
kalau sudah tahu titik kelemahan kita, malah kita tergolong tidak kreatif dalam berbuat dosa, ya jatuhnya di dosa yang itu itu juga walaupun sudah sering mengaku dosa yang sama tapi lagi2 khilaf dan jatuh ke lubang yang sama.

Quote
Ketika mati, apakah dosa kita tersebut diperhitungkan ?

ya

Quote
Kalau Ya berarti Tuhan benar maha adil, tetapi tidak maha kasih.

Tuhan tetap maha adil dan maha kasih

maha adil karena kita  tetap harus bertanggung jawab atas dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat  sendiri selama hidup di dunia

maha kasih karena walau kita datang kepada Tuhan dengan dosa2 yang tidak sepenuhnya bisa dibersihkan karena kelemahan kita, Tuhan tetap mau menerima kita kembali, lewat Sakramen Tobat atau kita diberi kesempatan untuk menyucikan diri di Purgatory.
syukur Tuhan kita murah hati dan lemah lembut, kita yang berdosa (ringan) ini tidak serta merta dilemparkan ke dalam kegelapan neraka.
hati yang hancur tidak dipandangNya hina, yang dilihat Tuhan adalah bagaimana perjuangan kita melawan kelemahan daging [i.e :  bagaimana usaha kita memperbaiki diri, apakah kita lebih kuat bila dihadapkan pada godaan yg lebih besar, bagaimana kemajuan kehidupan rohani kita dst], hasil akhirnya … tentu saja kita serahkan kepada kerahiman Tuhan.


Quote
Sebaliknya kalau Tidak, berarti Tuhan benar maha kasih, tetapi tidak maha adil.
semoga bisa dipahami, sifat yang kelihatannya bertentangan, tapi sebenarnya sangat harmonis dan sangat manusiawi bagi anak2Nya.

 :)
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #33 on: July 25, 2014, 01:33:18 PM »


Dengan kata lain, bilamana saya berbuat dosa kemudian saya melakukan sakramen pengakuan dosa, hutang2 sudah lunas sehingga tidak perlu dimurnikan di purgatory ?


hmm, gitu ya
enak donk bisa berbuat dosa sebanyak-banyaknya toh udah ada yg menanggung dan membayar lunas
hidup senang-senang di dunia menuruti keinginan daging, lalu sering2 ngaku dosa aja, nga usah bertobat dari hati yg terdalam, nanti mati langsung masuk Surga lewat jalan tol
mau... mauu...   :drool:

Kalo  gitu apa bendanya, berdosa tanpa melakukan sakramen pengakuan dosa dengan berdosa dengan melakukan sakramen pengakuan dosa.

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #34 on: July 25, 2014, 02:48:44 PM »
Kalo  gitu apa bedanya, berdosa tanpa melakukan sakramen pengakuan dosa dengan berdosa dengan melakukan sakramen pengakuan dosa.

 :D
mungkin ... beban jiwa (dalam ranah spiritual) ybs di"angkat" Tuhan setelah melakukan sakramen pengakuan dosa.
Mengkali loh ya, phooey :D

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #35 on: July 25, 2014, 03:10:02 PM »
Sus lily & bro oda,
Gereja Katolik mengajarkan bahwa hukuman sementara yang tertinggal dari dosa yang telah diampuni, BUKAN datang dari Allah, seperti yg dinyatakan dalam KGK #1472:

Kedua bentuk siksa ini tidak boleh dipandang sebagai semacam dendam yang Allah kenakan dari luar, tetapi sebagai sesuatu yang muncul dari kodrat dosa itu sendiri. Satu pertobatan yang lahir dari cinta yang bernyala-nyala, dapat mengakibatkan penyucian pendosa secara menyeluruh, sehingga tidak ada siksa dosa lagi yang harus dipikul
Dengan begitu, pendapat saya mengenai quote saya sbb dibawah ini -

Quote
IMO, dosa dimaafkan namun tetep diperhitungkan NANTI. Mungkin ini yang secara pov keKatolikan yg di istilahkan Purgatori ?
kira2 bisa dibilang gak salah donk yah... hehehe... :)

Quote
Bisa hukuman fisik, bisa hukuman rohani
Nah yang sepertinya kita gak sama pengertiannya adalah mengenai hukuman duniawi. IMO, "hukuman" Allah itu bersifat rohani ... bukan causal duniawi. Yang duniawi, ini menjadi man-made Law. Manusia diberi kuasa dalam hal ini olehNYA. Man-made Law didalam posibilitas berubah.

Quote
Gereja kuno dulu memberikan penitensi yg "berat" untuk seseorang memperoleh indulgensi yg melunasi sisa hukuman dosa sementara ini, seperti berjalan tanpa alas kaki di bukit berbatu sambil melaksanakan devosi jalan salib, berdiri selama berjam2 di depan gereja sambil menyerukan bahwa dia pendosa, dsb.


Gereja sekarang "mengurangi hukuman" indulgensi ini, karena Gereja menyadari bahwa jasa2 (merit) Kristus dan para kudus, yang disimpan oleh Gereja dan dapat dibagikan kepada pendosa2 yg memiliki hutang hukuman dosa sementara, simpanan jasa ini sangat sangat sangat melimpah sehingga hukuman yg relatif lebih ringan sudah cukup untuk membebaskan pendosa dari seluruh hutang hukuman dosa sementara.
berubah... contohnya diatas  :peace:

Makasih atas masukan2 Jenova.

:)
salam.

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #36 on: July 25, 2014, 03:25:33 PM »
Kalo  gitu apa bendanya, berdosa tanpa melakukan sakramen pengakuan dosa dengan berdosa dengan melakukan sakramen pengakuan dosa.

 :D

normalnya, orang sakit pasti akan mencari dokter.
kalo nekad tidak mencari kesembuhan, bisa2 penyakitnya makin parah, atau mungkin menjalar ke organ-organ tubuh yang lainnya, dan kemungkinan besar akan berakhir pada kematian.

Mrk 2:17   Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." 

demikian pula dengan dosa, dosa adalah suatu penyakit rohani.

bila seseorang berdosa ringan (venial sin), namun tidak mau menerima Sakramen Tobat, maka akan menimbulkan kebiasaan berbuat dosa / jahat, menimbulkan perbuatan dosa yang lainnya, menjadi keras hati dan merasa tidak perlu mengakui Allah  seperti Firaun, dan lama kelamaan mengarah ke dosa berat (mortal sin) yaitu membenci Tuhan ( Mrk 3 : 29) alias tidak ada lagi kasih di dalam hati orang tsb. bila sudah tidak ada kasih, maka Tuhan tidak bisa bertahta di hati orang itu lagi.

dosa merusak hubungan kita dengan Allah, membuat batin kita tertekan, menyebabkan kita kehilangan hak-hak sebagai anak Allah. Oleh karena itu diperlukan free will dan kerendahan hati untuk mengaku dosa, dan hanya dengan dibantu rahmat Tuhan lah [i.e melalui Sakramen Tobat] maka kita bisa terbebas dari belenggu dosa.
dengan menerima Sakramen Tobat maka penyakit orang itu disembuhkan, hubungan dengan Allah menjadi baik kembali, dan jiwanya menjadi makin Kudus. orang yg yang makin Kudus maka akan menyadari keadaan diri sendiri, dan akan lebih kuat rohaninya untuk melawan dosa dan meninggalkan kedagingan menuju ke tujuan akhir yaitu Tuhan.

bila kita mau menghampiri Allah, semuanya dikaruniakan lagi kepada kita seperti lambang pemberian Jubah (lambang Kristus sebagai senjata perang rohani), Cincin (martabat sebagai Anak Allah) dan Sepatu (Rahmat Tuhan yang menguatkan kita) pada kisah anak hilang dalam Lukas 15 : 11-32.

beda Kung, kalo telor ayam dierami bisa bertransformasi menjadi ayam goreng; lah kalo dosa dierami maka akan berbuah maut.  :swt:   :doh:
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #37 on: July 25, 2014, 07:25:14 PM »


Dengan kata lain, bilamana saya berbuat dosa kemudian saya melakukan sakramen pengakuan dosa, hutang2 sudah lunas sehingga tidak perlu dimurnikan di purgatory ?


hmm, gitu ya
enak donk bisa berbuat dosa sebanyak-banyaknya toh udah ada yg menanggung dan membayar lunas
hidup senang-senang di dunia menuruti keinginan daging, lalu sering2 ngaku dosa aja, nga usah bertobat dari hati yg terdalam, nanti mati langsung masuk Surga lewat jalan tol
mau... mauu...   :drool:

Waduh.... gawat itu sis...  :'o
Udah termasuk kategori dosa menghujat Roh Kudus tuh... Dosa seperti ini tidak dapat diampuni baik di dunia sekarang atau setelah kematian (Mat 12 : 31, Mrk 3 : 29, Luk 12 : 10).
Pemikiran semacam ini, jika sampai ajal menjemput tidak bertobat, ya pengakuan dosa yg dilakukan di dunia ini justru menjadi dosa yang tidak terampuni dunia akherat...  :'o
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #38 on: July 25, 2014, 07:33:26 PM »
Dengan begitu, pendapat saya mengenai quote saya sbb dibawah ini -
kira2 bisa dibilang gak salah donk yah... hehehe... :)
 Nah yang sepertinya kita gak sama pengertiannya adalah mengenai hukuman duniawi. IMO, "hukuman" Allah itu bersifat rohani ... bukan causal duniawi. Yang duniawi, ini menjadi man-made Law. Manusia diberi kuasa dalam hal ini olehNYA. Man-made Law didalam posibilitas berubah.
 berubah... contohnya diatas  :peace:

Makasih atas masukan2 Jenova.

:)
salam.

Hmm... kok aku masih merasa kurang tepat ya, bro oda...
Kalo kita bilang "dosa diampuni tapi tetap diperhitungkan" kok kesannya Allah itu perhitungan sekali, kontradiksi dengan kasih Allah yang tidak terbatas itu.

IMHO, tepatnya kita bilang, dosa sudah diampuni, tetapi kodrat dari dosa itu tidak dapat dihilangkan.
Allah tidak memperhitungkan dosa2 kita yang telah diampuni, tetapi kodrat dosa itu lah yg tidak dapat dihilangkan Allah, dan kodrat dosa itu sendirilah yang meninggalkan hukuman yang tersisa.
Seperti analogi hutang Jenova ke Oda, kan Oda ga perhitungan lagi setelah menghapus hutang Jenova. Tetapi kodrat hutang itu sendiri, meskipun telah dihapus, tetap meninggalkan beban buat Jenova melunasinya.
Terus pelunasan itu sendiri tidak selalu dilunasi di purgatory (setelah kematian). Jika pelunasan itu sudah diselesaikan di masa hidupnya, ya seseorang bisa langsung ke surga tanpa melewati purgatory lagi.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #39 on: July 26, 2014, 03:46:37 AM »
manusia selalu punya sisi kelemahan di samping kelebihan yang dimilikinya, sisi lemah itulah yang biasanya membuat kita jatuh dalam dosa.
kelemahan itu biasanya sudah bawaan, kita tidak bisa menghapusnya sama sekali, hanya bisa meminimalkan.
kalau sudah tahu titik kelemahan kita, malah kita tergolong tidak kreatif dalam berbuat dosa, ya jatuhnya di dosa yang itu itu juga walaupun sudah sering mengaku dosa yang sama tapi lagi2 khilaf dan jatuh ke lubang yang sama.

ya

Tuhan tetap maha adil dan maha kasih

maha adil karena kita  tetap harus bertanggung jawab atas dosa dan kesalahan yang telah kita perbuat  sendiri selama hidup di dunia

maha kasih karena walau kita datang kepada Tuhan dengan dosa2 yang tidak sepenuhnya bisa dibersihkan karena kelemahan kita, Tuhan tetap mau menerima kita kembali, lewat Sakramen Tobat atau kita diberi kesempatan untuk menyucikan diri di Purgatory.
syukur Tuhan kita murah hati dan lemah lembut, kita yang berdosa (ringan) ini tidak serta merta dilemparkan ke dalam kegelapan neraka.
hati yang hancur tidak dipandangNya hina, yang dilihat Tuhan adalah bagaimana perjuangan kita melawan kelemahan daging [i.e :  bagaimana usaha kita memperbaiki diri, apakah kita lebih kuat bila dihadapkan pada godaan yg lebih besar, bagaimana kemajuan kehidupan rohani kita dst], hasil akhirnya … tentu saja kita serahkan kepada kerahiman Tuhan.

semoga bisa dipahami, sifat yang kelihatannya bertentangan, tapi sebenarnya sangat harmonis dan sangat manusiawi bagi anak2Nya.

 :)

Oke. sekarang langsung aja ke contoh soal ya sis lili.


Mencuri atau merampok.

Mencuri itu dosa. Ya kan...?

Pada suatu saat kita dihadapkan pada keadaan dimana jika kita tidak mencuri, maka kita akan mati.
(saya buat extrim spt. itu buat memperjelas).
Kalau para rasul dulu itu akan lebih memilih mati dari pada berbuat dosa.
Daniel lebih baik menemui singa daripada disuruh sujud raja nebukadnezar.
Tapi kita ini bukan seperti rasul,.. masih jauh..

Nah dalam situasi spt. ini, kita terpaksa berbuat dosa. Dosa Yang dilakukan secara sadar.
Jika Tuhan maha adil, kita harusnya masuk ke neraka. Karena ketidakpercayaan kita itu.


binun enggak
Back to TOPIC!

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #40 on: July 26, 2014, 06:23:15 AM »


Tuhan itu maha kasih dan adil bila menciptakan manusia dengan free will tapi will nya ke arah tidak berdosa


 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #41 on: July 27, 2014, 07:44:46 PM »
Hmm... kok aku masih merasa kurang tepat ya, bro oda...
Kalo kita bilang "dosa diampuni tapi tetap diperhitungkan" kok kesannya Allah itu perhitungan sekali, kontradiksi dengan kasih Allah yang tidak terbatas itu.
Nah itu .... disini kita beda lagi, Jeno.

Berkaitan dgn thread saya yg di board nonK, saya tidak sedang didalam pengertian bahwa itu person Allah yg itang-itung timbang-menimbang, ibarat diketika seorang ayah mendapatkan anaknya berbohong ... "disabet sapu lidi ato dijewer aja yah ?"  Law-lah yang "perhitungan" (dgn tanda petik), If___Then___ .

Quote
IMHO, tepatnya kita bilang, dosa sudah diampuni, tetapi kodrat dari dosa itu tidak dapat dihilangkan.
Allah tidak memperhitungkan dosa2 kita yang telah diampuni, tetapi kodrat dosa itu lah yg tidak dapat dihilangkan Allah, dan kodrat dosa itu sendirilah yang meninggalkan hukuman yang tersisa.
Itu dah Jeno... coba deh kita perhatiin bersama pada kalimat Jeno yg bold. Kan bukankah bisa jadi timbul pertanyaan : "emangnya person Allah gak mampu / gak bisa / gak dapat menghilangkan kodrat dosa manusia ?" ?

Saya tidak sedang me"nyalahkan" kalimat bold tsb ... namun saya mengertikannya secara berbeda.
So mengenai pertanyaan yg timbul tsb, maka jawabannya benak saya : "itu bukan ttg person Allah mampu / gak mampu (dapat/tidak dapat) menghilangkan kodrat dosa manusia ... tetapi itu ada Law-NYA tersendiri ... Kalau___Maka___, dan kita tidak bisa tau secara mutlak 100% kesemuaan Law/rancangan tsb".

Seorang kepneg tirani otoriter bisa/dapat/mampu tidak mengeluarkan Law yg dikasih tau ke penduduknya.
Tanpa Law, kepneg ini mampu/bisa/dapat bertindak sesuka-sukanya. If Cuplis ngebunuh Then person kepneg ini tidak berkeinginan menghukum ... dilain sisi If Unyil ngebunuh Then person kepneg ini berkeinginan menghukum. If Meilan memberi sedekah ke seseorang Then person kepneg ini bisa saja menghukum Meilan .... dilain sisi If pak Raden berbuat yang sama spt Meilan Then person kepneg ini bisa saja tidak menghukum pak Raden. Tidak ada Order - tidak pula ada Law, apalagi bisa dikasih tau ke penduduknya.

Once there is a Law and Order, maka yang "bekerja" adalah Law/Order tsb.
Misal, If tidak suci (yg Jeno sebut kodrat dosa manusia) tidak bisa masuk surga Then agar bisa masuk surga liwat purgatori dulu.

Quote
Terus pelunasan itu sendiri tidak selalu dilunasi di purgatory (setelah kematian).
Maksudnya, seseorang semasa hidupnya bisa melunasi hutang2nya kepada Allah, ya ?

Apapun jawaban dari Jeno, ya itu termasuk juga Law :D.
If yg tidak suci itu "utang2"nya sudah lunas semasa dia bernafas di bumi Then bisa langsung masuk surga tanpa liwat purgatori, Else ___

saya lanjut dengan quote gavin  sbb yah, Jeno : (utk sbg ilustrasi)
Quote
Pada suatu saat kita dihadapkan pada keadaan dimana jika kita tidak mencuri, maka kita akan mati.
(saya buat extrim spt. itu buat memperjelas).
Kalau para rasul dulu itu akan lebih memilih mati dari pada berbuat dosa.
Daniel lebih baik menemui singa daripada disuruh sujud raja nebukadnezar.
Tapi kita ini bukan seperti rasul,.. masih jauh..

Nah dalam situasi spt. ini, kita terpaksa berbuat dosa. Dosa Yang dilakukan secara sadar.
Jika Tuhan maha adil, kita harusnya masuk ke neraka. Karena ketidakpercayaan kita itu.

Cuplis mencuri (di sikon yg paling ekstrim) utk ngisi perutnya = berdosa.
Setelah mencuri, Cuplis menyadari bhw itu sebenernya dosa ... Cuplis memohon ampun kepada Tuhan mengenai perbuatan yang baru2 itu dia lakukan ... tetapi, Cuplis keburu mati - dia belon sempet "ngelunasin" dosa mencuri tsb (sementara dosa2 yg sebelum2nya, udah Cuplis akui dan kebetulan emang udah lunas) ---> dengan demikian di alam barkah, Cuplis mengalami purgatori utk dosa mencurinya tsb yg sempet diakui-nya namun belon sempet dia lunasi semasa hidupnya.

Dari situ bukankah sebenernya bisa keliatan bhw itu Law ?
Antara orange dan ungu, koneksinya pada ilustrasi Cuplis mencuri diatas :
If if yg ungu tidak terpenuhi Then orange :D.

Apakah kira2 bener penangkepan saya dalam hal ini ?

:)
salam.
btw, penjahat disalib mengalami purgatori ato nggak yah ?
« Last Edit: July 27, 2014, 07:51:20 PM by odading »

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #42 on: July 28, 2014, 06:31:43 AM »
Nah itu .... disini kita beda lagi, Jeno.

Berkaitan dgn thread saya yg di board nonK, saya tidak sedang didalam pengertian bahwa itu person Allah yg itang-itung timbang-menimbang, ibarat diketika seorang ayah mendapatkan anaknya berbohong ... "disabet sapu lidi ato dijewer aja yah ?"  Law-lah yang "perhitungan" (dgn tanda petik), If___Then___ .

Saya setuju banget dengan pendapat Om Jenova.
Dosa yang kita lakukan melukai kodrat kita.
Yang nantinya setelah manusia meninggal .... secara otomatis kodrat yang luka tersebut disucikan didalam purgatory.

Quote

 Itu dah Jeno... coba deh kita perhatiin bersama pada kalimat Jeno yg bold. Kan bukankah bisa jadi timbul pertanyaan : "emangnya person Allah gak mampu / gak bisa / gak dapat menghilangkan kodrat dosa manusia ?" ?

Saya tidak sedang me"nyalahkan" kalimat bold tsb ... namun saya mengertikannya secara berbeda.
So mengenai pertanyaan yg timbul tsb, maka jawabannya benak saya : "itu bukan ttg person Allah mampu / gak mampu (dapat/tidak dapat) menghilangkan kodrat dosa manusia ... tetapi itu ada Law-NYA tersendiri ... Kalau___Maka___, dan kita tidak bisa tau secara mutlak 100% kesemuaan Law/rancangan tsb".

Seorang kepneg tirani otoriter bisa/dapat/mampu tidak mengeluarkan Law yg dikasih tau ke penduduknya.
Tanpa Law, kepneg ini mampu/bisa/dapat bertindak sesuka-sukanya. If Cuplis ngebunuh Then person kepneg ini tidak berkeinginan menghukum ... dilain sisi If Unyil ngebunuh Then person kepneg ini berkeinginan menghukum. If Meilan memberi sedekah ke seseorang Then person kepneg ini bisa saja menghukum Meilan .... dilain sisi If pak Raden berbuat yang sama spt Meilan Then person kepneg ini bisa saja tidak menghukum pak Raden. Tidak ada Order - tidak pula ada Law, apalagi bisa dikasih tau ke penduduknya.

Once there is a Law and Order, maka yang "bekerja" adalah Law/Order tsb.
Misal, If tidak suci (yg Jeno sebut kodrat dosa manusia) tidak bisa masuk surga Then agar bisa masuk surga liwat purgatori dulu.
 Maksudnya, seseorang semasa hidupnya bisa melunasi hutang2nya kepada Allah, ya ?

Apapun jawaban dari Jeno, ya itu termasuk juga Law :D.
If yg tidak suci itu "utang2"nya sudah lunas semasa dia bernafas di bumi Then bisa langsung masuk surga tanpa liwat purgatori, Else ___

saya lanjut dengan quote gavin  sbb yah, Jeno : (utk sbg ilustrasi)
Cuplis mencuri (di sikon yg paling ekstrim) utk ngisi perutnya = berdosa.
Setelah mencuri, Cuplis menyadari bhw itu sebenernya dosa ... Cuplis memohon ampun kepada Tuhan mengenai perbuatan yang baru2 itu dia lakukan ... tetapi, Cuplis keburu mati - dia belon sempet "ngelunasin" dosa mencuri tsb (sementara dosa2 yg sebelum2nya, udah Cuplis akui dan kebetulan emang udah lunas) ---> dengan demikian di alam barkah, Cuplis mengalami purgatori utk dosa mencurinya tsb yg sempet diakui-nya namun belon sempet dia lunasi semasa hidupnya.

Dari situ bukankah sebenernya bisa keliatan bhw itu Law ?
Antara orange dan ungu, koneksinya pada ilustrasi Cuplis mencuri diatas :
If if yg ungu tidak terpenuhi Then orange :D.

Apakah kira2 bener penangkepan saya dalam hal ini ?

:)
salam.
btw, penjahat disalib mengalami purgatori ato nggak yah ?

Disinilah peran Keadilan Allah. Bukan karena Allah tidak mampu.

IMHO penjahat yang disalib .............   :what:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #43 on: July 28, 2014, 10:03:24 AM »
Saya setuju banget dengan pendapat Om Jenova.
Kalo saya terus terang masih belon nangkep sepenuhnya pada kalimat sbb, phooey :

Quote
Terus pelunasan itu sendiri tidak selalu dilunasi di purgatory (setelah kematian).


Quote
Dosa yang kita lakukan melukai kodrat kita.
Yang nantinya setelah manusia meninggal .... secara otomatis kodrat yang luka tersebut disucikan didalam purgatory.
Lalu kalo pelunasannya sudah "beres" semasa hidup ybs ... apakah disini maksudnya ybs tidak lagi melalui purgatory setelah mati ?

Quote
Disinilah peran Keadilan Allah. Bukan karena Allah tidak mampu.
Ya sependapat.
Keadilan Allah itu secara perwujudannya ada di Law/rancangan.

Quote
IMHO penjahat yang disalib .............   :what:
maksud saya penjahat disalib yang diajak Yesus jalan2 ke Firdaus itu loh, phooey :D. Dia langsung masuk surga ? ato lewat purgatory dulu ?

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Tuhan maha kasih atau maha adil
« Reply #44 on: July 28, 2014, 02:32:51 PM »

 maksud saya penjahat disalib yang diajak Yesus jalan2 ke Firdaus itu loh, phooey :D. Dia langsung masuk surga ? ato lewat purgatory dulu ?

:)
salam.

Lha ya itu .... teori yang saya buat .... dimentahkan oleh Bro Oda melalui peristiwa penjahat yang disalib (st. Dismas)

 :rofl:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)