Author Topic: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik  (Read 5432 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #45 on: July 23, 2014, 07:16:46 PM »
1870
In the year 1870 after Christ, Pope Pius IX proclaimed the dogma of Papal Infallibility
This is a blasphemy and the sign of the apostasy and of the antichrist predicted by St. Paul. (Read 2nd Thessalonians 2:2-12; Revelation 17:1-9; 13:5-8,18).
Many Bible students see the number of the beast (Rev. 13:18), 666 in the Roman letters of the Pope's title: "VICARIVS FILII DEI." -- V-5, I-1; C-100, I-1; V-S, I-1; L-50, I-1; I-1; D-500, I-l — Total, 666.


Sering kali, non-katolik menyamakan ""infalliblility"" (tidak dapat sesat) dengan ""impecability"" (tidak bercela). Selama non-katolik tidak dapat membedakan kedua hal ini, maka selamanya non-katolik akan salah memahami doktrin papal infalliblility.

Infalibilitas paus adalah iman Gereja yang orthodox dan sudah ada sejak awal mula Gereja. Bahkan Alkitab juga mengajarkan akan hal ini.

Petrus menikmati karunia ""infalibility"" (tidak dapat sesat). Hal ini tertulis jelas dalam Kitab Suci ketika Yesus menjadikan Petrus sebagai batu karang Gereja dan memberikan kunci kerajaan surga kepada Petrus (Mat 16 : 17 - 19). Rasul2 yg lain juga memiliki rahmat infalibility ini secara bersama2 dalam persekutuan dengan Petrus Sang Batu Karang (Mat 18 :18), ketika Petrus memanggil mereka dalam konsili untuk memutuskan ajaran iman dan moral seperti yang dicontohkan dalam perikop Kisah Para Rasul 15.

Sekalipun Petrus menikmati karunia ""infallibility"" (tidak dapat sesat), tetapi Petrus tetaplah tidak ""impeccable"" (tidak bercela). Ya, Petrus memiliki banyak kelemahan seperti mengingkari Yesus sampai 3x (Mat 26 : 69 - 75, Mrk 14 : 66 - 72, Luk 22 : 54 -62, Yoh 18 : 12 - 27), atau ditegur Paulus karena munafik (Gal 2 : 11 - 14). Tetapi sekalipun Petrus tidak sempurna (not impeccable), tetapi rahmat infallibilitas itu tetap melekat pada diri Petrus karena dianugerahkan oleh Tuhan Yesus sendiri.

Infallible tidak sama dengan bebas dari dosa, bebas dari kesalahan2 hidup, bebas dari kesalahan2  logis, politis, sains, bahkan kesalahan teologi. Petrus, dan juga penerus2 jabatan Petrus, memiliki kuasa infallibilitas hanya ketika berbicara secara ex-cathedra, yaitu ketika berbicara:
1. dalam posisinya sebagai pastor dan doctor semua umat kristen
2. dengan kewibawaan otoritas rasuliah tertinggi 
3. mendefinisikan sebuah doktrin mengenai iman dan moral untuk diimani oleh Gereja universal."

"Infallibilitas Petrus dan penerus2nya juga dicatat oleh kesaksian2 bapa2 Gereja seperti: ""Letter to the Corinthians 1:1, 58:2-59:1,63:2"" (Clement I, 80 M), ""Letter to the Romans 1:1"" (Ignatius of Antioch, 110 M), ""The Unity of the Catholic Church 4; 1st edition"" (Cyprian of Carthage, 251 M), dsb.

Dari sini kita lihat bahwa doktrin infalibilitas paus adalah merupakan ajaran kuno dan apostolik yang sudah ada sejak awal mula Gereja, dan paus Pius IX menegaskan kembali ajaran ini sebagai dogma yang mutlak dan infalible."
« Last Edit: July 23, 2014, 07:32:57 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #46 on: July 23, 2014, 07:17:34 PM »
1907
Pope Plus X, in the year 1907, condemned together with "Modernism", all the discoveries of modern science which are not approved by the Church
Pius IX had done the same thing in the Syllabus of 1864.


Kesalahan fatal dari kesalah-pahaman ini, bahwa non-katolik mendefinisikan ""modernism"" secara berbeda dari ""modernism"" yang dikutuk oleh Paus Pius X secara ex-cathedra.
Gereja Katolik tidak pernah mengutuk ilmu sains modern, melainkan mengutuk bidaah ""modernism"".

Modernism mengajarkan bahwa tidak ada kebenaran positif dalam keyakinan2 yang ada, bahwa pengakuan2 iman dalam semua keyakinan itu semuanya sama. Modernism tidak mengakui keyakinan2 tertentu sebagai kebenaran. Modernisme mengajarkan bahwa semua keyakinan harus ditolerir karena semuanya adalah merupakan opini belaka. Agama yang diwahyukan bukanlah kebenaran sejati, tetapi hanya sekedar sentimentil dan menurut selera pemeluknya, bukan fakta yang objektif, bukan pula merupakan mujizat, dan oleh karenaya merupakan hak dari setiap orang untuk mengemukakan apa saja yang dikehendakinya. Ajaran ini juga mengatakan bahwa devosi tidak perlu didirikan diatas iman, bahwa semua orang dapat datang ke gereja protestant dan Gereja Katolik, dan memperoleh kebaikan darinya tanpa menjadi jemaat dari Gereja manapun. Mereka dapat bersekutu dalam pemikiran2 dan pengalaman2 spiritual, tanpa perlu melihat doktrin2  yang diyakini oleh orang2 dalam persekutuan itu, atau mempertimbangkan perlunya doktrin2. Menurut modernism, karena keyakinan merupakan hak yang sangat personal dan pribadi, maka ditekankan pentingnya untuk mengabaikan keyakinan yang dipeluk oleh individu2 ketika seseorang menjalin hubungan dengan orang lain. (definisi ini diambil dari ""Biglietto Speech"", Cardinal John Henry Newman 1879)

Tentu saja Gereja Katolik tidak akan tinggal diam ketika bidaah Modernism ini menyerang iman Gereja dan membawa umat dalam kebingungan dan kesesatan. Untuk lebih jelasnya, mengenai ajaran modernism apa saja yg dikutuk oleh Gereja Katolik melalui Papal Bull SYLLABUS CONDEMNING THE ERRORS OF THE MODERNISTS - LAMENTABILI SANE  (Pius X, 1907), silakan dilihat di sini:
http://www.papalencyclicals.net/Pius10/p10lamen.htm
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #47 on: July 23, 2014, 07:18:01 PM »
1930
In the year 1930 Pius XI, condemned the Public Schools


"Salah satu kesalah-pahaman non-katolik yang berdasar pada rumor dan sentimentil negative terhadap Gereja Katolik.

Aku tidak dapat menemukan satu pun dokumen / pernyataan resmi paus Pius XI yang dikeluarkan pada tahun 1930 yang mengutuk ""public schools"", jadi aku simpulkan bahwa kesalah-pahaman ini tidak bersumber pada fakta kebenaran mengenai paus Pius XI:"
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #48 on: July 23, 2014, 07:18:48 PM »
1931
In the year 1931 the same pope Pius XI, reaffirmed the doctrine that Mary is "the Mother of God"
This doctrine was first invented by the Council of Ephesus in the year 431. This is a heresy contrary by Mary's own words. (Read Luke 1:46-49; John 2: l-5).


"Sekali lagi, iman katolik bahwa Maria adalah benar2 bunda Allah yg berinkarnasi adalah iman yang orthodox, apostolik, dan sudah ada sejak awal mula Gereja.
Sama seperti Dogma yang ditetapkan dalam konsili Efesus di abad ke-4, Paus Pius XI sekali lagi menegaskan Dogma kuno ini ketika Gereja Katolik menghadapi serangan bidaat yang menolak iman ini."
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #49 on: July 23, 2014, 07:19:45 PM »
1950
In the year 1950 the last dogma was proclaimed by Pope Pius XII, the Assumption of the Virgin Mary


Kitab Suci memang tidak menuliskan tentang akhir kisah hidup Maria, tidak juga kisah Maria diangkat ke surga, karena memang kisah ini terjadi setelah (hampir) semua kitab2 dalam Kitab Suci ditulis. Tetapi bagaimana pun juga, kitab Wahyu 12 mengkisahkan tentang seorang wanita yang diangkat ke surga. Banyak yang menafsirkan wanita ini sebagai umat kudus Allah. Karena Maria merupakan perwujudan umat Perjanjian Lama sekaligus Perjanjian Baru, maka kisah diangkatnya Maria ke surga dapat dilihat sebagai wujud kemenangan wanita dalam kitab Wahyu tersebut.

Lebih jauh lagi, dalam 1 Kor 15 : 20 Paulus mengajarkan bahwa Kristus bangkit sebagai yang sulung dari antara semua orang2 yg meninggal. Karena Maria sangat dekat dengan semua misteri hidup Yesus, sangat tidak mengherankan jika Roh Kudus menuntun Gereja untuk mengimani bahwa Maria juga ikut menikmati kemuliaan Putra-nya. Karena Maria sangat dekat dengan Yesus selama hidupNya di bumi, maka dia juga pasti bersama dengan Putranya, baik jiwa maupun raganya, di surga.

Sebagai tabernakel perjanjian baru, dimana Allah Putra berkenan bersemayam di dalam rahimnya selama 9 bulan, iman katolik tidak dapat memungkiri bahwa Maria adalah penuh rahmat dan dijadikan tak bercela (immaculate), sebagaimana tabut perjanjian dalam kisah Perjanjian Lama adalah kudus sehingga Allah berkenan bersemayam di dalamnya (juga silakan dilihat lagi penjelasan tentang Maria tidak bernoda). Oleh karena kematian adalah upah dari dosa (Kej 2 : 17), maka logika dari seseorang yang tidak berdosa adalah terbebas dari kematian. Sama seperti Henokh (Ibr 11 : 5) dan Elia (2 Raj 2 : 11) yang berkenan di hadapan Allah sehingga diangkat ke surga tanpa mengalami kematian badan, demikian pula halnya dengan Maria yang olehnya Allah sangat berkenan untuk dilahirkan dari rahimnya. Oleh karena ini, logika iman katolik tidak dapat mengingkari kenyataan bahwa Maria diangkat ke surga setelah kehidupannya di dunia ini berakhir.

Benar bahwa doktrin Maria diangkat ke surga adalah doktrin yang berkembang seiring berjalannya waktu. Tapi doktrin ini sama sekali BUKAN merupakan ajaran baru, tetapi merupakan rangkaian logika dari apa yang dialami oleh Maria seperti uraian di atas. Ajaran2 bapa2 Gereja Purba pun memberikan kesaksian tentang iman ini, seperti: ""The Passing of the Virgin 16:2-17"" (Pseudo - Melito, 300 M), ""Homily on Simeon and Anna"" (Timothy of Jerusalem, 400 M), ""The Dormition of Mary "" (John the Theologian, 400 M), ""Eight Books of Miracles 1:4"" (Gregory of Tours, 575 M), ""Homily on the Assumption"" (Theoteknos of Livias, 600 M), ""Encomium in dormitionnem Sanctissimae Dominae nostrae Deiparae semperque Virginis Mariae"" (Modestus of Jerusalem, 634 M), ""Sermon I"" (Germanus of Constantinople, 683 M), ""Gregorian Sacramentary, Veneranda"" (Gregorian Sacramentary, 795 M), dsb.

Sebagai kesimpulan, iman tentang Maria diangkat di surga adalah iman Gereja yang telah ada sejak mula2. Paus Pius XII sama sekali TIDAK menciptakan ajaran baru atau ajaran sesat, tetapi justru menegaskan kembali iman sejati Gereja ketika iman ini menghadapi serangan bidaah di waktu itu.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline aditio.setiawan

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 20
  • Reputation Power:
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #50 on: September 06, 2014, 01:12:29 AM »
Bukankah kita harus mengimani perjanjian lama sebagai ajaran langsung dari Isa Almasih.

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #51 on: September 06, 2014, 11:23:14 AM »
Bukankah kita harus mengimani perjanjian lama sebagai ajaran langsung dari Isa Almasih.

Kalau kamu baru belajar, mending belajar dulu yang benar baru nulis, supaya tahu apa yang kamu tulis, dan yang penting tidak asal tulis di sembarang topik.

OOT, ngerti OOT ?

Offline aditio.setiawan

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 20
  • Reputation Power:
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #52 on: September 06, 2014, 11:30:40 PM »
Ah anda saja kali yang terlalu sensitif terhadap hal yang belum benar benar anda fahami

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #53 on: September 07, 2014, 09:45:23 AM »
Judul topik nya apa? Yang mau kamu sampaikan apa?
Nyambung gak?
OOT dipelihara bikin otakmu tak center tuh..


Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Menanggapi Tuduhan2 Kesesatan Dalam Gereja Katolik
« Reply #54 on: September 08, 2014, 10:01:59 AM »
Ah anda saja kali yang terlalu sensitif terhadap hal yang belum benar benar anda fahami

salam aditio...

Di forum ini kami sudah membagi topik dan diskusi sesuai pokok2nya
ada diskusi non kristen bagi saudara2 muslim yang menanyakan atau mau diskusi tentang ayat atau diskusi mengenai pandangan kristen bisa di thread diskusi non kristen http://forumimankristen.com/index.php/board,11.0.html bukan di sini.

In Omnibus Caritas