Berapa jumlah yang wafat melalui Inkusisi?
Sejujurnya, berapa jumlah tepatnya korban akibat Inkuisisi, tidak dapat diketahui dengan pasti. Namun kita dapat mengetahui dengan pasti, bahwa klaim 95 juta orang, yang sering disebut-sebut oleh kaum fundamentalis non-Katolik sebagai jumlah korban inkuisisi, jelas terlalu berlebihan, dan tidak masuk akal. Sebab inkuisisi tidak terjadi di Eropa Utara, Eropa Timur, Skandinavia dan Inggris, namun hanya terjadi di kawasan Perancis Selatan, Italia, Spanyol, sebagian kerajaan Romawi. Maka inkuisisi tidak dapat membunuh 95 juta orang sebab jumlah total orang yang hidup di kawasan tersebut saja tidak sampai sebanyak itu.
Studi sejarah yang dilakukan belakangan ini menunjukkan bahwa hanya sekitar 4000[3] sampai 5000 orang yang dihukum mati oleh inkuisisi di Spanyol, dan ini terjadi dalam selang waktu sekitar dua setengah abad. Di masa Spanish Inquisition, dalam 30 tahun pemerintahan ratu Isabella, ada sekitar 100,000 orang yang dikirim ke inkuisisi, dan 80,000 orang di antaranya dinyatakan tidak bersalah. 15,000 dinyatakan bersalah, namun setelah mereka menyatakan iman secara publik, maka mereka dibebaskan kembali. Hanya ada sekitar 2,000 orang yang meninggal karena keputusan inkuisisi sepanjang pemerintahan Ratu Isabella, dan 3000 orang kemudian dari tahun 1550 – 1800 (250 tahun). Sedangkan, sebagai perbandingan, dalam perang sipil di Jerman selama dua tahun (1524-1526) antara para petani dan kaum terpelajar, yang dipicu oleh pengajaran Luther tentang ide membuat semua orang sama derajatnya, membuat puluhan ribu petani menyerang para imam, uskup, prajurit, menguasai kota, membuat kekacauan, dan mengakibatkan serangan balik dari pihak penguasa dan pemerintah yang menewaskan sekitar 130,000 petani belum termasuk golongan masyarakat yang lain. Menurut sejarahwan William Manchester, jumlah warga Jerman yang wafat di sekitar waktu konflik tersebut mencapai sekitar 250,000 orang, jika dihitung sejak tahun 1523 sampai 1527.[4] Juga, hanya dalam waktu 20 hari, Revolusi Perancis (1794), yang dimotori oleh gerakan “Enlightenment”, meng-eksekusi pria dan wanita sebanyak 16,000- 40,000. Jumlah korban ini, jauh lebih banyak daripada korban inkuisisi dalam 30 tahun pemerintahan Ratu Isabella. Demikian juga, pembunuhan 72,000 umat Katolik yang dilakukan oleh Raja Inggris Henry VIII, sehingga jumlah orang yang meninggal selama beberapa tahun pada masa pemerintahan Henry VIII dan anaknya Elizabeth I, jauh melebihi apa yang terjadi pada inkuisisi di Spanyol dan Roma selama 3 abad.