September 16
RAHMAT Allah
Dua orang rahib dalam suatu komunitas menjalani hidup kudus, dan telah membuat kemajuan sedemikian rupa sehingga mereka dapat melihat rahmat Allah dalam diri satu sama lain.
Suatu ketika, salah seorang dari mereka pergi keluar biara pada suatu Jumat pagi dan melihat seorang pria sedang makan. Dia berkata kepada pria tersebut, “Mengapa engkau makan pada jam ini di hari Jumat?”
Pada hari Sabtu, diadakan perayaan misa seperti biasa. Rahib yang lainnya melihat bahwa rahmat yang telah diberikan kepada saudaranya itu telah meninggalkannya, dan dia menjadi tertekan. Dia mengunjungi sel saudaranya dan berkata, “Apa yang telah kau lakukan, saudaraku? Aku tidak melihat rahmat Allah di dalam dirimu seperti biasanya.”
Dia menjawab, “Aku tidak sadar jika aku telah berdosa, baik dalam perbuatan maupun dalam pikiran.”
Saudaranya berkata, “Apakah engkau mengatakan kata-kata yang tidak perlu pada seseorang?”
Kemudian saudaranya itu teringat, dan berkata, “Ya, betul. Kemarin aku melihat seseorang sedang makan di pagi hari, dan aku berkata kepadanya, ‘Engkau makan pada jam ini pada hari Jumat?’ Itulah dosaku. Lakukanlah pertobatan denganku selama empat belas hari dan kita akan memohon Allah untuk mengampuniku.”
Mereka melakukannya. Setelah empat belas hari, saudaranya melihat rahmat Allah datang kembali atas saudaranya yang satu dan mereka terhibur dan bersyukur kepada Allah yang baik.”