Author Topic: 10 FAQ Purgatorium  (Read 796 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
10 FAQ Purgatorium
« on: November 17, 2014, 02:45:41 PM »
Quote
1. BAGAIMANA KITA TAHU BAHWA JIWA-JIWA ORANG YANG KITA DOAKAN MASIH BERADA DI PURGATORIUM ATAU TIDAK?
Yang perlu kita ingat adalah waktu yang kita ketahui di dunia ini berbeda dengan yang ada di Purgatorium. Dengan demikian, sangat sulit untuk membandingkan waktu di dunia dengan waktu di Purgatorium. Selanjutnya, hanya Tuhan saja yang tahu apakah jiwa-jiwa di sana telah diangkat ke Surga atau belum. Oleh karena itu, kita dapat terus mendoakan orang-orang yang sudah meninggal dunia, terutama kerabat ataupun sahabat kita. Kita meyakini bahwa doa-doa yang kita panjatkan tidak akan sia-sia. Kalaupun jiwa-jiwa di Purgatorium yang kita doakan telah diangkat ke Surga, maka Tuhan dapat mengarahkan doa-doa tersebut untuk membantu jiwa-jiwa yang lain yang masih ada di Purgatorium.

2. APAKAH SEMUA ORANG YANG MASUK KE SURGA HARUS MELALUI PURGATORIUM TERLEBIH DAHULU?
Tidak semua orang yang masuk Surga harus melalui Purgatorium. Bagi yang meninggal dalam keadaan telah sempurna dalam kasih, seperti Bunda Maria dan sejumlah santo-santa, dan orang-orang yang suci hatinya, akan langsung masuk ke Surga tanpa melalui Purgatorium. Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.” (Mat 5:8)

3. APAKAH HUBUNGAN ANTARA API PENYUCIAN DENGAN PENGADILAN KHUSUS DAN PENGADILAN TERAKHIR?
Kita tahu bahwa segera setelah manusia meninggal dunia, maka dia akan diadili langsung oleh Kristus. Pengadilan ini disebut Pengadilan Khusus (lih. Ibr 9:27; Luk 16:19-31). Mereka yang meninggal dunia dalam kondisi rahmat, artinya tidak dalam dosa berat, namun belum sempurna dalam kasih, akan dimurnikan dahulu dalam Api Penyucian. Dengan demikian, Pengadilan Khusus memberikan keputusan bahwa sejumlah jiwa orang-orang yang meninggal dunia  akan masuk ke dalam Api Penyucian (atau ke Surga atau ke neraka).

Sedangkan Pengadilan Terakhir terjadi ketika kedatangan Kristus yang kedua atau akhir zaman (lih. Luk 8:17; Mat 25:32-33). Pada saat Pengadilan Terakhir ini, jiwa-jiwa di Api Penyucian yang belum terangkat ke Surga akan mendapatkan tubuh yang telah dibangkitkan dan kemudian diadili di hadapan seluruh umat manusia. Setelah itu, mereka akan masuk ke dalam Surga, tubuh dan jiwa-nya. Setelah Pengadilan Terakhir, Api Penyucian tidak ada lagi karena tidak diperlukan lagi proses pemurnian. Sebab segala sesuatu telah dinyatakan dengan sempurna, dan setiap orang telah memperoleh konsekuensi dari segala perbuatannya.

4. APAKAH INDULGENSI DAPAT MEMBANTU MEMBEBASKAN JIWA-JIWA DI PURGATORIUM?
Gereja Katolik mengajarkan bahwa indulgensi dapat menghapuskan siksa dosa sementara yang dialami oleh jiwa-jiwa di Purgatorium. Indulgensi menjadi salah satu cara bagi kita umat beriman di dunia ini untuk mengamalkan kasih, dan mendoakan sesama yang sudah meninggal dunia maupun memohon keselamatan bagi jiwa kita yang mendoakan. Jika kita dalam kondisi rahmat, telah mengaku dosa dalam sakramen Pengakuan dosa, menerima Ekaristi, berdoa bagi intensi Bapa Paus, serta melakukan hal-hal yang disyaratkan dalam indulgensi, kita dapat membantu mereka yang berada di Purgatorium untuk menerima indulgensi sebagian (partial indulgence) atau indulgensi penuh (plenary indulgence).

5. BERAPA LAMA JIWA-JIWA ADA DI PURGATORIUM DAN SAMPAI KAPAN KITA HARUS MENDOAKAN MEREKA?
Umumnya, kita tidak akan pernah tahu sampai berapa lama jiwa-jiwa mengalami pemurnian di Purgatorium sebelum akhirnya mereka dapat beralih ke Surga. Hanya Allah saja yang tahu saatnya bahwa jiwa-jiwa tersebut telah murni dan serupa dengan Dia, sehingga layak untuk memandang-Nya di dalam Kerajaan Surga. Ada kekecualian memang pada orang-orang tertentu yang diberi rahmat khusus oleh Allah, untuk mengetahui bahwa jiwa-jiwa tertentu yang didoakan olehnya telah beralih ke Surga. Hal ini misalnya kita ketahui dari pengalaman beberapa orang kudus. Namun pada umumnya, kita tidak mengetahui, apakah atau kapankah jiwa-jiwa yang kita doakan beralih ke Surga. Oleh karena itu, kita yang masih berziarah ini tetap dianjurkan untuk terus mendoakan jiwa-jiwa tersebut. Sebab sekalipun mereka telah beralih ke Surga, doa-doa kita akan tetap dapat membantu jiwa-jiwa lainnya, yang masih berada di Api Penyucian.

6. APAKAH PADA SAAT PENGADILAN TERAKHIR, PURGATORIUM MASIH ADA?
Pada saat Pengadilan Terakhir yaitu setelah terjadinya akhir zaman, Purgatorium tidak ada lagi, karena memang pada waktu itu tidak lagi diperlukan proses pemurnian. Setelah kebangkitan badan, dalam Pengadilan Terakhir, seluruh jiwa-jiwa bersatu dengan badannya dan diadili di hadapan seluruh umat manusia yang lain. Pada akhirnya, semua jiwa orang-orang benar akan bersatu dengan badan mereka yang telah dimuliakan dan masuk ke dalam Kerajaan Surga, menikmati kebahagiaan abadi untuk selamanya bersama dengan Allah Tritunggal Maha Kudus. Sedangkan semua jiwa orang-orang yang jahat akan masuk ke dalam siksa abadi karena keterpisahan mereka dengan Allah selamanya di neraka.


dikutip dari http://katolisitas.org/14025/nyanyian-kehidupan
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #1 on: November 17, 2014, 02:46:24 PM »
Quote
7. APAKAH MEREKA YANG BERADA DI PURGATORIUM MENGALAMI PENDERITAAN BADAN?
Purgatorium adalah pemurnian setelah kematian, bagi jiwa-jiwa yang mengasihi Kristus namun belum mencapai kesempurnaan kasih, sehingga oleh karena itu, mereka belum dapat memandang Allah dan bersatu dengan-Nya di Surga. Jadi, yang dimurnikan di dalam Purgatorium adalah jiwa, bukan badan (badan mereka telah terpisah dari jiwa oleh karena kematian). Dengan demikian, tidak ada penderitaan badan di Purgatorium, karena hanya jiwa-jiwa yang berada di sana. Namun demikian, dengan cara yang hanya diketahui oleh Tuhan, mungkin saja terjadi penderitaan rasa (pain of sense) yang sangat riil, seperti yang dialami oleh indera tubuh, pada jiwa. Bagaimana hal ini dapat terjadi, hanya Tuhan yang mengetahuinya.

8. APAKAH PURGATORIUM ITU SUATU TEMPAT ATAU KONDISI?
Yang berada di Purgatorium adalah jiwa-jiwa yang tidak mempunyai badan, karena badan hanya bersatu dengan jiwa kembali pada saat kebangkitan badan yang terjadi di akhir zaman. Maka Purgatorium bukanlah tempat seperti yang kita kenal di dunia ini yang membutuhkan ruang dan ada batas- batasnya secara fisik. Purgatorium adalah pemurnian bagi jiwa yang tidak membutuhkan tempat seperti yang kita kenal di dunia;  suatu 'kondisi' di mana jiwa-jiwa tersebut dimurnikan hingga mencapai kesempurnaannya.

9. APAKAH HARI ARWAH MENJADI HARI ISTIMEWA UNTUK MENDOAKAN JIWA-JIWA DI PURGATORIUM?
Gereja menetapkan bahwa bulan November adalah bulan untuk memperingati para arwah, yang dimulai dengan hari para orang kudus pada tanggal 1 November dan hari arwah pada tanggal 2 November. Hari para orang kudus mengingatkan kita bahwa tujuan akhir dari kehidupan kita adalah Surga. Sedangkan hari peringatan arwah orang beriman mengingatkan kita bahwa ada sejumlah anggota Gereja yang masih membutuhkan doa-doa kita, yaitu mereka yang berada di Purgatorium yang sedang mengalami masa pemurnian. Dalam rangka membantu jiwa-jiwa di Purgatorium, Gereja memberikan indulgensi penuh pada hari arwah sehingga kita dapat membantu jiwa-jiwa tersebut agar dapat digabungkan ke dalam Kerajaan Surga. Jadi, sesungguhnya kita mempunyai kesempatan untuk membantu jiwa-jiwa di Purgatorium secara istimewa di hari arwah. Namun, tentu kita juga tetap dapat membantu jiwa-jiwa tersebut di hari-hari yang lain.

10. UKANKAH ADA BANYAK KESAKSIAN PRIBADI YANG MENGATAKAN BAHWA PURGATORIUM TIDAK ADA? JADI MENGAPA GEREJA KATOLIK TETAP MENGAJARKAN PURGATORIUM?
Dewasa ini muncul beberapa klaim wahyu pribadi yang mengatakan bahwa tidak ada Purgatorium. Namun, klaim- klaim seperti ini tidak dapat dijadikan dasar iman kita, sebab sebaliknya, ada banyak kesaksian dari para Santo-santa yang mendukung keberadaan Purgatorium. Kalau iman kita mengambil dasar dari wahyu-wahyu pribadi seperti ini, maka iman kita tidak mempunyai pondasi yang kuat. Itulah sebabnya Gereja Katolik mengatakan bahwa wahyu pribadi tidak bersifat mengikat. Gereja Katolik tetap mengajarkan adanya Purgatorium, karena proses pemurnian itu memang diajarkan dalam Kitab Suci, dan didukung oleh Tradisi Suci serta diperjelas oleh ajaran Magisterium Gereja. Dengan kata lain, Gereja Katolik tetap mengajarkan Purgatorium karena ini adalah suatu kebenaran yang diwahyukan Allah, dan bukan semata-mata karena klaim wahyu pribadi.


dikutip dari http://katolisitas.org/14025/nyanyian-kehidupan

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #2 on: November 17, 2014, 02:56:34 PM »
nah, kebetulan ada ahli Purgatory  :dance:


7. APAKAH MEREKA YANG BERADA DI PURGATORIUM MENGALAMI PENDERITAAN BADAN?
Purgatorium adalah pemurnian setelah kematian, bagi jiwa-jiwa yang mengasihi Kristus namun belum mencapai kesempurnaan kasih, sehingga oleh karena itu, mereka belum dapat memandang Allah dan bersatu dengan-Nya di Surga. Jadi, yang dimurnikan di dalam Purgatorium adalah jiwa, bukan badan (badan mereka telah terpisah dari jiwa oleh karena kematian). Dengan demikian, tidak ada penderitaan badan di Purgatorium, karena hanya jiwa-jiwa yang berada di sana. Namun demikian, dengan cara yang hanya diketahui oleh Tuhan, mungkin saja terjadi penderitaan rasa (pain of sense) yang sangat riil, seperti yang dialami oleh indera tubuh, pada jiwa. Bagaimana hal ini dapat terjadi, hanya Tuhan yang mengetahuinya.


Kesaksian Sr. Faustina :

Suatu hari, seorang suster yang telah meninggal dua bulan sebelumnya datang kepadaku. Ia adalah suster dari paduan suara pertama. Aku melihatnya dalam keadaan yang mengerikan, sepenuhnya dilahap api dan wajahnya rusak ngeri. Hal ini berlangsung hanya sekejap saja, lalu ia pun lenyap. Kegentaran hebat merayapi jiwaku sebab aku tidak tahu apakah ia ada di api penyucian atau di neraka. Walau demikian, aku melipatgandakan doa-doaku untuknya. Keesokan malam ia datang kembali; aku melihatnya dalam keadaan yang lebih mengerikan, di tengah-tengah api yang bahkan lebih berkobar-kobar, keputusasaan terpancar jelas di setiap guratan wajahnya. Aku terperanjat melihatnya dalam keadaan yang lebih buruk sesudah doa-doa yang aku panjatkan baginya, maka aku bertanya, “Tidakkah doa-doaku menolongmu?” Ia menjawab bahwa doa-doaku tak menolongnya dan bahwa tak suatu pun yang akan dapat menolongnya. Aku bertanya, “Dan doa-doa yang dipersembahkan seluruh komunitas bagimu; tidakkah doa-doa itu menolongmu sama sekali?” Ia mengatakan tidak; doa-doa itu telah menyelamatkan jiwa-jiwa lain. Jadi kataku, “Jika doa-doaku tidak menolongmu, Suster, tolong janganlah datang lagi kepadaku.” Ia pun lenyap seketika. Walau demikian, aku terus berdoa untuknya.

Selang beberapa waktu ia datang kembali kepadaku pada waktu malam, tetapi penampilannya telah berubah. Tak ada lagi api seperti sebelumnya; wajahnya bercahaya, matanya bersinar-sinar penuh sukacita. Ia mengatakan bahwa aku memiliki kasih sejati bagi sesama dan bahwa banyak jiwa-jiwa lain mendapatkan manfaat dari doa-doaku. Ia mendorongku untuk tak henti-hentinya berdoa bagi jiwa-jiwa di purgatorium; ia menambahkan bahwa ia sendiri tak akan lama lagi tinggal di sana. Betapa mencengangkannya keputusanmu, Tuhan! (58)

sumber : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id510.htm


KungPho, mohon penjelasannya point 7, koq agak berbeda dengan pengalaman Sr. Faustina...
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #3 on: November 17, 2014, 03:01:00 PM »
nah, kebetulan ada ahli Purgatory  :dance:

Kesaksian Sr. Faustina :

Suatu hari, seorang suster yang telah meninggal dua bulan sebelumnya datang kepadaku. Ia adalah suster dari paduan suara pertama. Aku melihatnya dalam keadaan yang mengerikan, sepenuhnya dilahap api dan wajahnya rusak ngeri. Hal ini berlangsung hanya sekejap saja, lalu ia pun lenyap. Kegentaran hebat merayapi jiwaku sebab aku tidak tahu apakah ia ada di api penyucian atau di neraka. Walau demikian, aku melipatgandakan doa-doaku untuknya. Keesokan malam ia datang kembali; aku melihatnya dalam keadaan yang lebih mengerikan, di tengah-tengah api yang bahkan lebih berkobar-kobar, keputusasaan terpancar jelas di setiap guratan wajahnya. Aku terperanjat melihatnya dalam keadaan yang lebih buruk sesudah doa-doa yang aku panjatkan baginya, maka aku bertanya, “Tidakkah doa-doaku menolongmu?” Ia menjawab bahwa doa-doaku tak menolongnya dan bahwa tak suatu pun yang akan dapat menolongnya. Aku bertanya, “Dan doa-doa yang dipersembahkan seluruh komunitas bagimu; tidakkah doa-doa itu menolongmu sama sekali?” Ia mengatakan tidak; doa-doa itu telah menyelamatkan jiwa-jiwa lain. Jadi kataku, “Jika doa-doaku tidak menolongmu, Suster, tolong janganlah datang lagi kepadaku.” Ia pun lenyap seketika. Walau demikian, aku terus berdoa untuknya.

Selang beberapa waktu ia datang kembali kepadaku pada waktu malam, tetapi penampilannya telah berubah. Tak ada lagi api seperti sebelumnya; wajahnya bercahaya, matanya bersinar-sinar penuh sukacita. Ia mengatakan bahwa aku memiliki kasih sejati bagi sesama dan bahwa banyak jiwa-jiwa lain mendapatkan manfaat dari doa-doaku. Ia mendorongku untuk tak henti-hentinya berdoa bagi jiwa-jiwa di purgatorium; ia menambahkan bahwa ia sendiri tak akan lama lagi tinggal di sana. Betapa mencengangkannya keputusanmu, Tuhan! (58)

sumber : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id510.htm


KungPho, mohon penjelasannya point 7, koq agak berbeda dengan pengalaman Sr. Faustina...

Lhooo ...
Ini kan di thread khusus ajaran .....

Kalo diskusi harus bikin threa baru di diskusi Kristen


 :m09:  ................................
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #4 on: November 17, 2014, 03:10:47 PM »
nah, kebetulan ada ahli Purgatory  :dance:

Kesaksian Sr. Faustina :

Suatu hari, seorang suster yang telah meninggal dua bulan sebelumnya datang kepadaku. Ia adalah suster dari paduan suara pertama. Aku melihatnya dalam keadaan yang mengerikan, sepenuhnya dilahap api dan wajahnya rusak ngeri. Hal ini berlangsung hanya sekejap saja, lalu ia pun lenyap. Kegentaran hebat merayapi jiwaku sebab aku tidak tahu apakah ia ada di api penyucian atau di neraka. Walau demikian, aku melipatgandakan doa-doaku untuknya. Keesokan malam ia datang kembali; aku melihatnya dalam keadaan yang lebih mengerikan, di tengah-tengah api yang bahkan lebih berkobar-kobar, keputusasaan terpancar jelas di setiap guratan wajahnya. Aku terperanjat melihatnya dalam keadaan yang lebih buruk sesudah doa-doa yang aku panjatkan baginya, maka aku bertanya, “Tidakkah doa-doaku menolongmu?” Ia menjawab bahwa doa-doaku tak menolongnya dan bahwa tak suatu pun yang akan dapat menolongnya. Aku bertanya, “Dan doa-doa yang dipersembahkan seluruh komunitas bagimu; tidakkah doa-doa itu menolongmu sama sekali?” Ia mengatakan tidak; doa-doa itu telah menyelamatkan jiwa-jiwa lain. Jadi kataku, “Jika doa-doaku tidak menolongmu, Suster, tolong janganlah datang lagi kepadaku.” Ia pun lenyap seketika. Walau demikian, aku terus berdoa untuknya.

Selang beberapa waktu ia datang kembali kepadaku pada waktu malam, tetapi penampilannya telah berubah. Tak ada lagi api seperti sebelumnya; wajahnya bercahaya, matanya bersinar-sinar penuh sukacita. Ia mengatakan bahwa aku memiliki kasih sejati bagi sesama dan bahwa banyak jiwa-jiwa lain mendapatkan manfaat dari doa-doaku. Ia mendorongku untuk tak henti-hentinya berdoa bagi jiwa-jiwa di purgatorium; ia menambahkan bahwa ia sendiri tak akan lama lagi tinggal di sana. Betapa mencengangkannya keputusanmu, Tuhan! (58)

sumber : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id510.htm


KungPho, mohon penjelasannya point 7, koq agak berbeda dengan pengalaman Sr. Faustina...

Quote

7. APAKAH MEREKA YANG BERADA DI PURGATORIUM MENGALAMI PENDERITAAN BADAN?
Purgatorium adalah pemurnian setelah kematian, bagi jiwa-jiwa yang mengasihi Kristus namun belum mencapai kesempurnaan kasih, sehingga oleh karena itu, mereka belum dapat memandang Allah dan bersatu dengan-Nya di Surga. Jadi, yang dimurnikan di dalam Purgatorium adalah jiwa, bukan badan (badan mereka telah terpisah dari jiwa oleh karena kematian). Dengan demikian, tidak ada penderitaan badan di Purgatorium, karena hanya jiwa-jiwa yang berada di sana. Namun demikian, dengan cara yang hanya diketahui oleh Tuhan, mungkin saja terjadi penderitaan rasa (pain of sense) yang sangat riil, seperti yang dialami oleh indera tubuh, pada jiwa. Bagaimana hal ini dapat terjadi, hanya Tuhan yang mengetahuinya.


Seperti yang saya bold diatas jawabannya

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #5 on: November 17, 2014, 04:40:16 PM »
Seperti yang saya bold diatas jawabannya

 :D

:'o mengerikan...

Quote
PENCOBAAN DI ATAS SEGALA PENCOBAAN, SAMA SEKALI DITINGGALKAN ~ KEPUTUSASAAN

Apabila jiwa menang dalam pencobaan-pencobaan sebelumnya, meski kadang tersandung di sana sini, jiwa bertempur dengan gagah berani, dengan rendah hati berseru kepada Tuhan, “Tuhan, selamatkanlah aku, aku binasa!” dan jiwa masih dapat terus berjuang. Namun demikian, pada tahap ini, jiwa diliputi suatu kegelapan yang mengerikan. Jiwa mendapati dirinya sama sekali ditinggalkan oleh Tuhan. Jiwa merasa dirinya menjadi obyek murka Allah. Jiwa hanya sejengkal saja dari keputusasaan. Jiwa berjuang sekuat tenaga guna mempertahankan diri, berusaha membangkitkan kepercayaannya, tetapi doa bahkan merupakan siksaan yang terlebih lagi baginya, sebab doa tampaknya hanya membangkitkan murka Allah yang terlebih dahsyat. Jiwa mendapati dirinya berada di puncak sebuah gunung yang tinggi, di tepi jurang yang dalam.

Jiwa ditarik kepada Tuhan, namun jiwa merasa ditolak. Segala siksa dan aniaya di dunia tak ada artinya dibandingkan dengan perasaan ini, di mana jiwa ditenggelamkan di dalamnya, yaitu perasaan ditolak oleh Tuhan. Tak seorang pun mampu mendatangkan kelegaan padanya; jiwa mendapati dirinya sebatang kara; tak seorang pun berada di pihaknya. Jiwa mengarahkan mata ke surga, tetapi jiwa yakin bahwa itu bukan untuknya - sebab bagi dia segalanya sudah lenyap. Jiwa jatuh semakin dan semakin dalam, dari kegelapan ke kegelapan, dan jiwa merasa bahwa untuk selamanya ia telah kehilangan Tuhan yang dulu dikasihinya begitu mesra. Pikiran-pikiran ini berkecamuk mendera jiwa hingga tak terlukiskan. Tetapi jiwa melawan pikiran-pikiran ini dan berusaha mengarahkan pandangannya ke surga, namun sia-sia! Hal ini menjadikan siksaannya bahkan semakin dahsyat.   

Jika Tuhan berkehendak membiarkan jiwa dalam kegelapan demikian, maka tak ada seorang pun yang akan mampu mendatangkan terang baginya. Jiwa mengalami ditolak oleh Tuhan dengan cara yang nyata serta mengerikan. Dari hatinya terdengarlah erangan-erangan pilu, begitu memedihkan hingga tak seorang imam pun dapat memahaminya, kecuali jika ia sendiri pernah mengalami pencobaan-pencobaan demikian. Di tengah kegelapan, roh jahat menambah sengsara jiwa dengan ejekan-ejekannya, “Adakah engkau akan tetap bertahan dalam kesetiaanmu? Inilah ganjaranmu; engkau ada dalam kuasaku!” Tetapi setan hanya dapat membujuk jiwa sebanyak yang diijinkan Tuhan, dan Tuhan tahu benar seberapa banyak yang mampu kita tanggung. “Apakah yang kau dapatkan dari penyangkalan dirimu,” kata setan, “dan dari ketaatanmu pada peraturan? Apa guna segala daya upaya itu? Engkau telah ditolak oleh Tuhan!” Kata “ditolak”, menjadi suatu anak api yang merasuki segenap syaraf hingga ke sum-sum tulang dan menembusi seluruh keberadaannya. Siksa mencapai puncaknya. Jiwa tak lagi mencari pertolongan dari manapun. Jiwa menciut dan kehilangan pandangan akan segalanya; seolah jiwa telah menerima penderitaan ditinggalkan Tuhan. Masa ini adalah masa yang tak dapat kuungkapkan dengan kata-kata. Inilah siksa jiwa.   

sumber : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id367.htm
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #6 on: November 17, 2014, 07:20:48 PM »
Quote
PENCOBAAN DI ATAS SEGALA PENCOBAAN, SAMA SEKALI DITINGGALKAN ~ KEPUTUSASAAN

Apabila jiwa menang dalam pencobaan-pencobaan sebelumnya, meski kadang tersandung di sana sini, jiwa bertempur dengan gagah berani, dengan rendah hati berseru kepada Tuhan, “Tuhan, selamatkanlah aku, aku binasa!” dan jiwa masih dapat terus berjuang. Namun demikian, pada tahap ini, jiwa diliputi suatu kegelapan yang mengerikan. Jiwa mendapati dirinya sama sekali ditinggalkan oleh Tuhan. Jiwa merasa dirinya menjadi obyek murka Allah. Jiwa hanya sejengkal saja dari keputusasaan. Jiwa berjuang sekuat tenaga guna mempertahankan diri, berusaha membangkitkan kepercayaannya, tetapi doa bahkan merupakan siksaan yang terlebih lagi baginya, sebab doa tampaknya hanya membangkitkan murka Allah yang terlebih dahsyat. Jiwa mendapati dirinya berada di puncak sebuah gunung yang tinggi, di tepi jurang yang dalam.

Jiwa ditarik kepada Tuhan, namun jiwa merasa ditolak. Segala siksa dan aniaya di dunia tak ada artinya dibandingkan dengan perasaan ini, di mana jiwa ditenggelamkan di dalamnya, yaitu perasaan ditolak oleh Tuhan. Tak seorang pun mampu mendatangkan kelegaan padanya; jiwa mendapati dirinya sebatang kara; tak seorang pun berada di pihaknya. Jiwa mengarahkan mata ke surga, tetapi jiwa yakin bahwa itu bukan untuknya - sebab bagi dia segalanya sudah lenyap. Jiwa jatuh semakin dan semakin dalam, dari kegelapan ke kegelapan, dan jiwa merasa bahwa untuk selamanya ia telah kehilangan Tuhan yang dulu dikasihinya begitu mesra. Pikiran-pikiran ini berkecamuk mendera jiwa hingga tak terlukiskan. Tetapi jiwa melawan pikiran-pikiran ini dan berusaha mengarahkan pandangannya ke surga, namun sia-sia! Hal ini menjadikan siksaannya bahkan semakin dahsyat.   

Jika Tuhan berkehendak membiarkan jiwa dalam kegelapan demikian, maka tak ada seorang pun yang akan mampu mendatangkan terang baginya. Jiwa mengalami ditolak oleh Tuhan dengan cara yang nyata serta mengerikan. Dari hatinya terdengarlah erangan-erangan pilu, begitu memedihkan hingga tak seorang imam pun dapat memahaminya, kecuali jika ia sendiri pernah mengalami pencobaan-pencobaan demikian. Di tengah kegelapan, roh jahat menambah sengsara jiwa dengan ejekan-ejekannya, “Adakah engkau akan tetap bertahan dalam kesetiaanmu? Inilah ganjaranmu; engkau ada dalam kuasaku!” Tetapi setan hanya dapat membujuk jiwa sebanyak yang diijinkan Tuhan, dan Tuhan tahu benar seberapa banyak yang mampu kita tanggung. “Apakah yang kau dapatkan dari penyangkalan dirimu,” kata setan, “dan dari ketaatanmu pada peraturan? Apa guna segala daya upaya itu? Engkau telah ditolak oleh Tuhan!” Kata “ditolak”, menjadi suatu anak api yang merasuki segenap syaraf hingga ke sum-sum tulang dan menembusi seluruh keberadaannya. Siksa mencapai puncaknya. Jiwa tak lagi mencari pertolongan dari manapun. Jiwa menciut dan kehilangan pandangan akan segalanya; seolah jiwa telah menerima penderitaan ditinggalkan Tuhan. Masa ini adalah masa yang tak dapat kuungkapkan dengan kata-kata. Inilah siksa jiwa.   

sumber : http://www.indocell.net/yesaya/pustaka/id367.htm

Waduhhh........... mengerikan  :o :o :o

Siksa jiwa ini apa yang akan dialami di purgatory ??

 :'o :'o :'o :'o
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #7 on: December 06, 2014, 07:39:27 PM »
Bolehkan dikatakan bahwa manusia yg sekarang hidup di dunia ini adalah mahluk dari bangsa kerajaan Tuhan yang sedang berada di purgatori.
Back to TOPIC!

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: 10 FAQ Purgatorium
« Reply #8 on: December 06, 2014, 07:53:21 PM »
Bolehkan dikatakan bahwa manusia yg sekarang hidup di dunia ini adalah mahluk dari bangsa kerajaan Tuhan yang sedang berada di purgatori.

waduhhh .............. pemikiran fiksi ilmiah   :'o :'o :'o

tapi boleh2 saja sih

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)