Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu, Phooey.
@teman2 semua
Ibrani menyatakan bahwa kita diminta untuk memelihara kasih persaudaraan.
Salah satu alasannya adalah menjamu malaikat.
Apakah masih terjadi di abad modern ini ?
Malaikat berkunjung ke bumi
Dulu, ketika masih kanak-kanak, saya kira-kira berusia 6 tahun, tapi belum sekolah (Belum musim TK), orang tua saya punya pengalaman. Ada orang yang kemalaman, konon hendak menuju suatu dusun di kaki gunung yang masih 15 Km dari desa kami. Orang itu konon dari pedalaman yang berjarak 250 Km dari kota kami. Hendak ke dusun tujuannya karena kerabatnya mengalami duka cita. Desa kami sendiri 7 Km dari kota. Ketika itu, dari kota ke desa hanya dilayani angkutan umum sekali sepekan, setiap hari Rabu.
Karena sudah malam, sekitar jam 21.30, orang tua saya menawarkan agar orang itu menginap di rumah kami saja. Besok pagi-pagi, setelah sarapan, melanjutkan perjalanan, yang bisa ditempuh kira-kira 3 jam. Orang itu setuju, maka setelah dilayani makan, kepadanya diberikan pakaian tidur, sarung ala kadarnya (emang itu adanya), dan ditunjukkan kamar (sebenarnya sehari-hari berfungsi sebagai gudang).
Besok paginya, ternyata orang itu sudah menghilang, membawa berbagai barang dan pakaian. Ibu saya menangis menggerung-gerung. Ayah saya tertegun. Kami anak-anaknya kebingungan. Pakaian yang hanya beberapa helai, digondol. Tinggal yang melekat di badan.
Dengan tulus orang tua saya menyediakan apa yang dapat disediakan, ternyata dijahati. Yang begitu itu, salah satu contoh melayani sesama dengan kasih persaudaraan di zaman dulu. Zaman sekarang, mungkin sudah berubah. Mungkinkah?
Damai, damai, damai.