Apa Jadinya kalau Adam tak makan buah?

[salt]

Manusia kan gambar dan citra Allah.
Domba kan bukan....

 

Padahal ada ayatnya :

Yoh 1:29   Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. 

Yoh 1:36   Dan ketika ia melihat Yesus lewat, ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah!" 


Nah lhoooo....

 

[Gavin Tuturuga]

Walau perintah beranakcucu telah diberikan sebelum jatuh, tp kita juga perlu tahu apakah itu bisa terjadi pada waktu sebelum jatuh itu, ketiga alasan yg saya kemukakan diatas adl pendukung pendapat saya .
ada lagi yg perlu saya tambahkan :
pada waktu mrk mulia mrk ada dalam demensi kekal ( tdk berlaku skala waktu ), pada demensi kekal ini segala sesuatu harus ada karena diadakan oleh Allah sendiri ( hrs dicipta oleh Allah/jd tdk ada yg beranakpinak ), dan segala sesuatu harus berakhir oleh Allah pula.

Tidak ada dalam Alkitab (terutama di Kejadian 1 sampai kejadian 3 ) yang mengatakan bahwa adam dalam dimensi kekekalan dan segala sesuatu harus diadakan oleh Tuhan.

Tapi ada tertulis bahwa Tuhan memerintahkan adam untuk beranak cucu.

Mrk12:25 Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga.

Ayat ini ada setelah manusia jatuh kedalam dosa.

[adhi darma wijaya]

Tidak ada dalam Alkitab (terutama di Kejadian 1 sampai kejadian 3 ) yang mengatakan bahwa adam dalam dimensi kekekalan dan segala sesuatu harus diadakan oleh Tuhan.

Tapi ada tertulis bahwa Tuhan memerintahkan adam untuk beranak cucu.

Ayat ini ada setelah manusia jatuh kedalam dosa.

Dialam kekal itu yang ada mula2 Allah ( yang awal dan yg akhir )artinya tdk ada yg mendahului Dia dan tdk ada yg lebih akhir dari Dia, dan ini artinya pula segala sesuatu yg kemudian ada dan di alam yg kekal itu tentu Allah lah yg mengadakannya /menciptanya dan tdk akan mungkin bisa tiba2 ada sendiri termasuk malaikat , malaikat itu tdk pula bisa beranak pinak sebab yg kekal itu tdk time dependence ( tdk ada bayi malaikat kmdn remaja malaikat, kmdn malaikat yg sepuh ) ,demikian pula malaikat yg memberontak itu posisinya juga akan tetap spt ketika pertama dia memberontak ( tdk bertambah tua atau beranak pinak/ kalau yg berontak malaikat A beserta balanya sebanyak sepuluh mk selamanya akan tetap sepuluh itu ), termasuk pula manusia mulia Adam dan Hawa yg berjasat itu mrk pun termasuk makhluk kekal krn mrk tdk pernah mengenal mati sampai adanya larangan di Kej2:17 yg ada ancaman matinya, artinya sejak dilanggarnya kej2:17 itu mrk berubah dari demensi kekal (tdk kenal mati ke demensi fana /perishable realm / dg naturenya niscaya menuju mati fisiknya).
Dalam alam kekal  yg tdk kenal akan mati itu , makhluk ciptaanNya apapun itu ( malaikat, iblis, termasuk manusia mulia itu ) tdk akan bisa musnah/hilang/ tiba2 muncul yg baru kalau tdk diadakan oleh Allah sendiri atau ditiadakan oleh Allah sendiri.



Salam.

[Gavin Tuturuga]

Dialam kekal itu yang ada mula2 Allah ( yang awal dan yg akhir )artinya tdk ada yg mendahului Dia dan tdk ada yg lebih akhir dari Dia, dan ini artinya pula segala sesuatu yg kemudian ada dan di alam yg kekal itu tentu Allah lah yg mengadakannya /menciptanya dan tdk akan mungkin bisa tiba2 ada sendiri termasuk malaikat , malaikat itu tdk pula bisa beranak pinak sebab yg kekal itu tdk time dependence ( tdk ada bayi malaikat kmdn remaja malaikat, kmdn malaikat yg sepuh ) ,demikian pula malaikat yg memberontak itu posisinya juga akan tetap spt ketika pertama dia memberontak ( tdk bertambah tua atau beranak pinak/ kalau yg berontak malaikat A beserta balanya sebanyak sepuluh mk selamanya akan tetap sepuluh itu ), termasuk pula manusia mulia Adam dan Hawa yg berjasat itu mrk pun termasuk makhluk kekal krn mrk tdk pernah mengenal mati sampai adanya larangan di Kej2:17 yg ada ancaman matinya, artinya sejak dilanggarnya kej2:17 itu mrk berubah dari demensi kekal (tdk kenal mati ke demensi fana /perishable realm / dg naturenya niscaya menuju mati fisiknya).
Dalam alam kekal  yg tdk kenal akan mati itu , makhluk ciptaanNya apapun itu ( malaikat, iblis, termasuk manusia mulia itu ) tdk akan bisa musnah/hilang/ tiba2 muncul yg baru kalau tdk diadakan oleh Allah sendiri atau ditiadakan oleh Allah sendiri.



Salam.

Jadi artinya perintah dari Tuhan untuk adam hawa beranak cucu itu cuma bohongan menurut Adhi ?

[adhi darma wijaya]

Jadi artinya perintah dari Tuhan untuk adam hawa beranak cucu itu cuma bohongan menurut Adhi ?

Bukan  bohongan, tapi memang niscaya akan ke sana krn Allah memang merencanakan akan mencipta milikNya generasi setelah Adam dan Hawa adl dg rahim manusia itu sbg mediaNya.
Kalau lewat tanganNya sendiri kan hasilnya pasti sempurna dan mulia , kalau ini yg terjadi (lewat tanganNya sendiri) kan tdk akan mungkin ada FT spt ini:
Ef1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya .
Dimana arti dr FT diatas adl : Harus ada anugerah hidup dari Allah untuk umat milikNya.
kalau manusia mulia sampai selamalamanya sejak dari awal mula kan tdk mungkin akan ada anugerah keselamatan dariNya !.

Anugerah keselamatan itu memang sangat jelas sudah disinyalkan dari sejak awal mula ketika Allah baru mulai mencipta, yaitu dari diperkenalkanNya hari ketujuh pada awal penciptaan dimana hari ketujuh adl= anugerah keselamatan = salvation by grace = hari perhentian = hari sabat dimana yg bekerja pd hari itu hrs di hukum mati (yg mengerjakan keselamatannya sendiri harus mati ).



Salam.

[Gavin Tuturuga]

Bukan  bohongan, tapi memang niscaya akan ke sana krn Allah memang merencanakan akan mencipta milikNya generasi setelah Adam dan Hawa adl dg rahim manusia itu sbg mediaNya.
Kalau lewat tanganNya sendiri kan hasilnya pasti sempurna dan mulia , kalau ini yg terjadi (lewat tanganNya sendiri) kan tdk akan mungkin ada FT spt ini:
Ef1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya .
Dimana arti dr FT diatas adl : Harus ada anugerah hidup dari Allah untuk umat milikNya.
kalau manusia mulia sampai selamalamanya sejak dari awal mula kan tdk mungkin akan ada anugerah keselamatan dariNya !.

Anugerah keselamatan itu memang sangat jelas sudah disinyalkan dari sejak awal mula ketika Allah baru mulai mencipta, yaitu dari diperkenalkanNya hari ketujuh pada awal penciptaan dimana hari ketujuh adl= anugerah keselamatan = salvation by grace = hari perhentian = hari sabat dimana yg bekerja pd hari itu hrs di hukum mati (yg mengerjakan keselamatannya sendiri harus mati ).



Salam.

Yah .. ini gimana sih ini pa Pendeta...???

Kemarin bilangnya karena dalam kekekalan adam tidak bisa mencipta (beranak). Sekarang kok berubah lagi.?

Dialam kekal itu yang ada mula2 Allah ( yang awal dan yg akhir )artinya tdk ada yg mendahului Dia dan tdk ada yg lebih akhir dari Dia, dan ini artinya pula segala sesuatu yg kemudian ada dan di alam yg kekal itu tentu Allah lah yg mengadakannya /menciptanya dan tdk akan mungkin bisa tiba2 ada sendiri termasuk malaikat , malaikat itu tdk pula bisa beranak pinak sebab yg kekal itu tdk time dependence ( tdk ada bayi malaikat kmdn remaja malaikat, kmdn malaikat yg sepuh ) ,demikian pula malaikat yg memberontak itu posisinya juga akan tetap spt ketika pertama dia memberontak ( tdk bertambah tua atau beranak pinak/ kalau yg berontak malaikat A beserta balanya sebanyak sepuluh mk selamanya akan tetap sepuluh itu ), termasuk pula manusia mulia Adam dan Hawa yg berjasat itu mrk pun termasuk makhluk kekal krn mrk tdk pernah mengenal mati sampai adanya larangan di Kej2:17 yg ada ancaman matinya, artinya sejak dilanggarnya kej2:17 itu mrk berubah dari demensi kekal (tdk kenal mati ke demensi fana /perishable realm / dg naturenya niscaya menuju mati fisiknya).
Dalam alam kekal  yg tdk kenal akan mati itu , makhluk ciptaanNya apapun itu ( malaikat, iblis, termasuk manusia mulia itu ) tdk akan bisa musnah/hilang/ tiba2 muncul yg baru kalau tdk diadakan oleh Allah sendiri atau ditiadakan oleh Allah sendiri.



Salam.

[adhi darma wijaya]

Yah .. ini gimana sih ini pa Pendeta...???

Kemarin bilangnya karena dalam kekekalan adam tidak bisa mencipta (beranak). Sekarang kok berubah lagi.?

Gak ada yg berubah.
Sdr Gavin baca lagi pelan2 , nanti akan jelas.
(Maaf saya tdk menjabat sbg Pendeta , saya hanya gerejaNya).



Salam.

[Gavin Tuturuga]

Gak ada yg berubah.
Sdr Gavin baca lagi pelan2 , nanti akan jelas.
(Maaf saya tdk menjabat sbg Pendeta , saya hanya gerejaNya).

Salam.

Itu dah dibaca pelan2.. banget.

Pertaman adhi bilang adam itu dalam kekekalan makanya yang mencipta hanya Tuhan saja, adam tidak bisa mencipta
Sekarang adhi bilang adam bisa mencipta (melahirkan) dalam kekekalan.

Gimana

[adhi darma wijaya]

Itu dah dibaca pelan2.. banget.

Pertaman adhi bilang adam itu dalam kekekalan makanya yang mencipta hanya Tuhan saja, adam tidak bisa mencipta
Sekarang adhi bilang adam bisa mencipta (melahirkan) dalam kekekalan.

Gimana

Yang saya tulis:

Bukan  bohongan, tapi memang niscaya akan ke sana krn Allah memang merencanakan akan mencipta milikNya generasi setelah Adam dan Hawa adl dg rahim manusia itu sbg mediaNya.

Yang saya bold itu artinya saat itu ketika mrk masih ada di demensi kekal, mrk belum bisa beranak pinak ( spt juga malaikat tdk bisa beranak pinak/ sebab setiap anak yg dihasilakan manusia saat itu akan segambar dan serupa Allah krn manusia pd saat itu masih segambar dan serupa Allah )/setiap makhluk yg ada di demensi kekal itu haruslah berasal langsung dari Allah sendiri, dan akan beranak pinak pada saatnya yaitu ketika mrk telah perpindah dari demensi kekal ke demensi fana( itu artinya niscaya )/ ketika mrk telah menjadi spesies mati ( makhluk yg mati secara rohani dimata Allah ), sebab sejak saat itu setiap anak yg dilahirkan mrk akan mati rohani juga /segambar dan serupa dg ortu nya.

Seperti juga :
Ef1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Sejak sebelum dunia dijadikan Allah telah selesai menulis siapa2 yg akan diciptanya dikitab kehidupan, tp pada saat sebelum dunia dijadikan itu "dalam Dia" yg juga berarti "anugerah hidup dari Allah" belum berjalan , dan baru berjalan setelah manusia itu mati secara rohani itu juga artinya niscaya.

Pada awal penciptaan:
Kej2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.
Kita tahu bhw hari ketujuh= sabat = anugerah keselamatan dari Allah untuk manusia, siapapun manusia yg melakukan keselamatannya sendiri/bekerja pada hari sabat haruslah binasa/haruslah dihukum mati krn keselamatan itu hanya anugerah Allah saja .
Dan spt yg di atas, saat awal penciptaan itu anugerah keselamatan dari Allah untuk manusia /hari ketujuh belum efektif bekerja (manusia masih belum jadi spesies mati/masih mulia ), maka ini juga artinya niscaya ( berlaku efektif ketika manusia telah jadi spesies mati ).




Salam.

[Husada]

Wah, lama tidak berkunjung, kangen.

Buah apa yang dimaksud judul? Apakah buah terlarang, yang dikatakan mirip apel, dan ada yang bilang buah quldi itu?

Kalo itu yang dimaksudkan, mungkin Taman Eden pemukiman Adam dan Hawa sudah menjadi sangat sempit dihuni keturunan Adam + Hawa, dan keturunan dari keturunan mereka, dan semua tidak ada yang mati. Lahir, anak-anak, remaja, dewasa, beranak-pinak dan tidak mati-mati.

Damai, damai, damai.

[Gavin Tuturuga]

Wah, lama tidak berkunjung, kangen.

Buah apa yang dimaksud judul? Apakah buah terlarang, yang dikatakan mirip apel, dan ada yang bilang buah quldi itu?

Kalo itu yang dimaksudkan, mungkin Taman Eden pemukiman Adam dan Hawa sudah menjadi sangat sempit dihuni keturunan Adam + Hawa, dan keturunan dari keturunan mereka, dan semua tidak ada yang mati. Lahir, anak-anak, remaja, dewasa, beranak-pinak dan tidak mati-mati.

Damai, damai, damai.

Nah itulah. Makanya saya juga mikir.
Tuhan pernah bilang : beranak cuculah.
Tapi,.. apakah bisa beranak cucu jika adam tidak makan buah.
Sebab tidak makan buah kan berarti tidak ada pengetahuan tentang ini itu (esek-esek maksudnya).

[Husada]

Damai sejahtera Tuhan Yesus menyertaimu, Gavin.

Nah itulah. Makanya saya juga mikir.
Tuhan pernah bilang : beranak cuculah.
Tapi,.. apakah bisa beranak cucu jika adam tidak makan buah.
Sebab tidak makan buah kan berarti tidak ada pengetahuan tentang ini itu (esek-esek maksudnya).

Lhoh, sebelum memakan buah itu, Hawa sudah tahu tentang "sedap". Kej 3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

Maksud Husada, sebelum memakan buah, Hawa sudah tahu bahwa buah itu baik untuk dimakan, dan sedap kelihatannya. Artinya, meski belum memakan buah pengetahuan, ternyata Hawa mengetahui 'baik untuk dimakan', dan 'sedap kelihatannya'. Apakah menurut Gavin, pengetahuan 'baik untuk dimakan', dan 'sedap kelihatannya' itu belum cukup untuk mengarahkan ke esek-esek? Eh, esek-esek itu termasuk 'sedap' atau tidak? 

Damai, damai, damai.

[Phooey]

Nah itulah. Makanya saya juga mikir.
Tuhan pernah bilang : beranak cuculah.
Tapi,.. apakah bisa beranak cucu jika adam tidak makan buah.
Sebab tidak makan buah kan berarti tidak ada pengetahuan tentang ini itu (esek-esek maksudnya).

Sebenarnya buah pengetahuan bukan lah mengenai pengetahuan esek2.
Tetapi pengetahuan untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah.

Jadi tanpa makan buah pengetahuan pun, adam dan hawa tetap beranak cucu
Seperti yg Om Husada katakan, bisa jadi pemukiman adam dan hawa menjadi sempit.

[Husada]

Sebenarnya buah pengetahuan bukan lah mengenai pengetahuan esek2.
Tetapi pengetahuan untuk menentukan mana yang benar dan mana yang salah.

Jadi tanpa makan buah pengetahuan pun, adam dan hawa tetap beranak cucu
Seperti yg Om Husada katakan, bisa jadi pemukiman adam dan hawa menjadi sempit.

Horreeee... tambah pendukung Husada. Tapi, itung-itung, belum cukup membentuk ordo atau tarekat atau kongregasi baru.

Damai, damai, damai.

[Phooey]

Horreeee... tambah pendukung Husada. Tapi, itung-itung, belum cukup membentuk ordo atau tarekat atau kongregasi baru.

Damai, damai, damai.

Jangan2 dari seminari yg sama