Author Topic: Partikel Tuhan  (Read 3797 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

bruce

  • Guest
Partikel Tuhan
« on: July 09, 2012, 06:13:23 PM »
Perburuan Asal Alam Semesta

KOMPAS.com - Partikel Tuhan? Membayangkan saja sulit, termasuk bagi komunitas fisika partikel. Akhir pekan lalu, temuan partikel itu—subatom partikel Higgs— menghebohkan dunia. Disebut ”partikel Tuhan” karena disebut-sebut sebagai kunci terbentuknya alam semesta. Benarkah?

Leon M Lederman, peraih Nobel Fisika 1988, penemu neutrino muon dan bottom quark, bersama grup eksperimennya adalah pencetus sebutan ”partikel Tuhan” untuk partikel Higgs pada buku The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question? terbitan tahun 1994. Penamaan ini mengundang kontroversi, ditambah kesalahpahaman publik.

Kehebohan bertambah menyusul eksperimen Large Hadron Collider (LHC) di Geneva, Swiss. LHC melakukan eksperimen fisika energi tinggi terbesar dan termahal di muka bumi. LHC di bawah naungan Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) berdiri tahun 1954, merupakan konsorsium negara-negara Eropa.

Meski ada kata nuklir, CERN sama sekali tak terkait pengembangan teknologi nuklir, apalagi senjata nuklir.

LHC melingkar sepanjang 27 kilometer di terowongan berdiameter 4 meter pada kedalaman puluhan meter di bawah tanah. Di sana, proton dan antiproton dipercepat, lalu ditumbukkan dari arah berlawanan dengan energi super-tinggi, masing-masing mencapai 7-8 trillion electronvolt (TeV) atau total 14-16 TeV.

Untuk eksperimen itu dibutuhkan medan magnet dengan kuat medan superbesar. Tak mengherankan jika LHC butuh daya listrik dari dua pembangkit berbeda untuk menjamin eksperimen berlangsung sesuai jadwal (bisa berbulan-bulan) tanpa jeda. Anggaran tahunan CERN sekitar Rp 10 triliun. Penyokongnya tak hanya negara adidaya bidang sains, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan China, tetapi juga merangkul negara ”kecil”, seperti Israel, Iran, Tunisia, bahkan Thailand dan Vietnam.

Model standar

Pada konteks tuntutan serba super ini, partikel terakhir yang diprediksi dalam Model Standar Fisika Partikel (MSFP) dan disebut ”partikel Tuhan” dikejar. Partikel Higgs adalah partikel terakhir yang belum ditemukan dalam kerangka teori MSFP.

Model standar mengacu pada bangunan teori yang disusun puluhan tahun oleh para fisikawan. Hal itu menjelaskan bagaimana alam semesta terbentuk dari bahan-bahan dasarnya.

Sebelumnya, partikel terakhir yang ditemukan adalah top quark (1998) oleh kolaborasi CDF di Tevatron, Fermilab, AS. Beda dengan quark yang adalah fermion, partikel Higgs dikategorikan sebagai boson.

Boson Higgs dipercaya berperan penting memberi massa partikel-partikel lain semiliar detik pertama seusai Dentuman Besar (Big Bang). Dan, terbentuklah benda-benda langit, termasuk galaksi yang dikenal saat ini.

Pada MSFP ada 17 partikel elementer pembentuk materi terkecil, yaitu 12 fermion yang terdiri dari masing-masing 6 jenis quark dan lepton (salah satunya adalah elektron) serta 4 jenis boson pembawa interaksi. Salah satu boson adalah foton, yang di alam dikenal sebagai berkas cahaya. Sisanya adalah boson Z dan W sebagai mediator interaksi lemah serta gluon sebagai mediator interaksi kuat.

Namun, MSFP belum mampu mengakomodasi interaksi gravitasi. Kekurangan ini memicu para peneliti teori fisika partikel mengembangkan aneka teori baru untuk menyatukan keempat interaksi di alam semesta, tetapi tetap mengandung MSFP di dalamnya. Salah satu teori yang banyak dikaji karena ”keindahan matematis”-nya adalah supersimetri. Ada juga teori penyatuan agung (grand unified theory/GUT) lain, seperti SU(5) dan SU(6) GUT yang dikembangkan grup penulis sejak 2005.

Di luar masalah penyatuan interaksi, MSFP tak mampu menjelaskan mengapa 12 partikel fermion punya massa dengan besaran bervariasi. Salah satu hipotesis yang dikembangkan Peter Higgs, Francois Englert, dan Robert Brout (1964) adalah mekanisme Higgs. Mekanisme ini memerlukan partikel hipotetik yang lalu disebut partikel Higgs.

Pada komunitas ilmiah sekalipun sering terjadi popularitas mengalahkan realitas sejarah sehingga saat ini hanya nama Higgs yang dipakai, tidak dinamai ”partikel Higgs-Englert-Brout”. Pada mekanisme Higgs, massa merupakan konsekuensi perusakan simetri di alam semesta yang dipicu keberadaan partikel Higgs. Hal ini lalu berperan menimbulkan fenomena ketidakseimbangan materi dan antimateri.

Sebenarnya mekanisme Higgs saat itu bukan hal baru karena ide itu telah dikemukan Yuichiro Nambu pada awal tahun 1960-an. Nambu dianugerahi Nobel Fisika tahun 2008 untuk penelitiannya terkait perusakan simetri.

Sulit ditemukan

Partikel Higgs masuk kategori boson, bukan pembawa interaksi tertentu seperti foton. Karakteristik ini yang menyebabkan Higgs sulit ditemukan di antara miliaran hamburan hasil tumbukan partikel yang dihasilkan pada eksperimen. Masalah yang lebih pelik adalah terlalu banyak skenario yang mungkin bagi mekanisme Higgs itu sendiri.

Yang banyak dikenal selama ini hanyalah skenario minimal dari MSFP dengan hanya satu jenis partikel Higgs.

Diberitakan, 4 Juli 2012, kolaborasi CMS dan ATLAS melaporkan hasil sementara dari data tahun 2011. Data tahun ini masih dianalisis. Mereka mengklaim menemukan sinyal adanya partikel boson baru pada rentang massa 125-126 GeV dengan akurasi memadai (5 sigma).

Perlu ditekankan, sinyal ini belum diklaim sebagai penemuan partikel Higgs! Untuk menentukan sinyal itu sebagai produksi partikel Higgs dibutuhkan statistik yang jauh lebih baik. Data saat ini belum cukup.

Hasil sementara itu belum menjelaskan, apalagi menentukan, jenis partikel Higgs, apakah sesuai MSFP minimal atau skenario lain. Jika dilihat dari rentang massa yang dilaporkan, jelas massa yang diamati jauh lebih tinggi dari prediksi MSFP.

Secara umum dan norma dalam kaidah riset fisika energi tinggi, pengakuan atas penemuan partikel baru harus didasarkan pada dua eksperimen independen. Contohnya, kolaborasi CDF dan D0 pada cincin (ring) akselerator Tevatron yang mencari partikel top quark. Saat itu, kolaborasi D0 mengumumkan lebih dulu temuannya. Belakangan, kolaborasi CDF mengumumkan hasil dengan besar massa jauh berbeda. Belakangan diakui bahwa D0 salah analisis.

Prosedur semacam ini menjelaskan mengapa pada cincin akselerator LHC dibuat dua kolaborasi, CMS dan ATLAS (seperti D0 dan CDF di Tevatron), dengan tujuan sama untuk mencari partikel Higgs. Pertanyaannya, mengapa keduanya memaparkan bersamaan? Kecurigaan semacam ini lama dikenal di kalangan komunitas fisika partikel.

Karena eksperimen fisika energi tinggi selalu butuh dana (publik) super, eksperimentalis mengalami tekanan psikologis luar biasa demi menghasilkan ”sesuatu”. Khususnya LHC, yang kemungkinan besar akan menjadi fasilitas super terakhir dengan teknologi akselerator karena besarnya biaya.

Tidak akan ada lagi pendanaan untuk fasilitas sekelas LHC, kecuali ditemukan teknologi pemercepat partikel baru yang lebih murah. Apa yang terjadi jika LHC mengumumkan tak menemukan partikel Higgs? Padahal, eksperimen diharapkan menentukan ”nasib” dari aneka jenis teori yang telah diusulkan.

-bersambung-


bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #1 on: July 09, 2012, 06:13:45 PM »
-lanjutan-


Dampak hasil sementara

Secara umum, komunitas fisika partikel teori terbelah dua menanggapi eksperimen di LHC, khususnya yang terkait dengan pencarian partikel Higgs. Golongan pertama berharap partikel Higgs ditemukan. Umumnya komunitas yang aktif mengkaji supersimetri.

Golongan kedua adalah komunitas yang berharap partikel Higgs tak ditemukan. Sebab, akan terbuka lebar peluang untuk mengkaji aneka alternatif lain, seperti dimensi ekstra SU(6) GUT yang diusung penulis dan lain-lain. Namun, secara umum, kedua golongan komunitas fisikawan partikel berharap mendapat informasi baru sebagai landasan mengembangkan lebih jauh teori yang ada.

Yang pasti, hasil sementara LHC kali ini hanya titik awal perjalanan panjang pencarian partikel baru bermassa besar dalam 10-20 tahun mendatang. Salah satunya bisa jadi partikel Higgs atau mungkin partikel yang sama sekali baru.

LT HANDOKO Peneliti pada Grup Fisika Teoritik dan Komputasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

Sumber :Kompas Cetak
Editor :Tri Wahono

bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #2 on: July 09, 2012, 06:15:57 PM »
Partikel Tuhan, dari Democritus sampai Peter Higgs
Penulis : Yunanto Wiji Utomo


Partikel penyusun materi dan interaksinya sesuai yang dideskripsikan dalam Model Standar.


KOMPAS.com - Pada Rabu (4/7/2012) lalu, Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) mengumumkan penemuan partikel yang konsisten dengan Higgs Boson. Penemuan ini disambut meriah, walau masih harus ditindaklanjuti apakah partikel yang ditemukan memang Higgs Boson.

Pencarian Partikel Tuhan sudah berlangsung selama 40-an tahun. Waktu yang lama memang, tapi belum terlalu lama jika dibandingkan dengan sejarah fisika partikel yang kemudian mendasari pencetusan keberadaan Higgs Boson oleh Peter Higgs, fisikawan dari University of Edinburgh.

Kajian fisika partikel yang akhirnya menelurkan konsep Higgs Boson sebenarnya sudah berlangsung lama, sejak Sebelum Masehi. Berikut rangkuman lompatan-lompatan penting dalam fisika partikel hingga penemuan CERN pada minggu lalu.

5 SM
Filsuf Yunani Democritus mengungkapkan bahwa semesta terdiri atas ruang kosong serta partikel yang terlihat dan tak terlihat disebut atom.

1802
John Dalton, fisikawan dan kimiawan Inggris mencetuskan konsep dasar atom dan unsur. Menurut dalton, atom adalah bagian materi yang tak dapat dibagi lagi. Atom berbentuk bola pejal. Suatu unsur terdiri atas atom yang identik. Berbeda unsur, berbeda atom. Atom bisa bergabung membentuk senyawa serta bisa dipisahkan dan digabungkan lewat reaksi kimia.

1897
Joseph Thompson menemukan elektron. Ia kemudian mengemukakan bahwa atom terdiri atas inti atom yang dikelilingi elektron.

1899 - 1919
Ernest Rutherford, fisikawan dari Selandia Baru, mengidentifikasi inti atom, terdiri atas proton serta partikel alfa dan beta.

1920-an
Fisika kuantum semakin berkembang, terutama tentang perilaku materi pada level atom.

1932
Neutron, partikel yang tak bermuatan, ditemukan oleh James Chadwick, ilmuwan dari Inggris. Antipartikel pertama, positron, ditemukan oleh ilmuwan Amerika Serikat, Carl Anderson.

1934
Enrico Fermi, ilmuwan asal Italia, mengkonsepkan keberadaan neutrino, partikel kecil bermuatan netral yang merupakan rekan elektron. Teorinya dikonfirmasi tahun 1959.

1950-an
Penemuan akselerator partikel yang memacu penemuan-penemuan penting di bidang fisika partikel.

1964
Peter Higgs mengkonsepkan keberadaan partikel pemberi massa, yang kemudian disebut Higgs Boson. Murray Gell-Mann dan George Zweig, ilmuwan asal Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa proton dan netron terdiri atas bagian yang lebih kecil disebut quark.

1974
Perkembangan Model Standar Fisika Partikel. Menurut model ini, semesta terdiri atas 12 partikel yang disebut fermion. Fermion terbagi menjadi 2 jenis, quark dan lepton, masing-masing ada enam buah. Semesta juga terdiri atas empat gaya fundamental disebut boson.

1977
Adanya penemuan-penemuan yang memperkuat Model Standar. Pada periode ini, ditemukan keberadaan top dan botton quark, tau lepton, gluon, tau neutrino serta W dan Z Boson.

2008
Misi Large hadron Collider dimulai.

4 Juli 2012
CERN mengumumkan eksistensi sebuah partikel yang diduga Higgs Boson.

Editor :Kistyarini

bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #3 on: July 09, 2012, 06:17:55 PM »
Apa Manfaat Penemuan "Partikel Tuhan"?
Penulis : Yunanto Wiji Utomo


Ilustrasi perburuan Higgs boson di CERN

SYDNEY, KOMPAS.com - Pengumuman Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN) tentang penemuan partikel yang konsisten dengan Higgs Boson pada Rabu (4/7/2012) disambut meriah oleh para ilmuwan. Temuan itu juga membuat kalangan awam heboh dan bertanya-tanya.

Higgs Boson adalah partikel elementer yang telah lama dicari. Partikel ini dipercaya memberikan massa dan berperan dalam terbentuknya semesta. Tanpa ada Higgs Boson, atom takkan tercipta, ikatan kimia tak terbentuk semesta pun takkan ada.

Meski temuan CERN yang diumumkan kemarin masih pada tahap awal, dalam arti belum mencapai kesimpulan final, ilmuwan yakin bahwa yang ditemukan adalah Higgs Boson. Lalu, jika memang telah ditemukan, apa yang bisa diharapkan dari penemuan itu? Apa sumbangsihnya bagi umat manusia?

Ilmuwan CERN, Albert de Roeck, mengibaratkan penemuan Higgs Boson serupa dengan penemuan listrik. Manusia takkan pernah bisa mengimajinasikan apa yang akan terjadi. Dengan demikian, jika ditanyakan aplikasinya saat ini, maka jawabannya adalah belum ada.

"Apa yang sangat penting saat ini ialah bahwa Higgs boson bisa menerangkan apa yang mungkin terjadi pada sepersejuta detik awal alam semesta setelah (teori) Big Bang," kata de Roeck seperti dikutip kantor berita AFP, Kamis (5/7/2012).

Situs Langitselatan menerangkan, setelah Big Bang, semesta sangat panas dan terisi oleh lautan proton, netron, elektron, dan partikel lain. Dalam 17 menit pertama, terbentuk atom dan elemen ringan. Hal ini mensyaratkan adanya Higgs Boson.

Banyak ilmuwan mengatakan bahwa penemuan Higgs boson diharapkan melengkapi Model Standar Fisika Partikel. Model standar menguraikan adanya partikel elementer Fermion dan Boson. Model itu juga mensyaratkan adanya partikel elementer yang berperan memberi massa.

Namun, fisikawan Ray Volkas berpandangan lain. Higgs boson mungkin juga berhubungan dengan sesuatu yang lain, misalnya dengan materi gelap, materi yang tak terlihat yang menyusun sebagian besar semesta, berjumlah jauh lebih besar dari materi yang terlihat manusia.

"Mungkin saja, misalnya, Hoggs Boson menjadi jembatan antara materi biasa, yang tersusun atas atom, dan material gelap, yang kita tahu merupakan komponen yang penting bagi semesta. Itu akan memberi implikasi yang fantastik dalam pemahaman seluruh materi semesta, tak cuma atom biasa," katanya.

Menurut Volkas, akan sangat membosankan jika partikel yang baru saja ditemukan CERN hanya memenuhi Model Standar Fisika Partikel. Penemuan partikel itu seharusnya menjadi pintu masuk menuju fisika baru, teori baru yang menguraikan bagaimana semesta tercipta dan bekerja.

Salah satu teori yang disebut Volkas adalah Supersymmetry (SUSY). Dalam SUSY, setiap partikel memiliki partner partikel lain yang hanya berbeda sedikit karakteristiknya. SUSY menarik karena seperti menyatukan semua gaya yang ada di semesta, termasuk menawarkan kemungkinan penyusun materi gelap.

Volkas menuturkan, penelitian Higgs Boson memang seolah mengawang-awang. Namun, karena adanya tantangan di CERN, misalnya soal pertukaran data dalam jumlah besar, lembaga penelitian seperti CERN telah memberikan kontribusi dalam pengembangan world wide web yang mendasari internet.

Saat ini, tugas CERN masih belum selesai. CERN masih harus memastikan apa yang baru saja diumumkannya kemarin, apakah Higgs Boson atau partikel baru. Di sela-sela itu, CERN harus menghadapi tuntutan untuk berhasil sebab telah menghabiskan biaya besar untuk penelitiannya.

Sumber :AFP
Editor :Laksono Hari W


bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #4 on: July 09, 2012, 06:19:51 PM »
Partikel "Mirip" Partikel Tuhan Ditemukan
Penulis : Yunanto Wiji Utomo




JENEWA, KOMPAS.com - Pencarian Partikel Tuhan atau Higgs Boson sampai pada salah satu titik yang membahagiakan. Hari ini, ilmuwan Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) mengumumkan keberhasilannya menemukan partikel baru yang konsisten dengan Higgs boson.

"Penemuan baru kami konsiten dengan Higgs boson yang telah lama dicari. Kita telah membuat lompatan besar dalam pemahaman kita tentang semesta," ungkap Direktur CERN, Rolf Heuer, seperti dikutiop kantor berita AFP, Rabu (4/7/2012).

"Penemuan partikel ini akan membuka jalan untuk penelitian lebih detail, yang memerlukan data statistik lebih besar, yang akan mengurai karakteristik partikel yang ditemukan dan menguak misteri lain tentang alam semesta," kata Peter Higgs, ilmuwan Inggris yang mencetuskan landasan konseptual tentang Higgs boson.

Higgs boson adalah partikel misterius yang selama ini hanya eksis dalam teori. Pencarian Higgs boson berguna untuk mensahihkan Standar Model Fisika Partikel, terutama menerangkan mengapa suatu partikel memiliki massa dan yang lain tidak.

Diketahui, pada masa awal semesta, tepatnya setelah Big Bang, semua partikel tidak memiliki massa. lalu pada saat semesta mendingin, gaya yang disebut medan Higgs terbentuk bersama Higgs boson. Interaksi dengan Higgs boson menentukan apakah partikel akan memiliki massa.

Jika interaksi dengan Higgs boson semakin kuat, maka partikel tersebut akan memiliki massa yang semakin besar. Sebaliknya, jika berhasil lolos dari pengaruh Higgs boson, maka partikel takkan memiliki massa. Contoh yang tidak memiliki massa adalah foton cahaya.

Medan Higgs dan Higgs boson begitu penting. Tanpa adanya medan Higgs, semesta akan menjadi tempat yang sangat berbeda. Atom sulit terbetuk dan ikatan kimiat pun demikian. Tanpanya, planet, galaksi dan tentunya makhluk hidup takkan mungkin tercipta.

Perburuan Higgs boson di CERN dilakukan oleh dua eksperimen, Compact Muon Solenoid (CMS) dan A Toroidal LHC Apparatus (ATLAS). Perburuan dilakukan dengan menumbukkan partikel dan mengobservasi adanya Higgs boson. Higgs boson sendiri tak diamati secara langsung sebab umurnya pendek. yang diobservasi ialah jejaknya.

Hasil eksperimen CMS yang diumumkan hari ini menyatakan bahwa mereka telah menemukan partikel dengan massa 125,3 gigaelectrovolt (GeV), sekitar 133 kali lebih lebih besar dibandingkan massa proton yang tersimpan dalam setiap atom. Sementara hasil eksperimen ATLAS menunjukkan massa 126 GeV.

Kesahihan hasil analisis dinyatakan dalam signifikansi statistik. Untuk CMS, signifikansinya adalah 4,9 sigma, berarti peluang hasil salah adalah 1 dibanding 2 juta. Sementara, signifikansi ATLAS adalah 5 sigma, berarti kemungkinan hasil salah adalah 1 dibanding 3,5 juta. Hasil ini cukup meyakinkan ilmuwan bahwa mereka menemukan boson.

Dalam pengumuman hasil riset kali ini, ilmuwan menyatakan bahwa mereka menemukan partikel yang konsisten dengan Higgs boson. Hal ini berarti bahwa para ilmuwan belum yakin bahwa boson yang ditemukan adalah Higgs boson atau Partikel Tuhan.

"Ini mungkin Higgs boson, tetapi mungkin juga sesuatu yang lebih besar, yang akan membuak pintu menuju teori baru yang melampaui Standar Model," ungkap Anthony Thomas dari University of Adelaide yang diamini oleh fisikawan CERN, Yves Sirois.

Langkah ke depan, baik CMS maupun ATLAS masih akan terus bekerja untuk mengurai karakteristik partikel yang baru saja ditemukan. Hanya dengan mengetahui ciri-ciri partikel tersebut, konfirmasi bahwa partikel baru merupakan Partikel Tuhan bisa dinyatakan. Pencarian Higgs boson masih akan terus berlanjut.

Sumber :AFP, CERN
Editor :Benny N Joewono

bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #5 on: July 09, 2012, 06:21:32 PM »
Partikel Tuhan Terkait Kiamat?
Penulis : Yunanto Wiji Utomo


KOMPAS.com - Ada spekulasi yang berkembang di tengah eksperimen Large Hadron Collider (LHC) di Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN).

Spekulasi menyatakan bahwa eksperimen pencarian Partikel Tuhan di LHC bisa menciptakan lubang hitam mini yang bisa menelan Bumi dan mengakibatkan kiamat. Benarkah?

Ini memang bukan isu baru. Sejak LHC dibangun, isu tersebut sudah muncul.

Situs The Telegraph pada 26 Juli 2011 lalu sempat mengulas hal ini. Dinyatakan bahwa sampai penemuan partikel yang konsisten dengan Higgs Boson atau disebut Partikel Tuhan pada Rabu (4/7/2012) lalu, eksperimen belum menghasilkan lubang hitam.

Ada anggapan bahwa tak dihasilkannya lubang hitam disebabkan karena daya mesin yang masih setengah dari yang direncanakan. Pada akhir tahun ini, daya LHC akan di-upgrade lagi untuk menghasilkan energi lebih besar.

Namun, dengan energi penuh sekalipun, ilmuwan CERN meyakini bahwa eksperimen di LHC tak bisa menciptakan lubang hitam. Bahkan jika bisa sekalipun, lubang hitam itu sangat kecil dan segera lenyap dalam 10-26 detik. Jadi tak akan mengakibatkan kiamat.

Fisikawan dan kosmolog Stephen Hawking menyatakan, kekuatan LHC adalah "kerikil" dibandingkan kekuatan yang ada di alam semesta.

Sumber :Telegraph
Editor :Tri Wahono

bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #6 on: July 09, 2012, 06:22:52 PM »
Mengenal Higgs Boson, si "Partikel Tuhan"
Penulis : Yunanto Wiji Utomo


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengumuman penemuan partikel yang konsisten dengan Higgs Boson atau sering disebut-sebut sebagai partikel Tuhan pada Rabu (4/7/2012) disambut kegembiraan banyak pihak.

Para ilmuwan, tak terkecuali Stephen Hawking, memberi ucapan selamat kepada Peter Higgs, ilmuwan Inggris yang merumuskan keberadaan Higgs Boson. Sementara itu, media internasional memberitakan penemuan ini besar-besaran, mengulasnya dari berbagai sisi.

Tapi di antara keramaian ucapan selamat dan pemberitaan, tersisa banyak orang yang belum mengetahui apa sebenarnya Partikel Tuhan. Pemberitaan Partikel Tuhan malah membuat dahi mengernyit.

Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan Indonesia yang turut serta dalam perburuan Partikel Tuhan di Large Hadron Collider (LHC) Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir (CERN) mengurai beberapa hal mendasar tentang penemuan Partikel Tuhan tersebut.

Berikut uraian Suharyo yang dikirimkan lewat email kepada Kompas.com, Kamis (5/7/2012) kemarin.

CERN menyatakan bahwa partikel yang ditemukan adalah boson, tetapi belum tentu Higgs boson. Sebenarnya, apa itu Higgs boson dan apa pula boson?

Boson adalah nama untuk partikel-partikel yang cenderung menggerombol dengan partikel-partikel sejenisnya sendiri. Higgs boson adalah boson yang juga berinteraksi dengan partikel-partikel lain penyusun materi dan menyebabkan partikel-partikel lain penyusun materi tersebut memiliki massa (alias berat).

Penemuan Higgs boson dikatakan mampu menutup lubang dalam Model Standar Fisika Partikel. Sebenarnya, apa itu Model Standar Fisika Partikel? Apa yang dinyatakan dalam model tersebut?

Model Standar Fisika Partikel merupakan sebuah kerangka kerja teoretik yang mendeskripsikan partikel elementer di alam semesta.

Partikel-partikel ini adalah partikel-partikel penyusun materi, partikel-partikel perantara interaksi antar partikel materi, dan Higgs Boson.

Kecuali Higgs Boson, semua partikel dalam Model Standard sudah ditemukan. Lubang di sini adalah: hasil-hasil penelitian dan pengukuran eksperimen semuanya sesuai dengan prediksi teoretik Model Standard, sehingga secara tidak langsung mengindikasikan adanya Higgs Boson.

Catatan : Model Standar menyatakan bahwa partikel penyusun materi terbagi menjadi dua tipe, yaitu quarks dan lepton. Setiap tipe memiliki 6 jenis partikel. Sementara itu, partikel perantara interaksi antar materi (force and carrier) disebut boson. Masing-masing boson membawa gaya sendiri, gluon membawa gaya kuat, foton membawa gaya elektromagnet W dan Z boson membawa gaya lemah dan graviton membawa gaya gravitasi. Higgs boson menentukan massa. 

Apa kaitan Model Standar fisika Partikel, Higgs boson dan pembentukan alam semesta?

Higgs Boson merupakan partikel yang memberikan massa kepada materi. Sementara dalam pembentukan alam semesta (proses kosmologi), gaya gravitasi merupakan gaya yang berperan paling penting dalam skala kosmik. Namun gravitasi terjadi karena partikel memiliki massa.

Catatan : Jika massa tidak ada, maka atom takkan terbentuk. Selanjutnya, unit yang leboh besar seperti molekul, planet, galaksi. bintang dan semesta juga takkan terbentuk.

Secara sederhana, bagaimana sebenarnya proses pencarian Higgs boson oleh CERN?

Akselerator LHC di CERN menumbukkan proton dan proton pada energi dan intensitas tinggi. Dalam setiap tumbukan, terjadi proses penciptaan partikel-partikel. Kebanyakan partikel-partikel yang tercipta adalah partikel-partikel yang sudah sering/sudah ditemukan. Namun dalam setiap sekian juta/milyar tumbukan, terciptalah Higgs boson.Sekarang fisikawan harus menyaring Higgs boson yang tercipta setiap beberapa sekian juta/milyar tumbukan itu dari produk-produk lain.

Apakah dengan penemuan kemarin maka misi CERN mencari Higgs Boson sudah selesai?

Belum selesai! It is only the beginning. Belum jelas apakah ini adalah Higgs Boson sebagaimana diprediksi dari Model Standard atau dari teori fisika baru di luar Model Standard.

Apakah dengan penemuan Higgs boson maka pembentukan semesta bisa dijelaskan dengan gamblang? Atau tetap masih menyisakan misteri?

Sebagian misteri akan terkuak, namun masih ada misteri tersisa. Proses inflasi dalam kosmologi hingga saat ini masih misHiggsterius dan belum diketahui pasti detailnya, sebagai contoh.

Apa saja dampak penemuan Higgs boson?

Ini memberikan pengetahuan baru yang fundamental tentang alam semesta di mana kita hidup.  Begitu fundamentalnya sehingga pengetahuan ini akan mengubah pengetahuan fisika untuk seterusnya setelah ini.

Editor :Tri Wahono

bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #7 on: July 09, 2012, 06:24:02 PM »
Adakah Hubungan Partikel Tuhan dengan Tuhan?
Penulis : Yunanto Wiji Utomo


JAKARTA, KOMPAS.com — Penemuan Partikel Tuhan yang diumumkan Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir atau CERN pada Rabu (4/7/2012) membahagiakan bagi ilmuwan, tetapi juga membingungkan bagi masyarakat yang belum memahaminya.

Salah satu yang membingungkan adalah istilah Partikel Tuhan. Tak ayal, banyak kalangan menghubungkan penemuan ini dengan Tuhan dan agama. Apa sebenarnya Partikel Tuhan? Apa partikel itu yang menyusun Tuhan?

Partikel Tuhan sejatinya adalah Higgs Boson. Partikel ini adalah partikel yang "hilang" dalam Model Standar Fisika Partikel. Higgs Boson berperan memberikan massa, menentukan apakah atom dan semesta akan tercipta atau tidak.

Sebutan Partikel Tuhan yang dilekatkan pada Higgs Boson bermula dari buku karangan mantan direktur Fermilab (laboratorium di Amerika Serikat yang memburu Partikel Tuhan) berjudul The God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question?

"Ini sebenarnya karena Leon Lederman (pemenang Nobel Fisika 1988) pernah memberi julukan Higgs Boson 'The Goddamned Particle' dalam bukunya. Alasannya karena sangat susah dicari dan ditemukan," kata Suharyo Sumowidagdo, ilmuwan Indonesia di CERN.

"Namun, editor buku tidak membolehkan kata 'goddamned' tersebut sehingga diganti dengan 'God'. Dan itu menyangkut sampai sekarang," terangnya dalam e-mail kepada Kompas.com, Kamis (5/7/2012).

Istilah "God" dinilai tepat sebab Higgs Boson begitu central dalam fisika saat ini, sangat krusial untuk mengembangkan pemahaman tentang materi dan sangat istimewa karena perannya.

Dengan demikian, jelas sudah bahwa julukan Partikel Tuhan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Tuhan itu sendiri. Partikel Tuhan dibahas dalam kaitannya dengan ilmu fisika, bukan agama.

Editor :Pepih Nugraha

Offline avila

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ikut Yesus
Re: Partikel Tuhan
« Reply #8 on: July 12, 2012, 10:47:10 AM »
weh..
baru tau..
kemuliaan bagi Bapa, Putera dan Roh Kudus...

Offline Dan

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 63
  • Reputation Power:
  • sssttt
  • Denominasi: Protestan Konservatif
Re: Partikel Tuhan
« Reply #9 on: July 13, 2012, 02:49:04 PM »
Paling-paling juga ajaran new age..
kar'na rencanaMu indah bagiku.
ANTI Kristen LIBERAL

bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #10 on: July 13, 2012, 05:39:29 PM »
Paling-paling juga ajaran new age..

Maksudnya new age, bro?
Bukankah penemuan partikel itu murni science? Bukan soal agama lho.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Partikel Tuhan
« Reply #11 on: July 13, 2012, 06:10:01 PM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.

Untuk sementara ini, menurut pemahaman saya, "Partikel Tuhan" itu berfungsi mencipta, sebab konon katanya, terbentuknya massa adalah karena interaksi dengan sang "Partikel Tuhan". Maka, segala sesuatu menjadi ada (mempunyai massa), semata-mata karena interaksi dengan sang "Partikel Tuhan".

Di sisi lain, ada "lubang Hitam", yang 'menghilangkan' segala sesuatu  -termasuk 'menghilangkan' cahaya-  sebab sang "lubang Hitam" menelan segalanya. Jangan tanyakan kemana sang "lubang Hitam" menaruh segala yang ditelannya, sebab, setiap yang mencoba menelitinya sudah ditelan dan tidak punya kesempatan menginformasikan kepada kita hasil penelitiannya.  :)))
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Dan

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 63
  • Reputation Power:
  • sssttt
  • Denominasi: Protestan Konservatif
Re: Partikel Tuhan
« Reply #12 on: July 13, 2012, 08:55:41 PM »

Maksudnya new age, bro?
Bukankah penemuan partikel itu murni science? Bukan soal agama lho.

Syalom
Hmm, berbau filosofi new age bahwa manusia adalah Tuhan, sehingga manusia dapat menemukan misteri siapa yang menciptakan dunia..
kar'na rencanaMu indah bagiku.
ANTI Kristen LIBERAL

bruce

  • Guest
Re: Partikel Tuhan
« Reply #13 on: July 13, 2012, 09:00:03 PM »
Hmm, berbau filosofi new age bahwa manusia adalah Tuhan, sehingga manusia dapat menemukan misteri siapa yang menciptakan dunia..

Manusia memang selalu mencari, sejak dahulu hingga kapanpun, tentang penciptaan dunia, termasuk orang Kristen sendiri. Mengetahui tentang proses penciptaan dunia tidak menjadikan manusia adalah Tuhan, bro.

Syalom

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: Partikel Tuhan
« Reply #14 on: July 15, 2012, 06:51:23 PM »
mungkin karena ada dimana2 tapi sulit ditemukan itulah disebut pasrtikel Tuhan ( membaca dari yahoo..  :)  )

kalau teori BIG BANG dlm Al Qur'an:

21:30. Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?