Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu RHCP.
Semoga saya salah menyimpulkan, tetapi dari ini,
Justru karna saya ingin memuji Tuhan secara total dengan suka cita dengan nyanyian dan gerakan penuh dengan ekspresif....makanya saya tertarik di Tiberias...semua semata-mata untuk Tuhan....bukan kesenangan pribadi.....
GBU
perhatikan yang saya garisbawahi dan bandingkan dengan yang saya tebalkan.
Menurut hemat saya, yang saya garisbawahi itu sangat pas, yaitu memuji Tuhan secara ekspresif penuh, total, menyeluruh, dengan segenap hati, pikiran, dan akal budi. Sementara yang saya tebalkan, mengandung arti kesenangan pribadi.
Ingatkah dengan pertanyaan seseorang kepada Jesus, "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Jesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya." Nah, analogi dengan itu, ketika ada pertanyaan dengan menggunakan kata
/bukan/, dapat dijawab dengan "Engkau telah mengatakannya." Jadi, ketika ada pernyataan,
bukan kesenangan pribadi, bisa dijawab dengan
"Engkau telah mengatakannya."Dan lagi,
posting awal RHCP ini, yaitu yang saya tebalkan dan saya garisbawahi berikut ini, saya kira cukup mengindikasikan,
Hai...
Selamat pagi, disini saya ingin berbagi mengapa saya memilih gereja saya yang sekarang. Sejak lahir sampai bisa jalan saya selalu pergi ke gereja Khatolik dengan kakak saya karna belum berani pergi ke gereja sendirian. Setelah SMP saya dibaptis di gereja GPIB (Gereja Prostestan di Indonesia Bagian Barat) dan sejak saat itu GPIB adalah gereja tetap saya.
Sampai pada suatu saat saya mendengar ttg gereja kharismatik dan cara kebaktian nya. Awalnya saya merasa cara mereka melakukan kebaktian lucu sekali dengan lompat, tarian, tepuk tangan dan iringan band. Sampai pada hari Natal ibu saya mengajak pergi ke gereja kharismatik, ternyata saya merasakan kasih karunia Roh Kudus dan pengharapan yang luar biasa. Sejak saat itu gereja Kharismatik adalah gereja tetap saya. Saya merasakan puji-pujian, tepuk tangan, perjamuan kudus, minyak urapan adalah cara yang saya sukai untuk memuji Tuhan.
Terutama yang warna cokelat itu, saya kira, sangat menunjukkan bahwa orientasi pemujaan kepada Tuhan yang RHCP laksanakan dilatari oleh kesukaan RHCP, bukan semata-mata untuk kemuliaan Tuhan. Sekali lagi, semoga saya salah dalam menyimpulkan seperti itu.
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.