.....
.....
Akhirnya mhsw itu bertanya,
"Prof, apakh kejahatan itu ada ?"
Dengan bimbang prof itu menjwb, "Tentu saja !"
Mahasiswa itu menjwb,
"Sekali lagi anda salah, Prof. Kejahatan itu TIDAK ADA. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan di dalam diri seseorang.
Seperti dingin atau gelap, kejahatan adlh kata yg dipakai manusia utk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan di dalam diri. Tuhan tdk menciptakan kejahatan.
Kejahatan adalah hasil dr tak adanya Tuhan dihati manusia." Profesor itu terdiam..
Apa benar begitu?
Pertama, apa benar bahwa ada suatu kondisi/waktu di mana Tuhan tiada? Bukankah di Alkitab tertulis: "Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu? Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau." (Mzm 139)
Kedua, benarkah dingin/panas, terang/gelap merupakan analogi yang tepat bagi kebaikan/kejahatan? Sebab, peristiwa fisika dingin/panas dan terang/gelap adalah ciptaan. Apakah kebaikan dan kejahatan merupakan ciptaan? IMHO, Kebaikan dan Kejahatan bukan ciptaan.
"Akulah Jalan, Kebenaran, dan Hidup" Apa yang kita sebut sebagai kebaikan adalah manifestasi moral (di dunia ini) dari diri Allah sendiri, dan Allah bukan ciptaan. Apa yang kita sebut sebagai kejahatan adalah manifestasi moral dari yang bukan diri Allah (yaitu, diri kita yang notabene sudah jatuh dalam dosa).
Kita tahu bahwa diri kita jahat setelah Allah menunjukan kepada kita dengan Hukum (baik yg tertulis maupun yang tidak) bagaimana rupa diri kita. Jadi, Hukum itu berfungsi seperti cermin. Hukum tidak berfungsi memperbaiki atau meralat atau mengoreksi. Hukum hanya menunjukan kalau kita tidak baik, atau jahat. Hal ini dapat dipelajari dari kitab Roma (khususnya bagian-bagian awal).
Keberadaan fenomena fisika terang/gelap tidak dipengaruhi oleh waktu (ahistoris). Dua hal itu langsung ada begitu diciptakan oleh Allah. Sementara,fenomena Kebaikan/Kejahatan ada di dalam waktu (historis), alias berproses.
Sebelum, Adam dan Hawa jatuh, kejahatan tidak ada.
Setelah jatuh, kejahatan jadi ada. Lalu bagaimana dengan Kebaikan? Kebaikan selalu ada karena Kebaikan adalah manifestasi moral dari diri Allah dan Allah selalu ada.
Tidak ada suatu kondisi/waktu di mana Kebaikan tiada. Bahkan di dalam kejahatan pun Kebaikan itu ada. Sebagaimana diri Allah, Kebaikan itu menopang segala keberadaan, termasuk keberadaan kejahatan. Contoh: Kejahatan kalau tidak diwujudkan dengan
baik, apakah bisa jadi kejahatan?
Jadi, benarkah kejahatan itu tidak ada seperti kata si mahasiswa? Tidak. Kejahatan itu ada.
Karena ada, apakah Kejahatan itu diciptakan Allah seperti yang diasumsikan si profesor? Tidak juga. Manusialah yang menciptakan kejahatan. Allah hanya menunjukannya (dengan Hukum yang tertulis dan yang tidak tertulis).