Allah).
Oh ya... saya ngerti sekarang.... maksudnya HukumYgLama (10 Perintah Allah) gak berlaku lagi, gitu kan ?
Menurut pinoq, Hukum yg udah gak berlaku lagi ini, termasuk hukum2 Mosaic Law didalamnya nggak ?
Emmm....Mosaic Law itu pentateukh itu yah? (maaf saya tidak tahu pastinya apa yg dimaksud dng Mosaic Law)
Kalau benar Mosaic LAw itu pentateukh, maka jawab saya: ya, termasuk. Sebab, di dalam pentateukh, selain terdapat 10 perintah Allah, terdapat juga aturan-aturan yang berkaitan dng moral dan ritual keselamatan. Aturan moral menunjukan kesalahan/dosa manusia (tidak ada seorangpun yang dapat memenuhinya). Aturan ritual keselamatan (spt kurban hewan yang tak bercacat-cela dan persembahan yang sempurna) menunjukan sistem penebusan kesalahan/dosa tsb.
Sepanjang jaman perjanjian lama, sistem penebusan ini tidak direalisasikan secara sempurna. Kurban dan persembahan yang dipanjatkan oleh orang-orang di jaman perjanjian lama kepada Allah tidaklah sempurna, meski sudah mengikuti sistem ritual yang benar. Kurban itu baru sempurna ketika Allah sendiri yang menjadi Kurbannya (Anak Domba Allah alias Yesus Kristus). Persembahan itu baru sempurna ketika orang yang melakukannya di dalam nama Anak Domba Allah tsb.
Ya... saya juga nggak sedang berpikir Allah dibawah prinsip Plus-Minus.... krn pandangan saya, Allah itu sendirilah yg unsur PLUS-nya.
.........
.........
Pengertian saya pada istilah Plus-Minus, sebenernya ngerujuk ke Hal yang berlawanan --- dan ini sudah ada sejak dalam keKekalan. Apabila Allah ADA, maka 'ada' hal yang tidak-ada.
Benak saya sendiri masih bertanya tanya : Allah yang MahaTau ---> TAUkah Dia hal yg tidak baik sebelum penciptaan ?
salam.
Saya juga termasuk orang yang memegang prinsip "Hal yang berlawanan" atau saya biasa sebut prinsip Thesis - Anti-thesis. Ada A dan ada non-A.
Tapi, prinsip ini merupakan prinsip yang berlaku hanya pada semesta ciptaan. Allah pada diriNya sendiri bukanlah semacam thesis yang memiliki anti-thesis, atau dengan istilah bro odading, unsur plus yang memiliki unsur minus. Allah melampaui baik thesis maupun anti-thesis karena Allah adalah pencipta, Pusat/Pondasi/Sumber yang membuat keberadaan thesis (atau plus) dan anti-thesis (atau minus) menjadi mungkin.
Oleh sebab itu, di atas saya mengatakan "
ada A dan
ada non-A" dan bro odading sendiri juga membutuhkan kata 'ada' tsb ketika mengatakan "maka '
ada' hal yang tidak-ada". Kebutuhan akan kata 'ada' (beserta maknanya) inilah yang menurut saya menjadi petunjuk akan natur Allah.
Yohanes mengungkapkan hal ini secara lebih gamblang; "Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan"
Ttg pertanyaan "Tahukah Allah akan hal yang tidak baik sebelum penciptaan?", jawaban saya begini: Allah tahu tanpa perlu tahu. Apa artinya?
Melalui Maleakhi, Allah berkata: "Bahwasanya, Aku, Tuhan, tidak berubah". Allah tidak berubah. Tidak ada proses dalam diri Allah. Tidak ada proses ' dari kondisi belum tahu' menjadi 'tahu' dalam diri Allah.