Makanya mungkin ada baiknya kita bedakan... apakah disini tentang "Tuhan yg didalam durasi waktu" ? ataukah "Tuhan yg diluar waktu" ? Apakah Tuhan yang hidup (dinamis) ? Ataukah Tuhan yang statis ?
Pov odading adalah cenderung memilih ke Tuhan yang hidup, dinamis dan otomatis ya didalam durasi waktu . ---> berangkat dari pedoman ini, saya tidak merasa janggal apabila ungu ---> dengan kata lain, saat itu - ya design perintah2 tsb (the Law) emang khusus utk 1 bangsa aja, yakni Israel. Toh Perjanjian yang diadakan saat itu kan dengan bangsa Israel, kan siip ?
Apakah menurut siip :
- - Perjanjian yang diadakan saat itu tsb BUKAN hanya dengan bangsa Israel ? sehingga the Law tsb juga BUKAN hanya utk 1 bangsa itu aja ?
- - Perjanjian yang diadakan saat itu memang hanya dengan bangsa Israel - namun the Law-nya berlaku utk semua bangsa saat itu ?
Please CMIIW.
Tapi.... Perjanjiannya itu kan hanya dengan 1 bangsa itu aja, kan siip ? Please CMIIW.
Saya mencoba memaparkan pengertian saya yang kemungkinan besar adalah salah dan tidak sesuai dengan keKristenan ... mohon siip tolong bantu kasih pencerahan.
Perjanjian yg diadakan dengan Musa adalah : masuknya bangsa Israel jasmani ke tanah perjanjian dengan pra-syarat. Nah pra-syaratnya tsb adalah the Law yg Allah minta utk dipatuhi oleh semua orang Israel - baik selama menuju ke tanah perjanjian ataupun setelah memasuki tanah perjanjian.
Sekalipun bangsa Israel memasuki tanah perjanjian, namun secara bangsa - Israel gagal dalam memenuhi pra-syarat tsb ... akibatnya tidak semua orang Israel tetep berada di tanah perjanjian tsb.
Keliru Bro.
Seluruh isi Hukum adalah perjanjian.
Masuk tanah Kanaan adl perjanjian Allah dg Abraham dan ini dilakukan sebelum Israel ada.
Israel masuk tanah perjanjian sbg wujud pemenuhan janji Tuhan kpd Abraham, ga ada hubungannya dg Law.
Perjanjian antara Allah dg Israel adl The Law itu sendiri.
---------
Saya lanjutkan ya.
Apabila kita melihat kitab Taurat + tulisan Paulus utk jemaat Roma, maka kita bisa mmahami bhw Taurat itu sbetulnya :
1. Dapat diterapkan pd semua manusia daging (artinya segala bangsa)
2. Desain awal Tuhan tkait pmberian Taurat ini adalah Israel mjd bangsa SULUNG yg menerima Hukum.
Jika ada sulung maka akan ada yg bungsu.
Bgini Oda, kamu harus mmahami suatu prinsip tentang 'PEMILIHAN'.
Bbrp org mngartikan PEMILIHAN Allah sbg :
yg satu dipilih yg lain tidak dipilih alias ditolak.
Itu kurang tepat Bro.
Yg tepat adalah : Yg satu dipilih TERLEBIH DAHULU utk menyebarkan kpd org lainnya.
Kita coba mnyimpang topik ke Calvinism ya.
Salah satu kekurangan dlm doktrin Calvinism (mnrt saya) adl sikap yg terlalu dikotomis, shg kl ada yg dipilih
maka sisanya pasti ditolak.
Hal itu memang betul dlm konteks
'hasil akhir'.Apabila hasil akhir seseorang itu buruk, maka dia pasti ditolak.
Tp dlm segi proses, Tuhan memilih sseorang sbg yg sulung shg org itu bisa mnarik yg lain mjd para bungsu.
Israel itu adalah bangsa pilihan yg sulung Bro.
Prinsip itu bisa kita jajarkan kpd Kristus.
Kristus adalah yang SULUNG.
Kristus dipilih terlebih dahulu. Kmudian Kristus mmilih para rasul. Lalu Kristus mmilih 70 murid. Lalu terbentuklah kelompok 150 orang, Dari situ terjadilah Gereja. Skrg Gereja mnyebar ke sluruh dunia dg milyaran penganut (entah aktif entah tidak).
Itulah prinsip pemilihan Allah.
Dlm konteks prinsip kesulungan itu, maka Taurat pasti didesain Tuhan utk cocok pd segala bangsa scr daging.
Perjanjian ini - "sudah usang" dan "telah dekat kepada kemusnahannya" ... artinya = BELUM musnah. Nanti, diketika bangsa Israel (secara bangsa) dimata Allah telah memenuhi pra-syarat tsb - diketika itu pulalah bangsa Israel (secara bangsa) yg berserakan memulai/start to enter tanah perjanjian ---> diketika itulah Perjanjian (dua arah) "usang" dgn bangsa Israel ini terminasi.
Karena dimata Allah tidak memungkinkan Perjanjian dua arah ini terpenuhi, maka Allah memberikan kelonggaran dengan menambah dengan Perjanjian satu arah : yakni the Law tidak lagi berupa tulisan2 literal, melainkan ditanamkan di hati bangsa Israel dimana bangsa Israel (secara bangsa) NANTI akan menjadi umatNYA ---> Perjanjian yang lama "telah sampai kepada kemusnahannya", Perjanjian yang baru berlaku.
Kamu ngga nyambung dg ayatnya Oda.
Perjanjian Lama menjadi usang
ketika muncul Perjanjian Baru.
Perjanjian Baru itu adalah KRISTUS.
Ingat prumpamaan anggur baru yg tidak bisa dimasukkan ke anggur lama.
Please jgn mnafsirkan ayat tlalu jauh dari apa yg ada di ayat itu. Pusing saya jadinya.
Dalam pengertian saya : mereka memutuskan mengikut Allah Israel, konsekwensinya adalah mereka hidup didalam Israel Law (the Law) ---> dan ya "otomatis" mereka kawin dgn orang Israel ... atau bisa juga dgn pria Kanaan, namun pria ini juga harus melakukan hal yang sama ... yaitu mengikut Allah Israel dan bersedia hidup didalam the Law tsb.
Iya. Mksd saya jg bgitu.
Intinya, Hukum Taurat pun cocok utk org Kanaan.
Lalu, saat itu ... saat diberikannya Loh Batu tertulis 10P - itu Hukum Allah ? ataukah Hukum Musa yah siip ?
Dari quote diatas, 10P itu Hukum Musa yah siip ?
Yang mana yang Hukum Allah saat itu ?
Rasanya udah saya tulis dg jelas deh.
Supaya kamu ngga bingung, saya bahasakan ulang ya :
Jangan Membunuh (Hukum Allah) itu artinya jangan mencabut nyawa sesama (bdsk Hukum Musa).Jelas ya.
Maap... saya masih nggak ngerti siip.
IMO, 10P itu Hukum Allah ... dan "jangan membunuh" standard-nya saat itu adalah berlaku di kalangan bangsa Israel sendiri. Dan adalah tidak kontradiksi apabila Allah memerintahkan Israel utk membunuh bangsa lain - dimana bangsa lain saat itu dimata Allah adalah musuh (secara bangsa) ... toh saat itu Allah BUKAN Allah bangsa lain, belum saatnya .
Nah, kamu tau dari mana semua itu?
Dari Hukum Musa kan?
Kl tidak djelaskan oleh Hukum Musa, maka kamu ga tau batasan Hukum Allah 'Jangan Membunuh'.
Yang Hukum Musa itu yg 603 butir tsb yah siip ya ?
Akh akhirnya kayaknya saya nangkep maksud siip.... dan ini ya idem ama pengertian saya donk ... yang biru tidak pernah usang, yang ungu aplikasinya berbeda .
bersambung
ow yessss...