Begini, Yesus adalah perwujudan Tuhan menurut iman kristen. Kristen pun memiliki dokrin bahwa manusia tidak bisa mencari Tuhan. Tapi tuhanlah yang menyapa manusia. Dalam hal ini berarti manusia bersifat pasif, menunggu Tuhan menyapanya. Yesus setelah bergelar sebagai Tuhan (setelah dibaptis) hanya hidup kurang lebih 3 tahun saja dan berdomisili hanya di sekitar israel saja. Dengan waktu sesingkat itu dan berwujud manusia yang memiliki keterbatasan ruang waktu, dipastikan ia tidak akan mampu menyapa semua manusia dimuka bumi ini.
Salam
O begitu maksud bro jalu. Ijinkan saya berkomentar sedikit ya.
Ada beberapa hal dari pemahaman bro jalu yang menurut saya kurang tepat. Tentu saja saya menilainya dari sudut pandang saya sebagai orang kristen dan berdasarkan pemahaman saya atas Alkitab sebagai Kitab Suci orang kristen.
1. ttg Yesus: bagi orang kristen spt saya, Yesus adalah Allah yang berinkarnasi jadi manusia. Jadi, Yesus memiliki dua natur: manusia dan ilahi (Allah). Hal ini menerangkan keterbatasan Yesus (bernatur manusia) sekaligus perbedaanNya dengan manusia lain (bernatur Allah). Yesus bukan manusia yang dijadikan Allah, atau Allah yang merasuk ke dalam tubuh seseorang yang bernama Yesus ketika ia berusia 30 tahun.
2.Manusia tidak pasif. Manusia adalah mahluk ciptaan Allah yang memiliki hasrat untuk Allah. Hanya saja hasrat ini kemudian rusak oleh dosa sehingga ia tidak lagi dapat mengidentifikasi Allah secara pasti. Manusia tetap mencari Allah (note: "a" kecil) karena pada dirinya sendiri manusia butuh Allah. Tapi, karena dosa, manusia hanya menemukan atau menciptakan Allah-Allah bagi diri mereka sendiri.
3. Sapaan Allah kepada manusia disebut wahyu. Menurut orang kristen spt saya, wahyu ada dua macam: wahyu umum dan wahyu khusus. Wahyu umum adalah sapaan Allah kepada semua manusia yg telah berdosa melalui anugerah-anugerah umum seperti alam, ilmu, kesehatan, cinta, dll. Wahyu khusus adalah sapaan Allah kepada manusia yg telah berdosa ttg Jalan, Kebenaran, dan Hidup (anugerah khusus: penebusan dosa dan keselamatan).
Memang benar bahwa selama berinkarnasi di bumi, Yesus hanya ada di tanah Israel. Tetapi, hakikat atau esensi Yesus (Allah) tidak hanya ada di Palestina. Yesus ada bahkan sebelum dunia dijadikan, Yesus ada sebelum Abraham. Inkarnasi Yesus memang hanya terjadi di tanah Israel karena di situlah Ia harus mati. Ia mati demi sebuah misi, dan efektifitas dari misiNya inilah yg menembus batas-batas ruang, waktu, ras, budaya, dll . Dng kata lain, efektifitas penebusan dosa yg direalisasikan Allah di tanah Israel melalui kematian Yesus menembus batas-batas ruang, waktu, ras, budaya, dll.
Jadi, apakah Allah orang kristen tidak menyapa orang Indonesia jaman dulu? Jawabannya adalah tidak, Allah menyapa semua orang di seluruh dunia di sepanjang sejarah.
Apabila Yesus hanya dimengerti sebagai manusia yg dirasuki Allah, maka benarlah anggapan bro jalu tsb. Apabila Allah tidak dimengerti sebagai Tritunggal, maka benarlah juga anggapan bro jalu tsb.
Jadi, apabila selama ini bro jalu tidak menemukan "jalan keluar" bagi problem "apakah Allah menyapa semua manusia di seluruh dunia?", itu karena pemahaman bro jalu akan Allah bukan pemahaman kristen.
Tentu saja, pemahaman bro jalu tsb adalah sepenuhnya pilihan bro jalu, dan saya hanya menjelaskan posisi saya sebagai orang kristen.
Salam.