Author Topic: Menjawab Kritikan Film Soegija  (Read 1814 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Menjawab Kritikan Film Soegija
« on: August 08, 2012, 09:35:29 PM »
udh beberapa bulan setelah penayangan pilemnya aja udh ada yg kritik :takethat:

Perlawanan Soegija terhadap Jepang Dinilai Bukanlah Hal Heroik


Soegija, orang pribumi pertama yang diangkat Vatikan menjadi Uskup

Hidayatullah.com--Nama Albertus Soegija atau dikenal sebagai Pastur Soegija menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini. Hal tersebut tidak lain dengan kehadiran Film Soegija besutan Garin Nugroho. Namun Kandidat Doktor Sejarah UI, Tiar Anwar Bachtiar punya pandangan lain menyangkut penokohan Soegija dalam film yang diperankan Direktur Salihara, Nirwan Dewanto itu.

“Selama jadi pastur, Soegija dibiayai (digaji) oleh pemerintah Hindia Belanda. Saat Jepang datang, semua fasilitas bagi gereja dihapus, termasuk gaji para pastur dan biaya untuk gereja,” ujar Tiar kepada hidayatullah.com, Senin 2 Juli 2012.

Tiar menjelaskan bahwa Jepang membatasi gerakan orang-orang Kristen karena dianggap ‘antek-antek’ Belanda.

“Jadi, kalau Soegija melawan Jepang, itu sesungguhnya bukan suatu yang heroik,” sambung pengarang berbagai buku sejarah ini.

Selama menjajah Indonesia, lanjut Tiar, Belanda membiayai semua jenis missi dan zending. Terlebih saat Partai Katolik menjadi pemenang di Parlemen Belanda.

“Karena itu, dalam sejarahnya, karena misi dan zending dibiayai pemerintah kolonial, tidak pernah tercatat ada pastur yang ‘memberontak’ melawan Belanda,” tegasnya yang juga menjadi peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) ini.

Tiar berpendapat film ini terlalu menonjolkan sisi-sisi yang "dianggap heroik" dan "kemanusiaan", sementara sisi yang lain seperti perselingkuhan misi dengan pemerintah Belanda tidak diangkat ke permukaan.

“Tapi, tentu saja itu hak dari orang-orang Katolik yang ingin menonjolkan perannya di negeri ini. lagi pula, Soegija memang sudah dinobatkan sebagai pahlawan Indonesia.”

Akan tetapi, ia berpesan, jangan karena film ini masyarakat sengaja dilupakan akan fakta bahwa kristenisasi di negeri ini adalah salah satu buah dari kolonialisme Spanyol, Portugis, dan Belanda.

“Soal bagaimana penilaian, itu tergantung dai sudut pandang mana orang menilai. yang penting fakta sejarah jangan ada yang ditutupi,” tutupnya.

Seperti diketahui, sosok Soegija tak bisa dilepaskan dari sosok Frans Van Lith,  tokoh Yesuit yang sangat aktif melakukan kegiatan misi melalui pendidikan dan budaya Jawa.

Sumber: http://www.hidayatullah.com/dev/read/23408/02/07/2012/perlawanansoegijaterhadapjepangdinilaibukanlahhalheroik.html

mohon pencerahannya netter2 sekalian :m34:

bruce

  • Guest
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #1 on: August 08, 2012, 10:02:49 PM »
Bahkan sejak sebelum ditayangkanpun pihak mereka sudah 'menentang' film ini. Saat ditayangkanpun, banyak adegan adegan yang dipotong. Maka apakah masih heran jika ada ucapan 'miring' dari mereka?

Pertama, perlu diketahui, bahwa Katolik dalam penyebaran agama tidak sepenuhnya berada di bawah Belanda (Hindia Belanda). Karena Katolik selalu di bawah Vatican. Memang pernah tercatat pd th 1835 pemerintah Hindia Belanda yang membayar gaji para imam, tetapi pemerintah Belanda menuntut janji kesetiaan dari para imam yang berujung penolakan (perselisihan) pada tahun 1848, dimana Katolik dibatasi perkembangannya.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Roman_Catholicism_in_Indonesia)

Mengecilkan peran seorang pejuang, yang telah dianggap berjasa oleh Bapa pendiri negara ini, bukanlah cara cara yang terpuji. Terlebih lagi bukan hanya Mgr. Soegijapranata yang dianugrahi gelar pahlawan nasional. Jangan lupakan juga peran dan jasa Agustinus Adisutjipto, Ignasius Slamet Rijadi, dan Yos Soedarso. Dan tentu dari para pejuang dan pahlawan dari Kristen Protestan.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #2 on: August 09, 2012, 04:04:44 PM »
udh beberapa bulan setelah penayangan pilemnya aja udh ada yg kritik :takethat:

Perlawanan Soegija terhadap Jepang Dinilai Bukanlah Hal Heroik


Soegija, orang pribumi pertama yang diangkat Vatikan menjadi Uskup

Hidayatullah.com--Nama Albertus Soegija atau dikenal sebagai Pastur Soegija menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini. Hal tersebut tidak lain dengan kehadiran Film Soegija besutan Garin Nugroho. Namun Kandidat Doktor Sejarah UI, Tiar Anwar Bachtiar punya pandangan lain menyangkut penokohan Soegija dalam film yang diperankan Direktur Salihara, Nirwan Dewanto itu.

“Selama jadi pastur, Soegija dibiayai (digaji) oleh pemerintah Hindia Belanda. Saat Jepang datang, semua fasilitas bagi gereja dihapus, termasuk gaji para pastur dan biaya untuk gereja,” ujar Tiar kepada hidayatullah.com, Senin 2 Juli 2012.

Tiar menjelaskan bahwa Jepang membatasi gerakan orang-orang Kristen karena dianggap ‘antek-antek’ Belanda.

“Jadi, kalau Soegija melawan Jepang, itu sesungguhnya bukan suatu yang heroik,” sambung pengarang berbagai buku sejarah ini.

Selama menjajah Indonesia, lanjut Tiar, Belanda membiayai semua jenis missi dan zending. Terlebih saat Partai Katolik menjadi pemenang di Parlemen Belanda.

“Karena itu, dalam sejarahnya, karena misi dan zending dibiayai pemerintah kolonial, tidak pernah tercatat ada pastur yang ‘memberontak’ melawan Belanda,” tegasnya yang juga menjadi peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) ini.

Tiar berpendapat film ini terlalu menonjolkan sisi-sisi yang "dianggap heroik" dan "kemanusiaan", sementara sisi yang lain seperti perselingkuhan misi dengan pemerintah Belanda tidak diangkat ke permukaan.

“Tapi, tentu saja itu hak dari orang-orang Katolik yang ingin menonjolkan perannya di negeri ini. lagi pula, Soegija memang sudah dinobatkan sebagai pahlawan Indonesia.”

Akan tetapi, ia berpesan, jangan karena film ini masyarakat sengaja dilupakan akan fakta bahwa kristenisasi di negeri ini adalah salah satu buah dari kolonialisme Spanyol, Portugis, dan Belanda.

“Soal bagaimana penilaian, itu tergantung dai sudut pandang mana orang menilai. yang penting fakta sejarah jangan ada yang ditutupi,” tutupnya.

Seperti diketahui, sosok Soegija tak bisa dilepaskan dari sosok Frans Van Lith,  tokoh Yesuit yang sangat aktif melakukan kegiatan misi melalui pendidikan dan budaya Jawa.

Sumber: http://www.hidayatullah.com/dev/read/23408/02/07/2012/perlawanansoegijaterhadapjepangdinilaibukanlahhalheroik.html

mohon pencerahannya netter2 sekalian :m34:
Tergantung dari sudut pandang, nggeh?

Sudut pandang saya begini.

Terlepas dari benar atau tidaknya bahwa pihak yang membiayai sekolahnya Soegija itu bukan Nusantara yang kemudian menjadi Indonesia Merdeka, yang pasti perjuangannya adalah untuk kemajuan bangsa pribumi Indonesia. Pun kalau agama yang dianut Sugija itu bukan berasal dari Indonesia, toh agamanya itu tidak memandang bangsa atau negara asal agamanya itu sebagai suatu yang harus dikultuskan. Dan kayaknya, heroik tidaknya pembelaan Sugija atas rakyat kecil, ternilai dari bersedianya Sugija dipancung leher demi membela rakyat kecil. Kalau orang yang siap dipancung leher demi orang kecil dipandang tidak heroik sebagai tambahan heroisme lainnya, apa lagi yang layak dipandang heroik?

Apakah dengan mampu mengerahkan massa dengan teriakan-teriakan sambil mengacungkan parang atau obor menyala membakar bangunan saja yang layak disebut heroik? Apakah menyeret perempuan bertelanjang dan menggelandang keliling kota karena tuduhan menggoda tuannya, layak dijuluki heroik? Apakah membubarkan orang beribadah saja yang layak dijuluki heroik?

Itu dari saya.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #3 on: August 09, 2012, 04:11:34 PM »
Apakah dengan mampu mengerahkan massa dengan teriakan-teriakan sambil mengacungkan parang atau obor menyala membakar bangunan saja yang layak disebut heroik? Apakah menyeret perempuan bertelanjang dan menggelandang keliling kota karena tuduhan menggoda tuannya, layak dijuluki heroik? Apakah membubarkan orang beribadah saja yang layak dijuluki heroik?

Nah itu perlu di garisbawahi, eh di bold

Syalom

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #4 on: August 10, 2012, 05:33:26 PM »
Halah...ini kritikan orang sirik aja...

Quote
Seperti diketahui, sosok Soegija tak bisa dilepaskan dari sosok Frans Van Lith,  tokoh Yesuit yang sangat aktif melakukan kegiatan misi melalui pendidikan dan budaya Jawa.
Lah justru karena Rm Van Lith itu care dengan pribumi kok

Ini sekelumit karir Rm Van Lith :
Ia menjadi anggota Dewan Pendidikan/Onderwijsraad tahun 1918. Tahun itu pula ia diangkat menjadi anggota sebagai anggota Komisi Peninjauan Kenegaraan Hindia Belanda/Commissie tot Herziening van de Grondslagen der Staatsinrichting van Nederlandsch-Indië. Komisi tersebut dibentuk untuk merealisasikan maksud pemerintah Belanda menata ketatanegaraan di Hindia Belanda, yang melibatkan baik orang Belanda maupun orang pribumi. Dalam komisi ini ia menuntut posisi perwakilan orang pribumi dalam Volksraad.

Ia pun diusulkan sebagai anggota Volksraad (Dewan Rakyat) Partai Sarekat Islam, pimpinan teman dekat Van Lith, K.H. Agus Salim. Memang ia tidak pernah jadi anggota Dewan Rakyat. Tetapi, atas kegiatannya di bidang pendidikan ditunjuk menjadi anggota Dewan Pendidikan Hindia Belanda dan anggota Komisi Peninjauan Kembali Ketatanegaraan Hindia Belanda.

Di kedua lembaga itu Pater Van Lith memperjuangkan kepentingan pribumi dan ini tidak disukai oleh Belanda. Van Lith kemudian kembali ke Belanda pada tahun 1920 untuk memulihkan kesehatan. Maka, ketika mau kembali ke Indonesia setelah berobat, dia dihalang-halangi oleh pemerintah Belanda.

sumber

wkkk...padahal Rm Van Lith malah dekat dengan K.H Agus Salim jadi apanya yang tidak heroik imho mungkin Rm Sogija mewarisi didikan Rm Van lith yang walaupun orang belanda tetapi tetap memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi kaum pribumi.

salam damai :)
In Omnibus Caritas

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #5 on: August 10, 2012, 05:35:09 PM »
Apakah dengan mampu mengerahkan massa dengan teriakan-teriakan sambil mengacungkan parang atau obor menyala membakar bangunan saja yang layak disebut heroik? Apakah menyeret perempuan bertelanjang dan menggelandang keliling kota karena tuduhan menggoda tuannya, layak dijuluki heroik? Apakah membubarkan orang beribadah saja yang layak dijuluki heroik?

Nah itu perlu di garisbawahi, eh di bold

Syalom
kalau itu sih kriminil bro...selangkah lagi jadi teroris  :doh:
In Omnibus Caritas

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #6 on: September 19, 2012, 10:45:46 PM »
udh beberapa bulan setelah penayangan pilemnya aja udh ada yg kritik :takethat:

Perlawanan Soegija terhadap Jepang Dinilai Bukanlah Hal Heroik


Soegija, orang pribumi pertama yang diangkat Vatikan menjadi Uskup

Hidayatullah.com--Nama Albertus Soegija atau dikenal sebagai Pastur Soegija menjadi pembicaraan hangat akhir-akhir ini. Hal tersebut tidak lain dengan kehadiran Film Soegija besutan Garin Nugroho. Namun Kandidat Doktor Sejarah UI, Tiar Anwar Bachtiar punya pandangan lain menyangkut penokohan Soegija dalam film yang diperankan Direktur Salihara, Nirwan Dewanto itu.

“Selama jadi pastur, Soegija dibiayai (digaji) oleh pemerintah Hindia Belanda. Saat Jepang datang, semua fasilitas bagi gereja dihapus, termasuk gaji para pastur dan biaya untuk gereja,” ujar Tiar kepada hidayatullah.com, Senin 2 Juli 2012.

Tiar menjelaskan bahwa Jepang membatasi gerakan orang-orang Kristen karena dianggap ‘antek-antek’ Belanda.

“Jadi, kalau Soegija melawan Jepang, itu sesungguhnya bukan suatu yang heroik,” sambung pengarang berbagai buku sejarah ini.

Selama menjajah Indonesia, lanjut Tiar, Belanda membiayai semua jenis missi dan zending. Terlebih saat Partai Katolik menjadi pemenang di Parlemen Belanda.

“Karena itu, dalam sejarahnya, karena misi dan zending dibiayai pemerintah kolonial, tidak pernah tercatat ada pastur yang ‘memberontak’ melawan Belanda,” tegasnya yang juga menjadi peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (INSISTS) ini.

Tiar berpendapat film ini terlalu menonjolkan sisi-sisi yang "dianggap heroik" dan "kemanusiaan", sementara sisi yang lain seperti perselingkuhan misi dengan pemerintah Belanda tidak diangkat ke permukaan.

“Tapi, tentu saja itu hak dari orang-orang Katolik yang ingin menonjolkan perannya di negeri ini. lagi pula, Soegija memang sudah dinobatkan sebagai pahlawan Indonesia.”

Akan tetapi, ia berpesan, jangan karena film ini masyarakat sengaja dilupakan akan fakta bahwa kristenisasi di negeri ini adalah salah satu buah dari kolonialisme Spanyol, Portugis, dan Belanda.

“Soal bagaimana penilaian, itu tergantung dai sudut pandang mana orang menilai. yang penting fakta sejarah jangan ada yang ditutupi,” tutupnya.

Seperti diketahui, sosok Soegija tak bisa dilepaskan dari sosok Frans Van Lith,  tokoh Yesuit yang sangat aktif melakukan kegiatan misi melalui pendidikan dan budaya Jawa.

Sumber: http://www.hidayatullah.com/dev/read/23408/02/07/2012/perlawanansoegijaterhadapjepangdinilaibukanlahhalheroik.html

mohon pencerahannya netter2 sekalian :m34:
si Tiar itu siapa? lahir taun berapa, dan pakar apa beliau??

lagian yg mengangkat Soegija Pranata jadi pahlawan nasional itu Pemerintah RI. bukan katolik, umat katolik hanya numpang bangga. namanya pun di abadikan menjadi salah satu jalan protokol disemarang lho.. dan toh orang dan pemerintah indonesia itu mayoritas muslim kok.. nyatanya mereka bisa obyektif melihat sosok uskup soegija ini..

coba saya cari tau dulu siapa Tiar anwar, apa kapasitasnya dan bagaimana kredibilitasnya di gugel.. :D

kalau kristenisasi oleh penjajah.. ya bukan berarti kristen ajaran penjajah.. pastor2 dan para misionarisnya kan ngga menjajah.. ada bukti pastornya menjajah..? kan engga.., kalau pastornya melakukan penjajahan, ya mana ada yg mau jadi kristen.. :D itu hal yg berbeda kawan, antara theologi dan politik.

mkn itulah sisi positif dari penjajahan yg bisa dipetik selain dari pada pabrik2, bangunan2 bagus, sistem hukum, sistem pendidikan, jalan2 raya dan rel kereta api peninggalan penjajah..
« Last Edit: September 19, 2012, 10:55:40 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #7 on: September 20, 2012, 11:32:32 AM »
tanggapannya mirip ya nada-nada bicaranya & alur-alur pseudo-justifikasi-nya dengan teman-teman kita di forum sebelah?
hehe.....

kalau pendapat saya, sih..
model tanggapan demikian kan ciri khas remaja / pubertas..
Organisasi-organisasi yang usianya masih remaja (baru seribu-an tahun atau malah beberapa ratus tahun), ya wajar lah, kalau memang belum sampai pada fase kedewasaan.

1. dimaklumi saja..
2. Dipakai sebagai Cermin & akhirnya kita Bersyukur pada Tuhan.. bahwa: alhamdulilah, saya & mainstream institusi saya di lingkungan ini NGGAK KAYA GITU KELAKUANNYA... wheew.. leganya..

salam,

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #8 on: September 21, 2012, 08:31:20 AM »

kalau kristenisasi oleh penjajah.. ya bukan berarti kristen ajaran penjajah.. pastor2 dan para misionarisnya kan ngga menjajah.. ada bukti pastornya menjajah..? kan engga.., kalau pastornya melakukan penjajahan, ya mana ada yg mau jadi kristen.. :D itu hal yg berbeda kawan, antara theologi dan politik.



Saya selalu heran dengan orang muslim yang selalu mengkaitkan Kristen sebagai agama penjajah. Apakah mereka tidak mau bercermin kepada sejarah mereka sendiri?
Jauh sebelum imperialisme barat (dengan slogannya gold, glory and gospel), islam justru lebih dahulu ekspansi kemana-mana (persia, india, afrika utara, dan eropa). Mereka bahkan berabad-abad menjajah Spanyol yang waktu itu kerajaan kristen (Katolik). Kalau saja tidak dikalahkan Charles Martel di abad 8, mungkin saja mereka sudah menjajah Eropa.

Sepertinya kalau orang mengaku sejarawan tetapi pandangannya sangat subjektif, perlu diragukan kadar kesejarawanannya.
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #9 on: September 29, 2012, 06:30:42 PM »
Saya selalu heran dengan orang muslim yang selalu mengkaitkan Kristen sebagai agama penjajah. Apakah mereka tidak mau bercermin kepada sejarah mereka sendiri?
Mungkin, sejenis faktor psikologis saja. Seorang pembo'ong akan selalu menduga relasinya sebagai pembo'ong. Seorang yang selalu siap sedia dengan jurus tipu-tipu, selalu menduga relasinya berusaha melakukan tipu-tipu. Begitu kira-kira. Mungkin kejiwaan seperti itu ber-'tetangga' dengan paranoid.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #10 on: October 05, 2012, 11:54:37 AM »
eh, ngomong2 soal Soegija nieh. ada jg yg mengatakan perjuangan Soegija yg Katolik itu katanya cmn karena rasa sentimen Katolik - Protestan (Belanda) belaka (sama kek Diskusi di FK donk :D )

Katanya jg itu cmn demi rebutan umat: http://books.google.co.id/books?id=cUoGJSs9yOUC&pg=PA107&lpg=PA107&dq=chrisianity+convert+voc+indonesia&source=bl&ots=vDq_ixp46a&sig=sKmiTAnyZKgdcJmfE-aCc8hQQ-A&hl=en&sa=X&ei=2X5tUKnfKsnYrQe6joCwDA&ved=0CD8Q6AEwBA

hal yg sama konon terjadi jg di Taiwan:  http://en.wikipedia.org/wiki/Dutch_Formosa

padahal kan konflik Protestan vs Katolik itu sebenarnya cmn terjadi di Eropa & gak sampe ke tanah jajahannya trus lagian udh selesai pd tahun sebelumnya

Dan jg ada yg bilang misi Katolik di Jawa baru diijinkan akhir abad 19 karena sebelumnya penjajah ada kepentingan monopoli dgn gereja Calvinis (cape deeeh... :shrug:)

nieh, kebetulan debatnya lagi seru disini: http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16755845

kl ada yg berminat bantuin monggo kl gak sekalian terjun aja kesono kl yg punya acc Kaskus :)

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #11 on: October 05, 2012, 04:55:02 PM »
eh, ngomong2 soal Soegija nieh. ada jg yg mengatakan perjuangan Soegija yg Katolik itu katanya cmn karena rasa sentimen Katolik - Protestan (Belanda) belaka (sama kek Diskusi di FK donk :D )

Katanya jg itu cmn demi rebutan umat: http://books.google.co.id/books?id=cUoGJSs9yOUC&pg=PA107&lpg=PA107&dq=chrisianity+convert+voc+indonesia&source=bl&ots=vDq_ixp46a&sig=sKmiTAnyZKgdcJmfE-aCc8hQQ-A&hl=en&sa=X&ei=2X5tUKnfKsnYrQe6joCwDA&ved=0CD8Q6AEwBA

hal yg sama konon terjadi jg di Taiwan:  http://en.wikipedia.org/wiki/Dutch_Formosa

padahal kan konflik Protestan vs Katolik itu sebenarnya cmn terjadi di Eropa & gak sampe ke tanah jajahannya trus lagian udh selesai pd tahun sebelumnya

Dan jg ada yg bilang misi Katolik di Jawa baru diijinkan akhir abad 19 karena sebelumnya penjajah ada kepentingan monopoli dgn gereja Calvinis (cape deeeh... :shrug:)

nieh, kebetulan debatnya lagi seru disini: http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=16755845

kl ada yg berminat bantuin monggo kl gak sekalian terjun aja kesono kl yg punya acc Kaskus :)
yang begituan itu teori konspirasi.. kalau yang suka teori konspirasi ya monggo.. ngarang cerita begituan bagi yg pinter ga sampai 10 menit kok.

yang penting kenyataannya soegija itu 100%katolik, 100% indonesia.
trus, misionaris katolik itu juga belanda lho.. katolik itu dibawa oleh belanda.
justru lebih logis kalau romo katolik itu di usir oleh pemerintah belanda sendiri, karena belanda kan mayoritas protestan.


lagian perjuangan berlandaskan sentimen, kok mau-maunya pemerintah indonesia menggelari beliau sebagai pahlawan nasional. pemerintah kita bukan katolik kan? :D
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #12 on: October 05, 2012, 05:00:26 PM »
yang penting kenyataannya soegija itu 100%katolik, 100% indonesia.
trus, misionaris katolik itu juga belanda lho.. katolik itu dibawa oleh belanda.
justru lebih logis kalau romo katolik itu di usir oleh pemerintah belanda sendiri, karena belanda kan mayoritas protestan.
Yang menginisiasi saya juga pastor Belanda, Hubertus Gonzalvus Sneijders. :afro: :afro1:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #13 on: October 05, 2012, 05:14:36 PM »
Yang menginisiasi saya juga pastor Belanda, Hubertus Gonzalvus Sneijders. :afro: :afro1:

    Jika kita merasa sebagai orang Kristen yang baik, kita semestinya juga menjadi seorang patriot yang baik. Karenanya, kita merasa bahwa kita 100% patriotik sebab kita juga merasa 100% Katolik. Malahan, menurut perintah keempat dari Sepuluh Perintah Allah, sebagaimana tertulis dalam Katekismus, kita harus mengasihi Gereja Katolik, dan dengan demikian juga mengasihi negara, dengan segenap hati.
    —Soegijapranata, dikutip dalam Subanar (2005, p. 82)


justru pastor2 belandalah yang susah.. karena ia harus bertentangan dengan keputusan politik negaranya.

tapi namanya juga pastor, tentu saja mendapat didikan teologis yang memadahi, sehingga bisa mengambil sikap sesuai dengan profesinya. apalagi sugija, jauh lebih mudah berjuang melawan belanda, karena beliau orang indonesia asli.
dan sekali lagi, silahkan pertanyakan komisi pemberian gelar, di kementrian sosial kalau ga salah.. kenapa uskup Soegija jadi pahlawan nasional.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Menjawab Kritikan Film Soegija
« Reply #14 on: October 06, 2012, 01:34:13 AM »
    Jika kita merasa sebagai orang Kristen yang baik, kita semestinya juga menjadi seorang patriot yang baik. Karenanya, kita merasa bahwa kita 100% patriotik sebab kita juga merasa 100% Katolik. Malahan, menurut perintah keempat dari Sepuluh Perintah Allah, sebagaimana tertulis dalam Katekismus, kita harus mengasihi Gereja Katolik, dan dengan demikian juga mengasihi negara, dengan segenap hati.
    —Soegijapranata, dikutip dalam Subanar (2005, p. 82)
Makasih Ond32. Sinkron dengan signatureku dong?
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA