Jika bicara koleksi, dulu saya mengkoleksi perangko, karena sedang trend. Kemudian, ketika album perangko sudah bertumpuk tumpuk, dan ternyata bukan hobby sejati, maka sekarang entah dimana tumpukan perangko itu.
Kemudian buku. Dulu ketika SD yang saya koleksi adalah buku komik. Komik yang saya beli dan baca harus memenuhi kriteria, pengarang, cerita, gambar berkualitas baik. Jadi komik Indonesia bertumpuk tumpuk di dalam lemari, yang kemudian mungkin dibuang oleh ortu ketika saya beranjak remaja.
Kemudian, saat SMP buku buku saya justru banyak yang berbau agama, theology dan filsafat (ampun deh, koq bisa ya?). Dan tentu saja buku buku remaja, juga komik asing (Tintin, Asterix, dkk) Sebagian dari buku buku ini masih setia mengikuti saya hingga sekarang.
Kemudian, saat SMA, buku buku saya lebih banyak berbau psikology, pengetahuan, dan tentu saja novel. Sekedar gambaran, saya tidak pernah menyewa buku, jadi kalau saya membaca buku, bisa dipastikan saya memiliki buku itu. Nah dalam kategori novel, saya punya seluruh kisah Agatha Christie, Alistair Mc Lean, Ian Flemming, Sir Arthur Conan Doyle, dan beberapa karya Ernest Hemmingway.
Saat kuliah, saya banyak membaca buku buku computer, teknik, dan novel berbahasa Inggris, yang berlanjut hingga saya telah bekerja. Koleksi buku saya meliputi, buku tentang teknik, komputer, salesmanship, marketing, psikology, dan novel novel berbahasa Inggris (lengkap) karangan John Grisham, jack Higgins, Michael Chricton, Tom Clancy, James Petterson, dll.
Sekarang satu sisi dinding sudah penuh terisi bukubuku, yang sejak beberapa tahun lalu juga mulai enggan saya bersihkan dan rawat.
Heeehhhhhh.