Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu Han.
Terima kasih atas responmu. Kalau Han berkenan, tolong beritahukan bagaimana, atau mengapa sampai Han menyimpulkan bahwa Mat 26:24 itu disalahtafsirkan Yudas hingga mendorongnya bunuh diri? Sebab, di Mat 27:3-5, "Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.
Jadi, menurut pemahaman saya, bukan Mat 26:24 disalahtafsirkan oleh Yudas yang mendorong dia bunuh diri, melainkan penyesalannya karena dia telah menyerahkan Dia yang tidak bersalah. Saya tidak menemukan sesuatu keterangan, bahwa Yudas salah tafsir atas Mat 26:24. Tetapi kalau penyesalannya, sangat jelas dikatakan di Mat 27:3 & 4 yang mendorongnya melakukan peristiwa ayat 5.
Damai, damai, damai.
yang terahir itu merupakan pemcetusnya saja
ibaratnya orang yang menderita sakit jantung (tidak bolrh kaget terus dia pasang taruhan bola, pasngnya sih kecil kecilan tapi dia tonton tuh di TV .
waktu kiper gagal tangkap bola dia terkejut karena yang dijagokannya kalah ,dia kaget , tapi orang akan menduga dia mati karena kalah taruhan
dan berita dikoran akan menulis "Korban Sepakbola"
atau orang yang mudik kecelakaan lalu lintas ' dikoran akan ditulis mudik menelan korban 4jiwa " dst
sebab orang sering melihat ahirnya saja tanpa melihat kronologi peristiwanya.
Jadi kronologisnya kira kira begini (IMHO)
Yesus berkata lebih baik Dia tidak dilahirkan
Yudas PERCAYA Yesus ITU Tuhan maka dia menjadi Depresi
kemudian ada tawaran uang dia bimbang
dalam kebimbangan itu Yesus menyuruh dia melakukan apa yang dipikirkannya (jual)
Disitu dia berpikir lagi : kalau dia engga menjual berarti dia tidak taat
kalau dia menjual dia berchianat
ahirnya dia ambil sisi positifnya saja :
1)Dia mau Taat pada Tuhan yang menyuruh untuk "MELAKUKAN"
2) Ada lumayan bonus keping perak
3)karena Yesus adalah anak Allah maka dia yakin bahwa pada saat terachir akan ada " Zorro" membebaskan sang guru yang tidak berdosa itu
maka menyesalah dia ketika tak ada "Zorro" yang membebaskan Yesus yang tak berdosa , dan itulah pemicunya
jadi philosopi yang analogi itu :
Kalau punya penyakit jantung pasang taruhan ,jangan ditonton pertandingannya
Tuhan Yesus memberkati
Han