Author Topic: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen  (Read 4365 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #15 on: August 24, 2012, 10:10:05 AM »
Pandangan Gereja Orthodox mengenai hal ini adalah adanya Synergeia, yaitu baik rahmat Allah dan kehendak bebas manusia sama-sama berperan dalam kehidupan iman; Allah menawarkan rahmatNya yang harus direspon oleh kehendak bebas manusia.
bro daniel,

apakah rahmat Allah itu ditawarkan hanya kepada sebagian manusia atau semua manusia?

salam damai :)
In Omnibus Caritas

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #16 on: August 24, 2012, 10:36:02 AM »
pinoq,
sabar yah ...
respond2 saya dibawah mungkin bisa bikin kamu gregetan ... :D

Jadi, dalam sejarah kehidupan manusia di dunia, manusia mengalami tiga kondisi:
-kondisi “bisa berdosa dan bisa tidak berdosa” (Adam dan Hawa saja)
-kondisi “berdosa” (semua keturunan Adam dan Hawa sampai sekarang)
-kondisi “bisa berdosa dan bisa tidak berdosa (tapi tidak sama seperti Adam dan Hawa) ” (orang-orang yang dilahirbarukan Allah)
Sebelum yg merah, namun sesudah Yesus mati - apakah maksud pinoq kematian Yesus memang belum efektif ? (menyangkut thread pinoq yg sebelumnya). Yang dimana - setelah Yesus matipun, kondisi manusia masih yg coklat ?

Dan agar tidak sia sia kematian Sang Putra, maka Sang Bapak mesti turun tangan (lagi) dgn "menarik" ("menarik" = memberi ImanPercaya ---> LahirBaru) para domba2NYA - agar masuk ke kondisi yang ungu ? please CMIIW.

Quote
"setelah jatuh dalam dosa, manusia berada dalam kondisi percaya bahwa diri mereka bebas-lepas dari Allah, mereka bertanggung jawab pada diri sendiri, mereka menggeser kehendak Allah dari kehidupan mereka dan menggantikannya dengan kehendak "bebas" mereka sendiri."
oleh karena itu saya bertanya lagi : Bagaimana itu para Nabi yg sebagai manusia juga .... dimana kita sudah ngejudge dgn yakin PASTI bhw SEMUA manusia  menggeser kehendak Allah ---> dgn begitu artinya para Nabipun  menggeser kehendak Allah ... tetapi "ternyata" masih berImanPercaya ?

Quote
Domba-domba Allah di jaman PL tentunya nggak tahu apa-apa soal pribadi Yesus. Tapi, mereka mengenal dan beriman pada janji Allah (misal: ttg Air Bah, ttg Mesias). Artinya, mereka diselamatkan oleh iman pada Janji Allah.
Jadi... bukankah artinya tanpa kematian Yesuspun --- Allah memang sudah "menarik" (=memberi ImanPercaya) kpd para Nabi tsb ?

Quote
Prinsipnya adalah Allah melahirbarukan domba-dombaNya dulu karena mereka sudah jatuh dalam dosa.
agar konsisten, jadi Prinsipnya yang gimana nih ? Prinsip yg spt di quote diatas (shorcut / kematian Yesus di bypass) ? atokah prinsip "melalui" kematian Yesus - Allah melahirkan baru domba2nya ?

Quote
Kelahiran baru itu kemudian membangkitkan iman yang benar. ([dan, iman yg benar membangkitkan kehendak yang benar, bukan sebaliknya)
Iman yg benar & kehendak yg benar --- tidak juga merupakan suatu jaminan utk menjadi TidakBisa berbuat dosa, ya ?

Quote
Ya. Di jaman itu, hanya Nuh dan keluarganya yang disukai Allah, manusia yang lain tidak.
Kenapa keluarga Nuh disukai Allah ?
Apakah Allah hanya menyukai Musa, bangsa Israel (manusia lain) tidak disukaiNYA saat itu ?

Quote
Nuh dan keluarganya juga termasuk orang-orang yang terkontaminasi oleh Dosa Asal.
dan kenyataannya : (tanpa melalui kematian Yesuspun) --- Allah telah melakukan pekerjaan "menarik" (memberi ImanPercaya / LahirBaru) kepada para Nabi tsb. :)

Quote
ayat tsb tidak serta-merta mengindikasikan kesucian Nuh.
Saya juga nggak sedang berpendapat bhw Nuh itu suci mulia kok ...:), melainkan cuma ingin menunjukan bhw para Nabi yg dalam keadaan dosa-asal tsb - ternyata masih bisa mempunyai Iman yg benar dan kehendak yg benar :)

Namun krn pinoq mengutarakan ttg hal suci tsb, apakah maksud pinoq orang jaman sekarang yg sudah "ditarik" Allah (lahir baru) keadaannya sekarang suci mulia ? please CMIIW.

Quote
Nuh dan keluarganya tetap mewarisi Dosa Asal itu. Buktinya? (1) umat manusia keturunan Nuh berdosa (2) Sama seperti Adam dan Hawa, Nuh merasa malu ketika ketahuan telanjang. Nuh bahkan sampai mengutuk. Jadi, prinsip semua manusia keturunan Adam dan Hawa mewarisi Dosa Asal tidak mengecualikan Nuh dan keluarganya.
apakah maksud pinoq disini - orang jaman sekarang yg sudah "ditarik" Allah (lahir baru) keturunannya tidak akan pernah bisa berbuat dosa lagi ? dan tidak akan merasa malu kalau ketahuan telanjang ? please CMIIW.

Quote
Nuh adalah domba Allah, atau manusia yang dicintai Allah, atau manusia yang diselamatkan Allah.
Jadi ... memang tidak diperlukan kematian Yesus, ya ? utk bisa dicintai Allah atopun diselamatkan Allah.

Quote
Apakah Nuh mengenal pribadi Yesus? Tentunya tidak. Yesus belum berinkarnasi saat itu. Lalu, bagaimana Nuh diselamatkan? Oleh iman kepada firman Allah (yang berisi perintah untuk buat bahtera).
Ya, Nuh diselamatkan Allah, tanpa perlu kematian Yesus - ya ?

Jadi,
Bukankah sama aja ?
Manusia jaman sekarang yg sudah lahir baru, dgn Nuh (para Nabi) di jaman dahulu --- TETAP sama sama bisa berkehendak & melakukan hal yg baik atopun tidak baik di mata Allah ?

Quote
Yang saya tahu pasti: SEMUA manusia berdosa;
jadi yg sudah "lahir baru" juga masih dalam kondisi berdosa ?

Quote
Allah menyelamatkan semua dombaNya saja
Lalu kematian Yesus ?

Quote
Tidak, saya tidak bisa karena saya tidak tahu secara pasti siapa-siapa yang adalah domba-domba Allah dan yang bukan.
IMO, yang dimaksud domba2NYA (mungkin loh) adalah yg literal para buyut the house of Israel yg entah dimana, karena sudah berserakan diseluruh bumi ini :)

Quote
kamu telah diselamatkan. Kalau kamu tahu dirimu sudah diselamatkan, bertobatlah dan jangan berbuat dosa lagi.
Kalo berbuat dosa lagi, apakah keselamatannya batal ?

pinoq,
pertanyaan2 diatas bukan sedang saya maksudkan utk konfrontasi ke kamu --- melainkan saya menempatkan diri utk berpengertian = pinoq, maka keluarlah pertanyaan2 tsb dibenak saya - dan karena saya gak bisa jawab, saya tanyakan ke pinoq. Mohon kesabarannya ... :)

salam.
« Last Edit: August 24, 2012, 10:37:45 AM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #17 on: August 24, 2012, 11:22:50 AM »
Quote
Tidakkah ada baiknya kita melihat juga contoh2 lain selain Saulus ?
Ada baiknya, bahkan lebih baik, asal dengan pikiran yang melihat secara prinsipil,yang membaca Alkitab sebagai kesatuan
pinoq, ini saya ada ketemu ayat - yg menurut saya tidak mengindikasikan bahwa Allah menarik HANYA kepada orang2 yg dikehendakiNYA.

Quote
(19) Kepada setiap orang yang mendengar firman tentang Kerajaan Sorga, tetapi tidak mengertinya, datanglah si jahat dan merampas yang ditaburkan dalam hati orang itu; itulah benih yang ditaburkan di pinggir jalan.
Tidak ada spesifik dinyatakan bhw yg merah itu karena Allah tidak menariknya.

Quote
(20) Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.(21) Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.
Yg merah -- idem dgn pernyataan saya diatas.

Quote
(22) Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
Idem.

Quote
(23) Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
Yang ijo, tidak juga menyatakan spesifik bhw itu adalah hasil tarikan Allah.

Benih ditabur = Firman didengar = benih iman sudah ditabur di hati orang yang mendengarnya.

Ada 3 contoh yg Yesus kemukakan, benih 'gagal' tumbuh ---> tiga tiganya tidak menunjukan secara spesifik : itu semua gara gara Allah tidak menarik mereka..

Pada contoh ke-4, adalah contoh yg 'berhasil' tumbuh ... DAN ... hasil2nyapun bervariasi ---> inipun tidak menunjukan secara spesifik : itu semua gara gara Allah menarik mereka, apalagi spesifik menariknya sampe 100x, 60x dan 30x. :)

Dari situ saya simpulkan :
Ada berbagai macam cara dimana sso bisa berImanPercaya.
Bisa digedor langsung (spt Saulus), bisa juga melalui proses.

IMO, aplikasi di jaman sekarang lebih melalui proses - seperti contoh parabel penabur tsb ... namun sekali lagi, saya nggak menangkal kok - bisa juga dgn cara yg terkesan "dipaksa" (bukan dalam konotasi negatif). :)

salam.

Offline Daniel Fs

  • Global Moderator
  • FIK - Newbie
  • *****
  • Posts: 21
  • Reputation Power:
    • Monachos Corner
  • Denominasi: Orthodox Timur
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #18 on: August 24, 2012, 05:29:47 PM »
bro daniel,

apakah rahmat Allah itu ditawarkan hanya kepada sebagian manusia atau semua manusia?

salam damai :)

Kepada semua manusia.  :)
Κύριε Ἰησοῦ Χριστέ, Υἱὲ τοῦ Θεοῦ, ἐλέησόν με τὸν ἁμαρτωλόν

http://www.MonachosCorner.weebly.com

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #19 on: August 24, 2012, 06:04:50 PM »
Hi bro john,

Kayaknya pertanyaan bro john out of topic deh.

Saya ada di posisi pandangan 2. Dan, ya, tidak semua orang selamat.

Semua orang sudah berada dalam kondisi tidak selamat. Allah menyelamatkan domba-dombaNya saja. Yg bukan dombaNya tidak diselamatkanNya.

Ada surga dan ada neraka. Ada domba dan ada kambing. Ada Musa dan ada Firaun. Ada yg beriman Kristen dan ada yang beriman bukan Kristen.

Salam.




PS.
Please jng diarahkan out of topic.

Justru karena posisi bro pinoq itulah, maka pertanyaan selanjutnya tsb. jadi relevan.


Kan bro pinoq berpandangan bahwa Tuhan memilih siapa2 saja yg akan diberikanNYA iman kristen.

Jika Tuhan hanya memilih domba-dombaNYA saja,.. berarti Dia TIDAK menghendaki mereka-mereka yg bukan domba-dombaNYA untuk masuk surga.(dalam hal ini anda sudah menjawab: YA)

yang berarti  pandangan no2 memiliki konsekuensi logis yaitu : Tuhan digambarkan sebagai Tuhan yang pilih kasih.

Salam :)

Offline SworDPen

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 108
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Departement of Philosophy
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #20 on: August 24, 2012, 07:27:49 PM »
Hmmm, saya akan coba perjelas,

Dalam keadaan setelah kejatuhan namun sebelum penebusan, apakah seluruh manusia sama di hadapan Allah?

Saya menangkap posting Anda nampaknya  unsur "setelah penebusan" dimasukkan disini, anda menyatakan bahwa manusia tidak sama (sebagian ditebus, sedangkan komplemennya tidak) CMIIW.

Salam
Terima Kasih
fides quaerens intellectum

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #21 on: August 24, 2012, 09:25:02 PM »
@Leonardo

Quote
Yang saya soroti adalah keinginan si Angie untuk berbalik dari kekristenan itu apakah keiningan Allah atau keinginan si Angie sendiri 

karena anda bilang hanya Allah yang membuat manusia bisa menjadi kristen bisa menjadi domba-Nya sedangkan manusia tidak bebas memilih ini dan itu.

Nah pada kasus si Angie bagaimana..apakah Allah yang membuat si Angie kristen di masa kecil dan Allah yang membuat si Angie murtad di kemudian hari ???

Bro Leo, saya nggak tahu apakah Angelina Sondakh adalah dombaNya atau bukan. Yang saya tahu, dengan kematian dan kebangkitan Kristus serta pekerjaan Roh Kudus, Allah telah menjaminkan surga bagi domba-dombaNya. Selama hidup di dunia ini, domba-dombaNya masih hidup dalam kedagingan  dan karena itu bisa berbuat dosa (domba yang tersesat). Namun, Roh Kudus akan bekerja di dalam diri domba-dombaNya sehingga mereka akan disadarkan dan bertobat. Domba-dombaNya tidak akan lepas dari penjagaanNya.

Apakah Angelina Sondakh termasuk domba yang tersesat? Saya tidak tahu. Lagipula, saya tidak perlu tahu apakah seorang adalah domba atau bukan. Yang harus saya lakukan adalah mengabarkan Injil Kristus ke semua orang.

Mungkin ada domba Allah sekarang masih beragama nonK, atau merasa dirinya atheis. Mungkin ada yang bukan-dombaNya sekarang menjabat posisi penting di suatu gereja. Jadi, status keagamaan bukanlah cap yang menunjukan apakah seorang adalah dombaNya atau bukan. Cap yang menunjukan bahwa seorang adalah dombaNya adalah Roh Kudus.

Saya tidak bisa melihat keberadaan Roh Kudus, hanya Allah yang bisa (karena Roh Kudus adalah Allah itu sendiri). Saya hanya bisa melihat efeknya saja (buah-buah Roh). Buah-buah Roh berupa hal-hal yang bisa dilihat, dicontoh, dan diwujudkan oleh semua orang. Tapi, cap Roh Kudus tidak bisa dilihat, dicontoh dan diwujudkan manusia.


Salam

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #22 on: August 24, 2012, 09:27:04 PM »
@odading
Quote
Sebelum yg merah, namun sesudah Yesus mati - apakah maksud pinoq kematian Yesus memang belum efektif ? (menyangkut thread pinoq yg sebelumnya). Yang dimana - setelah Yesus matipun, kondisi manusia masih yg coklat ?

Dan agar tidak sia sia kematian Sang Putra, maka Sang Bapak mesti turun tangan (lagi) dgn "menarik" ("menarik" = memberi ImanPercaya ---> LahirBaru) para domba2NYA - agar masuk ke kondisi yang ungu ? please CMIIW.
Quote
oleh karena itu saya bertanya lagi : Bagaimana itu para Nabi yg sebagai manusia juga .... dimana kita sudah ngejudge dgn yakin PASTI bhw SEMUA manusia  menggeser kehendak Allah ---> dgn begitu artinya para Nabipun  menggeser kehendak Allah ... tetapi "ternyata" masih berImanPercaya ?
Quote
Quote
Domba-domba Allah di jaman PL tentunya nggak tahu apa-apa soal pribadi Yesus. Tapi, mereka mengenal dan beriman pada janji Allah (misal: ttg Air Bah, ttg Mesias). Artinya, mereka diselamatkan oleh iman pada Janji Allah.
Jadi... bukankah artinya tanpa kematian Yesuspun --- Allah memang sudah "menarik" (=memberi ImanPercaya) kpd para Nabi tsb ?
Quote
Quote
Prinsipnya adalah Allah melahirbarukan domba-dombaNya dulu karena mereka sudah jatuh dalam dosa.
agar konsisten, jadi Prinsipnya yang gimana nih ? Prinsip yg spt di quote diatas (shorcut / kematian Yesus di bypass) ? atokah prinsip "melalui" kematian Yesus - Allah melahirkan baru domba2nya ?
Quote
Quote
Nuh adalah domba Allah, atau manusia yang dicintai Allah, atau manusia yang diselamatkan Allah.
Jadi ... memang tidak diperlukan kematian Yesus, ya ? utk bisa dicintai Allah atopun diselamatkan Allah.
Quote
Ya, Nuh diselamatkan Allah, tanpa perlu kematian Yesus - ya ?

Waduh bro oda sepertinya respon saya untuk quote2 di atas harus “mundur” agak jauh nih dari topik thread ini. Tapi, baiklah saya coba. Begini:

Dosa Asal membuat semua manusia keturunan Adam dan Hawa berdosa. Dengan kata lain, status manusia menjadi terhukum oleh tuntutan Hukum Allah. Sebagai terhukum, manusia harus membayar pelanggarannya dengan memberikan korban yang suci, Namun, dosa membuat manusia tidak mampu membayar pelanggarannya karena dosa telah membuat manusia tidak bisa suci. Nah, di sinilah peran Tuhan Yesus. Ia mampu berperan sebagai korban yang suci itu karena Ia memang suci (Yesus adalah pribadi Allah sendiri). Jadi, itulah sebabnya peristiwa pengorbanan Kristus merupakan peristiwa penebusan dosa. Peristiwa tsb merupakan peristiwa pemenuhan tuntutan Hukum Allah. Saya harap bro oda bisa memahami poin ini.

Penebusan dosa tsb tidak efektif untuk semua orang, melainkan hanya bagi orang-orang yang dicintaiNya saja (domba-domba Allah). Pada Penghakiman Terakhir nanti domba-domba Allah akan dipisahkan dari yang lain, bukan dengan pengecekan perbuatan baik semasa hidup di dunia (Matius 7:21-23) tapi dengan pengecekan “cap” (Efesus 1:13). Allah akan memanggil domba-dombaNya dan domba-dombaNya akan dapat menyahutNya (Yoh 10:14-16) karena dalam diri domba-dombaNya ada RohNya. Itulah “cap”Nya.

Bagaimana RohNya bisa berada dalam domba-dombaNya? Melalui proses kelahiran kembali seperti yang dikatakan Yesus (Yoh 3). Setelah dilahirkan kembali, orang yang berdosa akan mengalami perubahan besar karena sekarang Roh Kudus tinggal di dalam dia (I Kor 3:16). Ia menjadi orang yang beriman kepada Allah. Ketika Allah berfirman kepadanya (langsung atau melalui Nabi), ia akan mempercayainya. Ketika ia mendengar berita Injil, ia akan mempercayainya. Iman ini akan membangkitkan kehendaknya yang sebelumnya hanya menjadi budak dosa. Kini ia berkehendak untuk melakukan kehendak Allah (buat bahtera, mengorbankan anak, memimpin bangsa, dll)

Jadi, penebusan dosa yang dilakukan Yesus dibutuhkan semua manusia yang hidup sebelum Yesus dan yang hidup setelah Yesus. Dan, di saat Hari Penghakiman nanti, penebusan dosa tsb akan efektif bagi domba-dombaNya baik yang hidup sebelum Yesus maupun yang hidup setelah Yesus.

Siapa saja domba-dombaNya itu? Well, ada yang saya tahu (dari Alkitab) dan ada yang saya tidak tahu (yang tidak disebutkan di Alkitab). Buat saya, saya tidak perlu berusaha untuk tahu. Yang harus saya usahakan adalah mengabarkan Injil kepada semua orang. Seorang penabur benih tidak tahu kemana benihnya jatuh kan? Yang penting tabur-tabur saja. Kalo tumbuh, puji Tuhan. Kalo tidak, ya sudah.

Saya rasa penjelasan di atas sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan bro oda di atas. Kalau belum, silahkan bro oda tanyakan lagi (nggak buat saya geregetan kok...hahaha....grrrr)

Quote
Iman yg benar & kehendak yg benar --- tidak juga merupakan suatu jaminan utk menjadi TidakBisa berbuat dosa, ya ?

Kondisi “tidak bisa berbuat dosa” (alias suci) tidak terjadi di dunia sekarang, melainkan terjadi di dunia yang baru nanti. Orang-orang yang nanti masuk ke dalam kondisi tsb adalah orang-orang yang sekarang punya iman yang benar. Sebab, iman yang benar dihasilkan oleh pekerjaan Roh Kudus (kelahiran kembali), dan Roh Kudus adalah “cap” atau “materai” keselamatan orang yang ditinggaliNya.

Quote
Kenapa keluarga Nuh disukai Allah ?
Apakah Allah hanya menyukai Musa, bangsa Israel (manusia lain) tidak disukaiNYA saat itu ?

Kenapa Nuh cs disukai Allah? Ya karena Allah mencintai mereka.
Apakah Allah hanya menyukai Musa dan tidak menyukai manusia lain? Saya yakin tidak.

Quote
dan kenyataannya : (tanpa melalui kematian Yesuspun) --- Allah telah melakukan pekerjaan "menarik" (memberi ImanPercaya / LahirBaru) kepada para Nabi tsb.

Ini sudah saya jelaskan di atas ya.

Bapa menarik domba-dombaNya dan memberikannya kepada Anak. Anak membereskan urusan Hukum dan Roh Kudus tinggal dalam diri domba-dombaNya untuk mengefektifkan apa yang dilakukan Anak.

Lihat, itulah artinya grace. Itulah artinya cinta.

Quote
Saya juga nggak sedang berpendapat bhw Nuh itu suci mulia kok ..., melainkan cuma ingin menunjukan bhw para Nabi yg dalam keadaan dosa-asal tsb - ternyata masih bisa mempunyai Iman yg benar dan kehendak yg benar

Namun krn pinoq mengutarakan ttg hal suci tsb, apakah maksud pinoq orang jaman sekarang yg sudah "ditarik" Allah (lahir baru) keadaannya sekarang suci mulia ? please CMIIW.
Quote
apakah maksud pinoq disini - orang jaman sekarang yg sudah "ditarik" Allah (lahir baru) keturunannya tidak akan pernah bisa berbuat dosa lagi ? dan tidak akan merasa malu kalau ketahuan telanjang ? please CMIIW.
Quote
Jadi,Bukankah sama aja ?
Manusia jaman sekarang yg sudah lahir baru, dgn Nuh (para Nabi) di jaman dahulu --- TETAP sama sama bisa berkehendak & melakukan hal yg baik atopun tidak baik di mata Allah ?
Quote
jadi yg sudah "lahir baru" juga masih dalam kondisi berdosa ?

Bro oda, orang yang dilahirkan kembali oleh Allah dan masih hidup di dunia ini memang masih berada dalam penjara kedagingan. Coba cek Roma 7.
(Itu sebabnya orang tidak bisa bilang “Wah enak dong kalo sudah diselamatkan. Bisa berbuat apa saja seenaknya!”. Menurut orang macam ini, keselamatan adalah sesuatu yang “enak” karena “bebas berbuat apa saja seenaknya”. Jelas, itu adalah pemahaman yang lahir dari natur dosa (maunya bebas). )

Quote
IMO, yang dimaksud domba2NYA (mungkin loh) adalah yg literal para buyut the house of Israel yg entah dimana, karena sudah berserakan diseluruh bumi ini
Bukan. Domba-dombaNya bukan cuma bangsa Israel. Bahkan ada orang-orang bangsa Israel yg bukan dombaNya

Quote
Kalo berbuat dosa lagi, apakah keselamatannya batal ?

Keselamatan tidak batal karena Allah menjaga domba-dombaNya sampai akhir jaman. Tapi, perbuatan dosa akan ada konsekuensinya.

Salam

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #23 on: August 24, 2012, 09:29:20 PM »
@odading

Apakah perumpamaan ttg menabur menunjukan bahwa tidak diperlukan tarikan Bapa terlebih dulu untuk manusia bisa selamat?

Well, bro oda, orang yang mengatakan perumpamaan itu (Yesus) adalah orang yang sama yang bilang, “Tidak ada seorang pun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku”

Jadi bagaimana mustinya bro oda menginterpretasi perumpaan tsb? Benih jadi mati/tidak tumbuh karena ia tidak ditarik Bapa. Benih tumbuh karena ia ditarik Bapa. “Ditarik Bapa” sama dengan dilahirbarukan. Dng demikian, efek dari tarikan Bapa atau kelahiran baru, bila dilihat dalam perumpamaan tsb, adalah bagai diubah menjadi tanah yang baik.

Apakah mungkin “pinggir jalan”, “tanah berbatu”, “tanah bersemak duri” mengubah dirinya sendiri menjadi “tanah yang baik”? Tidak. Setelah jatuh dalam dosa, semua manusia bagaikan  “pinggir jalan”, “tanah berbatu”, “tanah bersemak duri”. Harus ada kekuatan eksternal yang menggarapnya dulu supaya ia jadii “tanah yang baik”. Allah berperan sebagai kekuatan eksternal itu.

Jadi, manusia tidak berperan apapun dalam keselamatan.

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #24 on: August 24, 2012, 09:32:32 PM »
Justru karena posisi bro pinoq itulah, maka pertanyaan selanjutnya tsb. jadi relevan.


Kan bro pinoq berpandangan bahwa Tuhan memilih siapa2 saja yg akan diberikanNYA iman kristen.

Jika Tuhan hanya memilih domba-dombaNYA saja,.. berarti Dia TIDAK menghendaki mereka-mereka yg bukan domba-dombaNYA untuk masuk surga.(dalam hal ini anda sudah menjawab: YA)

yang berarti  pandangan no2 memiliki konsekuensi logis yaitu : Tuhan digambarkan sebagai Tuhan yang pilih kasih.

Salam :)

Kurang tepat kalau dikatakan "pilih kasih". Yang lebih tepat "Allah mencintai orang yang Ia mau cintai. Allah mau benci orang yang Ia benci"

Kalau nggak salah penjelasan akan hal ini ada di Roma 9, bro

Salam

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #25 on: August 24, 2012, 09:36:48 PM »
Hmmm, saya akan coba perjelas,

Dalam keadaan setelah kejatuhan namun sebelum penebusan, apakah seluruh manusia sama di hadapan Allah?


Sama dan beda. Sama, dalam artian semuanya berdosa. Beda, dalam artian dalam umat manusia yang berdosa itu ada orang-orang yang diberiNya iman dan ada orang-orang yang tidak diberiNya iman.
 

bruce

  • Guest
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #26 on: August 24, 2012, 09:38:02 PM »
Kurang tepat kalau dikatakan "pilih kasih". Yang lebih tepat "Allah mencintai orang yang Ia mau cintai. Allah mau benci orang yang Ia benci"

Kalau nggak salah penjelasan akan hal ini ada di Roma 9, bro

Salam

Jika Ia hanya mencintai orang yang Dia ingin cintai, dan Ia membenci orang yang ingin Dia benci, bukankah itu berarti Dia pilih kasih, bro?

Memang benar, bahwa segalanya adalah hakNya, dan Ia bisa melakukan apapun bagi cimtaanNya, tetapi apakah anda percaya bahwa Tuhan kita pilih kasih? Bahwa Tuhan kita cuma mencintai siapa yang Ia ingin cintai saja?

Sedangkan perintahNya sangat jelas, bahkan kepada musuhpun kita harus mencintai. Apakah Ia lain diperintah dan lain di perbuatan?

Syalom

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #27 on: August 24, 2012, 10:42:27 PM »
Jika Ia hanya mencintai orang yang Dia ingin cintai, dan Ia membenci orang yang ingin Dia benci, bukankah itu berarti Dia pilih kasih, bro?

Mmmm ya enggak lah, bro bruce. Tindakan pilih kasih itu kan dilakukan pada kelompok yang dikasihi. Sementara, apa yang Allah lakukan adalah mengasihi orang yang Ia mau kasihi, dan membenci orang Ia mau benci. Jadi bukan pilih kasih, tapi adil.

Misal saya punya dua anak. Saya mengasihi mereka semua. Tapi, kadar kasih saya lebih banyak ke anak sulung. Itu baru namanya pilih kasih.

Sementara yang dilakukan Allah adalah sbb:
Semua orang di dunia ini layak mendapat murka Allah. Tapi, karena begitu besar kasih Allah pada dunia ini maka orang-orang yang Ia kasihi (yaitu milikNya, orang-orang yang percaya padaNya) diselamatkanNya. Dan, sisanya ya dibiarkan saja.

Tapi, Allah juga sering memberi kehormatan kepada orang-orang yang bukan milikNya untuk menjadi alatNya lho. Jadi, orang-orang yang tidak dikasihi dan tidak layak dikasihi Allah itu bahkan mendapatkan "cipratan" kasih Allah.

Quote
Memang benar, bahwa segalanya adalah hakNya, dan Ia bisa melakukan apapun bagi cimtaanNya, tetapi apakah anda percaya bahwa Tuhan kita pilih kasih? Bahwa Tuhan kita cuma mencintai siapa yang Ia ingin cintai saja?

Sedangkan perintahNya sangat jelas, bahkan kepada musuhpun kita harus mencintai. Apakah Ia lain diperintah dan lain di perbuatan?

Supaya lebih jelas saya copy-paste kutipan dari Roma 9 berikut, dan perhatikan kalimat yang saya bold:

"Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat --supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya-- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda," seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah. Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi." Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya.
"

Saya percaya Allah seperti Paulus percaya Allah sewaktu ia berkata "Mustahil!". Paulus berkata seperti itu karena Paulus tahu bahwa Allah bersifat adil (tidak pilih kasih).

Saya juga yakin kalau bro bruce percaya bahwa Allah bersifat adil (tidak pilih kasih). Jadi, gunakanlah kepercayaan bro bruce tsb sebagai kerangka berpikir ketika menginterpretasikan "Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu."


Salam.


bruce

  • Guest
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #28 on: August 24, 2012, 10:48:23 PM »
Jika kemudian saya 'mencontoh' dan 'meniru' tindakan yang Tuhan lakukan, dengan hanya mencintai kepada siapa saya ingin mencintai, dan membenci kepada siapa saya ingin membenci, apakah saya mematuhi atau melanggar Firman Tuhan, bro?

 :shrug:

Offline pinoq

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 223
  • Reputation Power:
  • Denominasi: belum pasti
Re: Tentang Kehendak Manusia dan Iman Kristen
« Reply #29 on: August 24, 2012, 10:59:03 PM »
Jika kemudian saya 'mencontoh' dan 'meniru' tindakan yang Tuhan lakukan, dengan hanya mencintai kepada siapa saya ingin mencintai, dan membenci kepada siapa saya ingin membenci, apakah saya mematuhi atau melanggar Firman Tuhan, bro?

 :shrug:

Saya pikir kita bahkan nggak perlu 'mencontoh' dan 'meniru' kok. Kita pun sudah selalu melakukan hal yang sama. (karena kita adalah image-Nya)

Bro bruce dan saya mencintai siapa saja yang memang mau kita cintai lalu kita nikahi dia--> ini bicara soal istri.

Bro bruce dan saya mengasihi siapa saja yang mau kita kasihi, yaitu semua orang--> ini bicara soal kehidupan sosial kita sebagai orang Kristen

Bro bruce dan saya membenci yang mau kita benci, yaitu Iblis --> ini bicara soal kehidupan kita secara umum sebagai orang Kristen.

Begitu, kan?