Minat baca (obrolan umum tentang buku)

[Shakespeare]

Apa pernah tanya?

Saya dilarang oleh ortu baca buku cersil karena katanya bisa kecanduan, merusak pelajaran dsb, he he he. Padahal nilai raport saya selalu ranking 1, 2 maximal 3. He he he, ambisi ortu kali ya?

 

Biasa...para orangtua jaman dulu maunya anak2 mereka cuma baca buku pelajaran saja. Gak boleh baca buku komik, novel dan sejenisnya...    saya dulu juga sering dimarahi karena ketahuan baca buku komik/cersil/novel. Tapi lucunya kalau baca buku2 sastra lama, model2 karangan STA, Marah Rusli, dll...malah diijinkan. Kalau bacaan luar/terjemahan dulu Bapak saya malah mendukung kalau saya baca buku2 Old shatterhand dan Winnetou-nya Karl May.
 

[bruce]

Biasa...para orangtua jaman dulu maunya anak2 mereka cuma baca buku pelajaran saja. Gak boleh baca buku komik, novel dan sejenisnya...    saya dulu juga sering dimarahi karena ketahuan baca buku komik/cersil/novel. Tapi lucunya kalau baca buku2 sastra lama, model2 karangan STA, Marah Rusli, dll...malah diijinkan. Kalau bacaan luar/terjemahan dulu Bapak saya malah mendukung kalau saya baca buku2 Old shatterhand dan Winnetou-nya Karl May.
 

Wooow, anda penggemar Karl May juga?

Awalnya buku karangan KarlMay saya pinjam, tepatnya dipinjami oleh teman saya, milik ibunya. Ketika ibu saya melihat saya baca buku cerita di hari biasa, buku itu disita, dan kemudian lenyap entah kemana. Tentu saja saya jadi kelabakan untuk mengembalikan buku pinjaman itu. Jadi, saya terpaksa membeli buku pengganti. Tetapi, sejak itu semua seri dari buku Karl May saya beli dan baca. Tidak ada satupun yang tidak saya baca. Bahkan terakhir buku sitaan itu dikembalikan oleh ibu saya, maka koleksi saya lengkap.

Kecuali bukunya yang diterbitkan kembali (tanpa pemotongan) yang berupa buku tebal, itu saya tidak beli, karena buku yang jenis lamanya saya masih punya.

Bruce selesai berbicara, howgh

 

[Shakespeare]

Wooow, anda penggemar Karl May juga?

Awalnya buku karangan KarlMay saya pinjam, tepatnya dipinjami oleh teman saya, milik ibunya. Ketika ibu saya melihat saya baca buku cerita di hari biasa, buku itu disita, dan kemudian lenyap entah kemana. Tentu saja saya jadi kelabakan untuk mengembalikan buku pinjaman itu. Jadi, saya terpaksa membeli buku pengganti. Tetapi, sejak itu semua seri dari buku Karl May saya beli dan baca. Tidak ada satupun yang tidak saya baca. Bahkan terakhir buku sitaan itu dikembalikan oleh ibu saya, maka koleksi saya lengkap.

Kecuali bukunya yang diterbitkan kembali (tanpa pemotongan) yang berupa buku tebal, itu saya tidak beli, karena buku yang jenis lamanya saya masih punya.

Bruce selesai berbicara, howgh

 

Wah, senangnya ketemu penggemar karl May juga... 

Saya melalap buku2nya Karl May waktu SMP. Sebagian koleksi dari Bapak saya yang juga penggemar Karl May, sebagian saya pinjam dari perpustakaan kota. Maklum waktu itu buku2 Karl may sudah terhitung tua, jadi sudah tidak muncul di toko buku. Beberapa tahun kemudian baru saya lihat di Gramedia ada terbitan baru dengan cover baru dan terjemahan yang sedikit direvisi.

Howgh...!   

[bruce]

Wah, senangnya ketemu penggemar karl May juga... 

Saya melalap buku2nya Karl May waktu SMP. Sebagian koleksi dari Bapak saya yang juga penggemar Karl May, sebagian saya pinjam dari perpustakaan kota. Maklum waktu itu buku2 Karl may sudah terhitung tua, jadi sudah tidak muncul di toko buku. Beberapa tahun kemudian baru saya lihat di Gramedia ada terbitan baru dengan cover baru dan terjemahan yang sedikit direvisi.

Howgh...!   

Katanya buku buku Karl May terbitan Pradnja Paramita dulu itu bayak yang diedit dan dibuang. Karena terlalu banyak 'ngelantur' nya. Anda tentu tahu kan, kadang banyak kisah perenungannya yang berkepanjangan. Nah itu dulu dianggap tidak menarik dan mengganggu alur cerita. Padahal justru nilai sebuah karangan tidak boleh diperlakukan seperti itu. Seenaknya main di potong, he he he. Jadi akibat dorongan para pecinta Karl May, maka diterbitkan ulang buku seri Winnetou itu, kalau ngga salah 3 buku, mahal pula. Ya sudah, belum beli hingga sekarang.

Saya baca buku Karl May juga ketika SMP, dalam banyak hal saya melihat sisi positif dari kisah kisah itu, terutama terhadap toleransi, penghargaan terhadap kebudayaan orang lain, dan tentu saja yang paling asik ketika pura pura greenhorn padahal sedang pamer, hua ha ha ha ha.

Howgh

[Shakespeare]

Katanya buku buku Karl May terbitan Pradnja Paramita dulu itu bayak yang diedit dan dibuang. Karena terlalu banyak 'ngelantur' nya. Anda tentu tahu kan, kadang banyak kisah perenungannya yang berkepanjangan. Nah itu dulu dianggap tidak menarik dan mengganggu alur cerita. Padahal justru nilai sebuah karangan tidak boleh diperlakukan seperti itu. Seenaknya main di potong, he he he. Jadi akibat dorongan para pecinta Karl May, maka diterbitkan ulang buku seri Winnetou itu, kalau ngga salah 3 buku, mahal pula. Ya sudah, belum beli hingga sekarang.

Saya baca buku Karl May juga ketika SMP, dalam banyak hal saya melihat sisi positif dari kisah kisah itu, terutama terhadap toleransi, penghargaan terhadap kebudayaan orang lain, dan tentu saja yang paling asik ketika pura pura greenhorn padahal sedang pamer, hua ha ha ha ha.

Howgh

Wah, saya malah baru tahu kalau banyak yang diedit. Sebenarnya sama kayak buku2 Kho Ping Ho, dia juga suka ngelantur dan kadang terkesan menggurui...dan biasanya bagian itu saya lewati baca, hahaha.....

Kembali ke Karl May, saya dulu paling menikmati sisi petualangannya, terutama ketika sedang menyusup ke perkemahan Indian.... Ketika membaca kisah hidup asli Karl May, tidak terbayang kalau dia bisa menghasilkan karya semacam itu mengingat katanya ketika menulis kisah tsb, dia belum pernah ke Amerika. Padahal dulu saya sempat mengira kalau apa yang ditulisnya (setidaknya sebagian) berdasarkan pengalaman aslinya..
Hehehe....lugu sekali ya..


Howgh

[bruce]

Wah, saya malah baru tahu kalau banyak yang diedit. Sebenarnya sama kayak buku2 Kho Ping Ho, dia juga suka ngelantur dan kadang terkesan menggurui...dan biasanya bagian itu saya lewati baca, hahaha.....

Kembali ke Karl May, saya dulu paling menikmati sisi petualangannya, terutama ketika sedang menyusup ke perkemahan Indian.... Ketika membaca kisah hidup asli Karl May, tidak terbayang kalau dia bisa menghasilkan karya semacam itu mengingat katanya ketika menulis kisah tsb, dia belum pernah ke Amerika. Padahal dulu saya sempat mengira kalau apa yang ditulisnya (setidaknya sebagian) berdasarkan pengalaman aslinya..
Hehehe....lugu sekali ya..


Howgh

Karena memang di pengantar bukunya dituliskan yang mengesankan bahwa memang dia benar memiliki senapan pembunuh beruang di rumahnya di Dresden, dan sebagainya, he he he.

Tetapi pengetahuannya tentang alam amerika cukup mumpuni lho, begitu juga tentang adat istiadat serta sedikit bahasa Indian, dia cukup tahu.

Begitu pula Khoo Ping Hoo, katanya mengarang kisah dengan berpedoman pada peta negara China, ha ha hah a. Masih untug dia ngga nyimpan suling emas di rumahnya.

Mereka berdua pengarang hebat, dan memang pantas juga menggurui dan memberi petuah petuah kepada pembacanya. Dan anda betul, biasanya kalau sudah mulai ngelantur, saya lewati halaman halamannya, kadang jengkel juga kalau halaman yang dilewati terlalu banyak, buang uang, he he he.

 

[Shakespeare]

Karena memang di pengantar bukunya dituliskan yang mengesankan bahwa memang dia benar memiliki senapan pembunuh beruang di rumahnya di Dresden, dan sebagainya, he he he.

Tetapi pengetahuannya tentang alam amerika cukup mumpuni lho, begitu juga tentang adat istiadat serta sedikit bahasa Indian, dia cukup tahu.

Begitu pula Khoo Ping Hoo, katanya mengarang kisah dengan berpedoman pada peta negara China, ha ha hah a. Masih untug dia ngga nyimpan suling emas di rumahnya.

Mereka berdua pengarang hebat, dan memang pantas juga menggurui dan memberi petuah petuah kepada pembacanya. Dan anda betul, biasanya kalau sudah mulai ngelantur, saya lewati halaman halamannya, kadang jengkel juga kalau halaman yang dilewati terlalu banyak, buang uang, he he he.

 

Itulah pengarang2 hebat, meskipun mereka tidak sungguh2 mengalami atau mengunjungi tempat2 yang mereka tulis, tetapi mereka mau belajar serius mencari referensi untuk menyiapkan bahan tulisan mereka. Tidak sekedar ngasal seperti penulis2 sinetron kita...hahaha....

[bruce]

Itulah pengarang2 hebat, meskipun mereka tidak sungguh2 mengalami atau mengunjungi tempat2 yang mereka tulis, tetapi mereka mau belajar serius mencari referensi untuk menyiapkan bahan tulisan mereka. Tidak sekedar ngasal seperti penulis2 sinetron kita...hahaha....

Dari seluruh pengarang yang paling saya kagumi, karena research nya sungguh sungguh adalah Micahel Chricton, bro, sangat menguasai detail dari setiap kisah dalam novelnya. Pernah dengar Michael Chricton?

Syalom

[Shakespeare]

Dari seluruh pengarang yang paling saya kagumi, karena research nya sungguh sungguh adalah Micahel Chricton, bro, sangat menguasai detail dari setiap kisah dalam novelnya. Pernah dengar Michael Chricton?

Syalom

Tentu saja bro. Jurrasic Park, Time Machine.....

[bruce]

Tentu saja bro. Jurrasic Park, Time Machine.....

Time Machine? Timelines kali?

Yup, selain Jurassic Park, yang difilmkan adalah : The Thirteen warrior, Congo, The Sphere, The Prey, Disclosure, Time Line, The Lost World, Airframe, dan beberapa lagi, saya punya bukunya semua.

 

[Shakespeare]

Time Machine? Timelines kali?

Yup, selain Jurassic Park, yang difilmkan adalah : The Thirteen warrior, Congo, The Sphere, The Prey, Disclosure, Time Line, The Lost World, Airframe, dan beberapa lagi, saya punya bukunya semua.

 

Oh iya maaf...Timelines (keliru dengan Jules Verne).... Koleksi anda banyak juga ya...Kalau saya cuma baca beberapa, biasanya yang sudah difilmkan...

Kalau dulu jaman SMA saya suka Alistair MacLean, dan Agatha Christie tentunya....

[bruce]

Oh iya maaf...Timelines.... Koleksi anda banyak juga ya...Kalau saya cuma baca beberapa, biasanya yang sudah difilmkan...

Kalau dulu jaman SMA saya suka Alistair MacLean, dan Agatha Christie tentunya....

Jujur saja, kalau sudah baca bukunya, kemudian lihat filmnya, karya Michael Chricton yang difilmkan selalu jadinya mengecewakan. The Lost World yang beitu bagusnya, bisa menjadi sekedar film ala godzilla. Haduh.

Nah, sama lagi, koleksi novel Alistair McLean dan Agatha Crhristie saya lengkap juga bro. Yang saya suka juga Jack Higgins, James Petterson, dan Tom Clancy, tetapi Tom Clancy saya kurang suka formatnya besar, mengganggu kalau diletakan di rak.

 

[Shakespeare]

Jujur saja, kalau sudah baca bukunya, kemudian lihat filmnya, karya Michael Chricton yang difilmkan selalu jadinya mengecewakan. The Lost World yang beitu bagusnya, bisa menjadi sekedar film ala godzilla. Haduh.

Nah, sama lagi, koleksi novel Alistair McLean dan Agatha Crhristie saya lengkap juga bro. Yang saya suka juga Jack Higgins, James Petterson, dan Tom Clancy, tetapi Tom Clancy saya kurang suka formatnya besar, mengganggu kalau diletakan di rak.

 

Bukan cuma Michael Chricton yang bernasib begitu kok bro. Banyak buku2 bagus yang ketika difilmkan hasilnya juga mengecewakan. Tapi tidak semua sih...ada juga beberapa yang jadi bagus...

Mengenai pengarang2 lain yang anda sebutkan saya cuma sempat buka2 saja tapi belum pernah baca secara keseluruhan.

[hello kitty]

Ajaib, saya juga merasakan dan mengalami hal yang sama. Padahal dulu saya sering dibilang kutubuku, sekarang koleksi buku saya tidak lagi bertambah... Ajaibnya lagi sekarang buku tebal punya fungsi baru bagi saya, yaitu sebagai obat tidur....

frustrasi karena kenyataan dan isi buku seringkali berbeda jauh?
hahahahahahaha........
 

[Phooey]

Haduhhh....
Selera Bro Shakespeare dan Bro Bruce berbeda jauh dengan saya.

Pengarang yang saya kagumi buku silat karangan : ChinYung dan Gan KL
Dulu selalu pinjam tidak pernah beli buku silat karangan : KuLung, Gan KH, Kho Ping Hoo