Author Topic: Hukum Allah  (Read 1943 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Hukum Allah
« on: June 17, 2012, 05:00:57 PM »
Hukum Allah

oleh
Seraphim Slobodskoy.

http://www.fatheralexander.org/booklets/english/law_of_god_slobodskoy_1.htm

Pemahaman Dasar

1. Dunia

Semua yang kita lihat: langit, matahari, bulan, bintang, awan, bumi di mana kita hidup, udara yang kita hirup, bumi tempat kita hidup, termasuk rumput, pohon, gunung, sungai, laut, ikan, burung, binatang, hewan, dan akhirnya manusia - Allah menciptakan semua ini. Ya memang, dunia adalah ciptaan Allah! Ketika kita melihat dunia milik Allah maka kita memahami bagaimana indah dan bijaksananya ia diciptakan.

Bayangkan kita berada di padang rumput. Diatas kita, langit biru dengan awan putih terbentang seperti tenda, dan di bumi ada rumput yang hijau dan tebal, ditaburi bunga. Di rerumputan kita bisa mendengar suara aneka serangga, kupu-kupu beterbangan di sekitar bunga, dan lebah dan serangga dari berbagai jenis beterbangan di udara. Seluruh bumi adalah laksana hamparan permadani raksasa yang indah. Tentu saja tidak ada permadani hasil tenunan tangan manusia yang dapat dibandingkan dengan keindahan padang rumput ciptaan Allah.

Mari kita kini berjalan-jalan di sebuah hutan. Di sana kita dapat melihat banyak jenis pohon, pohon besar, pohon pinus,  pohon birch tutul, pohon linden wangi, mapel, pohon cemara tinggi dan pohon berangan besar. Ada tanah lapang kecil dengan semak-semak dan berbagai jenis tanaman obat. Dimana-mana kita mendengar kicauan burung dan dengungan serangga. Ratusan dari berbagai jenis binatang hidup di hutan. Dan begitu banyak jenis berry, jamur, dan bunga ada disana! Hutan adalah bagaikan sebuah dunia yang besar bagi dirinya sendiri.

Kini kita ada di sungai. Ia mengalir dengan tenang, berkilau di bawah sinar matahari, di antara hutan, ladang, dan padang rumput. Betapa menyenangkannya jika berenang didalamnya! Udara di sekelilingnya mungkin sedang panas, namun di dalam air terasa sejuk dan menyenangkan. Betapa ada banyak jenis ikan, katak, serangga air, dan makhluk hidup lainnya disana! Ia bagaikan memiliki kehidupan tersendiri, dunianya yang kecil itu sendiri.

Betapa megahnya laut, dengan dunia bawah airnya yang besar dan kaya akan makhluk hidup.

Betapa indahnya gunung-gunung dengan puncak tingginya yang tertutup salju abadi dan es, tinggi di atas awan.

Dunia ini begitu ajaib keindahannya dan segala yang ada di dalamnya penuh dengan kehidupan.

Tidak mungkin untuk menghitung semua tumbuhan dan hewan yang mengisi bumi, dari yang sangat kecil, yang tak terlihat dengan mata kita, ke bagian paling terbesar. Mereka hidup di mana-mana - di darat, di air, di udara, dalam tanah, dan bahkan jauh di bawah bumi. Allah yang memberikan semua kehidupan ini kepada dunia.

Dunia milik Allah begitu kaya dan beragam! Pada saat yang sama, dalam semuanya ini ada tatanan yang luar biasa dan pasti yang ditetapkan oleh Allah, atau, seperti yang kita sering kita katakan, "hukum alam," Semua tanaman dan hewan di seluruh dunia hidup sesuai dengan tatanan ini . Apa yang seharusnya dimakan oleh suatu mahluk, itulah yang ia makan. Dan ada tujuan yang pasti dan logis diberikan kepada semuanya. Segala sesuatu di dunia ini lahir, tumbuh, dan mati - satu mahluk digantikan oleh yang lain. Tuhan memberikan waktu khusus dan tempat serta tujuan untuk semuanya.

Hanya manusia yang hidup di mana-mana di bumi ini dan berkuasa atas segala sesuatu. Allah memberikan kepadanya akal dan jiwa yang abadi. Dia memberi manusia tujuan khusus dan besar: untuk mengenal Allah, untuk menjadi seperti Dia, yaitu, untuk terus menerus menjadi lebih baik serta mewarisi hidup yang kekal.

Dilihat dari penampilan luar, manusia memiliki penampilan yang berbeda-beda, namun mereka semua memiliki jiwa yang berpikir dan abadi yang sama sifatnya. Melalui jiwa inilah manusia diangkat di atas dunia hewan dan menjadi seperti Allah.

Sekarang mari kita melihat dalam malam yang gelap dan kelam, ketas dari bumi ke langit. Betapa banyaknya bintang yang kita lihat tersebar di sana. Tak terbatas jumlah mereka! Banyak bintang-bintang berbentuk seperti bintang kita, yaitu matahari. Ada beberapa yang berkali-kali lebih besar daripada matahari, tapi mereka terletak begitu jauh dari bumi sehingga  tampak kecil, berbentuk titik-titik cahaya berkelap-kelip. Mereka semua bergerak secara tertib dan selaras, menurut jalan dan hukum yang pasti. Ditengah luasnya langit, bumi kita tampak seperti setitik kecil cahaya.

Dunia Allah sangat luas, tak dapat dibatasi! Kita tidak dapat menjelaskan atau mengukur itu semua, hanya 'Allah, Yang menciptakan segala sesuatu, mengetahui ukuran dan berat serta jumlah segala sesuatu.

Allah menciptakan seluruh dunia untuk kehidupan dan kepentingan manusia, untuk kita masing-masing. Kasih Allah bagi kita tak terbatas!

Jika kita mengasihi Allah dan hidup menurut hukum-Nya, maka banyak hal yang tidak dimengerti dalam dunia akan dapat dipahami dan jelas bagi kita. Marilah kita mengasihi dunia milik Allah dan hidup dalam persahabatan, cinta, dan sukacita dengan semua orang. Maka sukacita ini tidak akan pernah berakhir, dan tidak ada yang akan mengambilnya dari kita, karena Allah sendiri akan bersama kita.

Supaya ingat bahwa kita milik Allah, untuk menjadi lebih dekat dengan Dia dan mengasihi Dia, yaitu, untuk memenuhi tujuan kita di bumi dan untuk mewarisi kehidupan kekal, kita harus tahu lebih banyak tentang Allah, mengetahui kehendak-Nya yang kudus, yaitu, Hukum Allah.

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Re: Hukum Allah
« Reply #1 on: June 17, 2012, 05:32:22 PM »
2. Tentang Allah

Allah menciptakan seluruh dunia dari ketiadaan, yaitu hanya dengan Firman-Nya. Allah dapat melakukan semua yang diinginkan-Nya. Allah adalah keberadaan tertinggi. Tidak ada satu atau apapun sama dengan Dia di mana saja, baik di bumi maupun di Surga. Kita, umat manusia, tidak dapat sepenuhnya memahami Dia dengan akal kita. Kita tidak tahu apa-apa tentang Dia kecuali jika Dia sendiri mengungkapkan hal itu kepada kita. Apa yang kita tahu tentang Allah semuanya telah dinyatakan kepada kita oleh Allah sendiri.

Ketika Allah menciptakan manusia pertama, Adam dan Hawa, Dia menampakkan diri kepada mereka di Firdaus, mengungkapkan diriNya kepada mereka, mengungkapkan bagaimana Dia menciptakan dunia, dan bagaimana manusia harus percaya kepada Satu Allah yang Sejati dan memenuhi kehendak-Nya. Ajaran tentang Allah ini pertama kali diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi, tetapi kemudian, oleh karena inspirasi Allah, ajaran tersebut ditulis oleh Musa dan oleh para nabi lainnya dalam kitab-Kitab Suci.

Akhirnya, Anak Allah sendiri, Yesus Kristus, muncul di bumi dan mengungkapkan semua yang perlu diketahui umat manusia  tentang Tuhan. Dia mengungkapkan kepada umat manusia sebuah misteri besar: Allah adalah Satu tetapi Tritunggal dalam Tiga Pribadi. Pribadi pertama adalah Allah Bapa, Pribadi kedua Allah Putra, Pribadi ketiga adalah Allah Roh Kudus. Ini bukan tiga Allah tetapi satu Allah dalam tiga Pribadi, Tritunggal dalam satu dzat dan tak terpisahkan.

Ketiga Pribadi memiliki keilahian yang sama; tidak ada satu senior maupun junior di antara mereka, seperti firman Bapa adalah Allah sejati, demikian juga Allah Anak adalah Allah sejati, dan juga, Roh Kudus adalah Allah sejati.

Mereka hanya berbeda dalam bahwa Allah Bapa tidak diperanakkan dan tidak keluar dari siapapun, Allah Anak diperanakkan oleh Allah Bapa; Roh Kudus keluar dari Allah Bapa.

Yesus Kristus melalui pewahyuan dari misteri Tritunggal Maha Suci mengajarkan kepada kita tidak hanya untuk menyembah Allah dengan sungguh-sungguh, tetapi juga untuk mengasihi Allah karena sebagai tiga Pribadi dari Tritunggal Yang Maha Suci - Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Semua selamanya tinggal bersama satu sama lain dalam kasih yang tak putus dan menyusun satu Hakikat. Allah itu adalah kasih yang sempurna.

Misteri yang begitu besar, yang dinyatakan Allah kepada kita tentang diri-Nya, adalah misteri dari Tritunggal Kudus, yang tidak bisa dimuat atau dimengerti oleh pikiran kita yang lemah.

Agios Kirilus, pengajar dari bangsa Slavia, mencoba menjelaskan misteri dari Tritunggal Maha Kudus. Beliau berkata, "Apakah Anda melihat di langit matahari yang begitu cemerlang dan bagaimana dari matahari tersebut cahaya dikeluarkan dan kehangatan muncul? Allah Bapa adalah seperti bola matahari, tanpa awal atau akhir. Dari-Nya diperanakkan dari kekekalan  Allah Anak, seperti cahaya dari matahari, seperti halnya kehangatan yang datang bersama-sama dengan cahaya dari matahari, demikianlah Roh Kudus keluar. Masing-masing dapat dibedakan secara terpisah: bulatan matahari dan cahaya dan kehangatannya - ini bukanlah tiga matahari, tetapi satu matahari di langit. Begitu juga, dalam Tritunggal Mahakudus: ada tiga Pribadi sedangkan Allah adalah satu dan tak terpisahkan ". Agustinus yang terberkati mengatakan: "Anda melihat Tritunggal jika Anda melihat kasih." Ini berarti bahwa kita dapat memahami misteri Tritunggal Kudus lebih mudah dengan hati, yaitu dengan kasih, daripada dengan pikiran kita yang lemah.

Pengajaran Yesus Kristus, Anak Allah, ditulis oleh para murid-Nya dalam sebuah kitab yang suci, yang disebut Injil. Kata asli untuk Injil adalah kata Yunani Evangelion yang berarti kabar gembira atau kabar baik.

Kitab-Kitab Suci ini, dikumpulkan bersama menjadi satu buku, yang disebut Bible. Kata tersebut berasal dari kata Yunani yang berarti "buku."

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Hukum Allah
« Reply #2 on: June 18, 2012, 11:04:29 AM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertrai kita sekalian.

Rick, menurut saya, ini sharing yang amat bagus untuk saling memperkaya. Namun ada bahagian yang ingin saya ketahui lebih lanjut, yaitu:
2. Tentang Allah
Mereka hanya berbeda dalam bahwa Allah Bapa tidak diperanakkan dan tidak keluar dari siapapun, Allah Anak diperanakkan oleh Allah Bapa; Roh Kudus keluar dari Allah Bapa.
Saya, ketika mengikuti katekese, baik secara langsung untuk persiapan pencatatan nama sebagai warga Katolik, maupun selama belajar Agama di persekolahan Katolik, bahkan hingga sekarang ini, belum pernah merenungkan hal yang Roderick saharing-kan itu.

Yang pernah saya tangkap dari berbagai diskusi, Allah itu Esa, Dia dinamakan berbeda oleh manusia berdasar pemikiran manusia, sesuai dengan peranan yang sedang diemban. Allah Bapa ketika memerankan mencipta, Allah Anak ketika berperan sebagai manusia, dan Allah Roh Kudus ketika menghibur atau menjelaskan sesuatu. Manusia dengan keterbatasan pemikirannya, tidak mampu mendeteksi pada saat mana perubahan peran yang diemban oleh Allah. Jadi, menurut pemahaman saya sampai saat ini (bukan berdasarkan ajaran Gereja, sebab ketika Gereja mengajar, saya suka bolos), Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, adalah Esa. Hanya saja, pemikiran manusia yang membedakanNya.

Nah, jika berkenan, tambah lagi sharing-nya dong.

Makasih.

Salam hormat penuh damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Hukum Allah
« Reply #3 on: June 18, 2012, 11:19:07 AM »
@Husada

Quote
Yang pernah saya tangkap dari berbagai diskusi, Allah itu Esa, Dia dinamakan berbeda oleh manusia berdasar pemikiran manusia, sesuai dengan peranan yang sedang diemban. Allah Bapa ketika memerankan mencipta, Allah Anak ketika berperan sebagai manusia, dan Allah Roh Kudus ketika menghibur atau menjelaskan sesuatu. Manusia dengan keterbatasan pemikirannya, tidak mampu mendeteksi pada saat mana perubahan peran yang diemban oleh Allah. Jadi, menurut pemahaman saya sampai saat ini (bukan berdasarkan ajaran Gereja, sebab ketika Gereja mengajar, saya suka bolos), Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus, adalah Esa. Hanya saja, pemikiran manusia yang membedakanNya.

Kalau sesuai ajaran Gereja, memang Allah itu adalah 3 pribadi dalam Satu Hakekat, bro. Jadi bukan satu tetapi berbeda peran.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Hukum Allah
« Reply #4 on: June 18, 2012, 12:05:46 PM »
@Husada
Kalau sesuai ajaran Gereja, memang Allah itu adalah 3 pribadi dalam Satu Hakekat, bro. Jadi bukan satu tetapi berbeda peran.
Syalom
Baiklah. Nanti saya coba cari di KGK.

Kembali ke sharing-nya Roderick, Roh Kudus keluar dari Allah Bapa. Apakah Roh Kudus tidak berasal juga dari Allah Anak?

Terima kasih. Salam hangat.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

bruce

  • Guest
Re: Hukum Allah
« Reply #5 on: June 18, 2012, 12:14:38 PM »
Baiklah. Nanti saya coba cari di KGK.

Kembali ke sharing-nya Roderick, Roh Kudus keluar dari Allah Bapa. Apakah Roh Kudus tidak berasal juga dari Allah Anak?

Terima kasih. Salam hangat.

Wa ka ka ka ka ka ka ka

Itu adalah salah satu perbedaan 'kecil' dari Gereja Katolik dan Orthodox, bro.
Dikenal dengan istilah “et Filioque” he he he

Syalom

Offline sauvignon

  • FIK council
  • FIK - Junior
  • *****
  • Posts: 75
  • Reputation Power:
Re: Hukum Allah
« Reply #6 on: June 18, 2012, 01:01:57 PM »
Pertanyaan dipindah menjadi Topik baru.

http://forumimankristen.com/index.php/topic,69.0.html

 :):)
« Last Edit: June 18, 2012, 05:27:10 PM by sauvignon »

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Re: Hukum Allah
« Reply #7 on: June 18, 2012, 03:03:14 PM »
To bro-bro semua, saya belum selesai translate. Mending buka thread terpisah dengan pertanyaan dari bro vignon. Entar saya mampir.

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: Hukum Allah
« Reply #8 on: July 30, 2012, 10:09:18 AM »
@Husada

Kalau sesuai ajaran Gereja, memang Allah itu adalah 3 pribadi dalam Satu Hakekat, bro. Jadi bukan satu tetapi berbeda peran.

Syalom

Saudara ku, masukan dari saya adalah begini .. apakah Hakikat itu adalah memiliki pengertian yang sama dengan "Pribadi", ini dahulu yang harus dipahami, atau dengan kata lain, apakah Personae itu memiiki pengertian yang sama dengan Substantia, atau dalam bahasa sederhananya adalah : Apakah Predikat memiliki pengertian yang sama dengan Subjek ?


Salam ...

Offline roderick

  • Global Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 476
  • Reputation Power:
  • Tanah airku tidak kulupakan
  • Denominasi: Eastern Orthodox
Re: Hukum Allah
« Reply #9 on: July 30, 2012, 05:30:39 PM »
Saudara ku, masukan dari saya adalah begini .. apakah Hakikat itu adalah memiliki pengertian yang sama dengan "Pribadi", ini dahulu yang harus dipahami, atau dengan kata lain, apakah Personae itu memiiki pengertian yang sama dengan Substantia, atau dalam bahasa sederhananya adalah : Apakah Predikat memiliki pengertian yang sama dengan Subjek ?


Salam ...
Mungkin bisa bikin thread baru bro.
Silaken.

Offline aditio.setiawan

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 20
  • Reputation Power:
Re: Hukum Allah
« Reply #10 on: September 06, 2014, 12:06:10 AM »
bukannya Konsepsi Tuhan itu : 1. Tunggal tidak poly morfism, kenapa kalo lebih dari satu alam ini gak jadi-jadi ( pertentangan di mana-mana antara Tuhan satu dengan Tuhan lainnya), kalau poly morfism (Tiga Bentuk Bapa, Yesus, dan Bunda) maka banyak pertentangan bagi ciptaannya untuk memahami sang Tuhan.
2. Karna tunggal maka dia tidak beranak dan tidak diperanakan.
3. Tuhan itu berbeda dengan ciptaannya. (karena mana mungkin tukang meja bentuknya kaya meja).
4. Tuhan itu maha kuat dan tidak ada kekuatan apapun yang menandinginya.
5. Isa berkata dan Allah (bukan berkata ayah saya) telah mengutus aku untuk mengesakannya.
6. Tuhan itu menguji kaum pilihan ciptaannya (Yahudi) dengan berbagai ke mudahan hidup.
7. Tuhan itu memiliki para Rasul dan Nabi yang tidak memiliki dosa,(Karena kalo raja Daud pendosa gagal dong Tuhan mengirim sang penyampai wahyu) karena Yang Mulia Daud di utus untuk mengesakan Tuhan dengan metode bernyanyi seperti yang anda lakukan sekarang.
8. Yesus itu kan bahasa yunani kuno bukan dari Ibrani bukan dari bangsa Yahudi yang terpilih.