Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus In nomine Patris et Filii et Spiritus Sancti Bismil-Abb, wal-ibn, war-Rohil Quddus, Al-Ilahu-Ahad Amin
Total Members Voted: 10
0 Members and 8 Guests are viewing this topic.
NEW YORK, KOMPAS.com — Sidang Majelis Umum PBB di New York, Kamis (29/11/2012) waktu setempat, akhirnya mengakui peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau nonanggota dari status sebelumnya sebagai entitas pemantau yang diwakili PLO.Berdasarkan hasil voting yang dilakukan, Palestina mendapat dukungan mayoritas, yakni 138 anggota majelis umum PBB. Sementara hanya 9 anggota yang menolak dan sisanya 41 anggota abstain.Dengan status negara pemantau nonanggota, Palestina bisa bergabung ke dalam organisasi-organisasi PBB serta terlibat dalam perjanjian-perjanjian internasional. Hal ini merupakan langkah maju bagi Palestina dalam upaya diplomasinya memperoleh kemerdekaan.Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dalam pidato menjelang voting digelar, menyebut pengakuan PBB bagi peningkatan status Palestina itu merupakan "napas baru" menuju negosiasi damai dengan Israel."Upaya kami bukan untuk mengakhiri proses negosiasi, yang telah kehilangan tujuan dan kepercayaan, melainkan bertujuan untuk mencoba napas baru untuk perundingan dan meletakkan fondasi yang kuat sesuai kerangka acuan resolusi internasional yang relevan agar negosiasi berhasil," ujar Abbas.Namun, bagi Israel, meskipun status Palestina di PBB adalah negara pemantau nonanggota, itu tidak berarti pengakuan terhadap adanya negara Palestina. Israel malah menuding upaya Palestina akan membuat mandek dan berantakan peta jalan damai kedua belah pihak. Penolakan Israel atas resolusi tersebut didukung sekutunya, seperti AS dan Kanada.
Vatikan & Turki Sambut Gembira Peningkatan Status Palestina di PBB Vatikan - Vatikan menyambut baik hasil voting dalam Sidang Majelis Umum PBB yang mengabulkan permohonan Palestina untuk meningkatkan statusnya di PBB. Vatikan menyebut hasil tersebut mencerminkan pendapat jujur mayoritas komunitas internasional."Perdamaian membutuhkan keputusan yang berani," demikian pernyataan singkat otoritas Vatikan, seperti dilansir AFP, Kamis (30/11/2012).Vatikan menambahkan, sejak lama pihaknya mendorong keterlibatan dunia dalam upaya penyelesaian konflik Israel-Palestina. Pasca keputusan Sidang Majelis Umum PBB ini, upaya tersebut tidak boleh dilupakan.Secara terpisah, pemerintah Turki juga menyambut baik hasil voting ini. Turki menilai, keputusan Sidang Majelis Umum PBB ini akan semakin mendorong proses perdamaian konflik Israel-Palestina."Peningkatan status Palestina sebagai negara pemantau non-anggota PBB bisa menjadi pendorong. Sebab dibutuhkan momentum yang panjang untuk sebuah proses negosiasi, yang menjadi solusi menyeluruh," ujar Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu di hadapan Majelis Umum PBB di New York.Selama ini, Turki memang dikenal memiliki hubungan yang kurang baik dengan Israel, terutama terkait isu Palestina. Menurut Davutoglu, bantahan terhadap hasil voting Majelis Umum PBB tersebut merupakan sikap yang tidak bisa dibenarkan. Pernyataan Menlu Turki ini menyindir sekaligus membantah argumen Amerika Serikat dan Israel yang menyatakan peningkatan status Palestina justru memundurkan upaya perdamaian kedua pihak."Di jalanan Gaza, ribuan orang hidup bagaikan di dalam penjara terbuka, dengan adanya blokade yang tidak manusiawi. Di jalanan di Tepi Barat, orang-orang harus selalu melalui pemeriksaan setiap akan masuk. Kenyataan yang terjadi di Palestina melukai rasa kemanusiaan," terang Davotoglu."Kita telah memberikan kesempatan untuk menyenangkan rakyat Palestina yang selama ini memperjuangkan martabat mereka di bawah penghinaan selama bertahun-tahun. Penyangkalan terhadap hak rakyat Palestina ini tidak bisa dibenarkan dengan alasann apapun, baik moral, politis maupun hukum," tandasnya.Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada Kamis (29/11/2012), memberikan suara bulat mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Kini PBB mengakui status baru Palestina sebagai negara pemantau non-anggota dari status sebelumnya yang hanya sebagai entitas pemantau. Palestina mendapat dukungan mayoritas yakni 138 negara anggota majelis umum PBB. Sementara hanya 9 negara anggota yang menolak dan sisanya, 41 negara menyatakan abstain dalam voting yang digelar.
& berita mengenai Lionel Messi & Ronaldo mendukung Palestina adalah Hoax ! yg lain bakalan nyusul
Alhamdulillah, secercah harapan buat rakyat Palestina
Bukan buat muslim
buat semua..