Pasangan Dari Tuhan

[Duke Archangel]

Bertahun-tahun yang lalu, saya berdoa kepada Tuhan untuk memberikan saya pasangan, "Engkau tidak memiliki pasangan karena engkau tidak memintanya", Tuhan menjawab.

Tidak hanya saya meminta kepada Tuhan, saya menjelaskan kriteria pasangan yang saya inginkan. Saya menginginkan pasangan yang baik hati, lembut, mudah mengampuni, hangat, jujur, penuh dengan damai dan sukacita, murah hati, penuh pengertian, pintar, humoris, penuh perhatian. Saya bahkan memberikan kriteria pasangan tersebut secara fisik yang selama ini saya impikan.

Sejalan dengan berlalunya waktu, saya menambahkan daftar kriteria yang saya inginkan dalam pasangan saya. Suatu malam, dalam doa, Tuhan berkata dalam hati saya," HambaKu, Aku tidak dapat memberikan apa yang engkau inginkan."

Saya bertanya, "Mengapa Tuhan?" dan Ia menjawab, "Karena Aku adalah Tuhan dan Aku adalah Adil. Aku adalah Kebenaran dan segala yang Aku lakukan adalah benar."

Aku bertanya lagi, "Tuhan, aku tidak mengerti mengapa aku tidak dapat memperoleh apa yang aku pinta dariMu?"

Jawab Tuhan, "Aku akan menjelaskannya kepadaMu. Adalah suatu ketidak adilan dan ketidak benaran bagiKu untuk memenuhi keinginanmu karena Aku tidak dapat memberikan sesuatu yang bukan seperti engkau. Tidaklah adil bagiKu untuk memberikan seseorang yang penuh dengan cinta dan kasih kepadamu jika terkadang engkau masih kasar, atau memberikan seseorang yang pemurah tetapi engkau masih kejam, atau seseorang yang mudah mengampuni; tetapi engkau sendiri masih suka menyimpan dendam, seseorang yang sensitif, namun engkau sendiri tidak..."

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu."


Author :
Unknown

[bruce]

Kemudian Ia berkata kepada saya, "Adalah lebih baik jika Aku memberikan kepadamu seseorang yang Aku tahu dapat menumbuhkan segala kualitas yang engkau cari selama ini daripada membuat engkau membuang waktu mencari seseorang yang sudah mempunyai semuanya itu. Pasanganmu akan akan berasal dari tulangmu dan dagingmu, dan engkau akan melihat dirimu sendiri di dalam dirinya dan kalian berdua akan menjadi satu. Pernikahan adalah seperti sekolah, suatu pendidikan jangka panjang. Pernikahan adalah tempat dimana engkau dan pasanganmu akan saling menyesuaikan diri dan tidak hanya bertujuan untuk menyenangkan hati satu sama lain, tetapi untuk menjadikan kalian manusia yang lebih baik, dan membuat suatu kerjasama yang solid. Aku tidak memberikan pasangan yang sempurna karena engkau tidak sempurna. Aku memberikanmu seseorang yang dapat bertumbuh bersamamu."

Apa yang akan terjadi jika dengan berjalannya waktu, terjadi masalah pada pernikahan ini? Apakah Tuhan telah salah dalam menentukan jodoh bagi kita?

 

[hello kitty]

Apa yang akan terjadi jika dengan berjalannya waktu, terjadi masalah pada pernikahan ini? Apakah Tuhan telah salah dalam menentukan jodoh bagi kita?

 

hihihihi..pertanyaan yang sulit bila kita meng-klaim pasangan adalah berasal dari Tuhan.
berhubung saya menganggap pasangan adalah hasil kehendak bebas, ya saya jawab "tergantung yang menjalani"
 
mestinya peran Tuhan itu ada ya..tapi karena saya tidak tahu bagaimana cara kerja-Nya, lebih baik saya klaim bahwa pasangan adalah hasil kehendak bebas. jadi kalau terjadi kegagalan, saya tidak perlu menyalahkan Tuhan. cukup menyalahkan diri sendiri dan pasangan
 

[bruce]

hihihihi..pertanyaan yang sulit bila kita meng-klaim pasangan adalah berasal dari Tuhan.
berhubung saya menganggap pasangan adalah hasil kehendak bebas, ya saya jawab "tergantung yang menjalani"
 
mestinya peran Tuhan itu ada ya..tapi karena saya tidak tahu bagaimana cara kerja-Nya, lebih baik saya klaim bahwa pasangan adalah hasil kehendak bebas. jadi kalau terjadi kegagalan, saya tidak perlu menyalahkan Tuhan. cukup menyalahkan diri sendiri dan pasangan
 

Sepertinya yang 'dilakukan' oleh Tuhan adalah mempersatukan apa yang kita pilih dengan akal budi kita sendiri, sis. Seperti juga yang diucapkan 'Apa yang dipersatukan oleh Tuhan, janganlah diceraikan oleh manusia'. Dipersatukan, bukan dicarikan Tuhan.

Apakah Tuhan tidak berperan? Ya, Tuhan berperan, Ia menyediakan begitu banyak pasangan bagi kita, kita diberi kesempatan dan peluang untuk memilih. Selama proses memilih, kita telah dibekali dengan akal budi, iman, dan 'rasa' cinta. Tuhan juga memberi 'pesan pesan' halus selama perjalanan masa perkenalan, tunangan, ingga menjelang pernikahan. Jika kita lebih percaya pada 'cinta' dan menganggap semua bisa diatasi 'atas ama cinta' dan mengabaikan  semua 'bisikan bisikan' Tuhan yang secara halus disampaikan kepada kita. Maka, Tuhan mungkin bertindak seperti kalau kita mengajak anak ke resto. Anak kita memilih menu sendiri, kita katakan  jangan nak yang itu kamu ngga suka, tetapi si anak memaksa juga, maka kita hanya bisa memesankan makanan itu. Dan ketika si anak berkata ngga suka hidangan yang dipilihnya itu, kita hanya berkata dengan tegas, habiskan apa yang kamu sudah pesan.

He he he he.

[steavan_lop]

Apa yang akan terjadi jika dengan berjalannya waktu, terjadi masalah pada pernikahan ini? Apakah Tuhan telah salah dalam menentukan jodoh bagi kita?

 

yah namanya proses menjadi 1 adalah wajar kl ada ego yg harus dilepaskan...

[Lily]

Sepertinya yang 'dilakukan' oleh Tuhan adalah mempersatukan apa yang kita pilih dengan akal budi kita sendiri, sis. Seperti juga yang diucapkan 'Apa yang dipersatukan oleh Tuhan, janganlah diceraikan oleh manusia'. Dipersatukan, bukan dicarikan Tuhan.

Apakah Tuhan tidak berperan? Ya, Tuhan berperan, Ia menyediakan begitu banyak pasangan bagi kita, kita diberi kesempatan dan peluang untuk memilih. Selama proses memilih, kita telah dibekali dengan akal budi, iman, dan 'rasa' cinta.....

apa rasa cinta itu bisa dipaksakan? misalnya Tuhan tahu kalau kita tidak cocok dengan si A tapi sangat cinta kepada si A, namun Tuhan tahu bahwa kita lebih cocok dengan si B, apakah kita bisa mengubah perasaan dan memindahkan rasa cinta itu? 

Tuhan juga memberi 'pesan pesan' halus selama perjalanan masa perkenalan, tunangan, ingga menjelang pernikahan. Jika kita lebih percaya pada 'cinta' dan menganggap semua bisa diatasi 'atas ama cinta' dan mengabaikan  semua 'bisikan bisikan' Tuhan yang secara halus disampaikan kepada kita. Maka, Tuhan mungkin bertindak seperti kalau kita mengajak anak ke resto. Anak kita memilih menu sendiri, kita katakan  jangan nak yang itu kamu ngga suka, tetapi si anak memaksa juga, maka kita hanya bisa memesankan makanan itu. Dan ketika si anak berkata ngga suka hidangan yang dipilihnya itu, kita hanya berkata dengan tegas, habiskan apa yang kamu sudah pesan.

kata Tuhan, sukurin, makan tu cinta 
mungkin ketika ketidak cocokan itu muncul, Tuhan juga tidak tinggal diam, Dia masih berkenan memberikan bisikan2 halus agar kita berubah menjadi lebih baik, agar bisa saling menyesuaikan diri... nah tinggal kita mau mendengarkan atau tetap keras kepala menyalahkan kegagalan pernikahan / ketidak bahagiaan gara2 pasangan yang kepribadiaannya amit2   

[Duke Archangel]

Kalau Sy sech sederhana aja, pilihan yg ada sekarang, didoakan truz lalu begitu menikah, jadi dech itu pasangan dari Tuhan 

[bruce]

Kalau Sy sech sederhana aja, pilihan yg ada sekarang, didoakan truz lalu begitu menikah, jadi dech itu pasangan dari Tuhan 

Maka kalau pasangan anda kemudian menyimpang, tinggal katakan bahwa Tuhan telah salah dalam memberikan pasangan kepada anda, begitu?

 

[iler]

@duke
kalo boleh nanya, jadi anda percaya kalau jodoh ditangan Tuhan?

[Phooey]

@duke
kalo boleh nanya, jadi anda percaya kalau jodoh ditangan Tuhan?

Ikutan jawab...........kalo boleh 

Kalau mengambil dari filosofinya kitab kejadian.
Yang mengambilkan tulang rusuk dari badan Adam kan Allah, bukan Adam sendiri.

Jadi seharusnya memang IYA, jodoh ditangan Allah..


GBU
 

[bruce]

Ikutan jawab...........kalo boleh 

Kalau mengambil dari filosofinya kitab kejadian.
Yang mengambilkan tulang rusuk dari badan Adam kan Allah, bukan Adam sendiri.

Jadi seharusnya memang IYA, jodoh ditangan Allah..


GBU
 

Jadi, kalau dengan berjalannya waktu, ternyata pernikahan berujung cerai, berarti tangan Tuhan yang tidak pas, ya, bro. Betulkah?

 

[Phooey]

Jadi, kalau dengan berjalannya waktu, ternyata pernikahan berujung cerai, berarti tangan Tuhan yang tidak pas, ya, bro. Betulkah?

 

Enggak begitulah Bro Bruce.
Dalam kitab kejadian, setelah penciptaan ... Allah melihat dan mengatakan "Baik".
Kerusakan kan tidak terjadi dari tangan Allah. Melainkan akibat kehendak bebas manusia yang kebetulan mengarah ke salah.

GBU
 

[bruce]

Enggak begitulah Bro Bruce.
Dalam kitab kejadian, setelah penciptaan ... Allah melihat dan mengatakan "Baik".
Kerusakan kan tidak terjadi dari tangan Allah. Melainkan akibat kehendak bebas manusia yang kebetulan mengarah ke salah.

GBU
 

Kalau yang memilih pergaulan sehari hari siapa, bro?
Yang memilih teman dekat siapa bro?
Yang memilih pacar siapa bro?
Yang memilih untuk menikahi sang pacar siapa bro?

Nah lho...

 

[Shakespeare]

Kalau yang memilih pergaulan sehari hari siapa, bro?
Yang memilih teman dekat siapa bro?
Yang memilih pacar siapa bro?
Yang memilih untuk menikahi sang pacar siapa bro?

Nah lho...

 

Saya termasuk yang percaya bahwa jodoh adalah pilihan/kehendak bebas manusia. Tetapi ketika kita meminta, Tuhan juga mau memberi, dengan syarat kita mau menerimanya dengan rasa syukur, siapapun yang diberikan Tuhan. Selanjutnya terserah kita apakah mau menerima/menolak pemberian Tuhan.

Kemudian siapapun yang kita pilih menjadi pasangan kita, entah pilihan kita sendiri, entah pemberian Tuhan [khusus yang ini hanya bisa kita imani], ketika diteguhkan dalam pernikahan kudus maka harus kita imani bahwa inilah jodoh/pasangan yang ditetapkan Tuhan bagi kita.

Bagaimana jika terjadi masalah dalam pernikahan? Apakah Tuhan yang bertanggungjawab? Tidak. Kita bertanggungjawab atas semua pilihan kita sendiri. Semuanya terjadi karena ego kita dan ketidakmampuan kita untuk bersyukur atas segala yang kita miliki/terima dari Tuhan.

Salam

[bruce]

Saya termasuk yang percaya bahwa jodoh adalah pilihan/kehendak bebas manusia. Tetapi ketika kita meminta, Tuhan juga mau memberi, dengan syarat kita mau menerimanya dengan rasa syukur, siapapun yang diberikan Tuhan. Selanjutnya terserah kita apakah mau menerima/menolak pemberian Tuhan.

Kemudian siapapun yang kita pilih menjadi pasangan kita, entah pilihan kita sendiri, entah pemberian Tuhan [khusus yang ini hanya bisa kita imani], ketika diteguhkan dalam pernikahan kudus maka harus kita imani bahwa inilah jodoh/pasangan yang ditetapkan Tuhan bagi kita.

Bagaimana jika terjadi masalah dalam pernikahan? Apakah Tuhan yang bertanggungjawab? Tidak. Kita bertanggungjawab atas semua pilihan kita sendiri. Semuanya terjadi karena ego kita dan ketidakmampuan kita untuk bersyukur atas segala yang kita miliki/terima dari Tuhan.

Salam

Saya cenderung setuju pendapat anda, bro.

Syalom